usaha budidaya udang vaname
usaha budidaya udang vaname

Keunggulan dan Tantangan Usaha Budidaya Udang Vaname

Usaha budidaya udang vaname adalah salah satu usaha yang memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Selain itu, permintaan pasar lokal maupun global terhadap udang vaname relatif tinggi dan tumbuh setiap tahunnya. 

Apabila Bapak/Ibu tertarik untuk menjalankan usaha budidaya udang vaname, maka Bapak/Ibu perlu mengetahui tentang analisis peluang investasi, keunggulan, dan tantangannya. Yuk, simak di sini!

Analisis Peluang Investasi dan Permintaan Pasar untuk Produk Udang Vaname

Budidaya udang memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi suatu kegiatan yang berkelanjutan. Dengan demikian, Bapak/Ibu perlu mengetahui analisis peluang investasi untuk memulai usaha budidaya udang vaname. Dalam artikel ini akan dibahas tentang analisis biaya budidaya udang vaname menggunakan sistem semi intensif dan intensif.

Dalam budidaya tambak semi intensif, padat tebar udang kisaran 30-80 ekor/meter. Tambak ini juga terbilang mudah dikontrol karena padat tebar yang masih tidak terlalu padat, sehingga pengelolaan air cenderung lebih mudah.

Sedangkan tambak intensif, padat tebarnya kisaran 100-150 ekor/meter. Tambak intensif cenderung membutuhkan fokus lebih besar dalam pengelolaan airnya. Hal ini dikarenakan menggunakan padat tebar tinggi, sehingga akan menimbulkan tingginya bahan organik pada tambak yang berasal dari sisa pakan, kotoran udang, dan tumpukan mikroorganisme yang mati seperti bakteri dan plankton.

Berikut merupakan contoh estimasi analisis biaya budidaya udang dengan sistem semi intensif dan intensif:

Estimasi Analisis Biaya Budidaya Udang Vaname Sistem Semi Intensif

Dalam melakukan budidaya udang, berikut adalah tabel estimasi biaya budidaya udang sistem semi intensif:

biaya investasi budidaya udang vaname
Tabel Estimasi Biaya Investasi Budidaya Udang Vaname Semi Intensif

Dari tabel tersebut, total biaya investasi budidaya udang sistem semi intensif adalah Rp336.320.000 dengan total biaya penyusutannya adalah Rp4.484.267 per bulan

Setelah mengetahui estimasi biaya investasi, berikut merupakan estimasi analisis biaya per siklus:

biaya budidaya udang vaname per siklus
Tabel Estimasi Biaya Budidaya Udang Vaname Semi Intensif per Siklus

Dari tabel di atas, total biaya per siklus yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname sistem semi intensif adalah Rp176.937.067.

Setelah diketahui biaya budidaya udang selama 1 siklus, berikut merupakan perhitungan analisis untung rugi budidaya udang vaname semi intensif: 

analisis untung rugi budidaya udang vaname
Tabel Estimasi Analisis Untung Rugi per Siklus Produksi Budidaya Udang Vaname Semi Intensif

Dari total biaya per siklus yang dikeluarkan sebesar Rp176.937.067, sehingga Petambak bisa mendapatkan penerimaan sebesar Rp208.000.000 dengan keuntungan sebesar Rp31.062.933. 

Margin keuntungan yang akan didapatkan memulai budidaya udang semi intensif yaitu sebesar 14,93%. Hal ini menunjukkan bahwa Petambak mampu mendapatkan keuntungan sebesar 14,93% dari total keseluruhan penerimaan, di mana sisanya sebesar 85,07% digunakan untuk biaya selama budidaya.

Kemudian, R/C ratio menunjukkan angka 1,18 yang berarti usaha budidaya ini layak untuk dilakukan karena total penerimaan lebih besar daripada total biaya di mana setiap Rp1 yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,18 dan keuntungan sebesar Rp0,18.

