Berapa Kebutuhan Pakan Ikan Lele Sampai Panen? Cek di Sini!

Menghitung kebutuhan pakan ikan lele sampai panen merupakan salah satu langkah penting untuk Pembudidaya lakukan dalam perencanaan budidaya ikan lele. Umumnya Pembudidaya skala menengah akan membudidayakan ikan lele sebanyak 1000 ekor. Untuk itu, Bapak/Ibu perlu mengetahui takaran pakan lele 1000 ekor per hari.

Lele menjadi salah satu primadona komoditas ikan air tawar. Gampang-gampang susah menjual hasil panen ikan lele asalkan ikan memiliki bobot yang optimal. Untuk mendapatkan bobot optimal tersebut, Pembudidaya perlu menghitung pakan lele 1000 ekor sampai panen. Tujuannya agar memiliki gambaran kebutuhan modal untuk pakan ikan sehingga modal yang ada jadi lebih optimal penggunaannya.

Pasalnya penyediaan pakan ikan mendominasi modal bisnis hingga 60-80% dari total modal, sehingga Bapak/Ibu perlu lebih cermat dalam menentukan pakan termasuk dosis pakan hariannya. Artikel ini akan menguraikan rincian kebutuhan pakan ikan lele sampai panen untuk 1000 ekor.

Kebutuhan Pakan Ikan Lele 1000 Ekor Sampai Panen

Idealnya, Pembudidaya dapat memberikan pakan lele sebanyak 3 kali sehari pada pagi, sore, dan malam hari. Untuk pagi hari dapat diberikan pada jam 8-9 pagi, pada sore hari sekitar jam 4-5 sore, dan di malam hari diberikan pada jam 8-10 malam.

Sementara itu, jenis pakan lele sendiri terbagi menjadi 2 jenis yakni pakan alami dan pakan buatan. Untuk pakan alami lebih tepat diberikan pada saat proses pembenihan sedangkan pakan buatan pada proses pendederan dan pembesaran. Contoh pakan alami untuk ikan lele antara lain kutu air, cacing sutera ataupun artemia. 

Pakan alami baik untuk benih lele karena kaya akan nutrisi yang dibutuhkan benih lele atau larva. Adapun untuk lele dewasa atau lele dalam proses pembesaran, pemberian pakan buatan dari pabrik seperti pelet membantu mempercepat pertumbuhan lele karena mengandung nutrisi yang lebih kompleks yang dibutuhkan oleh lele. 

Pakan buatan seperti pelet umumnya mengandung kadar protein minimal 25%, minimal kadar lemak sebesar 5%, maksimal kadar air 12% dan kadar abu 13%, serta maksimal kadar serat kasar sebanyak 8%.

Terdapat 3 jenis pakan pelet berdasarkan ukurannya yakni pakan berukuran 1 mm, 2 mm dan 3 mm. Untuk menentukan pakan mana yang akan diberikan pada lele tergantung dari ukuran mulu lele itu sendiri.

Perlu digarisbawahi bahwa setiap Pembudidaya tentu menginginkan hasil panen optimal dengan bobot ikan maksimal. Akan tetapi, bukan berarti Bapak/Ibu dapat memberikan pakan tanpa aturan yang jelas. Selain menjadwalkan pemberian pakan, takaran pakan lele 1000 ekor perlu diperhitungkan dengan cermat agar tidak terjadi pemborosan ataupun penghambat pertumbuhan lele.

Sebab pemberian pakan yang berlebihan justru menciptakan amonia yang timbul atas endapan sisa pakan lele. Amonia tersebut dapat mencemari dan menurunkan kualitas air kolam, khususnya kadar oksigen terlarut. Pemberian pakan yang berlebihan juga berdampak pada pemborosan sehingga modal yang dikeluarkan untuk biaya pakan akan membengkak.

Oleh karena itu, terdapat aturan jelas mengenai pemberian pakan yakni memberikan pakan sebanyak 3-5% dari total bobot biomassa ikan lele. Biomassa merupakan jumlah bobot total ikan dalam satu media budidaya berdasarkan kepadatan dan volume air. Dengan mengetahui jumlah biomassa maka Bapak/Ibu dapat mengetahui jumlah pemberian pakan yang tepat dan dapat memprediksi waktu panen serta hasil panennya.

