kolam udang
kolam udang

Ini Dia Hal yang Harus Diperhatikan pada Kolam Udang!

Kualitas udang tidak hanya ditentukan oleh perawatannya saja, namun juga berkaitan dengan intensitas kolam udang. Salah satu syarat agar budidaya udang maksimal adalah kolam yang berkualitas.

Kolam menjadi hal yang krusial dalam budidaya udang. Oleh karena itu, diperlukan perlakuan yang tepat untuk membuat kualitas kolam lebih baik. Ada banyak upaya yang harus Bapak/Ibu lakukan agar udang mendapatkan kolam yang berkualitas sebagai tempat tinggalnya. 

Jenis Kolam Budidaya Udang

jenis kolam udang
Sumber: eFishery

Dalam budidaya udang, Bapak/Ibu perlu memperhatikan kolam budidaya udang, baik dari jenis kolam yang akan digunakan ataupun cara menjaga kualitas air tambak udang.

Jenis kolam yang Bapak/Ibu gunakan akan berpengaruh terhadap banyaknya kapasitas tebar udang. Makin besar ukuran kolam yang Bapak/Ibu gunakan, maka populasi tebar udang juga akan makin banyak.

1. Kolam Beton

Kelebihan kolam beton atau semen untuk budidaya udang adalah lebih steril, lebih aman dari serangan hama, serta dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan jenis kolam lainnya. 

Meski memiliki kelebihan, menggunakan kolam beton memiliki kekurangan, yaitu butuh biaya besar dan waktu pembuatan cukup lama.

2. Kolam Terpal

Terpal dapat dimanfaatkan sebagai bahan membuat kolam untuk budidaya udang. Kolam terpal banyak digunakan oleh Petambak udang di Indonesia karena kolam terpal mudah dibuat dan lebih murah. 

Kekurangan kolam terpal adalah mudah bocor dan roboh, dan cara menanggulangi risiko tersebut adalah dengan memakai terpal berkualitas dan membuat kolam dengan rangka yang kokoh. Pastikan juga tidak ada batu tajam sebelum terpal digelar, supaya terpal tidak sobek. 

3. Kolam Tanah

Kelebihan penggunaan kolam tanah adalah proses pembuatan yang lebih mudah, hanya dengan menggali lubang yang cukup luas untuk dijadikan kolam udang.

Namun, kolam tanah sangat rentan terkena serangan hama. Tidak hanya itu, kualitas lahan juga mempengaruhi perkembangan udang. Kualitas tanah yang kurang baik akan membuat kualitas air menurun sehingga menghambat pertumbuhan udang.

Hal yang Harus Diperhatikan pada Kolam Udang

kolam tambak udang
Sumber: eFishery

Selain jenis kolam, berikut adalah faktor yang perlu diperhatikan pada kolam budidaya:

1. Pemilihan Lokasi Kolam Budidaya Udang

Ketika Bapak/Ibu ingin menekuni budidaya udang, hal yang harus dipertimbangkan adalah lokasi budidaya. Bapak/Ibu harus memastikan bahwa lokasi kolam yang dipilih bebas dari pencemaran air.

Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan yang harus Bapak/Ibu perhatikan ketika memilih lokasi kolam budidaya udang:

  • Pilih lokasi yang memiliki suplai atau sumber air yang cukup.
  • Hindari daerah lokasi tambak yang kualitas airnya fluktuatif.
  • Pilih lokasi yang berpotensi memiliki jangka waktu keberlanjutan budidaya yang lama.
  • Pilih lokasi yang terintegrasi dengan komunitas sekitar.
  • Calon lokasi tambak harus bisa dibangun dengan tidak menimbulkan efek negatif bagi alam.

