Kolam ikan gurame memiliki peran cukup vital terhadap keberhasilan bisnis budidaya setelah pemilihan bibit dan pakan. Ikan gurame terkenal sebagai ikan yang lezat dan dijual dengan harga yang cukup mahal. Di pasar, harga ikan gurame bisa mencapai Rp50 ribu sampai Rp75 ribu.
Tahukah Bapak/Ibu bahwa ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk membuat dan merawat kolam ikan gurame?
Bapak/Ibu perlu memperhatikan bagaimana kesesuaian kolam, kualitas air, sampai suhu dan kadar oksigennya. Artikel ini akan memberikan tips dan informasi mengenai jenis dan ukuran kolam ikan gurame, sirkulasi air, sampai cara membuatnya.
Jenis Kolam Ikan Gurame
Sebelum mengetahui jenis kolam yang bisa digunakan sebagai media budidaya ikan gurame, Sahabat Pembudidaya perlu mengetahui apa saja hal yang dibutuhkan, yaitu:
- Kolam pemijahan. Sebaiknya Bapak/Ibu menggunakan jenis kolam tanah sebagai kolam pemijahan dengan tinggi air 30-60 cm.
- Sarang pemijahan, terletak sejajar dengan permukaan air yang terbuat dari anyaman bambu atau keranjang.
- Kolam pendederan untuk membesarkan benih gurame. Idealnya, Bapak/Ibu bisa menggunakan jenis kolam terpal, akuarium, atau bak air biasa agar lebih mudah dipantau.
- Kolam pembesaran. Bapak/Ibu bisa menggunakan jenis kolam tanah, kolam beton, atau kolam terpal dengan catatan kolam tersebut harus dibuat sesuai dengan jumlah bibit ikan gurame yang akan ditebar.
Sementara itu, jenis-jenis kolam yang bisa dipilih sebagai media budidaya di adalah sebagai berikut.
1. Kolam Tanah
Keunggulan jenis kolam tanah adalah ukurannya yang lebih luas dibandingkan kolam jenis lainnya, sehingga mampu menampung ikan gurame dalam jumlah banyak. Biaya pembuatan kolam tanah juga lebih murah sehingga Bapak/Ibu bisa menekan biaya operasional dalam pembuatannya.
Namun, Bapak/Ibu harus menjamin kualitas tanah yang akan digunakan, bagaimana derajat keasaman tanah tersebut, dan apakah keasaman tanah bisa mempengaruhi keasaman air kolam. Sebab, tingkat keasaman tanah yang terlalu tinggi berpotensi menghambat pertumbuhan ikan gurame.
Kelemahan lainnya adalah ikan rentan terinfeksi hama yang bersumber dari balik tanah. Walaupun begitu, penggunaan kolam tanah ini bisa sekaligus menyediakan pakan alami sehingga Bapak/Ibu bisa irit dalam pembelian pakan.
2. Kolam Beton
Berbeda dengan kolam tanah, biaya pembuatan kolam beton cukup mahal, ditambah proses pembuatannya yang cukup rumit dan membutuhkan waktu cukup lama. Kelemahan kolam beton adalah dapat meningkatkan stres karena lingkungan kolam yang berbeda jauh dengan habitat asli ikan gurame.
Meskipun begitu, Bapak/Ibu bisa menyiasatinya dengan menjaga dan mengontrol kualitas air pada kolam. Selain itu, kolam beton memberikan proteksi maksimal terhadap ikan gurame dari potensi terinfeksi hama dan serangga.
Kolam beton cocok dijadikan media budidaya karena memiliki usia pakai yang cukup lama sehingga dalam jangka waktu yang lebih panjang, kolam beton banyak memberikan keuntungan.
3. Kolam Terpal
Untuk Sahabat Pembudidaya ikan gurame pemula, disarankan untuk menggunakan kolam terpal sebagai media budidaya karena proses pembuatannya yang cukup mudah dan biaya pembuatannya yang murah. Keuntungan menggunakan kolam terpal adalah kolam ini bisa dilepas pasang sehingga Bapak/Ibu bisa memindahkannya sesuai kebutuhan.
