Tips & Trik Sukses Pemberian Mineral untuk Udang Vaname

Udang vaname membutuhkan protein, lemak, vitamin, karbohidrat, dan mineral untuk proses pertumbuhannya. Kebutuhan mineral untuk udang vaname berkisar 2-5% dari jumlah pakan udang. Namun, selain dari pakan, udang dapat menyerap mineral dari lingkungan tambak.

Penambahan mineral diperlukan untuk perairan dengan kandungan mineral rendah, misalnya dari sumber air dengan salinitas rendah seperti air tanah (sumur bor). Organisme dalam tambak selain udang budidaya, seperti plankton dan bakteri juga menggunakan mineral dalam keberlangsungan hidupnya, sehingga kandungan mineral dalam kolam tambak akan menurun. Maka dari itu, penambahan mineral juga perlu dilakukan.

Mengingat peran mineral yang cukup krusial untuk menetralkan pH air, mengurai senyawa berbahaya, meningkatkan pertumbuhan plankton di dalam tambak, dan membantu proses molting pada udang merupakan hal penting untuk diperhatikan. Saat kadar mineralnya berkurang, maka resiko terjadinya gagal molting hingga udang mati akibat terpapar penyakit semakin besar. Maka dari itu, Bapak/Ibu perlu mencari tahu bagaimana cara menjaga kandungan mineral untuk udang vaname.

Mineral untuk Udang

Peran mineral untuk udang vaname tak jauh berbeda dengan peran protein atau vitamin yang dibutuhkan udang untuk proses pertumbuhan udang. Secara garis besar, mineral sebagai komponen anorganik berfungsi untuk menjaga metabolisme tubuh, membantu pembentukan tulang, gigi, dan karapas, serta menjaga keseimbangan asam basa dan tekanan osmotik pada tubuh. Adapun secara spesifik manfaat mineral bagi udang dan ikan, antara lain:

1. Berperan sebagai penyusun utama struktur rangka pada udang, misalnya cangkang, tulang, dan gigi.
2. Berperan mendorong pembentukan kulit baru pada udang.
3. Berperan untuk mengaktifkan sistem metabolisme atau proses pemindahan elektron dan kofaktor sehingga udang memiliki imunitas tubuh yang baik.
4. Berperan sebagai pengontrol keseimbangan osmotik dan pengatur regulasi air dan larutan di dalam tubuh udang.
5. Berperan sebagai pengantar oksigen di dalam darah dan membantu mengaktifkan variasi sistem enzim pada tubuh udang.

Kandungan mineral (garam) dari air laut biasanya cukup lengkap,  yakni sekitar 31-38 gram/kg atau setara dengan 31-38%. Hal ini berbeda dengan kondisi kandungan mineral pada kolam tambak yang berpotensi berkurang karena limbah organik seperti sisa pakan dan endapan mineral yang terserap ke permukaan tanah tambak. Kondisi ini bisa lebih parah bila padat tebar udang lebih tinggi, sehingga Bapak/Ibu perlu mempersiapkan persediaan mineral lebih banyak.

Kebutuhan mineral untuk udang vaname tak terlalu banyak, yakni hanya 2-5% dari total pakan. Adapun pengelompokkan mineral yang dibutuhkan oleh udang vaname terbagi menjadi dua yaitu mikro mineral dan makro mineral.

1. Mikro Mineral untuk Udang

Udang vaname membutuhkan mikro mineral untuk meningkatkan kekebalan tubuh lebih optimal karena di dalamnya terdapat kandungan zat besi dan zinc. Adapun unsur-unsur yang termasuk ke dalam mikro mineral antara lain Zinc (Zn), Cobalt (Co), Chrom (Cr), Iodium (I), Selenium (Se), Copper (Cu), Mangan (Mn), Fluor (F), Ferrum (Fe), dan Nickel (Ni).

2. Makro Mineral untuk Udang

Sementara itu, unsur-unsur kimiawi yang tergolong ke dalam mikro mineral antara lain Magnesium, Sodium, Kalsium, Potassium, Fosfor, Sulfur, dan Chlorine. Unsur-unsur tersebut berperan dalam pembentukan struktur rangka tubuh, seperti tulang, gigi, dan cangkang, serta membantu mengatur komunikasi kimiawi yang terjadi di dalam otak.

Perbedaan Mikro Mineral dan Makro Mineral

Terdapat dua perbedaan mikro mineral dan makro mineral, yakni berdasarkan fungsi atau perannya dan jumlah yang dibutuhkan tubuh. Berdasarkan fungsinya, organisme seperti udang membutuhkan mikro mineral untuk meningkatkan imunitas tubuhnya sehingga udang akan sehat lebih optimal. Berbeda dengan makro mineral yang berperan penting dalam proses pembentukan struktur utama rangka seperti tulang, gigi, dan cangkang.