Estimasi Analisis Biaya Budidaya Udang Vaname Sistem Intensif

Setelah mengetahui estimasi biaya budidaya udang semi intensif, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui estimasi analisis budidaya udang:

biaya investasi budidaya udang vaname intensif
Tabel Estimasi Biaya Investasi Budidaya Udang Vaname Intensif

Dari tabel tersebut, total biaya investasi budidaya udang sistem intensif adalah Rp459.120.000 dengan total biaya penyusutannya adalah Rp6.121.600 per bulan.

Setelah mengetahui estimasi biaya investasi, berikut merupakan estimasi biaya per siklus:

Dari tabel di atas, total biaya per siklus yang dikeluarkan untuk budidaya udang vaname sistem intensif adalah Rp218.686.400.

Setelah diketahui biaya budidaya udang selama 1 siklus, berikut merupakan perhitungan analisis untung rugi budidaya udang vaname intensif:

analisis untung rugi budidaya udang vaname semi intensif
Tabel Estimasi Analisis Untung Rugi Per Siklus Produksi Budidaya Udang Vaname Intensif

Dari total biaya per siklus yang dikeluarkan sebesar Rp218.686.400, Petambak bisa mendapatkan penerimaan sebesar Rp312.000.000 dengan keuntungan sebesar  Rp93.313.600.

Margin keuntungan yang akan didapatkan memulai budidaya udang intensif yaitu sebesar 29,91%. Hal ini menunjukkan, Petambak mampu mendapatkan keuntungan sebesar 29,91% dari total keseluruhan penerimaan, di mana sisanya sebesar 70,09% digunakan untuk biaya selama budidaya.

Selanjutnya, R/C ratio menunjukkan angka 1,43 yang berarti usaha budidaya ini layak untuk dilakukan karena total penerimaan lebih besar daripada total biaya di mana setiap Rp1 yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,43 dan keuntungan sebesar Rp0,43.

Perhitungan tersebut adalah perhitungan estimasi, karena akan ada banyak faktor yang dapat mengubah angka biaya dan penerimaan saat panen. Apabila Bapak/Ibu ingin menambah alat-alat lain atau jumlah benih yang dibudidayakan, tentu saja biaya bulanan yang harus Bapak/Ibu keluarkan jadi lebih tinggi.

Permintaan Pasar untuk Produk Udang Vaname

Permintaan pasar terhadap udang vaname relatif tinggi, terutama untuk kebutuhan ekspor. Jenis udang ini memang lebih mudah dibudidayakan dan tidak mudah terserang penyakit, sehingga hasil produk udang vaname bisa memenuhi permintaan pasar lokal maupun global.

Produk udang vaname siap dijual maupun diekspor dalam bentuk akhir yang berbeda-beda, seperti udang vaname segar, beku, cooked (matang), ready to cook (siap untuk dimasak), dan value-added (nilai tambah untuk memberikan inovasi pada produk). Pengolahan udang vaname tersebut dapat disesuaikan dengan permintaan pasar lokal maupun global.

Potensi Keuntungan Usaha Budidaya Udang Vaname

Budidaya udang vaname adalah bisnis yang terus meningkat setiap harinya. Hal tersebut dikarenakan tingginya permintaan pasar domestik maupun global terhadap udang vaname. Tingginya permintaan pasar dikarenakan banyak orang yang gemar mengonsumsi udang vaname, mengingat cita rasanya yang khas, daging tebal, serta memiliki kandungan protein yang tinggi.

Perlu diingat, Indonesia memiliki potensi bisnis budidaya udang vaname yang cukup besar. Pada tahun 2021, Indonesia adalah salah satu negara pengekspor udang terbesar di dunia, dengan menduduki peringkat ke-4 setelah India, Ecuador, dan Vietnam.

Dengan demikian, bisnis ini adalah salah satu bisnis yang terbilang cukup menjanjikan. Selain itu, ada banyak faktor yang menjadikan bisnis budidaya udang vaname mempunyai peluang yang bagus hingga beberapa waktu ke depan. Yuk, simak di bawah ini!

1. Revitalisasi Tambak dan Peningkatan Produksi Budidaya Udang

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan dukungan program revitalisasi tambak udang, dengan sasaran tambak-tambak udang tradisional dibandingkan membuka lahan baru untuk tambak udang.

