penyebab dan cara mengobati penyakit insang hitam pada udang
penyebab dan cara mengobati penyakit insang hitam pada udang

Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit Insang Hitam pada Udang

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Anggie Nur
Anggie Nur

Magister Bioteknologi

Penyakit udang disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor tersebut dapat menjadi masalah ketika udang berada dalam kondisi lemah dan lingkungan tidak baik. Salah satu penyakit yang dapat menyerang udang adalah penyakit insang udang berwarna hitam. 

Penyakit insang hitam pada udang yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. yang muncul karena kondisi lingkungan yang buruk, berujung pada terjadinya serangan bakteri dan jamur tertentu pada insang udang. Penyakit insang hitam dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan menurunnya kelangsungan hidup udang. Penyakit ini mengakibatkan insang udang menjadi bengkak hingga tutup insang terbuka, menyebabkan kematian pada udang.

Berikut informasi selengkapnya terkait penyakit insang hitam pada udang yang harus diperhatikan!  

Gejala dan Ciri-Ciri Penyakit Insang Hitam

Black Gill Disease atau penyakit insang hitam merupakan penyakit pada udang yang hidup di lingkungan air dengan kadar NH3 dan NO2 yang tinggi. Udang yang memiliki penyakit ini sering mengalami perubahan warna insang dari putih gading menjadi coklat atau hitam dengan lesi pada insang. Tanda klinis lain yang bisa dilihat pada udang pengidap penyakit insang hitam adalah kesulitan bernapas, mengapung, makan lebih sedikit, dan akhirnya mati.

Penyakit insang hitam disebabkan oleh Fusarium sp. pada udang. Fusarium sp. dapat menginfeksi jaringan yang mati, mengakibatkan kesulitan gerak akibat pertumbuhan miselium dan menyebabkan mortalitas tinggi pada populasi budidaya udang. Masalah tersebut dapat tuntas dengan pemberian nutrisi udang dan menjaga kualitas air pada kolam tambak udang. Selain disebabkan oleh jamur, kontaminan kimia seperti minyak, kadmium, tembaga, seng, kalium permanganat, ozon, serta adanya bahan organik tinggi karena sisa pakan dan kotoran di dasar tambak juga bertanggung jawab atas munculnya penyakit insang hitam di tambak. 

Cara Mengobati Penyakit Insang Hitam pada Udang

Berikut cara mengobati insang hitam pada udang:

  1. Lakukan pergantian air 10-30% selama 3 hari berturut-turut. Pergantian air ini dilakukan secara bertahap dan menyesuaikan dengan ketersediaan air
  2. Tebar kapur (CaOH)2 pada malam hari sebanyak 5-10 ppm
  3. Lakukan pemberian fermentasi dedak dan molase/tetes tebu dengan perbandingan 1:2 per 2 ppm. Lakukan selama 3 hari berturut-turut sampai warna air tambak berubah
  4. Berikan bakteri pendukung seperti Rhodococcus dan Rhodobacter pada sore hari sebanyak 0,5-1 ppm

Pengobatan insang hitam harus dilakukan secara berturut-turut. Hal ini untuk memaksimalkan penyembuhan udang yang terkena insang hitam dan mencegah terjadinya kematian. Bapak/Ibu juga harus melakukan pencegahan mulai dari persiapan kolam hingga proses budidaya berlangsung untuk mengantisipasi udang terserang insang hitam.

Cara Mencegah Penyakit Insang Hitam pada Udang

Cara terbaik untuk mencegah penyakit insang hitam pada udang adalah dengan menjaga kesehatan udang. Tiga bagian pengelolaan tambak udang yang paling penting untuk menjaga udang tetap sehat dan bebas dari penyakit insang hitam adalah:

1. Persiapan Kolam

Kolam harus disiapkan untuk penebaran dengan membersihkan, mengeringkan, dan mengisinya dengan air yang sudah disaring dan didisinfeksi. Tanah atau dasar kolam bekas pakai budidaya yang belum dibersihkan akan menjadi hitam seperti lumpur dan mungkin menjadi busuk dengan bau menyengat. Lumpur hitam ini mengandung hidrogen sulfida yang beracun bagi udang.

Semua lumpur hitam di dasar tambak harus dihilangkan dengan cara pembersihan dan penyikatan (untuk kolam yang menggunakan terpal HDPE) atau dengan cara pembajakan (untuk kolam tanah). Kemudian, dasar kolam harus dikeringkan di bawah sinar matahari setidaknya selama dua minggu.

Cara ini akan memungkinkan organisme penyebab penyakit yang tersisa, seperti jamur, protozoa, bakteri, dan virus, dapat terbunuh. Pada saat yang sama, bahan organik yang tersisa di kolam akan teroksidasi dan menjadi tidak beracun. 

