kolam ikan mas
kolam ikan mas

4 Jenis Kolam untuk Budidaya Ikan Mas

Kolam ikan mas memiliki peran cukup krusial terhadap kesuksesan budidaya ikan mas. Jenis kolam dan kondisi kualitas air kolam buruk dapat memperlambat laju pertumbuhan dan pembesaran ikan mas.

Kesalahan perlakuan dalam memelihara ikan mas pada jenis kolam tertentu juga dapat memperburuk kondisi pembesaran ikan mas. Maka dari itu, Bapak/Ibu harus mengenali jenis-jenis kolam untuk budidaya ikan mas dan perlakuan khususnya.

Ikan mas atau cyprinus carpio merupakan ikan air tawar yang memiliki peminat cukup banyak. Selain untuk konsumsi, ikan mas juga bisa dijadikan ikan peliharaan atau ikan hias. Melihat peluang tersebut, banyak orang mulai terjun sebagai Pembudidaya ikan mas.

Sebagai Pembudidaya pemula, Bapak/Ibu dapat memulai budidaya dengan menggunakan kolam terpal. Akan tetapi, untuk hasil yang lebih maksimal, disarankan untuk menggunakan kolam tanah atau beton. 

Apa perbedaan dari ketiga jenis kolam tersebut? Apakah ada jenis kolam ikan mas lainnya? Yuk cari tahu jawabannya.

Jenis Kolam Ikan Mas

Pemilihan kolam ikan mas dapat mempengaruhi sistem sirkulasi air masuk dan keluar, desain dasar kolam, hingga lokasi kolam budidaya. Sebagai Pembudidaya, Bapak/Ibu harus lebih cermat untuk memutuskan jenis kolam budidaya apa yang akan digunakan. 

Biasanya, kolam untuk pemeliharaan dan pembesaran ikan mas tak terlalu besar, hanya berukuran 100 m2. Kadang, ukurannya lebih kecil dari itu.

Mari kita ulas berbagai jenis kolam khusus untuk budidaya ikan mas. Simak di bawah ini!

1. Kolam Terpal

Pembudidaya pemula biasanya disarankan melakukan budidaya ikan menggunakan kolam terpal karena pemeliharaannya mudah dan biaya pemasangannya terjangkau, karena hanya membutuhkan terpal dan kerangka kolam saja.

Selain itu, Pembudidaya yang akan berbudidaya di area kecil juga bisa menggunakan jenis kolam terpal yang mudah diletakkan di lahan yang sempit dan mudah dibongkar pasang. Berikut ini keunggulan kolam terpal sebagai media budidaya:

  • Cocok digunakan pada luas lahan yang sedikit/sempit.
  • Mudah dibongkar pasang.
  • Bisa disimpan di atas area permukaan yang berpasir karena terpal bersifat tahan air.
  • Proses pembuatan dan pemeliharaannya tidak membutuhkan biaya terlalu besar.
  • Tidak mengeluarkan bau lumpur.

Meskipun begitu, tetap saja ada beberapa kendala saat berbudidaya menggunakan kolam terpal. Misal, saat Bapak/Ibu menggunakan terpal dengan kualitas rendah maka potensi kolam bocor bisa saja terjadi. Selain itu, bila kerangka yang digunakan untuk menyangga kolam dibuat dari bahan berkualitas rendah atau salah pasang, kolam rentan roboh.

2. Kolam Tanah

Selain kolam terpal, Bapak/Ibu juga bisa berbudidaya ikan mas menggunakan kolam tanah. Kolam tanah dinilai lebih praktis dan membutuhkan biaya pembangunan yang tidak terlalu besar tapi tetap membawa untung. Ekosistem kolam tanah menyerupai habitat asli ikan sehingga dapat mengurangi potensi ikan stres. Selain itu, kolam tanah dapat memunculkan pakan alami sehingga Bapak/Ibu dapat menekan biaya operasional untuk penyediaan pakan ikan. 

Sekalipun banyak untungnya, tetap saja Bapak/Ibu perlu lebih cermat dan waspada saat memutuskan menggunakan kolam tanah sebagai media budidaya ikan mas. Pasalnya kolam tanah lebih rentan terserang hama yang berasal dari tanah. 

Tak sembarang tanah dapat dijadikan media budidaya ikan. Pilih tanah lempung dan tanah yang tidak berporos sebagai media budidaya ikan karena jenis tanah tersebut memiliki sifat mampu menahan air dan bisa menyuplai unsur hara dalam jumlah cukup sesuai kebutuhan nutrisi ikan.

3. Kolam Beton atau Tembok

Kolam beton atau kolam tembok memiliki tingkat ketahanan kolam yang lebih baik daripada jenis kolam lainnya. Karena material pembuat kolam adalah beton atau semen maka kolam ini tidak mudah roboh atau rusak, memiliki usia pemakaian lebih lama, dan tidak mudah terkikis oleh air.

