Peristiwa kematian massal ikan kerap terjadi di Indonesia, hal ini sering terjadi pada perairan tergenang seperti danau dan waduk. Tak hanya itu, kematian massal juga dapat terjadi pada kolam budidaya ikan.
Fenomena kematian ikan secara massal pada kolam budidaya, dapat berdampak negatif dan mengakibatkan kerugian karena budidaya tersebut dikatakan gagal. Tentunya, peristiwa ini ditakuti oleh Pembudidaya, namun hal tersebut dapat dicegah dan diatasi.
Artikel ini akan berfokus pada kegagalan budidaya yang disebabkan oleh kematian massal ikan. Mari, simak penyebab dan cara mengatasinya di sini!
Penyebab Kematian Massal Pada Ikan
Budidaya ikan memiliki potensi yang cukup menguntungkan karena sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi ikan. Namun, banyak tantangan dalam budidaya ikan, salah satunya adalah kematian massal pada ikan.
Ada banyak penyebab kematian massal pada ikan. Kendati demikian, Bapak/Ibu perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya.
Berikut ini adalah penyebab kematian massal pada ikan:
1. Faktor Cuaca
Salah satu penyebab ikan mati massal adalah faktor cuaca, yaitu hujan. Adanya hujan secara terus-menerus dan tidak adanya penetrasi cahaya matahari akan mengakibatkan suhu permukaan air menjadi lebih rendah.
Saat hujan, air pada dasar kolam akan naik ke atas dan membawa senyawa beracun seperti NH3, H2S, dan menurunkan kadar oksigen secara signifikan. Perubahan massa air inilah yang akhirnya mengakibatkan terjadinya kematian massal pada ikan.
2. Kadar Oksigen Terlarut yang Rendah
Kematian massal ikan disebabkan oleh kadar oksigen pada kolam yang terlalu rendah. Kurangnya oksigen terlarut dapat membuat ikan tidak bisa bernapas dengan baik. Sehingga, ikan menjadi stres dan nafsu makannya menurun. Hal tersebut, akan mengakibatkan kematian massal apabila Bapak/Ibu tidak segera mengatasinya.
3. Pertumbuhan Alga yang Berlebihan
Sisa pakan yang tidak termakan dapat mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan alga pada kolam. Pertumbuhan alga dapat dikontrol dengan mudah, caranya adalah melakukan pembersihan kolam secara rutin. Selain itu, pengendalian cahaya adalah kunci dalam mengelola pertumbuhan alga.
4. Kolam yang Terlalu Padat
Padat tebar yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan ikan. Hal tersebut, dapat mengakibatkan ikan tidak dapat menggerakkan badannya dengan bebas dan tidak mendapatkan oksigen cukup. Untuk itu, Bapak/Ibu perlu menghindari padat tebar terlalu tinggi agar tidak mengakibatkan kematian massal pada ikan.
5. Suhu dan pH Air Kolam Meningkat
Suhu air yang meningkat dapat menyebabkan ikan mati massal. Suhu air kolam yang baik untuk budidaya ikan adalah sekitar 25-30℃.
Selain itu, kadar pH yang tinggi dapat berpengaruh pada kesehatan ikan. Hal tersebut, menyebabkan rusaknya kulit dan organ dalam ikan. Kadar pH yang baik untuk ikan adalah 6,5-7,5.
6. Ikan Terserang Penyakit
Serangan penyakit dapat mengakibatkan ikan mengambang dan mati. Penyakit pada ikan disebabkan oleh serangan hama, jamur, dan bakteri. Beberapa penyakit ikan dapat menular pada ikan lainnya, sehingga Bapak/Ibu perlu memahami cara mengobatinya agar ikan tidak mengalami kematian massal.
7. Ikan Keracunan Bahan Kimia
Kontaminasi bahan kimia beracun dapat berakibat fatal bagi ikan yang sedang dibudidayakan. Untuk mencegahnya, Bapak/Ibu disarankan untuk menjauhkan bahan kimia dari kolam.
