cara siphon tambak udang untuk mengatasi lumpur tambak
cara siphon tambak udang untuk mengatasi lumpur tambak

Cara Siphon Tambak Udang untuk Mengatasi Lumpur Tambak

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Eko Afriantoro
Eko Afriantoro

Praktisi Budidaya Udang

Cara siphon tambak udang cukup mudah dan bisa Bapak/Ibu lakukan dengan mengikuti tutorial pada artikel berikut ini. Namun, sebelumnya perlu diketahui bahwa metode siphon penting untuk Bapak/Ibu lakukan untuk membersihkan limbah lumpur yang mengendap di dasar tambak udang menggunakan saluran pembuangan khusus.

Endapan lumpur tercipta dari sisa pakan, bangkai plankton, dan metabolisme udang itu sendiri sehingga ada banyak materi organik yang mengendap dan mempengaruhi kualitas air, khususnya kadar oksigen terlarut. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya metode siphon dan cara siphon tambak udang yang benar.

Siphon untuk Tambak Udang

Siphon tambak udang merupakan cara mengatasi lumpur tambak udang menggunakan selang siphon yang terkoneksi dengan saluran pembuangan yang berada di luar tambak dengan memanfaatkan gaya gravitasi dan tekanan air.

Sisa pakan dan limbah organik yang mengendap dan berubah menjadi lumpur akan tersimpan di dalam tandon pembuangan atau IPAL terlebih dulu. Kemudian, selang siphon akan menyedot lumpur dari dasar tambak dan keluar melalui saluran pembuangan.

Selain membersihkan lumpur yang mengendap di dasar tambak, metode siphon juga dapat mendeteksi molting dan kematian pada udang, mencegah udang terjangkit penyakit, dan menjaga kualitas air.

Pentingnya Siphon untuk Tambak Udang

Membersihkan tambak udang menggunakan metode siphon penting untuk dilakukan, khususnya bila tambak udang memiliki endapan lumpur di bagian dasarnya. Manfaat utama siphon adalah membersihkan dan menjaga kualitas tambak air udang dari endapan lumpur.

Tumpukan lumpur yang tidak terkontrol akan menciptakan kandungan amonia yang tinggi pada air dan juga hidrogen sulfida. Dua senyawa tersebut sangat berbahaya bagi udang dan dapat mengancam kelangsungan hidupnya hingga potensi kematian massal.

Adanya limbah lumpur pada tambak udang dapat menimbulkan bau busuk dan menjadi tempat penyimpanan berbagai jenis virus dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit bagi udang, salah satunya adalah bakteri vibrio. Bakteri vibrio merupakan jenis bakteri anaerob fakultatif yang dapat menyebabkan penyakit vibriosis.

Selain itu, manfaat siphon adalah membantu pertumbuhan hewan akuakultur di dalam tambak, membantu indera penglihatan udang agar dapat melihat dengan jelas, proses respirasi, menghindari kematian dini, dan molting pada udang.

Cara Melakukan Siphon Tambak Udang

lumpur di tambak udang
Sumber: eFishery

Cara siphon tambak udang yang benar dan runtut yakni dimulai dari mempersiapkan central drain, memasang selang siphon, dan menghisap sebagian lumpur. Teknik menghisap yang digunakan, cara membuang lumpur yang benar, dan alternatif cara lain untuk mengendalikan lumpur juga merupakan hal yang harus diperhatikan.

1. Mempersiapkan Central Drain

Central drain atau shrimp toilet merupakan wadah atau media khusus yang sengaja dibuat untuk menyimpan lumpur-lumpur yang akan tersedot melalui saluran pembuangan. Idealnya shrimp toilet memiliki luas 5-7% dari total luas kolam dengan kedalaman 0,5-1 meter serta didesain melandai.

2. Memasang Selang Siphon

Langkah berikutnya adalah memasang selang siphon atau saluran pembuangan menuju bagian luar tambak. Selang tersebut akan tersambung dengan central drain tempat penampungan lumpur. Nantinya lumpur-lumpur tersebut akan tersedot dan keluar mengalir menuju central drain melalui selang siphon.

Perlu digaris bawahi bahwa penutup saluran pembuangan harus terbuka agar dapat mengalirkan lumpur yang akan dibuang. Selain itu, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan air pengganti karena biasanya lumpur yang keluar akan membawa air dari tambak.

3. Teknik Menghisap Lumpur

Terdapat 2 teknik yang bisa Bapak/Ibu terapkan untuk menyedot lumpur dari dasar tambak, yakni teknik menggunakan pompa atau mesin khusus, dan teknik tanpa pompa. Teknik yang menggunakan pompa atau mesin khusus diklaim lebih efektif dalam membersihkan lumpur, sebab proses penyedotannya akan terjadi dalam durasi singkat. Akan tetapi, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan biaya yang cukup besar untuk membeli dan mengoperasikan pompa tersebut.

Sedangkan teknik tanpa pompa yang dimaksud adalah teknik penyedotan lumpur yang mengandalkan gaya gravitasi. Teknik ini dinilai lebih mudah dan murah. Kekurangannya adalah teknik gaya gravitasi hanya bisa dilakukan saat elevasi permukaan dasar tambak memiliki tinggi yang sama dari elevasi saluran pembuangan yang didesain mengitari tambak menuju central drain.

