warna bakteri vibrio pada udang
warna bakteri vibrio pada udang

4 Warna Bakteri Vibrio pada Udang yang Wajib Diwaspadai!

Ada banyak kerugian yang bisa diakibatkan oleh keberadaan bakteri vibrio pada udang di tambak. Mulai dari udang yang terkena penyakit, kematian, bahkan udang yang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi meski dipanen dini. Ingin mengenal bakteri vibrio lebih jauh dengan mengetahui keempat warnanya? Yuk, cari tahu di artikel ini!

Bakteri Vibrio

Vibrio merupakan bakteri tanpa inti sel yang berbentuk poros kurva dengan satu flagel pada kutub selnya. Bakteri ini dapat hidup di suhu 8-37 °C dan akan berlipat ganda dengan cepat pada suhu 0-8 °C. 

Bakteri vibrio sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian hingga 90% pada larva udang yang ketahanan tubuhnya belum terlalu kuat. Bakteri vibrio menyerang udang saat berada di kondisi paling lemahnya, seperti saat molting (pergantian kulit). 

Bakteri vibrio juga dapat menyerang populasi larva udang sejak 1-3 hari udang ditebar ke tambak karena pada saat itu, larva udang rentan terkena penyakit. Jika udang Bapak/Ibu terinfeksi bakteri vibrio di awal budidaya, udang tersebut akan sangat sulit diselamatkan, sehingga Bapak/Ibu terpaksa perlu membuangnya agar tidak menulari udang lain.

Warna Koloni Bakteri Vibrio

Ada 4 warna koloni bakteri vibriosis pada udang yang perlu Bapak/Ibu waspadai keberadaannya di tambak. Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, simak ulasan berikut!

1. Kuning

koloni bakteri vibrio kuning
Sumber: iStock Photo

Jika Bapak/Ibu menemukan koloni bakteri vibrio berwarna kuning, nama koloni tersebut adalah Vibrio cholerae. Warna kuning pada Vibrio cholerae disebabkan oleh jenis bakteri yang memfermentasi sukrosa & menurunkan pH, sehingga menyebabkan kondisi asam. Untuk menurunkan kadar koloni vibrio kuning di tambak, Bapak/Ibu bisa menggunakan klorin central seperti Aquasept atau KHSO5 sebanyak < 0,5 ppm setelah sipon (minimal 2 kali seminggu). Selain itu, menurunkan kadar bakteri vibrio kuning juga bisa dengan sirkulasi secara rutin dan pengaplikasian probiotik lactobacillus.

2. Hijau dan Biru

vibrio parahaemolyticus
Sumber: Wikimedia

Selain warna kuning, salah satu contoh bakteri vibrio lainnya adalah bakteri yang berwarna hijau dan biru atau biasa disebut Vibrio parahaemolyticus. Warna hijau dan biru pada koloni vibrio ini berasal dari jenis bakteri yang tidak dapat memfermentasi sukrosa. Vibrio parahaemolyticus dapat menyebabkan infeksi yang masuk lewat luka pada eksoskeleton dan menyebar melalui haemolymph udang. Koloni ini biasanya berdiameter 3-5 mm, memiliki pusat koloni yang berwarna hijau tua, dan mempunyai banyak flagela. 

Bakteri Vibrio parahaemolyticus pada lingkungan akuatik seperti tambak dapat menginfeksi udang vaname melalui luka pada eksoskeleton dan akan menyebar melalui hemolymph pada sistem sirkulasinya. Bakteri vibrio pada udang vaname ini menjadi patogen oportunistik karena tidak dapat beradaptasi dengan faktor eksternal lingkungan tambak. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhannya karena Vibrio parahaemolyticus akan mendapatkan nutrien yang digunakan untuk metabolisme tubuhnya ketika menemukan kondisi yang optimal pada inang (udang vaname).

Batas maksimum cemaran bakteri Vibrio parahaemolyticus pada udang vaname adalah negatif per 25 gram (ISO: SNI 7388-2009). Apabila jumlah Vibrio parahaemolyticus melebihi batas maksimumnya, maka udang vaname tidak layak untuk dikonsumsi karena dapat menimbulkan risiko menjadi patogen oportunistik pada manusia. Untuk mengatasi vibrio di tambak, Bapak/Ibu bisa melakukan sipon, sirkulasi, dan aplikasi probiotik jenis lactobacillus dan bacillus secara rutin.

