Siapa sangka ternyata ternak ikan bisa menjadi pilihan instrumen investasi yang menguntungkan bila dilakukan dengan tekun dan serius. Alasan ternak ikan menjadi salah satu instrumen investasi potensial adalah karena kebutuhannya setiap periode tidak pernah menurun terlalu signifikan.
Mengingat ikan merupakan salah satu hewan yang wajib dikonsumsi pengganti lauk daging atau ayam, bisa dikatakan bahwa bisnis ternak ikan ini bukan bisnis musiman yang hanya meraup untung pada periode tertentu saja.
Jika saat ini Bapak/Ibu memiliki tabungan, dana pensiun, pesangon, atau kelebihan dana lainnya, maka Bapak/Ibu bisa mempertimbangkan untuk memulai bisnis ini, apalagi bila Bapak/Ibu yang tinggal di daerah atau desa. Sebagai gambaran seberapa potensialnya bisnis ternak ikan untuk dijadikan pilihan investasi, simak penjelasannya di sini!
Mengapa Usaha Ternak Ikan Menjanjikan?
Berdasarkan data laporan dari Fisheries and Oceans Canada (KKP), di tahun 2011, angka konsumsi ikan di Indonesia hanya mencapai 31,5 kg/kapita. Jumlah ini berbeda jauh dengan Malaysia yang mencapai 55,4 kg/kapita setiap tahunnya. Kendati demikian, setiap tahunnya Indonesia terus mengalami peningkatan angka konsumsi ikan dibanding Malaysia.Â
Data terkini yang dirilis Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui situs resminya menunjukkan bahwa telah terjadi peningkat angka konsumsi ikan sebesar 69,17% di tahun 2021. Saat ini, angka konsumsi ikan sebesar 55,37 kg/kapita. Angka ini meningkat sebesar 1,48% bila dibandingkan angka konsumsi ikan di tahun 2020 yang hanya sebesar 54,56%.
Sementara itu, berdasarkan data angka konsumsi ikan di tahun 2011, sektor perikanan telah memproduksi sebanyak 12,39 juta ton ikan: yang berasal dari hasil tangkapan langsung sebanyak 5,41 juta ton dan produksi perikanan hasil budidaya sebanyak 6,98 juta ton.
Jika dicari tahu lebih spesifik lagi, ternyata sebanyak 1,1 juta ton produksi perikanan hasil budidaya ini berasal dari ternak ikan air tawar, lalu diikuti budidaya tambak air payau, budidaya ikan di laut, budidaya keramba, dan budidaya jaring apung.
Ke depannya, pemerintah menargetkan angka konsumsi ikan sebanyak 59,53 kg/kapita per tahun di tahun 2022 dan meningkat ke angka 62,5 kg/kapita di tahun 2024.
Data tersebut bisa dijadikan bukti bahwa ternak ikan bisa menjadi ladang basah yang potensial dijadikan bisnis investasi jangka panjang karena permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya, diikuti dengan dukungan pemerintah.
Persiapan Memulai Bisnis Ternak Ikan
Untuk memulai bisnis budidaya atau ternak ikan, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti lahan khusus untuk dijadikan tempat budidaya ikan, benih ikan terbaik, pakan, hingga proses panen ikan.
Artikel ini akan membahas cara dan tahap persiapan memulai bisnis ternak ikan air tawar untuk memenuhi potensi bisnis yang cukup menjanjikan.
1. Lahan atau Lokasi Ternak Ikan
Secara umum, menentukan lahan atau lokasi terbaik sebagai tempat budidaya dilakukan dengan cara memastikan bahwa kolam ikan akan mendapatkan paparan sinar matahari yang baik. Akan tetapi, setiap jenis ikan tawar memiliki treatment yang berbeda-beda, termasuk untuk memutuskan lokasi kolam budidaya.
Selain itu, Bapak/Ibu bisa memilih jenis kolam budidaya yang tepat sesuai biaya atau modal bisnis. Ada empat media budidaya ikan, yaitu kolam tanah, kolam beton, kolam terpal, dan akuarium atau bak air biasa.
2. Benih Ikan Air Tawar Terbaik
Benih ikan air tawar terbaik yang dimaksud adalah benih ikan yang memiliki kualitas tinggi. Tips untuk mempermudah perawatannya, Bapak/Ibu bisa memilih jenis ikan yang sesuai dengan karakteristik daerah tempat tinggal atau lokasi kolam.
Selain itu, pilih benih ikan air tawar yang sehat guna meminimalisasi lamanya waktu panen. Pasalnya, dengan mengandalkan benih ikan air tawar berkualitas terbaik, maka Bapak/Ibu bisa mempersingkat masa budidaya sebesar 30 persen dari estimasi waktu panen yang telah ditentukan.
