Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Muhammad Mustofa
Praktisi Budidaya Udang
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis udang air payau yang menguntungkan bila dibudidayakan. Dengan tingginya permintaan pasar dan harga udang yang terus naik, menjadikan budidaya udang air payau kian populer lho, Bapak/Ibu.
Apabila dibandingkan dengan ikan, harga udang di pasaran jauh lebih tinggi. Bapak/Ibu akan mendapatkan keuntungan lebih maksimal jika Bapak/Ibu dapat mengekspor udang ke luar negeri.
Yuk, simak artikel selengkapnya di sini!
Karakteristik Air Payau
Air payau adalah air yang mempunyai kadar keasinan atau salinitas yang tidak seasin air laut. Dengan kata lain, salinitasnya tidak terlalu tinggi seperti air laut. Air payau terbentuk dari campuran air tawar dan air laut. Percampuran kedua jenis air ini terjadi ketika aliran air tawar bertemu dengan air laut di muara sungai.
Tentunya, air payau memiliki perbedaan dengan air tawar dan air laut. Perbedaannya berasal dari kadar salinitasnya. Nilai salinitas air untuk perairan tawar berkisar 0-5 ppt, perairan payau berkisar 0,5-30 ppt, dan perairan laut berkisar 30-40 ppt.
Selain perbedaan salinitas, lokasi antara perairan tawar dan payau juga berbeda. Perairan payau berada di dekat pantai atau muara sungai, sementara perairan tawar terletak di sungai, bendungan, kolam, empang, dan sebagainya.
Pada dasarnya, air payau mempunyai ciri-ciri, seperti berwarna kuning, derajat keasaman (pH) 7-9, salinitas 0,5-30 ppm, kesadahan lebih dari 500 mg/l, zat padat terlarut (TDS) 1.500-6.000 ppm, kandungan logam Fe 2-5 ppm, dan kandungan Mn 2-3 ppm. Air payau juga memiliki 3,3-4,5% mineral yang larut dalam air dengan kadar sebanyak 95,5-96,5%.
Di Indonesia, budidaya udang adalah pilihan usaha yang menjanjikan. Budidaya udang air payau juga terbilang lebih mudah dalam pengelolaannya dibandingkan dengan budidaya udang air tawar.
Namun, untuk melakukan budidaya udang di air payau, Bapak/Ibu perlu memastikan kualitas air optimal agar udang tumbuh dengan cepat dan sehat. Untuk itu, simak tabel berikut ini untuk mengetahui kualitas air optimal untuk udang:
Jenis Udang Air Payau
Indonesia memiliki perairan yang luas dengan potensi ditemukannya berbagai jenis udang air payau. Udang air payau yang biasa ditemukan yaitu dari famili Penaeidae dan Palaemonidae. Yuk, simak jenis udang yang hidup di air payau!
1. Udang Vaname
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) adalah salah satu udang hidup di air payau yang sangat cocok untuk dibudidayakan. Udang vaname memiliki ciri-ciri, seperti kaki putih, badan dengan ruas berjumlah 13 (5 ruas kepala dan 8 ruas dada), dan seluruh tubuhnya ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksoskeleton.
Ada banyak faktor yang menjadikan budidaya udang vaname mempunyai prospek yang bagus hingga beberapa waktu ke depan, di antaranya:
- Udang vaname merupakan komoditas ekspor yang potensial
- Tingkat konsumsi terhadap udang terus meningkat
- Masa pemeliharaan cepat, berkisar 3-4 bulan
- Tingkat keberlangsungan hidup yang tinggi dan ketahanan yang baik terhadap penyakit
- Udang vaname sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang lezat dan kandungan nutrisi tinggi
2. Udang Jerbung
Udang jerbung (Penaeus merguiensis) adalah salah satu jenis udang air payau yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Di Indonesia, udang jerbung dikenal dengan berbagai sebutan, seperti udang putih, menjangan, udang popet, udang peci, dan lainnya. Keragaman nama udang jerbung menunjukkan bahwa udang ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Udang jerbung memiliki banyak kelebihan, seperti:
- Nilai survival rate (SR) relatif tinggi, yaitu > 80%
- Biaya pemeliharaan indukan lebih rendah
- Pertumbuhan larva relatif lebih mudah dengan laju pertumbuhan yang lebih cepat
- Toleran pada salinitas tinggi
- Kebutuhan pasar stabil
Bapak/Ibu yang telah membudidayakan udang jerbung dapat mengeskpornya ke luar negeri. Pasalnya, warga Jepang dan negara-negara di Asia Timur sangat menyukai udang ini. Hal tersebut dikarenakan udang jerbung memiliki rasa lezat dan warna udang cenderung lebih merah ketika dimasak.