Dari segi fisik, ikan yang mengalami keracunan menunjukkan adanya luka pada tubuh dan insangnya. Ikan yang keracunan akan menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti menghentakan tubuh tidak beraturan atau malah terlihat lesu dan berdiam diri di satu titik kolam.
8. Pemberian Pakan Berlebihan
Mungkin beberapa Pembudidaya mengira bahwa pemberian pakan yang berlebih akan mempercepat pertumbuhan ikan. Pada kenyataannya, kandungan pakan ikan mengandung material organik, seperti unsur nitrogen dan fosfat. Pakan yang tidak dimakan akan mengendap di dasar kolam, sehingga dapat meracuni ikan dan dapat menyebabkan eutrofikasi pada kolam.
Unsur nitrogen dan fosfat pada pakan, tidak hanya dimanfaatkan oleh ikan, melainkan juga oleh mikroorganisme pada kolam. Mikroorganisme dapat tumbuh cepat seiring dengan peningkatan nitrogen dan fosfat. Organisme tersebut bersifat patogen, sehingga dapat mengakibatkan kematian massal.
9. Ikan Stres
Ikan yang berada dalam kondisi stres akan mengalami kehilangan nafsu makan, malas bergerak, dan selalu berada di dasar kolam. Stres pada ikan diakibatkan oleh kekurangan oksigen, padat tebar tinggi, serta lingkungan yang tidak stabil.
Selain itu, kondisi lingkungan saat pergantian air baru dapat menyebabkan ikan stres juga. Hal tersebut, dikarenakan ikan tidak dapat mentoleransi perubahan air yang menyebabkan ikan mati setelah ganti air.
Cara Mencegah Ikan Mati Massal
Setelah mengetahui penyebab kematian massal ikan, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui cara mengatasinya. Cara agar ikan tidak mengalami kematian massal adalah dengan membuatnya makin sehat.
Berikut adalah cara mencegah kematian massal ikan di kolam:
1. Pemilihan Ikan yang Berkualitas
Seperti yang disebutkan di atas, salah satu penyebab ikan mati massal adalah penyakit. Sedangkan, penyakit ikan ada yang disebabkan oleh genetik yang tidak bagus. Bapak/Ibu disarankan untuk memilih ikan yang unggul untuk meminimalkan kerugian.
Berikut ini adalah cara memilih ikan yang unggul:
- Pilih ikan yang berumur 4-5 bulan dengan bobot tubuh sekitar 120 gram.
- Pilih ikan yang berukuran seragam dengan tingkat keseragaman > 95%.
- Ikan tidak cacat fisik dan terdapat luka.
- Gerakan ikan lincah dan gesit.
- Respon cepat terhadap pakan.
2. Pemberian Suplemen dan Vitamin
Cara mencegah penyakit pada ikan dapat dilakukan dengan pemberian suplemen dan vitamin. Manfaatnya adalah dapat mempercepat laju pertumbuhan, menambah nafsu makan, dan melancarkan pencernaan ikan.
3. Sanitasi Kolam
Sanitasi kolam adalah salah satu hal penting untuk mencegah ikan mati massal. Dengan sanitasi kolam, ikan dapat hidup dengan baik. Sanitasi kolam dapat dilakukan dengan mudah, caranya adalah Bapak/Ibu hanya perlu memastikan kolam memiliki sirkulasi yang baik, sehingga kotoran dapat keluar.
Berikut adalah cara melakukan sanitasi kolam dengan benar:
- Pasang filter pompa agar air dapat mengalir keluar dan terganti dengan air baru.
- Bersihkan kolam secara manual apabila ada sampah yang masuk.
- Pasang pembatas agar tidak ada hama yang masuk untuk memangsa ikan.
- Masukkan ikan pada kolam khusus ketika Bapak/Ibu sedang membersihkan kolam.
- Bersihkan kolam ikan setiap hari untuk memastikan tidak ada kotoran yang tertinggal.
4. Sanitasi Ikan
Salah satu usaha untuk mencegah serangan penyakit adalah sanitasi ikan. Berikut ini adalah caranya:
- Ikan-ikan yang terlihat memiliki gejala penyakit, sebaiknya segera dipisahkan dari ikan lain dan diobati secara terpisah.
