Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Syavin Pristiwayuning
Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Pergantian air tambak udang vaname adalah salah satu metode dalam mengatasi permasalahan kualitas air. Prinsip dari pergantian air adalah mengganti air tambak yang kualitasnya menurun dengan air baru yang kualitasnya lebih baik. Untuk lebih jelasnya, mari simak artikel ini sampai selesai!
Penggantian Air Tambak Selama Budidaya
Pergantian air adalah metode manajemen kualitas air yang aman untuk dilakukan saat budidaya udang berlangsung. Dalam budidaya udang, air pada tambak menjadi media utama untuk pertumbuhan dan perkembangan udang vaname. Tak heran jika kualitas air berperan sangat penting untuk menyukseskan budidaya udang yang sedang dijalani.
Dengan demikian, Petambak udang harus bisa menjaga kualitas air agar selalu berada dalam kondisi optimal. Selain itu, perlu Bapak/Ibu ketahui bahwa penurunan kualitas air dapat terjadi kapan saja. Cara yang paling mudah dan murah untuk mengatasi penurunan kualitas air, yaitu pergantian air tambak. Adapun manfaat melakukan pergantian air tambak, seperti:
- Mengatur suhu air.
- Mencegah kenaikan salinitas pada musim kemarau.
- Meningkatkan konsentrasi DO (oksigen terlarut).
- Mengurangi fitoplankton berlebih di tambak.
- Mengurangi konsentrasi nutrien pada air tambak.
- Menurunkan konsentrasi amonia, nitrat, dan nitrit.
- Membuang sisa metabolisme udang vaname.
- Mengganti kehilangan air karena penguapan air.
Setelah Bapak/Ibu mengetahui manfaat pergantian air pada tambak udang, Bapak/Ibu sudah mengetahui mengapa pergantian air tambak sangat penting untuk dilakukan. Selain manfaat pergantian air, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui prinsip pergantian air, sebagai berikut:
- Menggantikan air yang kualitasnya buruk dengan air yang lebih baik.
- Pergantian air sebaiknya dilakukan dalam jumlah kecil untuk menghindari stres pada udang dan penurunan oksigen terlarut akibat kematian plankton.
- Untuk menghindari stratifikasi kualitas air (perbedaan lapisan air), perlu digunakan aerator atau kincir air agar air di bagian bawah (yang berkualitas buruk) bercampur dengan air segar.
Dalam pergantian air, Bapak/Ibu tidak disarankan mengganti air hingga mengubah variabel kualitas air, misalnya terjadi perubahan salinitas hingga 5 ppt atau perubahan pH hingga 0,5. Bapak/Ibu juga perlu memperhatikan volume pergantian kualitas air, hal tersebut untuk meminimalkan perubahan komposisi dan kematian massal fitoplankton, agar ekosistem tambak tetap stabil.
Waktu Penggantian Air Tambak yang Tepat
Sebelum mengganti air tambak, Bapak/Ibu harus paham bahwa pergantian air tidak bisa dilakukan secara sembarangan dan harus dilakukan pada saat yang tepat. Adapun ciri-ciri waktu yang tepat untuk melakukan penggantian air tambak:
- Terjadinya peningkatan pH air > 0,5 atau di atas batas yang ditentukan.
- Perubahan warna air menjadi jernih dengan kecerahan > 80 cm atau menjadi lebih keruh dengan kecerahan < 30 cm.
- Tingginya bahan organik pada air tambak.
- Menurunnya nafsu makan udang.
- Terjadinya blooming plankton.
- Mortalitas udang meningkat.
- Munculnya klekap yang cukup banyak.
- Kandungan vibrio dalam tambak cukup tinggi.
Setelah Bapak/Ibu mengetahui waktu pergantian air tambak yang tepat, mungkin Bapak/Ibu pernah bertanya-tanya, butuh waktu berapa hari untuk mengganti air tambak? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak jadwal pergantian air dan siphon pada tambak udang di bawah ini!
