cara polikultur udang vaname dan rumput laut
cara polikultur udang vaname dan rumput laut

Cara Polikultur Udang Vaname dan Rumput Laut Cepat Panen!

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Laksono Radityo
Laksono Radityo

Praktisi Budidaya Udang

Halo, Bapak/Ibu Petambak! Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar tentang polikultur udang vaname dan rumput laut? Udang vaname biasa dipolikulturkan dengan rumput laut karena hubungan simbiosis mutualisme erat yang dimiliki keduanya. Lantas, apa keuntungan yang didapat oleh keduanya dari teknik polikultur? Yuk, cari tahu di artikel ini!

Keunggulan Polikultur Udang Vaname dengan Rumput Laut 

Dalam budidaya udang, angka kematian udang yang tinggi masih menjadi masalah bagi Petambak. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kualitas air tambak yang kurang baik, perubahan salinitas yang ekstrim, dan rendahnya ketahanan tubuh udang akan serangan penyakit.

Namun, permasalahan tingginya kematian udang vaname dalam budidaya ini bisa diatasi dengan teknologi polikultur. Polikultur merupakan suatu teknologi budidaya yang menggabungkan pemeliharaan lebih dari satu komoditas dalam satu wadah budidaya. Polikultur memungkinkan Petambak untuk memanen 2 komoditas berbeda dalam satu periode budidaya dan luas lahan tambak yang sama. Dengan begitu, produktivitas Petambak pun akan makin meningkat.

Dalam hal ini, mempolikulturkan udang vaname dengan rumput laut berarti menggabungkan pemeliharaan dua komoditas budidaya tersebut dalam satu wadah dan siklus budidaya. Dalam istilah lain, hal ini juga bisa disebut dengan budidaya udang melalui IMTA (Integrated Multitrophic Aquaculture) karena rumput laut memiliki hubungan simbiosis mutualismenya yang erat dengan udang vaname. Feses dan sisa pakan udang vaname yang kaya akan nitrogen, fosfat, dan potassium bermanfaat sebagai pupuk yang bisa meningkatkan pertumbuhan rumput laut. 

budidaya rumput laut
Sumber: Ekuatorial

Salah satu komoditas yang dapat dibudidayakan secara polikultur dengan udang vaname adalah rumput laut jenis Caulerpa racemosa. C. racemosa atau biasa disebut latoh merupakan jenis rumput laut yang sering dimakan oleh masyarakat. Ada banyak keuntungan yang bisa Bapak/Ibu peroleh dari mempolikulturkan udang vaname dengan rumput laut, di antaranya adalah:

  1. Melindungi udang dari paparan sinar matahari yang bisa menyebabkan stres dan berujung pada pertumbuhan yang lambat.
  2. Mengurangi angka kematian pada udang.
  3. Mengefektifkan penggunaan tambak dengan meningkatkan produksi udang dan rumput laut yang bisa dibudidayakan secara bersamaan. 
  4. Meningkatkan daya dukung lahan tambak dengan menstabilkan tingkat produksi udang vaname dan rumput laut. 
  5. Mencegah penyakit seperti infeksi vibrio harveyi karena rumput laut berperan sebagai agen biokontrol.
  6. Meningkatkan imunitas udang karena rumput laut mengandung bahan metabolit sekunder dan senyawa bioaktif
  7. Rumput laut mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan steroid yang bisa menjadi antioksidan dan antibakterial pada udang. 
  8. Memperbaiki kualitas air dan meningkatkan ketahanan tubuh udang karena rumput laut berperan sebagai biofilter dalam budidaya.
  9. Membantu penyerapan senyawa toksik pada air tambak dan menghasilkan klekap yang baik untuk pertumbuhan udang.

Syarat Polikultur Udang Vaname dengan Rumput Laut 

Jika dilihat dari keuntungannya, mempolikulturkan udang vaname dengan rumput laut mungkin bisa dijadikan pilihan bagi Bapak/Ibu yang mengalami tingkat kematian udang tinggi selama budidaya. Namun, polikultur udang vaname dan rumput laut tidak bisa dilakukan begitu saja. Ada beberapa syarat yang wajib Bapak/Ibu penuhi sebelum memulai proses ini. Syarat-syarat tersebut adalah:

  1. Pilih bibit rumput laut dengan ciri-ciri thalusnya tidak rusak dan cacat, berwarna terang atau cerah, bercabang-cabang tidak beraturan.
  2. Gunakan udang vaname sehat PL-15.
  3. Sebelum polikultur udang dan rumput laut dimulai, Bapak/Ibu wajib mengeringkan tambak untuk menghilangkan senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang mungkin ada pada tambak.
  4. Udang hanya boleh ditebar ke tambak setelah 1 bulan rumput laut ditanam.

Cara Polikultur Udang Vaname dengan Rumput Laut

ilustrasi polikultur udang vaname dengan rumput laut
Sumber: Journal of Applied Phycology

1. Pengeringan Tambak

Pengeringan berguna untuk memperbaiki kondisi dasar tambak, terutama tambak intensif yang biasanya mengandung lumpur hitam dari sisa pakan serta kotoran udang dan ikan. Jika tidak dikeringkan atau diangkat, lumpur tersebut akan menjadi media berkembangnya penyakit.