- Tidak membuang air bekas pengangkutan ikan ke dalam kolam budidaya.
- Peralatan yang digunakan untuk menangkap dan mengangkut ikan harus dijaga, agar tidak mengandung organisme yang membahayakan ikan.
- Ikan-ikan yang akan dipindahkan ke kolam, terlebih dahulu direndam dalam larutan kalium permanganat dengan dosis 20 gram/m³ selama 30 menit. Setelah direndam, ikan segera diangkat dan dipindahkan ke kolam pemeliharaan. Apabila dianggap perlu, perendaman dengan KMnO4 dapat diulang setelah 3-4 hari kemudian.
5. Pemberian Waktu Pakan yang Sesuai Waktu dan Takaran
Pakan merupakan faktor penunjang kesehatan ikan. Pemberian pakan ikan harus tepat waktu dan sesuai takaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan adalah sebagai berikut:
- Jumlah konsumsi harian pakan 3-5% bobot tubuhnya.
- Waktu pemberian pakan pagi hari jam 08.00 dan sore hari jam 16.00.
- Pemberian pakan 2-3 kali sehari.
- Pemberian pakan dilakukan sampai tingkat kekenyangan 80% (Adlibitum).
6. Menjaga Kualitas Air Kolam
Kualitas air kolam harus selalu dijaga. Kualitas air berpengaruh terhadap pertumbuhan, tingkat kesehatan, dan kelangsungan hidup ikan. Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan ikan mengalami stres, imun turun, patogen mudah berkembang, dan potensi timbulnya penyakit.
Dapatkan Dukungan untuk Budidaya Ikan di eFisheryKu
Kematian ikan massal bisa mengakibatkan kerugian dalam bisnis budidaya yang Bapak/Ibu lakukan. Tapi kini, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir karena sekarang sudah ada aplikasi serba ada eFisheryKu.
eFisheryKu adalah aplikasi dari eFishery yang menjadi andalan Pembudidaya di Indonesia mulai dari awal siklus budidaya hingga panen. eFisheryKu menyediakan pakan ikan berkualitas dengan harga terbaik di fitur Beli Pakan, bantuan akses ke lembaga keuangan terpercaya untuk mendukung bisnis budidaya Bapak/Ibu dengan Kabayan, dan tempat menjual ikan hasil panen Bapak/Ibu dengan harga terbaik di fitur Lapak Ikan. Selain itu, eFisheryKu juga sering melakukan diskusi dengan ahli budidaya melalui webinar gratis.
Menarik sekali bukan? Yuk, download eFisheryKu sekarang dengan klik tombol di bawah ini!
Pertanyaan Seputar Kematian Massal Ikan
Ada banyak penyebab kematian ikan secara massal, di antaranya adalah faktor cuaca, kadar oksigen terlarut yang rendah, pertumbuhan alga yang berlebihan, kolam yang terlalu padat, suhu dan pH air kolam meningkat, ikan terserang penyakit, ikan keracunan bahan kimia, pemberian pakan berlebihan, serta ikan stres.
Pakan ikan mengandung unsur nitrogen dan fosfat. Unsur tersebut tidak hanya dimanfaatkan oleh ikan budidaya, melainkan juga oleh mikroorganisme pada kolam. Mikroorganisme dapat tumbuh cepat seiring dengan peningkatan nitrogen dan phospat. Organisme tersebut bersifat patogen dan akan menyerang ikan, sehingga mengakibatkan kematian massal.
- https://nanobubble.id/blog/faktor-faktor-penyebab-kematian-massal-pada-ikan
- https://nakamaaquatics.id/ikan-mati-begini-5-tips-mencari-penyebabnya/
- https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20220105074812-199-742662/ulasan-sains-sebab-kematian-massal-ikan-di-danau-maninjau
- http://lipi.go.id/berita/single/Eutrofikasi-Penyebab-Kematian-Massal-Ikan/10464
- https://generasibiologi.com/2016/12/eutrofikasi-akibat-pakan-ikan-budidaya.html