Bapak/Ibu akan mudah menciptakan sirkulasi air masuk dan pembuangan dengan mudah menggunakan pipa pada kolam beton. Adapun perawatan kolam dan ikan akan jauh lebih mudah menggunakan kolam beton. Singkatnya, untuk investasi jangka panjang, penggunaan kolam beton dinilai lebih efektif, efisien, dan murah.

Meskipun terlihat banyak untungnya, namun Bapak/Ibu perlu mempersiapkan dana yang cukup besar di awal budidaya. Pembuatan kolam beton atau tembok jauh lebih mahal dari jenis kolam ikan mas lainnya. Kekurangan kolam beton yang cukup krusial adalah ikan mas jadi gampang stres karena ekosistem kolam tersebut jauh berbeda dari habitat aslinya. 

Namun tenang saja, untuk mengatasi ikan mas yang mudah stress pada kolam beton, Bapak/Ibu hanya perlu memastikan dan mengontrol kualitas air. Secara perlahan, ikan mas akan ikut beradaptasi.

Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Ikan Mas

Setelah memutuskan jenis kolam apa yang akan Bapak/Ibu gunakan sebagai kolam budidaya, Bapak/Ibu perlu mencari tahu bagaimana cara menjaga kualitas air kolam ikan mas agar tetap stabil dan dapat mendukung laju pertumbuhan ikan mas.

Berikut ini syarat dan ketentuan kolam budidaya untuk ikan mas:

  1. Kolam berada pada ketinggian 150-1.000 meter dari atas permukaan laut.
  2. Kolam memiliki kadar asam basa atau kadar pH air antara 6-9.
  3. Kolam memiliki suhu ideal antara 20-30 oC.

Meskipun pada awal budidaya Bapak/Ibu telah memastikan kolam memiliki kualitas yang terjaga, kualitas air dan kolam bisa menurun selama masa budidaya dan pembesaran ikan. Bapak/Ibu perlu memeriksa kualitas air kolam secara rutin. 

Secara rutin, Bapak/Ibu perlu memastikan apakah air kolam mengandung unsur atau bahan kimia, amonia, nitrat, atau nitrit. Bapak/Ibu juga harus menjaga kadar oksigen terlarut. Salah satu solusi dari persoalan tersebut adalah dengan menambahkan mikroba pada kolam.

Selain itu, bila persoalan kualitas air menyangkut suhu dan kadar asam basa kolam, maka berikut ini adalah cara mengatasi persoalan kualitas air kolam:

  1. Bila air kolam terlalu basa, gunakan bubuk kalsium atau bongkahan kapur untuk menetralkan air kolam.
  2. Bila air kolam terlalu asam, gunakan daun ketapang yang ditaburkan begitu saja pada kolam budidaya untuk menurunkan pH air.
  3. Bila suhu air berubah drastis, gunakan aerasi model pancuran atau menggunakan mikroba dan tanaman kolam seperti eceng gondok untuk menurunkan suhu air.

Budidaya Ikan Mas Jadi Lebih Sukses dan Berkembang dengan Kabayan

Ikan mas merupakan ikan yang paling banyak penggemarnya. Permintaan masyarakat akan ikan ini cenderung makin meningkat dari tahun ke tahunnya. Untuk itu, akan sangat rugi jika bisnis budidaya ikan mas Bapak/Ibu berjalan di tempat tanpa ada peningkatan produksi.

Jangan khawatir, eFishery punya Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) yang bisa membantu Bapak/Ibu untuk mengembangkan bisnis ikan mas. Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) merupakan penyedia akses ke institusi finansial yang aman dan diawasi OJK. Dengan Kabayan, Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan berkualitas dengan sistem pembayaran tempo yang prosesnya cepat dan persyaratannya mudah.

Isi formulir berikut untuk mendapatkan akses ke Kabayan!

Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Pertanyaan Seputar Kolam Ikan Mas

Ikan mas dapat hidup pada kolam air mati atau kolam tanpa aerator dengan catatan ikan mas tersebut harus berasal dari indukan yang berasal dari sistem kolam air mati dan mengganti air kolam hanya saat air kolam tersebut mengalami penurunan kualitas.

Syarat kadar air untuk kolam ikan mas antara lain tingkat asam basa/pH di antara 6-9 dengan suhu ideal 20-30 oC.

  • https://gdm.id/kolam-ikan-mas/
  • https://gdm.id/budidaya-ikan-mas-di-kolam-terpal/#Syarat_Hidup_Ikan_Mas
  • https://www.minapoli.com/info/cara-budi-daya-ikan-mas-sesuai-jenis-kolam-yang-digunakan 
  • https://agromedia.net/inovasi-baru-budi-daya-ikan-mas-di-kolam-air-mati-2/
  • https://paktanidigital.com/artikel/syarat-tumbuh-ikan-mas/#.Y-6fVXZBy5c