Dalam budidaya udang, Bapak/Ibu dianjurkan untuk melakukan siphon terlebih dahulu sebelum mengganti air. Hal tersebut dikarenakan siphon berfungsi untuk menghilangkan lumpur di dasar tambak. Apabila Bapak/Ibu mengganti air tanpa melakukan siphon terlebih dahulu, maka akan terjadi upwelling (lumpur yang berisi gas berbahaya di dasar tambak akan naik ke permukaan tambak, sehingga berbahaya untuk udang).
Berdasarkan tabel di atas, Bapak/Ibu dapat mengganti air sebanyak 4 kali/minggu hingga DOC 30, dengan persentase pergantian air sekitar 2-4%. Sedangkan pada DOC 31-37, Bapak/Ibu dapat mengganti air sebanyak 3 kali/minggu dengan persentase pergantian air sekitar 5%. Setelah DOC 38, Bapak/Ibu dapat mengganti air setiap hari sesuai persentase pada tabel di atas, berkisar 3-10%.
Selanjutnya, berdasarkan tabel pada kolom siphon, terdapat tanda “√” yang menandakan waktu siphon pada tambak udang vaname. Dengan melakukan siphon secara rutin, diharapkan kualitas air pada tambak udang milik Bapak/Ibu akan selalu terjaga, sehingga udang akan tumbuh dengan optimal..
Jadwal pergantian air dan siphon di atas dapat dijadikan sebagai acuan dalam budidaya udang. Dengan mengikuti jadwal di atas, waktu pergantian air dan siphon tidak akan terlewat lagi.
Cara Mengganti Air Tambak
Setelah Bapak/Ibu mengetahui waktu dan jadwal pergantian air tambak udang, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui cara mengganti air tambak yang baik dan benar sesuai dengan kondisi tambak, sebagai berikut:
A. Kandungan Bahan Organik Tinggi
Pergantian air saat kandungan bahan organik tinggi bisa dilakukan dengan cara:
- Siphon dasar kolam terlebih dahulu.
- Selain siphon, Bapak/Ibu juga bisa melakukan Tap air (proses pembuangan air dan sedimen melalui central drain tanpa melalui siphon).
- Kemudian lakukan pengisian air dengan menambahkan air baru (sesuai dengan volume air yang terbuang saat siphon atau tap air).
B. Nafsu Makan Udang Menurun
Nafsu makan udang menurun biasanya disebabkan oleh kualitas air yang menurun. Penurunan kualitas air disebabkan oleh penumpukan bahan organik yang berlebihan. Oleh karena itu, hal-hal yang harus dilakukan adalah:
- Siphon dasar kolam atau Tap air untuk membuang limbah bahan organik.
- Kemudian, lakukan pengisian air dengan menambahkan air baru (sesuai dengan volume air yang terbuang saat siphon). Pengisian air dilakukan pagi hari, karena dapat menumbuhkan plankton, sehingga dapat membawa nutrien bagi plankton.
- Lakukan monitoring kualitas air secara berkala untuk menyesuaikan kebutuhan udang.
C. Mortalitas Meningkat
Pergantian air saat kematian udang terus meningkat dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut:
- Selidiki indikasi kematian atau gejala klinis untuk menentukan penyebab kematian udang.
- Siphon dasar kolam untuk memastikan bahwa udang yang mati di dasar tambak sudah terbuang.
- Setelah siphon, lakukan pergantian air kurang lebih 10% dari volume air yang dikeluarkan.
- Jika mortalitas disebabkan oleh penyakit, maka pengisian air bisa dilakukan saat pagi hari. Namun jika mortalitas disebabkan oleh blooming plankton, maka pengisian air bisa dilakukan saat malam hari agar dapat dilakukan pengenceran air.
- Lakukan beberapa treatment untuk mengendalikan penyakit.
