Jakarta, 30 Maret 2023 – Sejak didirikan tahun 2013, eFishery selalu menghadirkan inovasi berbasis teknologi bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang dengan menawarkan platform end-to-end yang membantu pembudidaya mendapatkan akses keuangan inklusif, mendukung dalam peningkatan bisnis, dan produktivitas serta peningkatan taraf hidup melalui adopsi teknologi.
Untuk mengkaji dampak positif dari platform eFishery bagi perekonomian dan perkembangan industri akuakultur di Indonesia termasuk bagi pembudidaya, eFishery menggandeng Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melalui sebuah riset. Hasil riset ini memaparkan beberapa temuan penting atas peranan eFishery mulai dari peningkatan pendapatan usaha, keuntungan para pembudidaya melalui produk dan layanan digital, hingga peningkatan hasil budidaya panen melalui pengaplikasian teknologi yang lebih efektif dan efisien dalam sektor akuakultur di Indonesia.
eFishery berkontribusi sebesar Rp3,4 Triliun atau setara dengan 1,55% terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia tahun 2022
Saat ini, ekosistem eFishery telah digunakan oleh lebih dari 70.000 pembudidaya di 280 kota/kabupaten di Indonesia. Jumlah ini meningkat setiap tahunnya seiring dengan masih terbukanya potensi pengembangan budidaya ikan dan udang di Indonesia. Dr. Paksi C. K. Walandouw, Wakil Kepala LD FEB UI menjelaskan, “Melalui riset ini, kami ingin mengukur dampak yang telah diberikan oleh eFishery terhadap perekonomian Indonesia, khususnya bagi sektor akuakultur. Kami menemukan adanya peningkatan taraf hidup, bisnis, dan produktivitas pembudidaya ikan dan petambak udang melalui adopsi teknologi, setelah bergabung dengan ekosistem eFishery.”
“Berdasarkan hasil riset yang kami lakukan, ekosistem eFishery memberikan peningkatan rata-rata omzet per bulan bagi pembudidaya ikan dan petambak udang yang dilihat berdasarkan skala, seperti misalnya untuk skala usaha kecil mengalami peningkatan omzet per bulan sebesar 1,7% (dari Rp63,8 juta menjadi Rp64,9 juta), sementara skala usaha menengah meningkat paling besar, yaitu sebesar 24,7% atau Rp123,1 juta (dari Rp499,3 juta menjadi Rp622,4 juta) setelah bergabung dengan eFishery.”
Lebih jauh, hasil riset memperlihatkan bahwa peningkatan ekonomi ini dapat terjadi karena adanya peningkatan biomassa terhadap waktu yang dapat diukur dengan Average Daily Gain (ADG). Seperti misalnya ADG untuk ikan lele dengan pemberian pakan konvensional berkisar antara 1,27 sampai 1,93. Sedangkan, rata-rata ADG untuk pembudidaya ikan dengan pemberian pakan menggunakan eFeeder eFishery adalah 2,28. Ini berarti bahwa produksi petani budidaya pengguna eFishery lebih efisien dan mempersingkat siklus budidaya.
Produk unggulan digital eFishery meningkatkan keuntungan petani sektor akuakultur sebesar +34,1%
Sebagai komitmen dari eFishery untuk tumbuh bersama dengan mitra pembudidaya, eFishery menghadirkan inovasi setiap tahunnya, antara lain berupa eFeeder yang merupakan teknologi pemberi pakan otomatis yang berfokus pada efisiensi pakan dan pengurangan limbah yang mampu mempercepat masa panen serta meningkatkan pendapatan pembudidaya. Selain itu, eFishery juga menghadirkan aplikasi eFisheryKu yang dirancang untuk membantu pembudidaya ikan di Indonesia dalam memajukan bisnis dan budidayanya, serta eFarm, yaitu aplikasi pengelolaan tambak udang yang didesain khusus untuk membantu petambak udang meningkatkan produktivitas dan kualitas panen.
Berdasarkan riset LD FEB UI, penggunaan eFeeder bisa membantu pembudidaya dalam meningkatkan produktivitas kolamnya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya Food Conversion Ratio (FCR). Mereka yang menggunakan eFeeder memperoleh hasil FCR antara 0,85 sampai 1,34, dengan rata-rata 1,09. Hal ini berarti setiap tambahan pakan ikan 1 kg akan menghasilkan penambahan berat ikan sampai dengan 1,2 kg.
Berat panen rata-rata meningkat hingga 29,3% untuk budidaya ikan dan 11,8% untuk budidaya udang setelah menggunakan sarana produksi eFeeder selama tahun 2021 dan 2022, serta berkontribusi memberikan pertumbuhan profit sebesar +15% pada tahun 2022.
