Halo, Bapak/Ibu Pembudidaya! Tahukah Bapak/Ibu warna air yang baik untuk budidaya perikanan adalah warna hijau muda, cokelat muda, hijau tua, dan merah kecokelatan? Warna-warna yang sudah disebutkan tadi adalah warna air dengan kandungan organisme yang bisa mendukung pertumbuhan ikan.
Lalu, apa saja organisme-organisme baik tersebut? Yuk, pelajari selengkapnya di artikel ini!
Warna Air yang Baik untuk Budidaya Ikan
Bagi ikan, warna air yang baik adalah warna air yang merepresentasikan kandungan organisme-organisme yang baik di dalamnya. Berbeda warna airnya, berbeda pula kandungan organismenya.
Sayangnya, tidak semua organisme itu baik untuk ikan, artinya setiap warna dapat menjadi indikator baik atau buruknya kondisi kolam untuk hidup ikan. Lantas, warna air apa yang baik untuk budidaya ikan? Simak tabel di bawah!
1. Warna Air Kolam Hijau Muda
Warna air kolam hijau muda biasanya ada di jenis kolam terpal, beton, dan fiber dengan komoditas ikan lele, nila, dan gurame. Warna hijau muda di kolam ikan menunjukkan adanya fitoplankton berklorofil seperti Cyanobacteria dan Gloeotrichia echinulata dengan kepadatan rendah. Saat ada matahari, fitoplankton jenis ini melakukan fotosintesis untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut di air kolam.
Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis Cyanobacteria dan Gloeotrichia echinulata sangat baik bagi ikan karena dapat meningkatkan nafsu makannya. Jadi, jika air kolam terpal, beton, dan fiber Bapak/Ibu berwarna hijau, tetap pertahankan ya!
2. Warna Air Kolam Cokelat Muda
Warna ini paling sering ditemui pada kolam tanah, kolam air deras, dan kolam beton. Jika kolam Bapak/Ibu berwarna cokelat muda, artinya Bapak/Ibu sudah terampil dalam memelihara kolam. Warna cokelat muda menunjukkan kandungan materi organik dan mineral yang cukup dan terjaga dengan baik. Kandungan materi dan mineral yang cukup ini bisa berfungsi sebagai suplai makanan. Selain itu, warna cokelat muda merupakan tanda bahwa tidak adanya pakan yang mengendap di dasar kolam ikan.
3. Warna Air Kolam Hijau Tua
Air kolam yang berwarna hijau tua atau hijau pekat menunjukkan padatnya populasi plankton berklorofil. Warna air yang pekat bisa mencegah ikan dari stres karena bisa membatasi penglihatan ikan dari adanya bayangan dan gangguan hama yang ada di luar kolam.
Jika Bapak/Ibu membudidayakan ikan dengan sistem bioflok, warna ini wajar terjadi. Namun, jika Bapak/Ibu tidak memakai sistem bioflok tetapi air kolam berwarna hijau pekat, artinya kondisi kolam kurang baik. Hal ini dikarenakan adanya kepadatan komoditas yang terlalu tinggi di kolam. Pemberian aerasi di malam hari disarankan karena populasi plankton akan menyerap oksigen saat malam hari.
4. Warna Air Kolam Merah Kecokelatan
Pada budidaya udang, air tambak yang berwarna merah kecokelatan menunjukkan tanda bahaya. Namun, pada budidaya ikan lele, warna air kolam ini adalah pertanda baik. Warna ini sering terlihat pada ikan lele yang dibudidayakan di kolam terpal, beton, dan fiber.
Biasanya, warna air kolam yang merah terjadi pada budidaya yang menggunakan Red Water System dengan tambahan bakteri probiotik (Lactobacillus dan ragi Saccharomyces). Bakteri probiotik tersebut adalah bakteri yang berperan sebagai pengurai limbah dan penjaga kualitas air. Ikan lele yang dibudidayakan menggunakan sistem ini akan tumbuh dengan baik karena kandungan materi organik yang ada di dalam kolam bisa menjadi suplemen makanan.
Cara Mendapatkan Kualitas Air yang Baik
Agar budidaya ikan dapat berkembang dengan baik, faktor utama yang wajib diperhatikan adalah kualitas air kolam. Untuk mendapatkan kualitas air kolam ikan yang baik, Bapak/Ibu bisa memulainya dari tahap persiapan kolam saat akan memulai budidaya. Persiapan kolam merupakan salah satu hal yang tidak dapat diabaikan.
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam mempersiapkan kolam budidaya adalah tahap pengeringan dasar kolam. Pengeringan dilakukan dengan menjemur kolam selama 3-7 hari, sampai Bapak/Ibu bisa meninggalkan jejak sedalam 1-2 cm saja ketika menginjaknya. Jika kolam sudah cukup kering, bajak atau cangkul tanah dasar kolam yang sedalam kurang lebih 10 cm. Jangan lupa juga untuk membersihkan bebatuan dan kotoran di dalam kolam ketika mencangkul.
