Kolam ikan nila memiliki peran yang cukup krusial dalam keberhasilan budidaya ikan nila. Dalam pembuatannya, ada aturan tersendiri yang harus diperhatikan Pembudidaya. Sebagai contoh, ketentuan batas minimum dan maksimum kedalaman kolam serta padat tebar nila yang tepat berdasarkan ukuran kolamnya.
Sejak 2015 hingga sekarang, produksi ikan nila setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan nila di pasar. Tak perlu khawatir akan kehabisan pasar, sebab Bapak/Ibu dapat menjual hasil panen nila di mana saja, mulai dari pasar tradisional, restoran, hingga segmentasi rumah tangga.
Sebelum memikirkan target pasar, ada baiknya Bapak/Ibu memikirkan media budidaya yang tepat untuk ikan nila. Berikut ini ulasan lengkap tentang kolam ikan nila agar Bapak/Ibu dapat mengetahui jenis kolam seperti apa dan berapa ukuran kolam yang akan dibangun nanti.
Jenis Kolam Ikan Nila
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya nila selain mempersiapkan bibit nila berkualitas dan pakan bernutrisi, Pembudidaya juga perlu mempersiapkan media budidaya. Dalam hal ini, media budidaya adalah kolam yang akan digunakan sebagai tempat untuk membesarkan bibit nila. Terdapat 4 jenis kolam ikan nila yang bisa digunakan untuk budidaya, di antaranya kolam terpal, kolam tanah, kolam beton, dan kolam bioflok.
Berikut ini ulasan masing-masing jenis kolam.
1. Kolam Terpal
Apabila Pembudidaya memiliki modal bisnis terbatas untuk mengembangkan budidaya nila, penggunaan kolam terpal adalah solusi yang tepat karena dapat menekan modal bisnis. Harga terpal saat ini terbilang cukup murah, tergantung ukuran yang diinginkan.Â
Selain itu, Pembudidaya hanya perlu mempersiapkan kerangka kolam agar dapat berdiri kokoh. Kolam terpal juga memiliki kelebihan mudah dibongkar pasang sehingga Pembudidaya dapat memindahkan kolam sesuai keinginan.
Kendati kolam sudah menggunakan kerangka, akan tetapi risiko kebocoran dan kolam mudah roboh tetap ada. Apalagi bila ada kesalahan saat memasang kolam, mungkin saja kolam mudah roboh dan bocor. Saat hal tersebut terjadi, maka ikan nila akan terancam mati.
2. Kolam Tanah
Selain kolam terpal, membuat kolam budidaya menggunakan tanah juga terhitung cukup murah. Bahkan kolam tanah dapat membantu mempercepat pertumbuhan ikan nila lebih optimal. Hal ini dikarenakan kolam tanah menyerupai habitat asli ikan nila. Alhasil ikan akan terhindar dari stres.Â
Unsur yang perlu diperhatikan saat membangun kolam tanah adalah kualitas tanah yang tepat untuk digunakan sebagai kolam serta luas lahan yang cukup besar.Â
Masalah terbesar yang akan dihadapi saat membesarkan ikan nila di kolam tanah adalah risiko diserang hama yang lebih besar. Hama-hama tersebut bisa masuk menyelinap melalui tanah dan dapat mempengaruhi pertumbuhan nila.
3. Kolam Beton
Jika Bapak/Ibu memiliki modal yang cukup banyak untuk memulai budidaya ikan nila, maka tak ada salahnya menggunakan kolam beton sebagai media budidaya. Jenis kolam ini akan menjaga ikan dari serangan hama dan virus penyakit apa saja. Selain itu, kolam ini tidak mudah rusak dan roboh.Â
Untuk mengontrol dan menjaga kualitas air, kolam beton memiliki nilai tambah, yakni sistem saluran air di mana jalur untuk masuk dan keluar saluran airnya berbeda.
Di balik kelebihannya, kolam beton memiliki kekurangan sulit diubah strukturnya dan sulit dipindahkan. Oleh karena itu Bapak/Ibu harus benar-benar memastikan bahwa lahan tersebut akan dijadikan kolam budidaya. Pastikan pula ukuran kolam sudah tepat dan sesuai karena kolam tidak dapat dibongkar pasang lagi bila ada kesalahan ukuran.
Masalah yang sering menghampiri Pembudidaya yang menggunakan kolam beton adalah kualitas air kolam yang harus dijaga secara rutin supaya tidak menambah tingkat stres ikan nila. Sebab, kolam beton memiliki kekurangan dapat membuat ikan nila stres.
4. Kolam Bioflok
Jenis kolam terakhir yang bisa digunakan sebagai kolam pembesaran ikan nila adalah kolam bioflok. Selain kolam tanah, kolam bioflok juga memiliki kelebihan dapat meningkatkan pertumbuhan nila. Hal ini dikarenakan bentuk kolam yang menyerupai habitat aslinya sehingga nila lebih cepat beradaptasi.
Walaupun cukup menguntungkan, hanya Pembudidaya tertentu yang dapat menggunakan kolam bioflok. Hal ini lantaran ada banyak peralatan yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas air kolam yang bekerja terus-menerus. Alat-alat ini juga membutuhkan aliran listrik sehingga Pembudidaya akan mengeluarkan biaya lebih saat semua peralatan beroperasi.
