Vaksin Ikan: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Pemberiannya

Vaksin ikan merupakan antigen (mikroorganisme) yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh ikan secara aktif. Vaksin ikan ada karena banyaknya penyakit ikan yang berpotensi menimbulkan wabah. Hal ini memerlukan adanya manajemen kesehatan ikan dengan melakukan pencegahan penyakit melalui vaksinasi.

Untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang menjangkit ikan, vaksin ikan mempunyai berbagai macam jenis dengan manfaat yang berbeda. Mau tahu jenis-jenis vaksin ikan beserta manfaat-manfaatnya? Simak selengkapnya di artikel ini!

Kekebalan Tubuh Ikan

Sama seperti makhluk hidup pada umumnya, ikan juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang bisa melindunginya dari zat berbahaya dan kuman penyebab penyakit. Sistem kekebalan tubuh ikan terdiri dari sistem pertahanan spesifik dan non-spesifik.

Sistem pertahanan non-spesifik ikan diperankan oleh sel makrofag dan leukosit bergranula. Ketika ikan mengalami infeksi patogen, mekanisme kekebalan non-spesifik akan bekerja untuk menghentikan proses infeksi tersebut. Namun, jika mekanisme kekebalan non-spesifik tidak bekerja efektif, infeksi akan berlanjut dan mampu menimbulkan gejala penyakit.

Hal tersebut akan memicu datangnya respon dari sistem kekebalan spesifik. Jika ikan bisa bertahan hidup dengan sistem kekebalan spesifik, maka antibodi spesifik akan terbentuk pada patogen dan sel-sel memori ikan.

Kekuatan sistem kekebalan tubuh ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat stres ikan. Ketika sedang stres, ikan akan bereaksi dengan mensekresi hormon stres (corticosteroids) dalam jumlah yang cukup tinggi, di mana hormon tersebut diketahui sebagai unsur Imunosupresif. Imunosupresif akan menekan kerja sistem imun di dalam tubuh ikan sehingga kekuatan sistem kekebalan tubuhnya akan menurun.

Selain itu, keseimbangan nutrisi yang meliputi kecukupan kualitas dan kuantitas pakan sangat berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh ikan. Ikan dengan nutrisi yang tidak seimbang akan kehilangan sistem kekebalan tubuhnya sehingga jadi mudah sakit.

Manfaat Vaksin pada Ikan

Salah satu cara yang Bapak/Ibu bisa gunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan adalah dengan memberikan vaksin ikan yang tepat. Vaksin mempunyai efektivitas yang sangat tinggi untuk mencegah datangnya penyakit karena vaksin bekerja dengan menaikkan imunitas tubuh ikan.

Vaksin bisa menjadi pilihan yang tepat terutama bagi Bapak/Ibu yang tidak ingin menggunakan bahan kimia, obat, dan antibiotik karena efek sampingnya yang kurang baik bagi lingkungan perairan. Penggunaan vaksin sangat efisien karena bisa memunculkan kekebalan tubuh ikan hanya dengan 1 atau 2 kali vaksinasi. 

Vaksin pada ikan bermanfaat untuk menurunkan mortalitas akibat infeksi patogen potensial, mengurangi penggunaan antibiotik, dan meminimalkan munculnya resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik. Selain manfaatnya yang banyak, penggunaan vaksin juga sangat menguntungkan karena tidak menimbulkan efek samping pada ikan, berbeda dengan penggunaan antibiotik yang akan memberikan efek negatif pada ikan.

Jenis-Jenis Vaksin Ikan

Proses vaksinasi dalam budidaya ikan diharapkan dapat memberi kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan produksi. Namun, jika Bapak/Ibu tidak memberikan vaksin ikan yang tepat, yang terjadi adalah penurunan produksi, bukan peningkatan. Maka dari itu, sebelum melakukan vaksinasi, yuk ketahui jenis vaksin apa saja yang baik bagi ikan!

1. Killed Vaccine (Vaksin Inaktif)

Vaksin inaktif merupakan jenis vaksin dengan kandungan virus yang sudah dimatikan dengan suhu panas, radiasi, atau bahan kimia. Proses ini membuat virus tetap utuh, namun tidak mempunyai kemampuan untuk berkembang biak. Vaksin ini tidak menyebabkan penyakit di dalam tubuh ikan yang divaksinasi, namun masih bersifat imunogenik atau mampu menggertak dan merangsang pembentukan antibodi ikan.

Vaksin inaktif biasanya hadir dalam bentuk emulsi cair serta mengandung antigen dan oil adjuvant (pelarut) untuk memperpanjang durasi imunitasnya. Patogen mati yang paling banyak dipakai pada vaksin inaktif adalah bakteri utuh yang diinaktivasi dengan formalin atau pemanasan.

Vaksin inaktif dinilai efektif dalam menginduksi respon humoral (antibodi), tetapi kurang efektif dalam merangsang kekebalan seluler dan mukosal. Contoh vaksin inaktif adalah vaksin Vibriosis yang ditemukan di Eropa pada tahun 1970-an. Vaksin ini dikenal sangat manjur dalam membunuh bakteri Aeromonas hydrophila karena mengandung 0,03% formalin.

2. Live Vaccine (Vaksin Aktif)

Vaksin aktif merupakan vaksin dengan kandungan virus hidup yang dilemahkan keganasannya seperti infeksi oleh patogen, tapi tidak menimbulkan penyakit. Vaksin ini berfungsi untuk menggertak pembentukan kekebalan yang bersifat lokal dengan penyerapan lebih cepat karena sudah terpapar antigen dalam waktu yang lama. Vaksin aktif biasanya berbentuk kering beku dan harus dilarutkan dengan pelarut tertentu (diluent).

