Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day adalah hari yang dirayakan untuk mengapresiasi pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan. Setiap tahunnya di tanggal 8 Maret, Hari Perempuan Internasional dirayakan guna memperjuangkan hak-hak yang belum sepenuhnya didapat perempuan.
Tahun ini, tema yang diangkat untuk memperingati Hari Perempuan Internasional adalah Embrace Equity, atau Merangkul Kesetaraan. Tema ini diangkat dengan tujuan mengingatkan semua orang untuk menantang stereotip gender, diskriminasi, serta mengupayakan inklusi.
Dengan tema ini, diharapkan semua orang layak mendapat kesempatan yang sama tanpa dilihat dari gender atau jenis kelaminnya, bahkan dalam menduduki jabatan strategis sebagai pemimpin. Sekarang, menilai seseorang berdasarkan gendernya sudah tidak lagi relevan. Semua orang harus dinilai secara adil berdasarkan kemampuan dan kapabilitasnya masing-masing.
Kepemimpinan Perempuan
Meski sudah berada di masa yang dianggap modern, stereotip tentang perempuan yang tidak mendasar masih banyak beredar. Hal ini mempersulit perempuan dalam melakukan sesuatu, termasuk menjadi memimpin. Beberapa orang meragukan kapabilitas seorang perempuan sebagai pemimpin hanya karena gendernya.
Menurut data Women in Business 2020, Indonesia menduduki urutan ke-4 dengan persentase kepemimpinan perempuan paling banyak, yaitu sebesar 37%. Walaupun menempati urutan ke-4 sedunia, persentase ini masih tidak seimbang dengan porsi kepemimpinan laki-laki yang sebanyak 63%.
Meski masih belum seimbang, statistik menunjukkan perkembangan persentase kepemimpinan wanita yang meningkat setiap harinya. Tak hanya itu, survei membuktikan bahwa proporsi perempuan di posisi strategis perusahaan terus bertambah.
Sekarang, gender seharusnya tidak lagi menjadi hal utama untuk menentukan kesuksesan seseorang. Perempuan dengan kemampuan dan kapabilitas yang mumpuni sepatutnya bisa mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam hal bekerja, bahkan dalam meraih posisi strategis untuk mengambil kebijakan.
Kepemimpinan Perempuan di eFishery
eFishery adalah salah satu perusahaan yang menilai kemampuan seseorang dalam memimpin berdasarkan kapabilitas dan kemampuannya, bukan berdasarkan gender mereka. Salah satu contoh perempuan yang ada di jabatan strategis di eFishery adalah Cita Rezkiani, Vice President of Operations and Supply Chain Upstream.
Sebelum menjadi Vice President di eFishery, Cita sudah 18 tahun berkecimpung di dunia Supply Chain. Salah satu hal yang membuatnya bisa bertahan di dunia yang didominasi laki-laki tersebut adalah tujuan. Dalam bekerja, beliau berpegang teguh pada tujuannya yang ingin selalu bergerak ke atas untuk meningkatkan kemampuan diri.
Bukan tanpa tantangan, terkadang Cita masih mendapat stereotip negatif tentang pemimpin perempuan, apalagi di bidang yang didominasi laki-laki. Menurut Cita, stereotip pemimpin perempuan yang biasa beliau dapatkan adalah kesensitifan yang menjadi sifat alamiah wanita.
Cita tidak membantah hal tersebut. Beliau mengakui bahwa perempuan dan laki-laki memang diciptakan berbeda, dengan fisiologis dan hormon yang berbeda. Akan tetapi, hal-hal tersebut dijadikan stereotip negatif yang dimanfaatkan untuk menghalang-halangi perempuan dari posisi kepemimpinan. Namun, Cita berhasil membuktikan pendapatnya bahwa perempuan bisa menjadi pemimpin yang sukses, bahkan di dunia yang didominasi laki-laki seperti Supply Chain.
Seperti pemimpin lainnya, Cita pun mempunyai gaya kepemimpinannya sendiri. Sebagai pemimpin, Cita percaya bahwa transparansi adalah kunci kesuksesan sebuah tim. Dengan transparansi, Cita selalu mendorong anggota timnya untuk mengekspresikan ide dan perasaan satu sama lain. Hal ini dikarenakan keterbukaan dan komunikasi yang baik bisa memperbaiki atau menyelesaikan masalah yang ada di dalam tim.
“Gaya kepemimpinan yang selalu saya terapkan ke seluruh anggota tim adalah transparansi. Dengan menjadi transparan, saya berharap seluruh anggota tim bisa selalu mengekspresikan ide, perasaan, dan apa yang mau dilakukannya masing-masing. Hal ini dikarenakan transparansi, keterbukaan, dan komunikasi yang baik bisa memperbaiki atau menyelesaikan berbagai macam hal,” Ucap beliau.
Menjadi pemimpin memang bukan hal yang mudah, termasuk bagi Cita. Awalnya Cita merasa khawatir karena sebelumnya beliau tidak mempunyai pengalaman di industri Akuakultur. Apalagi, beliau harus memimpin 60 orang dengan karakteristik dan watak yang berbeda-beda. Tidak semua orang yang ada di tim beliau bisa mengikuti gaya kepemimpinannya yang mengedepankan transparansi. Hal tersebut kadang menjadi penghalang proses kerja di dalam tim.
Namun, tentunya Cita memiliki solusinya, yaitu mengadakan sesi 1-on-1 setiap 2 minggu sekali dengan anggota timnya. Dengan adanya sesi 1-on-1, Cita percaya kenyamanan dan kepercayaan akan timbul dengan sendirinya sehingga terciptalah keterbukaan.
Selain itu, Cita selalu memegang value selama bekerja dan berkarir, yaitu mengerjakan pekerjaan yang memberikan dampak langsung ke banyak orang. Maka dari itu, beliau merasa sangat bersyukur karena bisa bekerja di eFishery, perusahaan yang memberinya kesempatan untuk memanfaatkan kemampuan yang beliau miliki untuk mempermudah hidup banyak orang.
Bagi Cita, menjadi pemimpin bukan hanya soal mengatur pekerjaan. Menjadi pemimpin adalah tentang seberapa besar dampak yang sudah diberikan untuk membahagiakan sesama tanpa mengorbankan integritas. Integritas merupakan sebuah tolok ukur fundamental untuk kepemimpinan. Kesimpulannya, seorang pemimpin harus memimpin dengan integritas, kejujuran, dan berpegang pada nilai-nilai organisasinya.
Cita bukan satu-satunya sosok yang berkesempatan untuk memimpin sebuah tim di eFishery. Di sini, ada banyak perempuan hebat yang menjalankan kepemimpinan perempuan di posisi Manager, Team Leader, bahkan Kepala Divisi. Mereka terus berkontribusi untuk masyarakat secara keseluruhan dan turut berkarya untuk memajukan sektor Akuakultur Indonesia.
Yuk, perempuan keren Indonesia, raihlah apa pun yang kamu inginkan dan hilangkan gender bias dengan kemampuan hebatmu!
Selamat Hari Perempuan Internasional, perempuan-perempuan terbaik bangsa!