Kemudian, berdasarkan jumlahnya, udang membutuhkan mikro mineral dalam jumlah lebih sedikit daripada makro mineral. Sebagai pembanding, tubuh manusia tersusun atas mineral sebanyak 1% dari total berat manusia, sedangkan mikro mineral hanya sebanyak 0,01%. 

Dosis dan Cara Pemberian Mineral untuk Udang Vaname

Setiap unsur mineral yang dibutuhkan udang berbeda-beda, bahkan untuk satu jenis udang dengan jenis lainnya akan berbeda. Padahal kandungan mineral pada bahan baku utama pakan udang hanya sedikit, sehingga Bapak/Ibu perlu menambah beberapa bahan yang memiliki kadar mineral tinggi. Berikut ini tabel pemberian mineral tambahan untuk udang:

Banyak kasus terjadi di mana udang vaname mengalami defisiensi nutrisi, atau istilah yang mudah dipahami adalah malnutrisi. Penyebab defisiensi pada udang adalah kurangnya mineral yang bersumber dari pakan atau lingkungan, dan kandungan mineral berlebih sehingga penyerapan unsur mineral lainnya menjadi terganggu.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Bapak/Ibu perlu melakukan interelasi (hubungan timbal balik) antar unsur mineral saat memberi pakan. Terdapat dua cara untuk melakukan interelasi yakni interelasi satu arah dan dua arah berlawanan.

Sebagai contoh, Zinc (Zn) akan berkurang penyerapannya saat kandungan Kalsium (Ca) di dalam pakan berlebihan, namun kondisi sebaliknya belum tentu akan terjadi. Karenanya, untuk mengetahui dengan pasti dosis yang tepat, Bapak/Ibu perlu mengantisipasi terjadinya defisiensi antar unsur mineral tersebut.

Kemudian unsur lainnya seperti Mg, Mn, Be, Ca, Fe, dan Al akan mempengaruhi penyerapan P dan begitu juga sebaliknya. Unsur Cu dalam kadar rendah yang berbarengan dengan unsur Mo tinggi akan menghilangkan unsur P di dalam tubuh udang. Sebab Cu berfungsi untuk melakukan fotosintesis fosfolipid. 

Sementara itu, unsur kalsium saling berinterkorelasi dengan vitamin D untuk membentuk vitamin D3. Vitamin lain yang saling berinteraksi dengan unsur P di antaranya ada vitamin B1, B6, dan niacin. Vitamin E akan berinteraksi dengan Se, kemudian Se dan Fe akan saling berinterelasi dengan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids).

Dampak Kekurangan Mineral pada Udang

Apabila kandungan mineral di dalam tambak udang menurun, maka dampaknya cukup fatal. Mulai dari terganggunya ekosistem tambak, mikroorganisme seperti plankton atau fitoplankton tidak dapat berkembang dengan baik sehingga sulit untuk mengurai unsur-unsur berbahaya di dalam tambak. 

Kemudian, kualitas air mulai terganggu dan membuat udang stress hingga gampang terpapar bakteri dan penyakit. Gejala stress pada udang terlihat bila tekstur cangkang udang terasa lembek. Bila hal ini didiamkan begitu saja, maka udang cepat mati tanpa cangkang. Sementara itu, kasus molting massal pada udang juga terjadi lantaran pH air dan alkalinitas yang rendah. 

Karenanya, menjelang proses molting biasanya para Petambak mulai menambahkan kadar mineral. Idealnya proses molting akan terjadi setiap 3-8 minggu pada masa pemijahan atau bertelur. Namun, penelitian terbaru yang menyebutkan proses molting terjadi saat bulan purnama. Penelitian dari Rusaini dan Owens (2019) menyebutkan bahwa molting cukup beragam di setiap bulan purnama, molting tertinggi terjadi saat fase new moon atau bulan baru sebesar 36,96%.

Cara untuk mengatasinya, Bapak/Ibu bisa menggunakan produk mineral khusus untuk udang vaname seperti Mineral Fix. Bapak/Ibu dapat menambahkan vitamin dan mineral pada pakan udang di minggu awal DOC atau dua minggu pasca udang ditebar. Cukup memberikan vitamin dan mineral sebanyak satu kali dalam sehari saat pemberian pakan dalam jumlah yang banyak. Sebagai contoh, jadwal pemberian pakan udang vaname sebanyak 3 kali sehari yakni pada pagi, siang, dan sore hari. Jumlah pemberian pakan pada siang hari lebih banyak daripada pagi dan sore hari, maka pemberian vitamin khusus penambah mineral hanya di siang hari saja. Penambahan vitamin, mineral, probiotik, hingga enzim perlu Bapak/Ibu lakukan untuk menjaga kesehatan udang sekaligus mempercepat pertumbuhannya.

Konsultasikan Pemberian Mineral untuk Udang dengan Ahli Budidaya!