Sekalipun bisa dipindah-pindah, kolam terpal rentan mengalami kebocoran dan runtuh, sehingga mengancam nyawa ikan gurame. Untuk mengantisipasinya, Bapak/Ibu harus memastikan bahwa terpal yang digunakan memiliki kualitas terbaik, kolam dibuat dengan 2 lapisan terpal, dan memastikan bahwa kerangka kolam sudah terpasang dengan benar.
4. Kolam Bioflok
Kelebihan jenis kolam bioflok adalah Bapak/Ibu bisa menghadirkan lingkungan kolam yang sama persis dengan habitat asli ikan gurame sehingga ikan bisa terhindar dari stres. Dengan begitu, pertumbuhan ikan gurame berpotensi mengalami peningkatan sehingga Bapak/Ibu bisa mendapatkan hasil panen yang cukup memuaskan.
Namun, satu kekurangannya adalah pembuatan kolam jenis ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
5. Bak Air Biasa
Jenis kolam ikan gurame yang terakhir adalah bak air biasa yang terbuat dari ember atau drum. Kelebihan jenis kolam ini adalah Bapak/Ibu akan lebih mudah dan murah ketikamerawat ikan.
Akan tetapi, budidaya ikan gurame yang dilakukan hanya bisa dalam skala kecil karena ember atau drum memiliki keterbatasan dalam menampung jumlah ikan.
Ukuran Kolam Ikan Gurame
Ukuran kolam gurame tergantung dari seberapa luas skala bisnis budidaya Bapak/Ibu. Sebab, ukuran kolam gurame 100 ekor akan berbeda dengan ukuran kolam gurame untuk 50 ekor.
Semakin luas skala bisnis budidaya ikan gurame, maka semakin banyak bibit ikan yang akan dipelihara. Sejalan dengan itu, maka akan semakin besar luas kolam gurame yang dibutuhkan.
Maka dari itu, Bapak/Ibu harus memperhatikan seberapa banyak ikan gurame yang akan dipelihara dalam satu kolam untuk menghitung luas kolam yang dibutuhkan. Tujuannya adalah agar ikan gurame dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat di lingkungan yang nyaman baginya. Perhatikan juga lokasi tempat kolam gurame. Berikut ini syarat lokasi yang tepat:
- Ketinggian kolam 50-400 mdpl.
- Suhu air antara 24-30 0C.
- Kualitas air bersih terjamin.
- Nilai keasaman air antara 7-8.
- Minimal kadar oksigen terlarut sebesar 2 mg/L.
Air Kolam Ikan Gurame
Aturan sirkulasi air kolam ikan gurame perlu diperhatikan untuk membantu mendukung percepatan pertumbuhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah suhu air, kedalaman air, debit air, tingkat keasaman, dan kadar oksigen.
1. Suhu Air
Di habitat aslinya, ikan gurame mampu bertahan hidup dengan suhu air antara 25-28 0C.Â
Bapak/Ibu perlu memperhatikan perbedaan suhu air antara siang dan malam karena perubahan suhu kolam yang signifikan dapat menurunkan kadar oksigen. Idealnya, kadar oksigen kolam berkisar antara 4-6 mg/liter, sedangkan perubahan suhu yang signifikan ini bisa menurunkan kadar oksigen hingga di bawah batas angka minimal.
Menentukan kolam gurame dengan pencahayaan sinar matahari adalah hal tepat, namun terlalu banyak terpapar sinar matahari juga tidak baik untuk kesehatan ikan. Begitu juga di malam hari atau saat musim hujan.Â
Oleh karena itu, lengkapi dengan tanaman peneduh di pinggir kolam sebagai tempat berteduh ikan atau menjaga kestabilan suhu air saat hujan turun. Contoh tanaman yang bisa Bapak/Ibu gunakan adalah eceng gondok.