Adapun pengguna aplikasi eFisheryKu memiliki pertumbuhan profit yang paling tinggi sebesar 45,6% dibandingkan dengan produk lainnya. Hal ini dikarenakan aplikasi eFisheryKu memberikan akses pakan yang berkualitas dan menyediakan platform untuk berjualan ikan hasil panen, yaitu lapak ikan.
Lebih lanjut, Dr. Paksi juga menyebut bahwa produk layanan Kabayan yang memberikan akses kepada institusi finansial yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbukti memberdayakan pembudidaya untuk budidaya yang berkelanjutan. Layanan ini berkontribusi memberikan pertumbuhan profit sebesar +40,7%.
Pendapatan usaha di sektor akuakultur mengalami peningkatan setelah bergabung dengan eFishery
Berdasarkan klasifikasi jumlah tenaga kerja, rata-rata pendapatan usaha di sektor medium, large, dan small paling terpengaruh setelah bergabung dengan eFishery. Segmen medium dengan jumlah pekerja dari 20 hingga 100 orang tumbuh secara signifikan sebesar +88,7%. Sementara segmen large (di atas 100 orang pekerja) dan segmen small (5 hingga 20 orang pekerja) mencatat rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar +21,5% dan +1,2% setelah bergabung dengan ekosistem eFishery. eFishery berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan individu sebesar 41,5% pada ekosistemnya, yang terdiri dari pembudidaya ikan sebesar 29,3% (Rp2,8 juta) setelah bergabung dengan eFishery dan petambak udang mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar 90,6% atau hampir dua kali lipat (Rp25,9 juta) setiap bulannya.
Gibran Huzaifah, CEO eFishery, menuturkan “eFishery berkomitmen untuk memberikan kontribusi dan mengembangkan industri akuakultur di Indonesia bersama dengan pembudidaya serta pemangku kepentingan lainnya. Untuk itu, kami telah hadir membantu dalam mengatasi permasalahan mendasar melalui penyediaan teknologi yang terjangkau dan mengurangi ketimpangan sosial melalui ekonomi digital yang inklusif selama hampir 10 tahun kami berdiri.”
Kami membantu pembudidaya ikan di berbagai daerah, seperti Saguling dan Lombok, dengan menyediakan akses pakan berkualitas lebih terjangkau melalui aplikasi eFishery. Kami juga menghubungkan mereka dengan institusi keuangan yang diawasi oleh OJK melalui layanan Kabayan. Selain itu, kami menciptakan platform lapak penjualan ikan dan eFresh, memungkinkan mereka menjual hasil panen tepat waktu dengan harga terbaik. Hasilnya baik pendapatan maupun keuntungan mereka meningkat hingga lebih dari tiga kali lipat. Inilah yang dialami dan diceritakan oleh Pak Isa Muliasih, seorang pembudidaya ikan asal Lombok Timur, yang juga pengguna eFeeder, Lapak Ikan, dan Kabayan. Ia merasakan berbagai manfaat setelah bergabung dengan ekosistem eFishery, mulai dari peningkatan pendapatan, bertambahnya jumlah kolam, hingga manajemen keuangan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pembudidaya ikan.
Di Cirebon, kami membantu Pak Muhammad Rusli, seorang pembudidaya ikan lele, untuk meningkatkan usaha budidaya ikannya dari 4 kolam menjadi 16 kolam dalam waktu 2 tahun. Setelah menggunakan eFeeder, ia merasakan perubahan sangat signifikan dalam pemberian pakan, yang kini bisa dengan mudah dikontrol menggunakan smartphone sehingga ikannya lebih cepat besar. Selain itu, ia juga merasakan perkembangan dalam hidupnya, kini ia dapat hidup dengan layak karena usaha budidaya ikannya semakin maju.
Petambak udang di Sulawesi, Jawa, dan Sumatera terbebas dari penyakit AHPND setelah mengikuti program disease prevention melalui layanan Konsultasi Budidaya. Kami juga memberikan akses vitamin, probiotik, dan mineral untuk pencegahan penyakit melalui aplikasi eFarm. Mereka juga sangat terbantu dengan program Rencana Panen karena kami membeli hasil panen mereka dengan harga terbaik.
Melalui riset ini, kami bisa melihat secara langsung progress yang signifikan dari cita-cita kami. Kami sangat senang bahwa 76,5% pembudidaya ikan dan petambak udang optimis untuk memajukan bisnis mereka di masa depan bersama eFishery. Melalui teknologi, kami berharap bisa melakukan hal yang lebih baik bagi petani di Indonesia untuk Tumbuh Bersama eFishery.”