4. Memperlakukan Limbah Lumpur Buangan dengan Benar

Limbah lumpur tersebut mengandung senyawa kimia yang cukup berbahaya sehingga saat menyedotnya, Bapak/Ibu tak bisa langsung membuangnya begitu saja. Hal ini dapat mencemari lingkungan di sekitarnya.

Cari tahu terlebih dahulu bagaimana cara mengolah limbah lumpur tersebut sebelum akhirnya dibuang ke perairan bebas. Misalnya dengan mengendapkan lumpur dalam beberapa hari lalu menggunakan metode khusus untuk mengurai konsentrasi limbah yang sesuai dan tepat.

5. Alternatif Cara Mengurangi Lumpur pada Tambak Udang

Untuk memaksimalkan metode siphon, Bapak/Ibu bisa mengkombinasikannya dengan metode lain dalam menjaga kualitas tambak, antara lain:

  • Menambah oksigen terlarut menggunakan mesin nanobubble sehingga dapat meningkatkan reaksi lisis biologi, merangsang autolisis pada bakteri, dan menekan jumlah produksi lumpur.
  • Metode pembalikan tanah, metode ini dilakukan dengan membajak tanah dasar tambak dengan tujuan untuk mengeluarkan gas beracun serta menggemburkan tanah serta membunuh hama, bakteri, dan virus penyakit.
  • Metode pengapuran menggunakan zeolit dan dolomit dengan dosis 1 ton/ha. Tujuan metode untuk menetralkan tingkat keasaman tanah dan membunuh virus dan bakteri berbahaya.
  • Memberikan pupuk untuk mengembalikan kesuburan tanah dan mencegah timbulnya bakteri dan virus yang berbahaya bagi udang.

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Melakukan Siphon Tambak

petambak membersihkan tambak udang
Sumber: eFishery

Sekalipun lumpur memiliki kandungan berbahaya bagi biota tambak, akan tetapi kehadiran lumpur sebenarnya masih dibutuhkan tambak sebagai bioreaktor yang berperan langsung terhadap siklus hara tambak udang.

Saat Bapak/Ibu mengisap habis lumpur, maka yang akan terjadi adalah fluktuasi berlebih terhadap senyawa nitrogen seperti amonia, nitrat, dan nitrit. Oleh karena itu, tujuan metode siphon ini sebenarnya untuk mengendalikan jumlah lumpur di dalam tambak.

Apabila lumpur yang tersedot terlalu banyak, maka dampaknya adalah terciptanya sarang bakteri patogen seperti bakteri vibrio. Di sisi lain, bila lumpurnya masih ada atau tersedot dalam jumlah sedikit juga membuat lumpur akan teraduk dengan air, dan kandungan berbahaya di dalamnya akan bercampur dengan air tambak.

Kesempatan Konsultasi Budidaya Udang Gratis di eFarm

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Persoalan terbesar budidaya udang adalah udang mudah terpapar bakteri dan wabah penyakit tertentu, sehingga pemeliharaannya harus ekstra hati-hati dan lebih cermat. Kini, Bapak/Ibu Petambak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendampingan gratis dalam mengatur manajemen budidaya, khususnya tambak udang.

Konsultasikan persoalan budidaya udang Bapak/Ibu pada ahlinya di eFarm melalui fitur khusus Konsultasi Budidaya eFarm. Ada banyak ahli Akuakultur dan budidaya udang yang siap berdiskusi dengan Bapak/Ibu secara online. Mulai dari persoalan pakan, pengolahan air dan limbah, tips mencegah penyakit, hingga rekomendasi manajemen budidaya lainnya.

Yuk segera download eFarm sekarang juga!

Eko Afriantoro - Praktisi Budidaya Udang
Eko Afriantoro - Praktisi Budidaya Udang

Eko berpengalaman sebagai praktisi budidaya udang sejak tahun 2013 yang kini menjadi Farm Lead Research & Development (R&D) Shrimp eFishery.

Pertanyaan Seputar Siphon Tambak Udang

Lumpur yang mengendap di bagian dasar tambak udang perlu dikontrol dan dibuang secara rutin sebab limbah lumpur tersebut mengandung banyak virus dan bakteri, salah satunya adalah bakteri vibrio. Bakteri vibrio merupakan jenis bakteri anaerob fakultatif yang dapat menyebabkan penyakit vibriosis.

Membersihkan tambak udang menggunakan metode siphon penting untuk dilakukan khususnya bila tambak udang memiliki endapan lumpur di bagian dasarnya. Lumpur tersebut tercipta dari limbah sisa pakan udang, jasad plankton dan hasil metabolisme udang yang mengendap. Jika tidak terkontrol maka kandungan amonia dan hidrogen sulfida yang tinggi akan berbahaya bagi udang.

  • https://app.jala.tech/kabar_udang/siphon-sedot-lumpur-sarang-bahaya
  • https://delosaqua.com/id/peralatan-tambak-udang-vaname/
  • https://kincirair.id/2021/01/12/mengenal-siphon-pada-tambak-udang/
  • http://minalokajaya.blogspot.com/2015/11/pembuangan-system-bisonpilasi.html
  • https://nanobubble.id/blog/siphon-kolam-apakah-penting
  • https://tambakudang.com/siphon-metode-mengeluarkan-lumpur-dari-tambak-udang/#:~:text=Cara%20kerja%20dari%20siphon%20jenis,mengalirkan%20lumpur%20yang%20hendak%20dibuang.