Setelah itu, kolam harus diisi dengan air yang telah didisinfeksi dan disaring melalui saringan 1 milimeter. Sebelum benur ditebar, air kolam harus dibiarkan selama tiga sampai empat hari.

2. Pemberian Pakan

Untuk memenuhi pertumbuhan yang cepat dan kesehatan yang baik pada udang, pakan udang sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Berkualitas tinggi 
  • Memiliki kandungan protein setidaknya 40%
  • Pakan harus berada dalam kondisi baik
  • Disimpan di tempat yang bersih, kering, dan jauh dari tikus atau hama lainnya
  • Pakan tidak boleh berumur lebih dari 6 bulan. 

Pakan harus diberikan empat kali sehari sesuai jumlah yang ditentukan dengan memeriksa berapa lama pakan tersisa di anco. Jika pakan habis dalam satu setengah jam, maka pakan harus ditambah. Jika pakan masih dalam anco setelah dua jam, maka jumlah pakan harus dikurangi. Udang harus mendapatkan pakan yang cukup jika ingin tumbuh dengan cepat dan tetap sehat. 

Pemberian pakan berlebihan pada udang akan mengotori tambak dan menyebabkan peningkatan pertumbuhan bahan organik di dasar tambak, sehingga mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya dan organisme penyebab penyakit lainnya. Maka dari itu, jumlah pakan yang ditebar harus selalu disesuaikan dengan nafsu makan dan kebutuhan pertumbuhan udang.

3. Pengelolaan Kualitas Air dan Pembuangan Lumpur

Pergantian air secara teratur perlu dilakukan untuk menjaga dasar kolam tetap bersih. Nilai tukar air harus sekitar 5% per hari selama dua bulan pertama pembesaran udang, 10% per hari selama bulan ketiga pembesaran, dan setelah itu harus ditingkatkan menjadi 20% per hari sampai udang dipanen. 

Gunakan aerator dengan jumlah yang cukup untuk menunjang kebutuhan oksigen terlarut dan mempertahankan DO pada angka > 5 ppm. Lakukan siphoning secara teratur untuk mengurangi akumulasi bahan organik di dasar kolam. Selain itu, lakukan pengecekan kualitas air secara berkala selama budidaya dan pastikan parameter kualitas air berada pada rentang yang optimum.

Cegah Penyakit Insang Hitam di Konsultasi Budidaya eFarm!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Udang berpenyakit insang hitam menunjukkan tanda-tanda khas penyakit insang hitam dan kematian sekitar sebulan sebelum panen. Dengan mengelola kualitas air yang baik dan mengukur pakan, Bapak/Ibu dapat menghindari penyebab penyakit hitam pada udang dan mengkonsultasikan permasalahan tersebut melalui fitur Konsultasi Budidaya dalam eFarm.

eFarm merupakan aplikasi yang bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan seputar budidaya udang. Aplikasi ini menyediakan beberapa fitur yang bisa diakses oleh Bapak/Ibu secara gratis, salah satunya fitur Konsultasi Budidaya. Fitur ini akan membantu Bapak/Ibu yang ingin mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di Tambak. 

Jadi, tunggu apa lagi? konsultasikan permasalahan Bapak/Ibu sekarang!

Anggie Nur - Magister Bioteknologi
Anggie Nur - Magister Bioteknologi

Anggie merupakan lulusan sarjana dan magister bioteknologi serta memiliki pengalaman riset di dunia perikanan khususnya udang

Pertanyaan Seputar Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit Insang Hitam pada Udang

Penyakit Black Gill Disease adalah penyakit insang hitam pada udang yang disebabkan oleh Fusarium sp.. Penyakit ini muncul akibat kondisi lingkungan yang buruk sehingga yang terjadi serangan bakteri dan jamur tertentu pada insang udang.

Udang yang memiliki penyakit ini sering mengalami perubahan warna insang dari putih gading menjadi coklat atau hitam dengan lesi pada insang. Tanda klinis lain yang bisa dilihat pada udang dengan penyakit insang hitam adalah kesulitan bernapas, mengapung, makan lebih sedikit, dan akhirnya mati.

  • Dewangan N K dan Gopalakrishnan A. 2015. Black gill disease of Pacific white leg shrimp (Litopenaeus vannamei) by Aspergillus flavus. Journal of Coastal Life Medicine. Vol.3(10):761-765.
  • Reza S L, Mohammad T, Mohsen F, Afshin Z, Sahar M, Ehsan K, Mohammad F. 2015. Histological Gills Changes of Marine Shrimp in Black Gill Disease in the Bushehr Seacoast. Biomedical & Pharmacology Journal. Vol. 8(1): 255-260.
  • https://infoduniaperikanan.wordpress.com/2018/11/24/hati-hati-insang-hitam-pada-udang-vannamei/