Halo, Petambak udang! Tak bisa dipungkiri bahwa budidaya udang adalah peluang bisnis yang cerah bagi Petambak Indonesia. Tidak hanya target ekspor udang yang makin tinggi, permintaan pasar lokal akan udang berkualitas pun makin besar. Petambak udang di Indonesia pun bersaing & berusaha mengembangkan bisnisnya. Salah satu cara agar Petambak udang bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi udang adalah dengan manajemen pakan dan memilih jenis pakan udang yang tepat untuk budidayanya.
Sebelum bisa memilih, Bapak/Ibu perlu mengetahui semua jenis pakan udang yang biasa dipilih untuk bisnis budidaya. Yuk kita ulas bersama!
Jenis-Jenis Pakan Udang
Berdasarkan jenisnya, ada 2 jenis pakan udang yang bisa Bapak/Ibu pilih untuk budidaya, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Keduanya terbuat dari bahan berbeda dan mengandung nutrisi berbeda, sehingga dampak pada pertumbuhan udang pun berbeda. Pakan ini biasa diberikan untuk berbagai jenis udang, termasuk sebagai pakan udang vaname.
Secara umum, udang membutuhkan nutrisi berikut agar bisa tumbuh dengan optimal:
- Protein
- Lipid
- Karbohidrat
- Mineral
- Vitamin
Kelima nutrisi tersebut harus seimbang dan cukup agar udang bisa tumbuh dengan cepat. Mari kita ulas berbagai jenis pakan udang untuk budidaya udang!
Pakan Alami untuk Udang
Pakan alami merupakan bahan pakan yang diambil dari organisme hidup. Bentuk dan kondisinya pun masih seperti keadaan di alam. Pakan alami bisa dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu hewani (zooplankton) dan plankton nabati (fitoplankton).
Keduanya mengandung serat tinggi yang baik untuk pencernaan udang, khususnya pada tahap pembenihan. Itulah mengapa pakan alami ini biasa dikonsumsi udang ketika masih di stadia zoea atau tahap larva udang.
Namun, tidak semua jenis plankton dapat dijadikan pakan alami bagi udang. Oleh karena itu, jenis plankton yang dikembangbiakkan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan larva.
Tidak hanya itu, kualitas planktonnya pun harus bagus dan terjaga dengan baik. Contoh pakan alami yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk budidaya adalah Skeletonema costatum, Tetraselmis chuii, Chaetoceros calcitrans, Chaetocerros muelleri, Thalasiosira sp., dan Artemia salina.
Harga menjadi salah satu keuntungan menggunakan pakan alami. Pakan alami relatif murah dibanding dengan pakan buatan. Pakan alami juga mudah dicerna, memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, dan tingkat pencemaran air tambaknya rendah.
Namun, pakan alami relatif sulit ditemukan di pasaran dan membutuhkan waktu persiapan cukup lama agar sesuai kebutuhan. Tak hanya itu, penggunaan pakan alami bisa meningkatkan risiko penyakit, sehingga Petambak harus lebih waspada.
Pakan Buatan untuk Udang
Pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari campuran bahan alami dan bahan olahan yang memiliki kandungan nutrisi tertentu. Kandungan pakan jenis ini bisa diatur sesuai kebutuhan dan bisa dibuat dalam bentuk tertentu agar udang terangsang untuk makan dengan mudah dan lahap. Pakan buatan adalah bagian yang sangat penting dalam budidaya udang, khususnya pada proses pendederan dan pembesaran.
Bentuk pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan bukaan mulut, ukuran tubuh, dan fase perkembangan udang agar udang tumbuh lebih optimal. Fase-fase perkembangan udang adalah fase starter, grower, dan finisher. Untuk ketiga fase ini, jenis pakan buatan yang diberikan berbeda-beda.
1. Pakan Mesh (Tepung)
Pakan mesh adalah pakan berbentuk tepung yang sangat halus, cocok untuk udang dengan bukaan mulut yang masih kecil dan sistem pencernaan yang belum begitu kuat. Pakan ini diberikan di fase starter saat udang masih berbentuk benur berumur di bawah 15 hari.
2. Pakan Crumble (Granula)
Pakan crumble memiliki ukuran yang lebih besar dari pakan mesh. Pakan ini diberikan di tahap pembesaran (grower) ketika udang berusia 16-45 hari.
3. Pakan Pellet
Pakan pellet memiliki ukuran yang lebih besar daripada pakan crumble. Pakan ini memiliki kandungan nutrisi yang lebih kompleks, sehingga cocok untuk memaksimalkan pertumbuhan udang hingga waktu panen. Pakan jenis ini diberikan kepada udang berusia 46-120 hari atau hingga waktu panen.
Kekurangan dari pakan buatan adalah harganya relatif mahal, sehingga 60-70% modal budidaya bisa dihabiskan untuk pakan. Selain itu, penggunaan pakan buatan bisa menurunkan kualitas air dengan lebih cepat, sehingga Petambak harus rutin mengecek dan merawat air tambaknya.
Namun, pakan buatan tetap menjadi andalan Petambak ketika proses pembesaran udang karena mudah didapatkan dan kandungan gizinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan budidaya masing-masing. Tak hanya itu, penggunaan pakan buatan juga mengurangi risiko penularan penyakit pada udang.
Takaran & Cara Tebar Pakan Udang
Ada tiga metode penebaran pakan yang biasa digunakan oleh Petambak, yaitu blind feeding, demand feeding, dan feeding regime.
1. Blind Feeding
Dilakukan pada bulan pertama (DOC 0-30) budidaya udang. Pada metode ini, belum ada pengecekan pakan menggunakan anco. Jumlah pakan ditentukan berdasarkan jumlah benur, kenaikan bobot udang (ABW), target Survival Rate (SR), dan target Feeding Rate (FR).
2. Demand Feeding
Dilakukan mulai bulan ke-2 atau setelah sampling berat udang pertama hingga masa panen. Di metode ini, Bapak/Ibu perlu menggunakan anco untuk mengecek jumlah pakan yang dimakan oleh udang. Apabila pakan di anco habis, maka jumlah pakan perlu ditambah. Apabila ada sisa pakan di anco, maka jumlah pakan perlu dikurangi.
3. Feeding Regime
Feeding regime adalah penentuan jumlah pakan per hari (P/H) atau feed per day (F/D) berdasarkan Feeding Rate (FR). Feeding rate adalah kebutuhan pakan per hari berdasarkan biomassa dan berat udang. Nilai FR ditentukan dari ukuran udang. Makin besar ukuran udang, makin kecil FR-nya. Rumus Feeding Rate adalah sebagai berikut:
Feeding Rate (FR) = Pakan/Hari (dalam kg) : Biomassa (dalam kg) x 100%
Sukses Budidaya Udang dengan eFarm
Kini budidaya udang vaname akan jadi lebih mudah dengan eFishery. eFishery merupakan aplikasi andalan para petambak karena memiliki banyak fitur dan produk yang dapat mendukung keberhasilan budidaya udang Bapak/Ibu. Salah satunya adalah fitur Konsultasi Budidaya yang memberikan akses untuk berkonsultasi dan berdiskusi langsung dengan ahli budidaya.
Isi form di bawah dan download aplikasi eFarm untuk mendapatkan banyak manfaatnya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.