Kaporit adalah zat kimia yang bisa membersihkan air, mematikan kuman-kuman, dan lainnya. Dalam budidaya, dosis kaporit untuk tambak udang harus tepat dan tidak boleh terlalu banyak karena bisa mematikan dan merusak lingkungan. Selain dosisnya yang harus tepat, cara penggunaannya pun juga ada aturannya. Yuk, baca artikel ini untuk mengetahui dosis, cara menggunakan, efek samping, serta fungsi kaporit pada tambak udang!
Kaporit dan Fungsinya untuk Tambak Udang
Kaporit merupakan senyawa kimia dengan rumus Ca(ClO)₂ yang dikenal sebagai desinfektan pada air. Kaporit memiliki kemampuan untuk mengendalikan bakteri dan virus yang penyebab penyakit pada udang di tambak. Untuk mengetahui fungsi kaporit untuk tambak udang, simak ulasan berikut:
- Sebagai desinfektan yang mampu menekan jumlah mikroorganisme patogen seperti bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit pada udang.
- Membunuh carrier, inang, dan udang liar sehingga air yang masuk ke tambak bebas dari hama dan penyakit.
- Mengoksidasi logam berat, seperti mengikat Fe (besi).
- Membantu udang agar tidak mudah stres pada awal budidaya.
- Mereduksi zat organik yang bersifat toksik.
- Mengendapkan residu dari bahan sterilisasi sebelumnya.
Cara Mengaplikasikan Kaporit pada Tambak Udang
Terdapat tiga penggunaan kaporit yang biasanya dilakukan oleh petambak, yaitu sebagai sterilisasi air, biosekuriti, dan mengatasi blooming plankton. Untuk cara aplikasi kaporit pada tambak udang di masing-masing penggunaan tersebut, simak penjelasan di bawah ini!
1. Sterilisasi Air
Pengaplikasian kaporit untuk mensterilkan air tambak dilakukan pada tahap persiapan budidaya. Berikut merupakan cara aplikasi kaporit pada tambak udang sebagai sterilisasi air:
- Apabila dalam kolam terdapat banyak ikan, maka lakukan penebaran saponin dengan dosis 10-15 ppm secara merata ke seluruh tambak.
- Lanjutkan dengan menebar CuSO₄ (kupri) dengan dosis 1-2 ppm untuk mencegah tumbuhnya lumut dan bibit kerang/tiram yang dapat menjadi carrier penyakit. Setelah penebaran, diamkan tambak selama kurang lebih 3-5 hari agar residu yang ditimbulkannya hilang.
- Selanjutnya, tebar desinfektan untuk mensterilkan air dan membunuh virus atau patogen di dalamnya. Sesuaikan dosis desinfektan dengan produk yang digunakan. Contoh: kaporit dengan dosis 20-25 ppm, TCCA dengan dosis 15-20 ppm, akualisan dengan dosis 5-10 ppm, dan lainnya. Lakukan penebaran secara merata ke seluruh tambak pada sore hari agar efektifitas kaporit dan TCCA tidak berkurang akibat penguapan yang disebabkan sinar matahari.
- Penebaran kaporit untuk udang sebaiknya dilakukan secara serempak dalam satu waktu saat setelah semua tambak diisi air. Tujuannya agar proses sterilisasi air pada setiap kolam berjalan optimal. Apabila tidak dilakukan serempak, organisme merugikan dari kolam yang belum diberi kaporit dapat menyebar ke kolam yang sudah ditebar kaporit. Untuk hasil yang optimal, persentase kaporit pada tambak udang yang disarankan adalah sekitar 20-60 ppm.
- Setelah kaporit diaplikasikan, Bapak/Ibu perlu menunggu selama 2 minggu agar residu-residu dari kaporit menghilang. perlakuan dengan klorin kita tunggu waktu sekitar 18 – 20 jam baru bisa kita transfer ke kolam budidaya. Jadi, setelah pengaplikasian kaporit, air belum bisa langsung digunakan
2. Biosekuriti
Dalam proses biosekuriti, kaporit digunakan sebagai media sterilisasi pada saat Bapak/Ibu berpindah dari satu tambak ke tambak lainnya. Dengan kata lain, Bapak/Ibu bisa mencuci kaki atau tangan dengan kaporit untuk mencegah perpindahan kuman dan penyakit di tambak dan area sekitarnya.
3. Mengatasi Blooming Plankton
Kaporit bisa digunakan untuk mengurangi blooming plankton di tambak. Namun, dosis yang digunakannya tidak boleh terlalu banyak. Bapak/Ibu cukup menggunakan kaporit sebanyak 1-1,5 ppm saja.
Efek Samping Kaporit bagi Tambak Udang
Meskipun banyak keuntungan yang bisa Bapak/Ibu dapatkan dari penggunaan kaporit, ternyata cara penggunaan yang tidak tepat bisa malah merugikan budidaya, lho. Ingin tahu apa saja efek samping kaporit jika penggunaannya tidak tepat? Berikut adalah ulasannya!