3. Udang Windu
Udang windu (Penaeus monodon) adalah komoditas ekspor perikanan nomor satu di Indonesia. Udang ini dikenal dengan sebutan Black Tiger Shrimp. Udang windu memiliki kulit tubuh yang keras, berwarna hijau kebiruan, dan berloreng-loreng besar.
Siapa sangka, udang windu memiliki harga pasaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan udang jenis lainnya. Selain itu, udang windu memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan manusia.
Adapun beberapa kelebihan udang windu, di antaranya:
- Memiliki ukuran panen yang besar
- Rasa dagingnya manis dan gurih
- Peluang penjualannya relatif besar dan laku di pasaran
4. Udang Galah
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) adalah salah satu komoditas udang air payau yang memiliki permintaaan pasar yang stabil dan cenderung tinggi setiap hari. Selain itu, jenis udang ini memiliki ukuran paling besar jika dibandingkan dengan jenis udang lainnya.
Selain ukurannya yang besar, udang galah memiliki potensi yang besar baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Udang galah adalah salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia. Pasalnya, banyak orang Jepang dan beberapa negara Eropa yang menggemari udang galah.
5. Udang Indicus
Udang indicus (Penaeus indicus) adalah komoditas udang air payau yang penting untuk ditingkatkan produksinya. Budidaya udang indicus dilakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan stok atau spesiesnya.
Terdapat beberapa kelebihan budidaya udang indicus, seperti:
- Siklus reproduksi relatif cepat
- Tahan terhadap serangan penyakit dan fluktuasi kualitas air
- Toleransi terhadap salinitas yang luas
Potensi dan Tantangan Budidaya Udang Air Payau
Setelah Bapak/Ibu membaca jenis udang air payau di atas, Bapak/Ibu pasti sudah mengetahui berbagai keunggulan dari tiap jenis udang air payau. Dengan begitu, Bapak/Ibu bisa memilih jenis udang apa yang ingin Bapak/Ibu budidayakan.
Selain keunggulan dari tiap jenis udang, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui bahwa pemanfaatan lahan untuk budidaya udang air payau belum dioptimalkan dengan baik, diperkirakan masih ada 21,64% atau sekitar 605.000 hektar lahan. Dengan demikian, masih banyak peluang yang dapat Bapak/Ibu dapatkan dengan melakukan usaha budidaya udang.
Tak hanya itu, udang juga merupakan salah satu komoditas yang banyak diminati oleh pasar global. Sebagai salah satu eksportir komoditas perikanan, Indonesia cukup berkontribusi dalam pasar udang dunia lho, Bapak/Ibu.
Indonesia mampu memenuhi pasar udang dunia sebesar 6,9% selama tahun 2015-2020. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi udang sepanjang 2022 mencapai 1.099.976 ton atau naik 15% dibandingkan tahun 2021 sebanyak 953.177 ton.
Selain potensi yang tinggi, ternyata ada beberapa tantangan dalam budidaya udang air payau yang perlu dihadapi. Seperti yang sudah disebutkan di atas, pemanfaatan lahan untuk budidaya di Indonesia masih belum dimaksimalkan dengan baik dan memiliki beberapa tantangan, seperti:
- Revitalisasi Tambak Tradisional
Program pengembangan lahan potensial harus disesuaikan dengan aspek keberlanjutan, salah satunya adalah menjaga keberadaan hutan mangrove yang banyak ditemukan di daerah pesisir.
- Pembukaan Tambak Baru yang Berkelanjutan
Perluasan cakupan tambak perlu diimbangkan dengan membangun tambak sesuai aturan hukum yang berlaku. Hal tersebut perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif tambak udang bagi lingkungan.