3. Tabur Benih Ikan Sesuai Kapasitas dan Ukuran Kolam
Sebelum menebar benih ikan, Bapak/Ibu perlu mengetahui padat tebar benih ikan yang efektif untuk kolam Anda. Dengan ini, Bapak/Ibu pun bisa menghitung jumlah benih untuk ditebar.
Misalnya bila Bapak/Ibu ingin ternak ikan nila. Untuk kolam berukuran 2 x 3 meter, benih yang bisa ditebar adalah sebanyak 500 ekor, dengan padat tebar sekitar 80-100 ekor/m2.Â
Jadi, seberapa banyak benih ikan yang bisa dibudidaya berbanding lurus dengan seberapa besar kolam ternak yang dimiliki. Dengan menyesuaikan jumlah benih dengan ukuran kolam, ikan bisa beradaptasi dengan suhu dan kadar oksigen yang tepat sehingga meminimalisasi risiko terjadinya kematian akibat ikan stres.
4. Pakan dan Suplemen Ikan
Ada ketentuan yang berbeda-beda dalam pemberian pakan untuk ternak ikan lele dan ternak ikan patin. Untuk ikan tertentu, ada aturan di mana ikan tidak boleh diberikan pakan setiap hari. Bapak/Ibu perlu mengetahui aturan-aturan pemberian pakan untuk masing-masing jenis ikan air tawar.Â
Pemberian suplemen atau vitamin khusus ikan juga memiliki aturan dosis tertentu untuk tiap-tiap ikan. Bila Bapak/Ibu tidak memperhatikan aturan pemberian pakan dan suplemen tersebut, ikan bisa kecanduan dan ukuran atau bobot tubuh ikan memburuk.
5. Suhu Air
Suhu air kolam budidaya dapat mempengaruhi tumbuh dan kembang ikan. Idealnya, suhu kolam ternak ikan antara 25-30 °C.
Selain itu, perhatikan sirkulasi air dan kadar oksigen yang dibutuhkan untuk masing-masing jenis ikan. Misalnya, berapa kali kolam sebaiknya dibersihkan dan diganti airnya.
6. Perawatan Ikan, Kolam, dan Ekosistem
Untuk merawat ikan, Bapak/Ibu perlu memperhatikan kondisi terkini kolam dan ekosistem kolam. Perhatikan bagaimana kondisi air kolam, seberapa sering harus diganti, atau perlukah dibuat sistem air mengalir pada kolam.
Selain itu, perhatikan apakah ada kotoran di dalam kolam yang berasal dari sisa pakan. Sisa pakan ikan biasanya berpotensi menciptakan bakteri yang kurang baik untuk benih ikan.
Perhatikan juga apakah ada ikan yang memiliki gejala-gejala terserang penyakit atau hama tertentu. Jika ya, maka pisahkan ikan tersebut dan simpan di dalam kolam isolasi hingga kondisinya benar-benar sehat. Perhatikan kondisi ikan satu per satu untuk meminimalisasi terjadinya penyebaran hama dan penyakit yang menimbulkan kematian massal pada ikan.
7. Panen Ikan Air Tawar
Tahapan yang terakhir adalah tahapan panen ikan air tawar. Setelah faktor-faktor di atas telah dilakukan dengan benar, Bapak/Ibu bisa memanen ikan di waktu yang telah diprediksikan. Bahkan, pemberian pakan dan suplemen yang tepat bisa mempercepat waktu panen.
Jenis Bisnis Ternak Ikan yang Menguntungkan
Berikut ini jenis-jenis ikan air tawar yang bisa diternak dan menghasilkan omzet mencapai ratusan juta rupiah!
1. Ternak Ikan Nila
Ikan nila termasuk ke dalam kategori jenis ikan air tawar yang memiliki harga jual relatif tinggi di pasar. Meskipun harganya yang cukup mahal, permintaan dari konsumen terus meningkat.
Target pasar ikan nila mulai dari pedagang di pasar tradisional, restoran, sampai konsumsi rumah tangga. Banyak masyarakat yang menyukai jenis ikan air tawar satu ini sehingga cocok dijadikan bisnis budidaya.
Waktu yang dibutuhkan untuk memanen ikan nila sejak ditabur benihnya adalah 6 bulan. Kendati demikian, bila Bapak/Ibu benar-benar memperhatikan perawatan dan pemberian pakan, bukan tidak mungkin ikan nila bisa dipanen dalam waktu 4 bulan.
2. Ternak Ikan Lele
Dibandingkan ikan air tawar lainnya, ikan lele adalah komoditas yang membutuhkan modal paling murah. Selain itu, proses panen ikan lele lebih cepat, yakni kurang dari 3 bulan.
Apalagi bila Bapak/Ibu menerapkan sistem budidaya modern, bukan tidak mungkin waktu panen ikan lele akan semakin cepat.