- Kaporit bisa membunuh udang jika residu yang dihasilkan dari penggunaannya tidak dibersihkan dengan benar.
- Residu kaporit juga akan mengganggu pertumbuhan plankton dan bakteri baik di dalam kolam.
- Kaporit bisa mencemari lingkungan bila terbuang dan terakumulasi di perairan.
- Selain membunuh udang, kaporit juga masih bisa membunuh biota lain seperti ikan, kerang, karang, dan plankton meskipun sudah terbuang menjadi limbah
Produk yang Bisa Dijadikan Alternatif Kaporit
Fungsi klorin (bahan aktif kaporit) bisa digantikan dengan Hidrogen peroksida (H2O2). H2O2 merupakan zat kimia yang berbentuk cairan bening dengan tekstur sedikit lebih kental daripada air. Keunggulan H2O2 adalah tidak mengandung residu, harganya lebih murah, dan manfaatnya yang lebih efektif. Sebagai perbandingan, klorin memiliki nilai Relative Oxidizing Power (Kekuatan Oksidasi Relatif) adalah 1,0, sedangkan nilai yang dimiliki H2O2 adalah 1,31. Dengan kata lain, penggunaan H2O2 bisa lebih kecil dibanding dengan klorin. Namun, Hidrogen H2O2 juga bisa digantikan dengan desinfektan Aqualisan dan Aquasept. Ingin kenal lebih jauh dengan Aqualisan dan Aquasept? Simak penjelasan berikut!
1. Aquasept 3.0
Aquasept 3.0 merupakan salah satu desinfektan yang bisa dijadikan pengganti kaporit. Aquasept sudah terkenal akan efektivitasnya dalam membunuh bakteri, virus, spora jamur, dan jamur di tambak. Aquasept 3.0 biasanya digunakan Petambak pada proses persiapan air tambak. Sebagai desinfektan unggul, Aquasept 3.0 sudah terbukti dapat:
- Mengurangi jumlah bakteri pada proses persiapan air tambak.
- Mengurangi material organik dan ferric acid (asam besi) di air dan dasar tambak.
- Membunuh vibrio dan bakteri patogen yang ada di air dan dasar tambak.
- Memiliki efektivitas tinggi pada pH optimal budidaya udang (pH 7,5-8,5).
- Menjaga rasio keseimbangan air sehingga pengelolaan air dapat dilakukan dengan waktu yang lebih singkat.
2. Aqualisan
Selain Aquasept, desinfektan Aqualisan juga bisa Bapak/Ibu jadikan pengganti kaporit. Desinfektan ini aman digunakan dan lebih efektif dibandingkan dengan desinfektan lainnya karena dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa manfaat dari Aqualisan:
- Mengontrol serta membunuh virus, bakteri, dan mikroba berbahaya lainnya.
- Mengoksidasi serta mengeliminasi H₂S, NH3, NO₂, dan racun alga.
- Meningkatkan Dissolved Oxygen (DO).
- Ramah terhadap lingkungan dan tidak berbahaya terhadap udang karena terdekomposisi dengan sempurna di dalam air tanpa meninggalkan residu berbahaya.
- Memastikan keamanan biosekuriti tambak.
Konsultasikan Penggunaan Kaporit Langsung ke Ahlinya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Mengkonsultasikan penggunaan kaporit ke ahli budidaya eFishery sebelum menggunakannya merupakan pilihan yang tepat. Hal tersebut dikarenakan penggunaan kaporit yang tidak tepat bisa merusak lingkungan sekitar tambak. Kaporit juga merupakan zat yang sedikit tricky, sehingga ada beberapa aturan dalam penggunaannya.
Untuk bisa berkonsultasi dengan ahli budidaya eFishery, Bapak/Ibu bisa langsung mengakses fitur Konsultasi Budidaya yang ada di aplikasi eFarm. Selain mendapatkan ilmu baru seputar budidaya, Bapak/Ibu juga mendapatkan keuntungan karena fitur ini GRATIS!
Yuk, isi formulir di atas untuk mengakses fitur Konsultasi Budidaya!
- https://jala.tech/id/blog/tips-budidaya/7-perlakuan-penting-manajemen-budidaya-udang?redirect=https%3A%2F%2Fapp.jala.tech%2Fkabar_udang%2F50
- https://repository.unair.ac.id/126939/3/2.%20Plankton%20-%20Manfaat%2C%20Bahaya%20dan%20Bagaimana%20Mendapatkannya_unlocked.pdf
- https://wicaramina.blogspot.com/2015/04/sterilisasi-air-dan-biosecurity.html
- https://www.antaranews.com/berita/563381/dirjen-kkp-minta-pembudidaya-hentikan-penggunaan-kaporit
- https://www.kompasiana.com/liasutiani7898/631112c9c3bdbf53c7314fa2/7-perlakuan-pentiang-dalam-manajemen-budidaya-udang-yang-wajib-petambak-tahu