2. Debit Air
Ikan gurame bisa dibudidaya di kolam polikultur atau kolam monokultur. Kolam polikultur bisa digunakan untuk budidaya ikan gurame dan ikan apa saja dengan catatan kolam tersebut memiliki debit air sebesar 5-12 liter/detik. Adapun kolam monokultur hanya diperuntukkan sebagai kolam dengan aturan debit air sebesar 3 liter/detik.
3. Kedalaman Air
Kedalaman air untuk kolam gurame yang ideal 70-100 cm. Mengapa demikian?
Karena kolam yang terlalu dangkal memiliki perubahan suhu air yang kurang stabil. Namun kolam yang terllau dalam berpotensi menghambat pertumbuhan ikan karena sinar matahari kesulitan menembus kedalaman air kolam.
4. Tingkat Keasaman Air
Ikan gurame membutuhkan tingkat keasaman air (pH) dalam batas netral yakni antara 6,5-7,5 pH. Untuk mengetahui apakah air pada kolam memiliki pH yang tepat, Bapak/Ibu bisa menggunakan kertas lakmus atau pH meter untuk menakar kadar keasamaan air.
Jika hasilnya ternyata kadar keasamaan kolam kurang, maka Bapak/Ibu perlu mencampur air kolam dengan CaCO3 (kapur) atau soda untuk menetralkannya. Adapun bila ternyata air kolam terlalu basa, maka Bapak/Ibu bisa menambahkan asam fosfor untuk menetralkannya.
5. Kadar Oksigen
Ikan gurame membutuhkan air dengan kadar oksigen sebesar 5 ppm atau 2 mg/L. Apabila air memiliki kadar oksigen terlarut kurang dari itu maka solusinya adalah Bapak/Ibu bisa membiarkan aliran air tetap lancar dan membiarkan permukaan kolam terbuka.
6. Antisipasi Terpapar Penyakit
Trik untuk mendapatkan hasil panen ikan gurame berbobot proporsional dengan kondisi yang sehat, Bapak/Ibu bisa menambahkan sanitizer di kolam setiap dua minggu sekali. Fungsi sanitizer ini adalah sebagai pembunuh kuman dan bakteri pada kolam.
Selain itu, pastikan kondisi kolam selalu dalam keadaan bersih dengan rutin membuang sisa pakan dan membersihkan kolam dari berbagai jenis kotoran lainnya.
Cara Membuat Kolam Gurame
Secara garis besar, berikut ini ketentuan-ketentuan pembuatan kolam gurame berdasarkan jenis kolamnya, di antaranya:
- Kolam tanah: Buat kolam dengan ukuran tinggi 1 m, lebar bagian atas kolam 0,5 m dan bagian bawah 1 m dengan kedalaman kolam sebesar 30 cm. Terdapat saluran pipa yang mengontrol masuk-keluar air.
- Kolam tembok: Di bagian tengah kolam dipasang saluran khusus seperti kubangan untuk mempermudah proses pembuangan atau pengisian air.
- Kolam terpal: Kerangka penopang kolam terbuat dari bambu atau kayu dengan kedalaman kolam 90 cm.
Skala Budidaya Ikan Gurame Makin Besar dan Berkembang dengan Kabayan
Halo Bapak/Ibu Pembudidaya! Apakah Bapak/Ibu berniat untuk mengembangkan usaha budidaya Ikan gurame? Jika ya, eFishery punya Kabayan yang bisa membantu!
Kabayan merupakan penyedia akses ke institusi finansial yang aman, terpercaya, dan diawasi OJK. Dengan Kabayan, Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan berkualitas dengan sistem pembayaran tempo yang prosesnya cepat dan persyaratannya mudah.
Isi formulir berikut untuk mendapatkan akses ke Kabayan!
Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Pertanyaan Seputar Kolam Ikan Gurame
Ideal kedalaman air untuk kolam ikan ikan gurame berkisar antara 70-100 cm.
Sahabat Pembudidaya perlu memperhatikan kadar oksigen dengan membiarkan air mengalir di kolam ikan gurame.