Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Laksono Radityo
Praktisi Budidaya Udang
Penyakit EHP (Enterocytozoon hepatopenaei) sudah sering kali jadi musuh Petambak udang di mana-mana. Hal ini lantaran keberadaan EHP dinilai sangat merugikan karena bisa menghambat pertumbuhan udang. Lantas, apa itu penyakit EHP pada udang dan bagaimana patogen ini bisa menginfeksi udang? Cari tahu jawabannya di artikel ini, yuk!
Apa itu EHP?
EHP merupakan fungi atau parasit mikrosporadian yang bisa menyebabkan hepatopancreatic microsporidiosis (HPM) dan terhambatnya pertumbuhan pada udang. EHP pertama kali ditemukan pada tahun 2004 pada jaringan hepatopankreatik udang windu yang dibudidayakan di Thailand. Selanjutnya, penyakit ini menyebar dan dilaporkan menginfeksi udang vaname di Indonesia pada tahun 2015. Di India dan Indonesia, infeksi EHP dikaitkan dengan white feces syndrome (WFS) pada udang yang dibudidayakan.
Penyebab EHP pada udang yang paling umum adalah infeksi parasit Enterocytozoon hepatopenaei, suatu parasit microsporidian yang diklasifikasikan dalam famili Enterocytozoonidae. EHP diketahui hanya menginfeksi sel epitel tubulus hepatopankreas udang. Udang yang terinfeksi EHP berat dapat menampilkan kotoran putih yang dikemas dengan spora mikrosporidian. Meskipun begitu, infeksi EHP tidak akan menyebabkan kematian yang tinggi pada udang. Namun, bahayanya infeksi parasit ini adalah sangat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar akibat penurunan produksi di tambak udang.
Gejala Penyakit EHP
Sebelum dampak dari penyakit EHP makin buruk ke udang, ada baiknya Bapak/Ibu mengetahui beberapa gejalanya agar pengobatan bisa segera dilakukan. Berikut adalah gejala-gejala yang akan timbul pada udang yang terinfeksi penyakit EHP:
- Pertumbuhan udang menjadi sangat lambat dan terjadi WFS (White Feces Syndrome), keluarnya benang kotoran putih dari udang yang terinfeksi.
- Terjadinya perubahan perilaku udang (tidak nafsu makan).
- Sel epitel tubulus hepatopankreas udang menunjukkan adanya basofilik, inklusi sitoplasma (sporokista mikrosporidian).
- Tekstur cangkang udang menjadi lunak.
- Tepatopankreas dan usus tengah udang menjadi kosong.
Jika sudah ada udang di tambak Bapak/Ibu yang terindikasi gejala penyakit EHP, Bapak/Ibu perlu mewaspadai penularannya. EHP udang dapat ditularkan secara horizontal melalui kanibalisme antar sesama udang. Selain itu, penularan EHP juga dapat terjadi melalui spora EHP yang dilepaskan ke dalam air pada feses udang. Hal ini terjadi karena spora EHP merupakan stadium infeksius dan satu-satunya stadium yang mampu bertahan hidup di luar inang.
Cara Mencegah dan Mengendalikan EHP
EHP merupakan penyakit yang cukup berbahaya karena udang yang terjangkit virus ini akan mengalami penurunan nafsu makan hingga kanibalisme. Namun, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir, berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan EHP:
- Membudidayakan udang di salinitas yang lebih rendah (di bawah 15 ppt) untuk meminimalkan keparahan infeksi EHP karena pada salinitas di bawah 15 ppt, Vibrio dan parasit Enterocytozoon hepatopenaei lebih sulit untuk tumbuh.
- Menerapkan biosekuriti yang baik.
- Memilih benur SPF (Specific Pathogen Free).
- Mengelola air tambak dengan baik karena kualitas air yang baik bisa mengurangi stres pada udang.
- Menjaga kualitas air berada pada rentang optimum dengan cara:
- Menambahkan probiotik untuk mendegradasi limbah organik dan meningkatkan kualitas air.
- Melakukan siphon secara rutin sehingga dasar tambak selalu dalam kondisi yang optimal.
- Mengecek kualitas air secara rutin sehingga apabila kualitasnya kurang bagus, bisa langsung diberikan tindakan yang cepat dan tepat.
- Menambahkan vitamin dan imunostimulan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh udang agar terhindar dari penyakit vibriosis. Untuk hal ini, Bapak/Ibu dapat menggunakan produk Aqua C Fish Plus (2-3 gram/kg pakan) dan Coforta A (3 gram/kg pakan) setiap hari treatment (1 jam pakan).
- Melakukan manajemen pakan yang baik untuk mencegah overfeeding dan penurunan kualitas air.
- Mengaplikasikan probiotik untuk meningkatkan kualitas air dan mencegah penyakit.
Selain langkah pencegahan di atas, ada beberapa cara yang bisa Bapak/Ibu lakukan untuk menangani EHP pada udang. Berikut adalah cara-caranya:
- Jika kasus kematian akibat EHP belum tinggi, Bapak/Ibu bisa melakukan monitoring udang menggunakan anco secara ketat.
- Jika angka kematian udang sudah, sebaiknya Bapak/Ibu melakukan pemanenan udang secara prematur untuk menghindari kematian udang lebih lanjut.
Cegah EHP pada Udang Melalui Konsultasi Gratis dengan Ahli Akuakultur eFishery
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Walaupun jarang menjadi ancaman yang mematikan, EHP akan sangat merugikan Bapak/Ibu karena bisa memperlambat pertumbuhan udang. Maka dari itu, agar bisnis budidaya udang Bapak/Ibu terhindar dari dari kerugian akibat EHP, Bapak/Ibu bisa mencoba cara pencegahan di atas dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli budidaya udang eFishery.
eFishery menyediakan layanan konsultasi secara gratis melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm. Selain bisa berkonsultasi langsung dengan ahli budidaya udang di aplikasi eFarm, Bapak/Ibu juga bisa menggunakan fitur lainnya untuk mencari lebih banyak informasi dan membeli produk yang mendukung budidaya udang.
Isi formulir di bawah untuk mengakses fitur Konsultasi Budidaya!
Laksono Radityo - Praktisi Budidaya Udang
Berpengalaman sebagai asisten riset perikanan dan teknisi tambak udang. Saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery
- https://enaca.org/?id=723
- https://thefishsite.com/articles/how-salinity-impacts-ehp-in-whiteleg-shrimp
- https://thefishsite.com/disease-guide/enterocytozoon-hepatopenaei-ehpp
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5216530/