telur ikan patin
telur ikan patin

Cara Menetaskan Telur Ikan Patin yang Lengkap dan Anti Gagal

Menetaskan telur ikan patin perlu dilakukan dengan cara yang tepat. Dengan demikian, Bapak/Ibu perlu mengetahui tahapan penting untuk melakukan penetasan telur ikan patin di kolam terpal agar bisa menghasilkan benih dengan jumlah banyak dan berkualitas. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Cara Menetaskan Telur Ikan Patin

Untuk menghasilkan benih ikan patin yang berkualitas, Bapak/Ibu perlu mengetahui cara penetasan telur ikan patin yang benar. Simak ulasan berikut ini!

1. Persiapan Kolam

Ada 3 jenis kolam yang perlu Bapak/Ibu siapkan dalam proses pemijahan ikan patin. Pertama, wadah penetasan yang berukuran 15-20 liter. Kedua, kolam pendederan yang berukuran 2 x 1 x 0,6 m. Ketiga, kolam pembesaran benih ikan patin. Masing-masing kolam harus memiliki saluran sirkulasi air yang baik agar kualitas air budidaya selalu terjaga.

2. Seleksi Indukan Ikan Patin

Perlu Bapak/Ibu ketahui bahwa tidak semua ikan patin dapat menghasilkan bibit yang baik. Oleh karena itu, Bapak/Ibu harus menyeleksi indukan yang berpotensi menghasilkan benih unggul.

Ciri-ciri induk patin yang siap dipijahkan bisa dilihat dari umurnya, bentuk dan ukuran tubuh, keadaan alat kelamin, serta respon ikan terhadap pakan. Berikut ini adalah detail cara memilih induk ikan patin yang siap dipijahkan:

ciri ciri ikan patin siap dipijahkan
Sumber: eFishery

3. Pemeliharaan Indukan Ikan Patin

Ikan patin yang telah diseleksi akan dimasukkan ke dalam kolam khusus untuk pemeliharaan indukan patin. Sebelum proses pemeliharaan, Bapak/Ibu disarankan untuk menangkap indukan secara hati-hati agar tidak stres dan terluka. Setelah itu, Bapak/Ibu dapat mempuasakan indukan ikan patin selama 2 hari, agar lebih mudah mengenali indukan yang sudah berisi telur.

4. Pemijahan Indukan Ikan Patin

pemijahan indukan ikan patin
Sumber: Ibat Mojokerto

Teknik pemijahan buatan ikan patin dilakukan dengan metode kawin suntik (stripping), yaitu dengan penyuntikan hormon ovaprim terhadap induk betina untuk mempercepat proses pengeluaran sel telur. Selanjutnya, pengambilan sperma pada induk jantan dan dilakukan pembuahan dengan sel telur yang telah diambil.

pengambilan sprema ikan patin
Sumber: GDM Organik

Proses pembuahan dilakukan dengan cara mengaduk sel sperma dan sel telur  secara perlahan hingga tercampur menggunakan bulu ayam sekitar setengah menit. Kemudian, masukkan air dan garam dengan perbandingan 1:4 ke wadah sambil tetap diaduk.

Untuk membuang kotoran, Bapak/Ibu dapat melakukan pergantian air bersih sebanyak 2 hingga 3 kali. Selain itu, gunakan larutan lumpur untuk membersihkan lendir yang menempel dan memisahkan telur yang menggumpal. Lumpur yang digunakan berupa lumpur atau tanah dasar kolam yang dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 100 ℃.

Telur yang mengalami pembuahan akan mengambang dan berwarna kuning. Sedangkan telur yang tidak mengalami pembuahan, berwarna putih dan akan mengendap di dasar. Jumlah telur yang dihasilkan dalam proses pemijahan bisa mencapai 323.500 butir telur dari satu induk.

5. Penetasan Telur Ikan Patin

wadah penetasan telur ikan patin
Sumber: Bibit Unggul

Wadah penetasan telur ikan patin yang digunakan sebaiknya dicuci bersih dan dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian, isi wadah penetasan dengan air bersih dan nyalakan aerator agar air bersih terus mengalir dan terjadi sirkulasi air di seluruh wadah. Telur yang telah terbuahi, kemudian dapat ditebar pada wadah penetasan telur secara merata.

Kepadatan telur pada wadah penetasan sebaiknya sekitar 400-500 butir/liter air atau 10.000-20.000 butir/corong. Penetasan telur menjadi larva ikan patin akan terjadi selama 2 x 24 jam.

6. Pemanenan Larva Ikan Patin

Telur yang telah menetas akan menjadi larva ikan patin. Setelah penetasan, larva dipindahkan pada akuarium pemeliharaan larva. Perlu Bapak/Ibu ketahui, bahwa larva ikan patin sangat rentan sehingga Bapak/Ibu perlu merawatnya dengan hati-hati.

Cara merawatnya adalah dengan melakukan pemberian pakan yang tepat dan manajemen kualitas air yang baik, hal ini akan menjadi kunci sukses larva ikan dapat tumbuh dengan maksimal.

Kabayan, Solusi Sukses Budidaya Ikan Patin!

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, penetasan telur ikan patin dapat menentukan keberhasilan budidaya. Kabar baiknya adalah kini budidaya ikan patin bisa lebih mudah dengan aplikasi eFisheryKu

eFisheryKu adalah aplikasi yang dibuat untuk membantu Bapak/Ibu memajukan bisnis budidaya ikan. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur untuk mendukung proses budidaya, seperti akses ke lembaga keuangan yang terpercaya, terdaftar, dan diawasi oleh OJK, melalui Kabayan (Kasih, Bayar Nanti).

Dengan adanya Kabayan, Bapak/Ibu bisa mendapat pakan, benih, dan sarana produksi lainnya yang bisa dibayar setelah panen. Keuntungan menggunakan Kabayan lainnya adalah proses cepat, bunga rendah, persyaratan mudah, akad perjanjian bisa secara syariah, pemesanan pakan atau saprokan melalui aplikasi, serta promo menarik lainnya. Pengajuan Kabayan pun juga mudah, Bapak/Ibu dapat mendaftar melalui aplikasi eFisheryKu.

Tunggu apa lagi? Nikmati berbagai kebermanfaatan Kabayan dengan mengisi form di bawah ini!

Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

*Untuk program Kabayan, eFishery bekerja sama dengan pihak ketiga yang diawasi/berizin dari OJK.

Pertanyaan Seputar Telur Ikan Patin

Jumlah telur yang dihasilkan bisa mencapai 323.500 butir telur dari satu induk.

Penetasan telur menjadi larva ikan patin akan terjadi selama 2 x 24 jam.

Telur ikan patin bisa dimakan karena memiliki kandungan omega-3 yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan fungsi otak. Selain itu, telur ikan mengandung protein tinggi yang berfungsi untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh.

  • https://www.minapoli.com/info/menetaskan-telur-ikan-patin-dengan-tepat-dan-efektif
  • https://gdm.id/pemijahan-ikan-patin/ 
  • https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/94_wadah-untuk-penetasan-telur-ikan-patin