mengenal vibrio bakteri pada udang yang menyebabkan kematian
mengenal vibrio bakteri pada udang yang menyebabkan kematian

Mengenal Vibrio, Bakteri pada Udang yang Menyebabkan Kematian

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Anggie Nur
Anggie Nur

Magister Bioteknologi

Petambak terkadang menghadapi kendala di kualitas air yang berubah-ubah setiap berbeda musim. Hal ini mengakibatkan tumbuhnya bakteri pada udang. Banyak teknik yang dipakai Petambak udang untuk menjaga kualitas air setiap musim agar media kolam tidak mudah terpapar bakteri yang membuat udang mati.

Salah satu bakteri pada udang yang menyebabkan kematian secara massal adalah bakteri vibrio. Di kalangan Petambak udang, bakteri ini sangat menghantui budidaya udang di mana saja, apalagi Petambak yang tidak memperhatikan kualitas air dan hanya memainkan intuisi atau pengalaman.

Penasaran bagaimana cara mencegah bakteri vibrio dengan mudah? Simak penjelasannya di bawah ini.

Mengenal Bakteri Vibrio

Bakteri vibrio merupakan bakteri yang tidak memiliki inti sel dan berbentuk poros kurva dengan satu flagel pada kutub sel. Bakteri vibrio cenderung hidup di suhu 8-37°C dan cukup cepat berlipat ganda pada suhu 0-8°C. Siklus hidup bakteri ini dapat menyebabkan udang terkena penyakit ketika masa molting atau pergantian kulit, masa ketika udang dalam kondisi paling lemah.

Bakteri vibrio ini termasuk patogen oportunistik yang dapat berkembang lebih banyak di kolam. Hal lebih buruk dapat terjadi ketika kondisi lingkungan kolam berubah secara signifikan (suhu, pH, DO, dll.) yang menyebabkan udang terinfeksi bakteri vibrio.  

Penyebab Udang Terkena Penyakit Vibrio

Vibrio merupakan bakteri yang biasa menyerang udang, adapun jenis yang biasa ditemukan adalah Vibrio harveyi, Vibrio alginolyticus dan Vibrio parahaemolyticus. Bakteri ini memiliki sifat sangat ganas pada udang. Bakteri vibrio dapat menyerang populasi larva udang sejak 1-3 hari setelah mulai budidaya karena larva udang rentan terhadap penyakit.

Udang yang terinfeksi bakteri Vibrio sp. di awal budidaya ini sangat sulit diselamatkan sehingga Petambak terpaksa membuang atau memusnahkan udang yang terinfeksi tersebut agar tidak menular lebih luas melalui media air. Bakteri vibrio dapat menyebabkan kematian udang sampai 90% pada larva udang yang ketahanan tubuhnya belum terlalu kuat.

Gejala Udang Terkena Bakteri Vibrio

Pengecekan secara berkala setiap jam dan hari dapat meminimalkan terjadinya kematian massal oleh bakteri vibrio. Penyakit vibrio mudah diketahui karena menyerang bagiansaluran pencernaan udang, namun setiap jenis bakteri vibrio menunjukkan gejala penyakit yang berbeda-beda pada udang. Petambak harus mengetahui keberadaan bakteri vibrio sedini mungkin pada stadia zoea, stadia mysis, dan awal larva.

Stadia zoea adalah tahap kedua benih udang, yaitu ketika udang belum memerlukan asupan makanan dari luar. Mysis merupakan tahap ketika benih udang mulai menyerupai bentuk morfologi udang, seperti ekor kipas.

Pada tahap stadia mysis, bakteri vibrio akan menyerang organ pencernaan udang. Sehingga hepatopankreas pucat dan menyusut diikuti dengan usus, lambung, dan badan udang yang  berwarna pucat kekuningan.

Berikut adalah ciri-ciri tambak yang sudah terpapar bakteri vibrio: 

  1. Udang mati dan tenggelam dalam jumlah besar
  2. Udang mati terus menerus
  3. Pertumbuhan benih larva menurun
  4. Kematian meningkat pada stadia larva hingga pasca larva sebesar > 30%

Cara Mencegah Bakteri Vibrio

Kemampuan bertahan hidup udang harus dibarengi pengecekan berkala dan pencegahan yang optimal. Dengan melakukan analisis risiko penyakit bakteri vibrio, Petambak dapat memastikan seluruh kegiatan budidaya dapat terkelola dengan baik.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah paparan bakteri vibrio pada kolam tambak udang adalah:

  1. Waspada terhadap gejala-gejala penyakit melalui pengujian laboratorium.
  2. Mengawasi dengan ketat kualitas benih udang dan pakan alami yang diberikan pada udang.
  3. Mengecek kolam tambak udang secara berkala.
  4. Mengembangkan kawasan tambak udang terpadu yang mengintegrasikan pengelolaan lingkungan, teknologi pakan, input produksi, hingga pemasaran.
  5. Izin karantina usaha budidaya tambak udang yang berkelanjutan.

Temukan Cara Menangani Vibrio dengan Konsultasi Budidaya

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Keberadaan bakteri vibrio membuat Petambak udang harus mengontrol nilai salinitas dengan menambah air tawar ke dalam tambak budidaya udang. Tingginya jumlah amonia pada wilayah tambak tradisional juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan keberlangsungan hidup udang budidaya.

Untuk informasi yang lebih detail terkait penyakit vibrio udang, Bapak/ibu dapat konsultasi bersama ahlinya melalui aplikasi eFarm di fitur Konsultasi Budidaya secara gratis. eFarm merupakan aplikasi pengelolaan tambak udang dengan solusi lengkap untuk berbagai permasalahan budidaya Bapak/Ibu. Jadi, tunggu apa lagi? Konsultasikan masalah budidaya udang Bapak/Ibu hanya di eFarm!

Anggie Nur - Magister Bioteknologi
Anggie Nur - Magister Bioteknologi

Anggie merupakan lulusan sarjana dan magister bioteknologi serta memiliki pengalaman riset di dunia perikanan khususnya udang

Pertanyaan Seputar Bakteri Vibrio pada Udang

Bakteri vibrio merupakan bakteri yang tidak memiliki inti sel dan berbentuk poros kurva dengan satu flagel pada kutub sel. Bakteri ini dapat menyebabkan udang terkena penyakit ketika masa molting.

Bakteri vibrio dapat menyebabkan udang mati dalam jumlah besar, udang mati terus menerus, pertumbuhan benih larva menurun, dan kematian meningkat pada stadia larva hingga pasca larva sebesar > 30%.

Bakteri vibrio ini termasuk patogen oportunistik. Patogen oportunistik merupakan organisme yang berada dalam lingkup kolam budidaya dan dapat berkembang lebih banyak di kolam. Namun, hal buruk dapat terjadi ketika kondisi lingkungan kolam berubah secara signifikan (suhu, pH, DO, dll.) yang menyebabkan udang terinfeksi bakteri vibrio. 

  • Feliatra, Zainuri, Yoswaty D. 2014. Patogenitas Bakteri Vibrio Sp Terhadap Udang Windu (Penaeus Monodon). Jurnal Sungkai. Vol. 2(1): 23-36.