Selanjutnya adalah tahap pengapuran yang berguna untuk menetralkan pH air di angka 7-8. Pengapuran dapat dilakukan dengan dolomit atau kapur pertanian lainnya. Untuk melakukan pengapuran, masukkan kapur ke dalam permukaan tanah dan diamkan selama 2-3 hari.
Selain kapur, Bapak/Ibu juga memerlukan pupuk untuk mendapatkan kualitas air yang bagus. Selain untuk menumbuhkan pakan alami ikan, pupuk digunakan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk kandang atau kompos. Pemupukan dilakukan dengan menyebar pupuk secara merata ke seluruh dasar kolam dan mendiamkannya selama 1-2 minggu.
Setelah pengapuran dan pemupukan selesai, Bapak/Ibu sudah boleh mengairi kolam. Pengairan dilakukan secara bertahap dengan mengalirkan air sedalam 10-20 cm. Lalu, diamkan air selama 3-5 hari agar terpapar sinar matahari. Dengan begitu, organisme yang nantinya dibutuhkan ikan akan muncul di air kolam. Setelah 3-5 hari, Bapak/Ibu bisa menambahkan air lagi ke kolam hingga mencapai ketinggian 60-70 cm.
Cara Merawat Air Kolam Ikan
Ada banyak cara yang bisa Bapak/Ibu lakukan untuk menjaga atau memperbaiki kualitas air kolam ikan. Salah satu caranya adalah dengan menguras kolam dengan rutin.
Bapak/Ibu hanya perlu mengganti air kolam apabila air menimbulkan bau amis atau bau amonia. Caranya adalah dengan membuang ⅔ air kolam agar sisa pakan yang ada di dasar kolam ikut terbuang. Jika sudah, isi kembali air kolam dan tambahkan pupuk higienis dengan dosis tertentu untuk memulihkan fisik ikan dan mengembalikan nafsu makannya.
Selain dengan menguras kolam, manajemen kualitas air kolam dapat dilakukan dengan menempatkan kincir di atas kolam untuk menambah kandungan oksigen di air kolam. Oksigen sangat berguna untuk pertumbuhan ikan karena walaupun ikan bernafas dengan insang, ikan tetap membutuhkan oksigen untuk bernapas.
Untuk mempertahankan warna hijau di kolam, Bapak/Ibu bisa menumbuhkan plankton. Selain bisa menghijaukan kolam, plankton berfungsi sebagai pakan alami ikan dengan kandungan nutrisi yang tinggi.
Cara menumbuhkan plankton di kolam adalah dengan menaburkan pupuk urea SP 36 dan kapur dolomit ke dalam air tambak. Jika sudah ada plankton yang dihasilkan, warna air kolam akan berubah menjadi hijau. Semakin banyak plankton yang terkandung, maka warna hijau pada air juga akan semakin pekat.
Sewa atau Beli eFeeder di eFisheryKu untuk Menjaga Kondisi Air Kolam Ikan!
Salah satu faktor penyebab buruknya kualitas air kolam ikan adalah pakan yang menumpuk. Lantas, bagaimana cara untuk menghindari penumpukan pakan? eFeeder jawabannya!
eFeeder adalah alat pemberi pakan otomatis dari eFishery yang bisa mengoptimalkan pemberian pakan. Dengan eFeeder, Bapak/Ibu tidak perlu lagi repot memikirkan berapa takaran pakan yang sesuai karena eFeeder dapat dengan otomatis menyesuaikan takaran pakan di waktu pemberian yang sudah ditentukan.
Kabar baiknya, eFeeder bisa Bapak/Ibu beli dan sewa dengan mudah di eFisheryKu, aplikasi yang mempermudah proses budidaya ikan Bapak/Ibu dengan fiturnya yang sangat beragam. Selain beli/sewa eFeeder, di eFisheryKu Bapak/Ibu juga bisa membeli pakan ikan dengan mudah, mendapatkan akses ke institusi finansial yang diawasi OJK, dan menjual ikan hasil panen.
Yuk, download eFisheryKu di Google Play Store dan registrasi sekarang untuk dapat banyak keuntungan dengan klik tombol di bawah ini!
Pertanyaan Seputar Warna Air yang Baik untuk Perikanan
Warna air yang baik untuk budidaya perikanan adalah warna hijau muda, cokelat muda, hijau tua, dan merah kecokelatan.
Warna air kolam ikan yang bagus adalah warna hijau muda, cokelat muda, hijau tua, dan merah kecokelatan.
- https://infoduniaperikanan.wordpress.com/2018/01/31/1081/
- https://www.minapoli.com/info/budidaya-ikan-nila-di-kolam-tanah-bagi-pemula