Setelah Bapak/Ibu memperhatikan syarat-syarat di atas, Bapak/Ibu wajib mempelajari aturan tertulis yang ada dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 75 berikut ini:

  • Terletak di daerah pantai dengan fluktuasi pasang-surut air 2-3 meter.
  • Terhindar dari banjir.
  • Jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir, dengan kandungan pasir kurang dari 20%.
  • Sumber air tawar dengan kapasitas besar.
  • Jauh dari pencemaran limbah beracun dan berbahaya.
  • Lokasi tambak sebaiknya berjarak 50-150 meter dari bibir pantai.
  • Pertimbangkan fungsi konservasi dan meminimalkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
  • Di sekitar lokasi harus memiliki green belt sebagai daerah penyangga berupa hutan bakau.

2. Persiapan Alat dan Bahan

Dalam budidaya udang, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk memulai proses pembibitan hingga proses panen. Persiapan alat dan bahan disesuaikan dengan luas kolam dan jumlah bibit udang yang dibudidayakan. Untuk mengetahui cara budidaya udang dari awal hingga akhir, Bapak/Ibu bisa membaca artikel berikut ini.

3. Pengelolaan Air

Agar udang tumbuh dengan baik, Bapak/Ibu perlu memperhatikan masalah pengelolaan air. Untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi saat budidaya udang, Bapak/Ibu dapat memperhatikan beberapa hal, seperti:

  • Air dalam kolam dipastikan selalu mengalir untuk pemeliharaan. Air selalu diganti dengan persentase 30-50% air baru yang ditambahkan ke air lama.
  • pH diukur secara berkala dan dijaga agar tetap berada di antara 7,8-8,5.
  • Suhu minimal air kolam berkisar 28-30 ℃ dengan kadar oksigen terlarut minimum 4 ppm.
  • Salinitas berkisar 27-30 ppt.

Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Udang

Masalah air pada kolam budidaya udang menjadi hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam memaksimalkan budidaya udang. Kualitas air kolam tidak hanya dinilai dari kebersihannya saja, Bapak/Ibu membutuhkan manajemen air yang baik untuk menjaga kualitas air kolam.

Berikut cara menjaga kualitas air kolam udang:

1. Parameter Kualitas Air yang Baik

Parameter kualitas air pada kolam tidaklah tetap sepanjang waktu. Namun, parameter kualitas air dapat dikendalikan agar selalu berada pada kisaran yang bisa ditoleransi oleh udang dan memberikan pertumbuhan yang baik.

Kondisi yang baik akan meminimalkan proses perubahan pakan menjadi energi, sehingga pakan yang dimakan akan lebih banyak dikonversi menjadi daging. Dalam pengelolaan air perlu dilakukan pengukuran kualitas air kolam secara berkala dan rutin, agar kondisi kolam selalu optimal.

Tabel Kisaran Kualitas Air Optimal pada Kolam Udang

No.ParameterNilai Optimal
1Kecerahan20-40 cm
2Suhu28-30 ℃
3Salinitas27-30 ppt
4Tinggi Air130-150 cm
5Warna AirHijau
6pH7,8-8,5
7DO> 4 ppm
8Alkalinitas120-150 ppm
9TAN0,1-1,8 ppm
10Amonia< 0,25 ppm
11Nitrit< 3 ppm
12Nitrat< 50 ppm
13Fosfat> 0,75 ppm
14TOM40-85 ppm
15PlanktonGA ± 80%

Pengukuran parameter kualitas air dapat dilakukan setiap hari untuk parameter fisika, sedangkan parameter kimia dan biologi dapat dilakukan minimal seminggu sekali. Hal ini dilakukan untuk menghemat anggaran dalam pengecekan kualitas air.

Tabel Frekuensi Pengukuran Parameter Kualitas Air

Pengukuran HarianPengukuran Mingguan
pHAlkalinitas
SalinitasTOM
SuhuNitrat dan Nitrit
DOAmonium dan Amoniak
Tinggi AirFosfat
KecerahanFlok
Warna AirPlankton
Kondisi CuacaBakteri

Perubahan parameter kualitas air dapat dilakukan dengan beberapa treatment. Dengan menjaga kualitas air kolam, Bapak/Ibu dapat meningkatkan dan menunjang keberhasilan budidaya udang.