- Perhatikan manajemen pakan agar tidak terjadi penumpukan bahan organik di dasar tambak yang dapat memicu pertumbuhan bakteri patogen.
D. Blooming Plankton
Pergantian air saat blooming plankton dapat dilakukan dengan cara flow throw (pergantian air yang mengalir). Namun, Bapak/Ibu juga bisa melakukan tips pembuangan air saat blooming plankton di bawah ini:
- Buang air atas pada tambak karena plankton berada di permukaan air. Setelah itu, lakukan pemberian kapur saat siang hari untuk menghambat pertumbuhan plankton.
- Buang air bawah saat sore atau malam hari, karena plankton sudah turun di kolom air.
- Lakukan pengisian air saat malam hari.
E. Kemunculan Klekap hingga Plankton Drop
Kemunculan klekap (campuran antara kotoran dasar tambak dengan bangkai plankton) yang ada di permukaan tambak sehingga dapat menghambat pertumbuhan plankton. Klekap dapat menutupi permukaan air, sehingga sinar matahari tidak bisa ditangkap oleh plankton. Oleh karena itu, Bapak/Ibu harus melakukan cara di bawah ini untuk mengatasinya:
- Lakukan pembuangan dan pengisian air pada pagi hari.
- Lakukan pemberian kapur pada pagi hari (sebelum matahari terbit), karena pemberian kapur bisa menjadi pupuk bagi plankton jika ditebar sebelum matahari terbit.
- Lakukan pengapuran kembali pada malam hari untuk mengikat klekap yang muncul di sore hari, kemudian lakukan Tap air pada pukul 22:00 WIB.
F. Pergantian Air Saat Musim Hujan
Musim hujan akan mempengaruhi kualitas air yang ada di tambak. Pasca hujan, sebagian air di tambak akan tercampur dengan air hujan (meskipun sudah dilakukan pembuangan dari overflow). Namun, Bapak/Ibu tetap harus melakukan pergantian air dengan air bersih untuk mengantisipasi pengenceran mineral oleh air hujan.
Terdapat kasus yang biasa terjadi setelah pergantian air tambak, yaitu udang mengalami kematian seperti yang dialami oleh salah satu Petambak di Lhokseumawe, Aceh. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat udang stres hingga mengakibatkan kematian pada udang.
Maka dari itu, Ahli Akuakultur eFishery menyarankan untuk melakukan pergantian air tambak dengan cara yang tepat dan tidak secara besar-besaran, karena dapat menimbulkan perubahan kualitas air secara ekstrem dan akan mempengaruhi kondisi udang yang dibudidayakan.
Dapatkan Saran Penggantian Air Tambak Langsung dari Ahli Budidaya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Itulah waktu dan cara pergantian air yang baik dan benar agar Bapak/Ibu tidak salah langkah atau terlewat untuk melakukannya. Apabila Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau ingin berdiskusi dengan ahli Akuakultur, saat ini Bapak/Ibu memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendampingan gratis untuk mendapatkan saran penggantian air tambak yang benar.
Selain itu, Bapak/Ibu juga dapat berkonsultasi tentang persoalan budidaya udang lainnya, dengan menggunakan fitur khusus yaitu Konsultasi Budidaya dari eFarm! Yuk, segera download eFarm secara GRATIS, sekarang juga!
Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Berpengalaman sebagai asisten koordinator pelatihan teknisi pada tahun 2020 dan saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery
- https://jala.tech/blog/mengganti-air-meningkatkan-kualitas-air
- https://nanobubble.id/blog/cara-mengatasi-kualitas-air-tambak-yang-buruk
- https://www.isw.co.id/post/saat-yang-tepat-mengganti-air-tambak
- https://www.isw.co.id/post/2020/01/21/ciri-air-tambak-yang-sudah-harus-diganti
- https://www.minapoli.com/info/cara-mengganti-air-kolam-lele-yang-benar
- https://www.minapoli.com/info/pengelolan-air-di-tambak