Terdapat 2 metode untuk menghitung biomassa, yang pertama yakni dengan cara menimbang seluruh populasi ikan lele basah secara langsung dalam satu media yang sama. Cara kedua adalah dengan mengambil sampling rata-rata bobot ikan lalu dikalikan dengan jumlah ikan pada media budidaya yang sama.

Cara Menghitung Kebutuhan Pakan Ikan Lele

Untuk mengetahui takaran pakan lele 1000 ekor per hari, Bapak/Ibu dapat menggunakan 2 metode yakni metode ad satiation dan metode restricted. Berikut ini penjelasannya untuk masing-masing metode.

1. Metode Ad Satiation

Metode ad satiation adalah metode pemberian pakan ikan dengan cara menebar pakan sedikit demi sedikit secara terus-menerus hingga ikan memperlihatkan respons tidak mau makan lagi. Saat ikan tidak mau makan lagi berarti saat itu ikan sudah mulai kekenyangan. Frekuensi pemberian pakan pada metode ad satiation sebanyak 2-3 kali sehari.

Keunggulan metode ini adalah bagaimana kondisi nafsu makan ikan lele dan jumlah pakan yang harus diberikan pada waktu tertentu. Sebab, pemberian pakan di pagi hari akan berbeda di malam hari. Dengan begitu, Bapak/Ibu dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memberikan pakan dalam dosis maksimal sehingga tidak menimbulkan sisa pakan yang mengendap.

Walaupun mempermudah Pembudidaya untuk mengetahui kondisi nafsu makan ikan, namun metode ini justru kurang direkomendasikan karena Bapak/Ibu akan sulit menentukan takaran pakan lele 1000 ekor. Jika menggunakan metode ini maka Bapak/Ibu perlu melakukan evaluasi mendalam, khususnya sifat alamiah lele yang rakus dan meminimalisir timbulnya sisa pakan yang mengendap.

2. Metode Restricted

Sementara itu, metode restricted adalah metode pemberian pakan yang menerapkan porsi harian pada batasan tertentu berdasarkan persentase feeding rate (FR). Feeding rate sendiri merupakan teknik perhitungan persentase pakan berdasarkan biomassa ikan. Metode restricted sangat direkomendasikan karena Pembudidaya dapat menghitung pakan lele 1000 ekor sampai panen. Umumnya persentase FR yang digunakan antara 3-7% tergantung dari nafsu makan dan perubahan bobot tubuh ikan. Peningkatan bobot tubuh ikan lele akan meningkatkan pula persentase FR.

Umumnya satu fase pembesaran ikan lele berkisar antara 3-4 bulan tergantung ukuran benihnya. Untuk ikan lele berukuran 7-9 cm yang memiliki bobot 7 gram membutuhkan waktu proses pembesaran selama 95 hari atau 3 bulan, sedangkan lele berukuran 5-7 cm dengan bobot 5 gram membutuhkan waktu 4 bulan pada fase pembesaran hingga siap dipanen.

Berikut ini adalah prediksi kebutuhan pakan ikan lele sampai panen untuk takaran pakan lele 1000 ekor per hari dengan asumsi ukuran lele berkisar antara 7-9 cm dengan bobot 7 gram. Kalkulasi perhitungannya, antara lain:

• Data biomassa yang diperoleh 1000 ekor x 7 gram = 7000 gram atau 7 kg.
• Fase pembesaran menghabiskan durasi 95 hari atau 3 bulan.
• Fase awal penebaran (1-10 hari) menggunakan persentase FR 3% sehingga pakan yang dibutuhkan (7000 gram x 3%) sebesar 210 gram.
• Fase kedua (11-31 hari) menggunakan persentase FR 4% dan fase ketiga (32-95 hari) menggunakan persentase FR 5%.
• Adapun pemberian pakan untuk satu kali pemberian, maka bisa dibagi ke dalam 3 jumlah waktu. Misalnya saja Pembudidaya akan menebar pakan sebanyak 210 gram per hari, maka total dosis pakan tersebut dibagi ke dalam 3 waktu sehingga menghasilkan dosis 70 gram untuk satu kali pemberian pakan.