Tabel Treatment yang Dilakukan Bila Terjadi Perubahan Parameter Kualitas Air

Perubahan ParameterPerlakuan
DO rendah
  • Tambahkan kincir dan tambah/ganti air dengan yang baru
  • Dalam kondisi darurat, berikan hidrogen peroksida secara berulang setiap 2 jam sampai kadar oksigen stabil
pH rendahLakukan pengapuran sampai pH optimal
pH tinggiLakukan penggantian air secara bertahap
Kecerahan di bawah 20Lakukan penambahan air atau pengenceran
Kecerahan di atas 40Lakukan pemupukan susulan
Salinitas terlalu rendahLakukan pemberian KCL dengan dosis 1 ppm
Kematian alga/klekap yang mengambang di permukaan air kolamLakukan pembersihan dengan menyerok dan membuangnya ke pembuangan
Perubahan kualitas air yang menyebabkan molting massalDapat diantisipasi dengan penggunaan dolomit atau penambahan mineral
Penumpukan bahan organik di dasarLakukan siphoning atau pembersihan kolam dengan cara disedot melalui sistem gravitasi
Mengurangi pengaruh sisa pakan terhadap penurunan kualitas airDapat menerapkan metode bioflok, dengan menambahkan molase sebanyak 1,5-2% dari total pakan, dilakukan seminggu 2 kali

2. Manajemen Pakan yang Baik

Manajemen pakan dan kualitas air mempunyai hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Manajemen pakan yang buruk akan mempengaruhi kualitas air. Kualitas air berpengaruh terhadap pertumbuhan, tingkat kesehatan, dan kelangsungan hidup udang. Kualitas air yang buruk akibat manajemen pakan yang tidak baik dapat menyebabkan udang mengalami stres dan penurunan imun, patogen mudah berkembang, dan potensi timbulnya penyakit.

3. Memberikan Probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme yang dikembangbiakkan serta diaplikasikan melalui pakan dan lingkungan. Probiotik berfungsi untuk memperkuat daya tahan tubuh udang dan memperbaiki kualitas air. 

Probiotik untuk kolam budidaya udang dapat membantu proses dekomposisi dengan cara mengurai bahan-bahan organik, menghambat patogen, dan menjaga kestabilan parameter kualitas air. 

Konsultasikan Tambak atau Kolam Udang dengan Konsultasi Budidaya di eFarm!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Bapak/Ibu, itulah hal yang harus diperhatikan pada kolam udang. Dengan memperhatikan dan menjaga kualitas air kolam udang, maka produktivitas budidaya udang dapat meningkat.

Bapak/Ibu masih bingung dalam berbudidaya udang? Tenang, pilihan terbaik untuk konsultasi budidaya udang adalah eFarm!

eFarm merupakan platform yang menawarkan solusi lengkap untuk Petambak udang. Di sini, Bapak/Ibu dapat berkonsultasi tentang kendala budidaya dengan ahli dan praktisi di eFishery secara mudah, langsung melalui aplikasi eFarm.

Konsultasi Budidaya adalah fitur untuk Petambak udang yang bingung mengambil langkah perawatan untuk tambak atau kolamnya. Melalui fitur ini, Bapak/Ibu dapat berkonsultasi mengenai tambak atau kolam udang sehingga bisa mendapatkan langkah perawatan yang tepat untuk budidaya udang yang optimal.

Ayo, konsultasikan permasalahan budidaya udang dengan fitur Konsultasi Budidaya di eFarm! Download eFarm di Google Play Store sekarang juga!

  • https://www.slideshare.net/iwakspeed/pengelolaan-kualitas-air-pada-budidaya-udang-vannamei
  • https://mcp-indonesia.com/pemilihan-lokasi-tambak-udang-ada-tips-dan-triknya/
  • https://gdm.id/kolam-udang-vaname/
  • https://tambakudang.com/5-aspek-yang-perlu-diperhatikan-dalam-budidaya-udang-galah/