3. Ternak Ikan Gabus
Ternak ikan gabus memiliki potensi yang menjanjikan, mengingat baru sedikit orang yang membudidaya ikan gabus. Sekalipun jarang sekali permintaan ikan gabus di restoran, rumah makan, atau hotel, jumlah ketersediaan ikan gabus saat ini belum mencukupi permintaan ikan gabus di pasar. Bisa dikatakan bahwa produksi ikan gabus relatif sedikit dibandingkan permintaannya yang terus meningkat.
Sebagai olahan makanan, ikan gabus baik untuk tubuh manusia karena mengandung 70% protein dan 21% albumin. Akan tetapi, permintaan ikan gabus bukan hanya untuk olahan makanan saja. Permintaan ikan gabus sebagai ikan hias juga mulai meningkat.
4. Ternak Ikan Gurame
Modal yang dibutuhkan untuk ternak ikan gurame cukup fantastis, yakni antara 10-11 juta Rupiah. Modal tersebut diperuntukkan untuk persiapan kolam atau tambak ikan, pembelian benih ikan gurame terbaik, pakan ikan, suplemen, vitamin, obat-obatan, dan beberapa kebutuhan lainnya.Â
Namun, Bapak/Ibu perlu mempertimbangkan bahwa harga ikan gurame di pasaran relatif tinggi dan stabil sehingga berpotensi menghasilkan pendapatan tiap bulan yang cukup tinggi dan stabil. Tips untuk menekan biaya pengadaan kolam, Bapak/Ibu bisa menggunakan kolam terpal.
5. Ternak Ikan Mas
Sama halnya dengan ikan gabus, peningkatan permintaan ikan mas semakin tinggi karena permintaannya bukan hanya untuk olahan masakan saja, melainkan juga permintaan ikan mas sebagai ikan hias. Budidaya ikan mas cukup mudah dengan modal yang sedikit.
Untuk pemberian pakannya pun ada banyak alternatif karena ikan tergolong ikan omnivora sehingga mudah menentukan pakan ikan mas yang tepat.
6. Ternak Ikan Patin
Rekomendasi bisnis ternak ikan air tawar selanjutnya adalah ikan patin. Permintaan ikan patin bersumber dari segala aspek, mulai dari permintaan pedagang di pasar tradisional, supermarket, restoran, hotel, sampai konsumsi rumah tangga.
Modal yang dibutuhkan untuk ternak ikan patin juga murah karena Bapak/Ibu bisa memulainya di kolam terpal. Ikan patin bisa dipanen setelah 5-6 bulan. Namun, masa panen ini bisa dipercepat asalkan Bapak/Ibu memperhatikan pemberian pakan dan suplemen pendukung.
7. Ternak Ikan Mujair
Rekomendasi ikan air tawar terakhir untuk dijadikan bisnis budidaya ikan adalah ternak ikan mujair. Hampir seluruh masyarakat di Indonesia menyukai olahan atau hidangan ikan mujair. Sebab, ikan ini memiliki tekstur daging yang lembut dan juga kaya akan protein hewani.
Keunggulan ternak ikan mujair adalah tak ada treatment khusus untuk ternak ikan mujair dan modal ternak yang cukup murah.
Tips Sukses Bisnis Ternak Ikan
Pemerintah Indonesia telah menetapkan bahwa ada batasan tertentu untuk mengimpor ikan ke luar negeri. Tujuannya adalah untuk meningkat angka konsumsi ikan dalam negeri.
Berangkat dari sanalah banyak bermunculan para pelaku usaha budidaya ikan. Bahkan, tak sedikit juga para pelaku usaha ini berasal dari skala rumah tangga. Supaya Bapak/Ibu bisa bersaing dengan banyaknya kompetitor, berikut ini tips ternak ikan:
- Cari tahu informasi lengkap dan keilmuan mengenai ternak ikan.
- Cari tahu mengenai perkembangan pasar terkini, seperti permintaan ikan mana yang sedang tinggi.
- Pilih jenis ikan air tawar yang memiliki permintaan tinggi, khususnya permintaan yang berasal dari pasar.
- Khusus untuk pemula, tentukan target pasar bisa mempermudah proses bisnis budidaya.
Perlancar Pasokan Pakan Budidaya Ikan Pakai Kabayan, Isi Formulirnya Sekarang!
Salah faktor utama yang mempengaruhi percepatan pertumbuhan ikan adalah pemilihan pakan ikan dan suplemen. Jika selama budidaya kebutuhan pasokan pakan Bapak/Ibu kurang terpenuhi dengan lancar, jangan khawatir karena sekarang ada Kabayan yang bisa memperlancar semuanya.
Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) merupakan penyedia akses ke institusi finansial terpercaya serta diawasi/berizin OJK. Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan berkualitas dengan sistem pembayaran tempo yang dapat dibayarkan setelah panen. Dengan proses cepat dan persyaratan mudah, budidaya ikan pun makin lancar pakai Kabayan.
Isi formulir di bawah ini untuk mendapatkan akses ke Kabayan!
Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.