Pengeringan bisa dilakukan dengan aerasi sedimen dan desinfeksi dasar tambak. Aerasi sedimen permukaan tambak merupakan proses penambahan oksigen ke dalam air yang berguna untuk mengoksidasi senyawa tereduksi (H2S, nitrit, dan amonia). Sedangkan, desinfeksi dasar tambak dilakukan dengan penyinaran matahari langsung dan penghilangan lapisan alga yang dilanjutkan pengapuran. 

2. Pengapuran dan Pemupukan

Pengapuran dan pemupukan dilakukan setelah lumpur organik diangkat, serta sebelum dan sesudah tanah dibajak (khusus untuk tambak tradisional). Pengapuran dilakukan terlebih dahulu untuk mematikan patogen yang tersisa di tambak dan menambah ketersediaan fosfor sehingga plankton selalu tumbuh. 

Dosis kapur yang nantinya Bapak/Ibu gunakan harus menyesuaikan keasaman tanah dan dikerjakan saat tanah tambak agak basah. Keefektifan material kapur bergantung bentuk dan ukuran partikel. Makin kecil ukuran partikel, maka akan lebih efektif.

Sedangkan, pemupukan merupakan kegiatan penting saat persiapan kolam maupun selama pemeliharaan udang yang bertujuan memasok unsur hara, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, terutama dari urea, TSP, dan ZA.

3. Persiapan Rumput Laut dan Udang Vaname

Pada tahap ini, Bapak/Ibu diharuskan untuk menyediakan wadah yang nantinya akan digunakan untuk membudidayakan rumput laut. Wadah rumput laut dapat berupa rakit yang ditempatkan di permukaan tambak. 

Rumput laut ditanam terlebih dahulu, lalu diikuti dengan penebaran udang vaname 1 bulan setelahnya. Padat penebaran udang vaname 14 ekor per 40 gr rumput laut.

4. Pemantauan Kualitas Air

Saat memantau kualitas air, parameter yang perlu Bapak/Ibu ukur adalah suhu air, oksigen terlarut, pH, salinitas, dan amonia. Kualitas air diukur 3 hari sekali menggunakan water quality checker, spektrofotometer, hand refractometer, DO meter, dan termometer.

5. Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan udang vaname selama polikultur berlangsung, Bapak/Ibu dapat menggunakan pakan buatan yang kaya akan protein. Hal ini dikarenakan adanya sinergis baik dari penggunaan enzim protease yang dapat meningkatkan produksi dan memperbaiki lingkungan media pemeliharaan di tambak.

Pakan diberikan sesuai dengan ukuran udang dengan takaran berikut:

  • Udang pasca larva (0,005 gr): diberikan pelet (yang mengandung 40% protein kasar) 4 kali/hari. 
  • Udang dengan berat rata-rata 1 gr: diberikan pelet (yang mengandung 40% protein kasar) 2 kali/hari.

Pakan untuk ukuran udang yang selanjutnya, bisa Bapak/Ibu sesuaikan dengan banyaknya pakan yang diberikan pada saat budidaya biasa (non polikultur)

Konsultasikan Polikultur Udang Vaname Langsung dengan Ahlinya!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Budidaya dengan mempolikulturkan udang vaname dan rumput laut memang dilakukan dengan cara yang berbeda jika dibandingkan budidaya pada umumnya. Hal ini dikarenakan polikultur menggabungkan 2 spesies dengan karakteristik yang tidak sama, sehingga perawatan dan persiapan khusus sangat diperlukan untuk panen yang maksimal.

Jika Bapak/Ibu ingin mencari lebih banyak lagi ilmu tentang polikultur udang dan rumput laut, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli budidaya udang eFishery melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm. Selain bisa berkonsultasi langsung dengan ahli budidaya udang, di aplikasi eFarm Bapak/Ibu juga bisa mencari informasi lain seputar budidaya udang.

Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya!

Laksono Radityo - Praktisi Budidaya Udang
Laksono Radityo - Praktisi Budidaya Udang

Berpengalaman sebagai asisten riset perikanan dan teknisi tambak udang. Saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery

  • https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/download/4786/4618 
  • https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/akuatika/article/view/1148/829 
  • https://ojs.omniakuatika.net/index.php/joa/article/view/569/206 
  • https://www.agrina-online.com/detail-berita/2008/02/18/10/1219/rumput-laut-di-tambak-monokultur-atau-polikultur
  • https://www.researchgate.net/publication/316025477_PENERAPAN_TEKNOLOGI_PENGGUNAAN_RUMPUT_LAUT_SEBAGAI_BIOFILTER_ALAMI_AIR_TAMBAK_UNTUK_MENGURANGI_TINGKAT_SERANGAN_PENYAKIT_PADA_UDANG_VANNAMEI_Litopenaeus_vannamei