3. Hitam

vibrio damsela
Sumber: Tepbac

Bakteri vibrio hitam atau Vibrio damsela merupakan patogen oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi luka dan penyakit fatal pada beberapa jenis ikan ikan dan manusia. Keberadaan vibrio ini di tambak disebabkan oleh adanya jenis bakteri yang memproduksi H2S atau hidrogen sulfida.

4. Berpendar atau Menyala (Luminescent)

bakteri vibrio berpendar di tubuh udang
Sumber: AmBio

Vibrio harveyi mempunyai ciri koloni berwarna kuning yang berasal dari gen Lux-n di dalam tubuhnya. Vibrio harveyi berbentuk circular, tekstur halus, tepi rata, dan elevasi yang cembung. Koloni bakteri satu ini dapat menyebabkan penyakit kunang-kunang yang banyak menyerang komoditas budidaya Akuakultur, termasuk udang.

Penyakit kunang-kunang pada udang selalu ditandai dengan terjadinya fenomena udang dan air tambak yang mengeluarkan cahaya (bioluminescence). Gejala lain dari penyakit ini adalah udang yang terlihat lemah dalam pergerakannya dan mengalami nekrosis (kerusakan pada sel-sel tubuh). Jika udang telah mengalami gejala-gejala tersebut, maka konsentrasi Vibrio harveyi pada hepatopankreasnya sudah mencapai kepadatan 105-106 CFU/ml.

Batas Maksimal Total Bakteri Vibrio

Pada tambak, kisaran optimal total vibrio (TVC) adalah < 1,1 x 10³ CFU/ml, jadi usahakan jumlahnya tidak lebih atau kurang, ya Bapak/Ibu. Untuk mengukur TVC, Bapak/Ibu bisa menggunakan Total Plate Count (TPC). 

Sedangkan, untuk total bakteri di tambak, kisaran optimalnya adalah > 10 x TVC. Bapak/Ibu bisa menggunakan colony counter untuk mengukur jumlah total bakteri di tambak.

Bingung Mengatasi Bakteri Vibrio? Yuk, Tanyakan ke Ahlinya di eFarm!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Mengontrol jumlah vibrio di tambak merupakan hal penting yang perlu Bapak/Ibu Petambak lakukan secara rutin demi menjaga kesehatan udang budidaya. Untuk menanyakan hal lain terkait bakteri vibrio di tambak, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi langsung dengan ahli budidaya eFishery di fitur Konsultasi Budidaya yang ada di eFarm. eFarm merupakan aplikasi pengelolaan tambak udang dengan solusi lengkap untuk berbagai permasalahan budidaya Bapak/Ibu. 

Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasikan masalah budidaya udang Bapak/Ibu hanya di eFarm. Isi formulir di atas untuk mengakses fitur Konsultasi Budidaya!

  • https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=780328&val=12820&title=SENSITIVITAS%20DETEKSI%20PENYAKIT%20VIBRIOSIS%20PADA%20UDANG%20PENAEID%20DENGAN%20PENANDA%20MOLEKULER%20SPESIFIK%20HAEMOLYSIN%20IAVh
  • https://efishery.com/id/resources/parameter-kualitas-air-tambak-udang/
  • https://efishery.com/id/resources/vibrio-bakteri-pada-udang/
  • https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/download/19571/18562 
  • https://jala.tech/id/blog/penyakit-udang/jenis-bakteri-vibrio-tambak-udang
  • https://media.neliti.com/media/publications/102201-ID-screening-of-indonesian-original-bacteri.pdf
  • https://repository.unair.ac.id/102994/2/2.%20ABSTRAK.pdf
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC258442/pdf/iai00049-0282.pdf
  • https://media.istockphoto.com/id/564589954/id/foto/vibrio-kolerae-koloni-bakteri-pada-tcbs-selektif-medium-agar.jpg?s=612×612&w=0&k=20&c=TrlkrPRLoIqX9_dZJWkiiInltusrjdH4OceZr7QhC2o= 
  • https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a7/Vibrio_parahaemolyticus_TCBS.jpg 
  • https://tepbac.com/upload/images/2018/05/Vibrio-damsela-tren-tom_1526524939.jpg
  • https://ambio.vn/Uploads/images/news/tom-1.jpg