Selain itu, pemerintah juga merencanakan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi udang dengan cara:

  • Revitalisasi tambak dengan mempermudah akses benur berkualitas, infrastruktur, agen budidaya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) atau Standar Operasional Prosedur (SOP), pembentukan kelembagaan, serta mempermudah perizinan dan regulasi.
  • Revitalisasi tambak tradisional dengan cara meningkatkan produktivitas dan membuat permodelan tambak klaster.
  • Penerapan Sustainable Shrimp Silvofishery di Jepara dan Situbondo (metode budidaya yang mengintegrasikan tambak air payau dengan hutan mangrove tanpa perlu menghilangkan hutan mangrove yang telah ada), yang bertujuan membuat kualitas dan produksi udangnya lebih keberlanjutan dengan risiko penyakit yang dapat diminimalkan.

2. Tingginya Permintaan Ekspor dan Konsumsi Udang

Permintaan dan konsumsi udang vaname produksi Indonesia tidak hanya tinggi di pasar dalam negeri saja, melainkan permintaan luar negerinya juga sangat tinggi. Hal ini menjadikan udang vaname sebagai salah satu unggulan ekspor Indonesia.

Udang vaname telah menyumbang lebih dari 36% nilai ekspor perikanan Indonesia. Hal ini menandakan bahwa udang vaname memiliki peranan yang signifikan terhadap kinerja ekspor perikanan di Indonesia.

Dikutip dari data ekspor udang vaname Indonesia, negara yang menjadi tujuan ekspor udang vaname Indonesia di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan Inggris. Dengan demikian, ekspor udang vaname dapat meningkatkan nilai ekspor, serta mendongkrak nama Indonesia dan Petambak udangnya di kancah Internasional.

3. Harga Jual Tinggi

Harga udang vaname cenderung tinggi di dalam maupun luar negeri, sehingga potensi keuntungannya lebih besar. Harga udang vaname di dalam negeri sangat bervariasi berdasarkan ukuran udang (size 20-150) dan lokasi udang dijual, biasanya harga udang vaname berkisar Rp40.000 hingga Rp87.000 per kilonya.

Sedangkan, ukuran udang vaname di pasar ekspor hanya ada 2, yaitu ukuran 30 dan 40. Pada tahun 2012, harga udang vaname adalah US$ 7,7/kg, sementara pada tahun 2021, harga udang vaname adalah US$ 8,78/kg. Dengan kenaikan harga tersebut, kemungkinan harga udang akan meningkat setiap tahunnya.

Keunggulan & Tantangan dari Budidaya Udang Vaname

Setelah Bapak/Ibu mengetahui potensi keuntungan usaha budidaya udang vaname, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui berbagai keunggulan budidaya udang vaname, sebagai berikut:

  • Masa pemeliharaan relatif cepat, yaitu pada DOC 100 udang vaname sudah dapat dipanen.
  • Produktivitas tinggi karena kelangsungan hidupnya tinggi.
  • Mampu memanfaatkan seluruh kolom air dari dasar sampai permukaan, sehingga memungkinkan dipelihara dalam kondisi padat tebar tinggi.
  • Lebih mudah dibudidayakan karena lebih toleran terhadap perubahan lingkungan dan tahan terhadap penyakit.
  • Udang vaname adalah salah satu komoditas ekspor yang sangat potensial.
  • Tingkat konsumsi terhadap udang vaname terus meningkat.
  • Penjualan hasil panen udang vaname relatif lebih mudah dibandingkan dengan jenis udang lainnya.

Kini, Bapak/Ibu sudah mengetahui keunggulan budidaya udang vaname. Dengan demikian, Bapak/Ibu juga harus mengetahui apa saja tantangan dalam melakukan budidaya udang vaname, sebagai berikut:

1. Perubahan Iklim

Secara umum, perubahan iklim yang ekstrem dapat mempengaruhi produksi udang vaname secara signifikan. Salah satu parameter yang dipengaruhi oleh iklim adalah suhu.