Vaksin jenis ini dinilai efektif karena bisa mengecilkan kemungkinan patogen untuk menjadi ganas kembali. Dalam vaksin aktif, rekayasa genetik yang berupa gen virulensi dihilangkan sehingga patogen menjadi tidak ganas, contohnya KV-3 (Kovac).

3. Vaksin Subunit (Vaksin Rekombinan)

Vaksin Rekombinan adalah vaksin yang sebagian terdiri dari potongan DNA virus yang dikembangkan dengan menggabungkan DNA mikroorganisme lain melalui rekayasa genetika. Dalam pembuatan vaksin rekombinan, biasanya mikroorganisme yang digunakan adalah kapsul polisakarida, exotoxin, atau protein rekombinan hasil rekayasa genetik. Vaksin ini dibuat dengan menduplikat gen imunogenik ke dalam bakteri yang berfungsi sebagai pabrik produksi protein imunogenik.

Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Vaksinasi Ikan

Walaupun vaksinasi mempunyai dampak yang sangat baik untuk kesehatan ikan, Bapak/Ibu tidak boleh sembarangan dalam melakukannya. Vaksinasi mempunyai beberapa hal yang wajib Bapak/Ibu perhatikan agar tidak membahayakan ikan, seperti pemilihan jenis vaksin yang akan digunakan. Bapak/Ibu wajib menggunakan vaksin yang aman bagi ikan, lingkungan budidaya, dan spesifik diperuntukkan bagi patogen tertentu. Vaksin juga harus mampu melindungi ikan dalam jangka waktu yang lama (minimal 1 siklus budidaya) serta terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Namun, bukan hanya jenis vaksinnya saja yang tidak boleh sembarangan, ikan yang divaksin juga mempunyai syarat tertentu. Ikan yang bisa divaksin adalah ikan yang sudah berusia setidaknya 1 minggu setelah penebaran. Hal ini dikarenakan ikan yang berusia kurang dari 1 minggu memiliki organ-organ penting yang belum berfungsi secara sempurna. Bapak/Ibu juga harus memastikan bahwa ikan yang akan divaksin adalah ikan yang sehat, suhu air kolamnya di atas 25 °C, dan bebas dari polutan.

Cara mengirim dan menyimpan vaksin juga harus diperhatikan karena seringkali vaksin mengalami kerusakan pada proses pengiriman dan penyimpanan. Kerusakan vaksin sering terjadi akibat persyaratan pada saat transportasi dan penyimpanan tidak terpenuhi. Kebanyakan jenis vaksin konvensional harus tetap berada di suhu udara yang lembab. Maka dari itu, Bapak/Ibu wajib mengikuti cara pengiriman dan penyimpanan yang direkomendasikan produsen vaksin. Kesalahan dalam transportasi dan penyimpanan vaksin dapat menurunkan atau menghilangkan efektifitas, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif jika tetap diberikan kepada ikan.

Cara Pemberian Vaksin pada Ikan

Setidaknya, ada 3 cara yang bisa Bapak/Ibu gunakan dalam pemberian vaksin pada ikan. Ketiga cara tersebut, adalah:

1. Perendaman

Teknik pemberian vaksin dengan cara ini sangat cocok dilakukan pada ikan yang berjumlah banyak dan berukuran kecil. Dengan cara perendaman, vaksin dapat dilarutkan di dalam bak beton, akuarium, atau ember plastik. Jika Bapak/Ibu menggunakan vaksin inaktif, maka air bekas rendaman dapat langsung dibuang melalui saluran pembuangan. Namun, jika Bapak/Ibu menggunakan vaksin aktif atau vaksin hidup, air bekas rendamannya dapat diolah menjadi desinfektan sebelum dibuang.

2. Penyuntikan

Pemberian vaksin dengan metode penyuntikan dilakukan melalui 2 cara, yaitu penyuntikan melalui rongga perut dan penyuntikan melalui otot atau daging ikan. Penyuntikan melalui rongga perut biasanya dilakukan pada bagian perut yang terletak di antara kedua sirip perut dengan sudut kemiringan jarum 30°.

Sedangkan, penyuntikan melalui daging ikan dilakukan pada bagian punggung ikan. Penyuntikan melalui daging ikan yang bersisik sedikit berbeda, ikan yang bersisik disuntik di antara sisik ketiga dan kelima dari kepala dengan sudut kemiringan jarum suntik 30-40°.

Ukuran jarum suntik yang digunakan dalam proses vaksinasi ikan harus disesuaikan dengan ukuran ikan serta dosisnya. Bapak/Ibu juga perlu memastikan bahwa vaksinasi dengan cara ini aman secara anatomis atau tidak menimbulkan luka yang berujung infeksi pada ikan.

3. Pakan

Cara vaksinasi yang dilakukan secara bersamaan dengan pemberian pakan hanya diperuntukan bagi ikan yang membutuhkan vaksinasi ulang. Teknik pencampuran vaksin dengan pakan dilakukan dengan mengencerkan vaksin beberapa kali dengan air bersih, lalu masukkan vaksin ke dalam alat semprot. Jika sudah, vaksin pun sudah bisa disemprotkan secara merata pada pakan ikan.

Dapatkan Dukungan untuk Budidaya Ikan di eFisheryKu