Dengan adanya izin untuk melakukan budidaya dengan standar yang direkomendasikan, maka Bapak/Ibu dapat menjaga kelestarian alam, lingkungan, sosial, serta mentaati ketentuan hukum yang berlaku.
- Dukungan dari Seluruh Rantai Suplai Industri Udang
Dalam budidaya udang, diperlukan dukungan seperti sarana prasarana yang memadai agar proses budidaya yang dijalankan lancar dan sukses. Selain itu, dukungan dari para ahli untuk membina pelaku budidaya sangat diperlukan, sehingga produktivitas dapat dimaksimalkan dengan baik.
Selain memiliki berbagai tantangan, usaha budidaya udang juga tak terlepas dari beberapa kendala, seperti modal dan biaya produksi tambak terbilang tidak sedikit. Namun, margin keuntungan dari harga jual udang ternyata cukup menjanjikan. Petambak udang dapat meraup keuntungan minimal 30% dari budidaya udang.
Tak hanya itu, kendala lainnya adalah infeksi penyakit yang dapat menyebabkan kematian massal udang apabila Bapak/Ibu tidak segera menanganinya. Tentunya, hal tersebut dapat merugikan Petambak.
Untuk itu, langkah awal untuk mencegah penyakit udang adalah Bapak/Ibu disarankan untuk memastikan memilih benur yang SPF (Specific Pathogen Free). Dengan memastikan hal tersebut, benur yang ditebar ke tambak udang telah bebas dari patogen dan virus penyebab penyakit.
Mulai Budidaya Udang Air Payau dengan Fitur Belajar Budidaya di eFarm!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Selain informasi mengenai jenis udang air payau yang menguntungkan jika dibudidayakan, masih ada informasi lain seputar budidaya udang yang bisa Bapak/Ibu pelajari melalui fitur Belajar Budidaya di aplikasi eFarm.
Tidak hanya itu, fitur Belajar Budidaya dapat diakses secara gratis kapanpun dan dimanapun Bapak/Ibu berada. Dengan demikian, Bapak/Ibu Petambak dapat menonton video-video edukasi tentang berbagai aspek budidaya udang. Semua video dibawakan oleh Ahli budidaya dan Petambak yang berpengalaman, sehingga informasi yang Bapak/Ibu dapatkan lebih akurat dan membantu budidaya udang lebih maksimal.
Mari bergabung dengan puluhan ribu Petambak lainnya dengan Belajar Budidaya di aplikasi eFarm! Isi formulir di atas ini untuk menggunakan fitur Belajar Budidaya!
Muhammad Mustofa - Praktisi Budidaya Udang
Berpengalaman sebagai Asisten Dosen Universitas Pekalongan dan kini menjadi Online Technical Capability Development di eFishery
Pertanyaan Seputar Jenis Udang Air Payau
Ya, udang dapat hidup di air payau. Hal tersebut dikarenakan air payau memiliki karakteristik yang sesuai sebagai habitat udang.
Ada berbagai jenis udang yang dapat hidup di air payau, seperti udang vaname, udang jerbung, udang galah, udang windu, dan udang indicus.
- Agung AR, Taufiq N, dan Azizah R. 2022. Spesies Udang yang Ditemukan di Perairan Desa Menco, Wedung, Demak. Journal of Marine Research. 11(4): 706-714.
- Nur A, Yudhistira A, Ruliaty L, dan Soleh M. 2022. Pengaruh Umur terhadap Reproduksi Induk Udang Putih, Penaeus indicus. Jurnal Media Akuakultur Indonesia. 2(1): 65-73.
- Putra OA. 2014. Perbandingan Pertumbuhan Udang vaname (Litopenaeus vannamei) di Lingkungan Tambak Air Payau dan Tambak Air Tawar. SKRIPSI. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya.
- Riyanto I, Baskoro WT, Kusuma AB, Wirduna TL, Mardiati R, Widianawati A, dan Trijoko. 2015. Keragaman Jenis Udang di Laguna Baros, Yogyakarta. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(3): 438-443.
- Yanuar TR. Potensi dan Tantangan Budidaya Udang (Litopenaeus vannamei) di Indonesia. Proceeding Series on Physical & Formal Sciences, Volume 2. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian dan Perikanan. UMP Press. ISBN: 978-602-6697-91-2 ISSN: 2808-7046.