Jika suhu terlalu rendah (< 26 ℃), akan menurunkan metabolisme dan nafsu makan udang. Suhu rendah berpengaruh pada imunitas udang, sehingga mengakibatkan munculnya gejala klinis udang terkena penyakit, terutama ketika hujan terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Namun, jika suhu terlalu tinggi maka dapat meningkatkan metabolisme dan nafsu makan udang. Hal tersebut membuat Feed Conversion Ratio (FCR) meningkat, di mana Petambak akan menambah rasio pakan tetapi pakan tidak terserap, melainkan hanya digunakan untuk metabolisme dan aktivitas udang yang meningkat akibat suhu naik. Selain itu, meningkatnya suhu air juga dapat meningkatkan sensitivitas racun yang dihasilkan blue-green algae (BGA).

2. Perubahan Kualitas Air

Perubahan kualitas air biasa terjadi selama masa pemeliharaan udang yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi cuaca, bahan organik dalam tambak, mikroorganime tidak seimbanh, dan lain-lain (tergantung parameter kualitas air apa yang berubah). Berikut ini adalah tabel kisaran optimal parameter kualitas air tambak udang vaname selama masa pemeliharaan:

tabel kisaran optimal parameter kualitas air tambak udang vaname
Sumber: eFishery

Setelah Bapak/Ibu mengetahui kisaran optimal parameter kualitas air, Bapak/Ibu perlu mengetahui kendala dan penyebab yang menimbulkan permasalahan air tambak udang:

Parameter Fisika

Parameter fisika meliputi suhu, kecerahan, dan warna air tambak. Berikut merupakan beberapa kendala dan penyebab yang umum ditemukan pada masing-masing parameter:

beberapa kendala dalam parameter fisika kualitas air tambak udang

Parameter Kimia

Parameter kimia, meliputi pH, DO, salinitas, amonia, nitrit, nitrat, alkalinitas, dan TOM. Berikut merupakan beberapa kendala dan penyebab yang umum ditemukan pada masing-masing parameter:

beberapa kendala dalam parameter kimia kualitas air tambak udang

Parameter Biologi

Parameter biologi terdiri dari total vibrio (TVC), total bakteri (TBC), dan plankton. Berikut berupa beberapa kendala dan penyebab yang umum ditemukan pada masing-masing parameter:

tabel beberapa kendala parameter biologi kualitas air tambak udang

3. Serangan Penyakit

Ancaman yang sering terjadi dalam budidaya udang adalah serangan penyakit, seperti Early Mortality Syndrome (EMS) atau disebut juga dengan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND).

Penyakit ini dapat menimbulkan kematian pada udang yang dibudidayakan, sehingga menimbulkan kerugian seperti penurunan produksi yang cukup besar. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus yang berada di air budidaya dan menginfeksi udang. Maka dari itu, sangat penting bagi Bapak/Ibu melakukan manajemen pakan dan manajemen kualitas air yang baik. Selain itu, Bapak/Ibu perlu mendeteksi penyakit udang sejak dini agar dapat menghindari ancaman penyakit AHPND.

Budidaya Udang Lebih Mudah dengan eFarm

Kini budidaya udang vaname akan jadi lebih mudah dengan eFisheryeFishery merupakan aplikasi andalan para petambak karena memiliki banyak fitur dan produk yang dapat mendukung keberhasilan budidaya udang Bapak/Ibu. Salah satunya adalah fitur Konsultasi Budidaya yang memberikan akses untuk berkonsultasi dan berdiskusi langsung dengan ahli budidaya.

Isi form di bawah dan download aplikasi eFarm untuk mendapatkan banyak manfaatnya!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

  • https://jala.tech/id/blog/industri-udang/4-alasan-mengapa-budidaya-udang-dianggap-menjanjikan
  • https://app.jala.tech/kabar_udang/mengapa-budidaya-udang-dianggap-menjanjikan
  • https://tambakmilenial.com/blog/pasar-udang-vaname/ 
  • https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/tahun-ini-sektor-perikanan-buka-peluang-investasi- 
  • https://nasional.tempo.co/amp/1552047/kkp-genjot-peluang-investasi-di-sektor-perikanan-di-2022 
  • https://www.jualikan.web.id/2020/04/peluang-usaha-investasi-udang-vaname.html 
  • https://jala.tech/blog/empat-parameter-fisik-penting-kualitas-air-tambak-udang