Ukuran Kolam Ikan Nila
Besaran ukuran kolam ikan nila dapat mempengaruhi padat tebar nila itu sendiri. Misalnya saja ukuran kolam untuk 500 ekor akan berbeda dengan kolam yang diperuntukkan bagi 1000 ekor nila.Â
Idealnya populasi untuk kolam berukuran 1 m2 adalah sebanyak 10-15 ekor. Adapun ukuran kolam ikan nila untuk 1000 ekor adalah sebesar 100 m2 atau 10 x 10 m. Apabila dana yang dimiliki terbatas untuk membuat kolam, maka minimum ukuran kolam untuk 1000 ekor bisa menggunakan kolam 2 x 4 m.
Khusus untuk kolam beton, populasi ideal untuk kolam berukuran 1 m3 adalah sebanyak 50 ekor. Dengan lahan seluas 20 x 10 m, maka Bapak/Ibu dapat membesarkan 10.000-15.000 ekor. Kedalaman kolamnya antara 50-75 cm, sedangkan kedalaman maksimum kolam beton bisa mencapai 1,5 m.
Tidak disarankan membuat kolam terlalu dalam karena dikhawatirkan sinar matahari tidak akan mampu mencapai dasar kolam. Bagian dalam kolam yang tidak terkena sinar matahari memiliki suhu terlalu dingin serta meningkatkan risiko berkembangnya hama dan virus penyakit.
Bapak/Ibu perlu memperhitungkan dengan cermat ukuran kolam dan padat tebar ikan nila karena dampaknya cukup mengkhawatirkan bila kolam terlalu padat atau terlalu luas. Jika ukuran kolam luas tetapi jumlah ikan yang ditebar sedikit, maka secara bisnis tentu saja merugikan.
Namun bila jumlah populasi ikan yang ditebar lebih banyak, maka risiko gangguan kesehatan terhadap nila bisa terjadi. Dampak terburuknya bagi nila saat kolam terlalu padat adalah pertumbuhan nila melambat hingga potensi kanibal akan lebih tinggi.
Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Ikan Nila
Untuk menjamin kualitas air kolam, sebaiknya membuat kolam di lokasi yang terpapar sinar matahari langsung. Selain itu, rutin periksa kadar oksigen terlarut, kadar asam basa, dan suhu air.Â
Gunakan probiotik tertentu yang mengandung mineral dan vitamin untuk membantu meningkatkan kualitas air kolam ikan nila. Akan tetapi, Pembudidaya perlu memperhatikan jenis probiotik dan suplemen yang digunakan. Disarankan menggunakan probiotik alami supaya tidak mengganggu dan merusak ekosistem kolam.
Rutin membersihkan kolam dari sisa pakan, kotoran, atau amonia juga perlu dilakukan agar kualitas air kolam tetap stabil. Hal terakhir dan yang terpenting adalah memberikan pakan dalam jumlah sewajarnya.Â
Permasalahan yang sering terjadi dalam budidaya ikan nila adalah Pembudidaya ingin pertumbuhannya pesat dalam waktu singkat. Maka tak jarang yang akhirnya memberikan pakan berlebihan.
Yang terjadi bukan pertumbuhan ikan nila yang pesat, melainkan banyak sisa pakan yang mengendap dan menumpuk di dasar kolam. Sisa pakan tersebut akan berubah menjadi amonia dan mempengaruhi kualitas air kolam.
Tingkatkan Usaha Budidaya Nila Pakai Kabayan dari eFishery
Budidaya ikan nila dengan skala 500-1.000 ekor memang menguntungkan. Namun, Bapak/Ibu bisa untung lebih banyak dengan menambah bibit nila yang dibudidayakan. Yuk, kembangkan budidaya nila pakai Kabayan dari eFishery menyediakan akses ke institusi finansial terpercaya serta diawasi/berizin OJK.
Dengan Kabayan, Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan berkualitas dengan sistem pembayaran tempo yang prosesnya cepat dan persyaratannya mudah.
Isi formulir berikut untuk mendapatkan akses ke Kabayan!
Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Pertanyaan Seputar Kolam Ikan Nila
Idealnya kedalaman air kolam ikan nila berkisar antara 50-75 cm, sedangkan untuk kolam beton kedalaman maksimumnya bisa mencapai 1,5 m.
Ukuran kolam ikan nila untuk 1000 ekor sebesar 10 x 10 m. Adapun padat tebar ikan yang disarankan untuk kolam berukuran 1 m2 adalah sebanyak 10-15 ekor nila.
- https://gdm.id/kolam-ikan-nila/#Kapasitas_Padat_Tebar_Bibit_Kolam_Ikan_Nila
- https://dayaternak.com/ukuran-kolam-ikan-nila-1000-ekor/
- https://duniaterpal.com/ukuran-kolam-ikan-nila-1000-ekor/
- https://erakini.com/panduan-membuat-kolam-beton-nila/
- https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/cara-budidaya-ikan-nila-di-kolam-kecil-tapi-untung-besar-63