10 Jenis Ikan Kerapu yang Bisa Dibudidayakan di Indonesia

Ada berbagai macam jenis ikan kerapu yang tersebar di seluruh dunia. Namun, tidak semua ikan kerapu tersebut cocok untuk dibudidayakan di Indonesia karena lingkungan budidaya yang tidak mendukung, karakteristik ikan yang tidak cocok dengan kondisi alam Indonesia, dan lain sebagainya. Lantas, jika ingin membudidayakan ikan kerapu, jenis apakah yang perlu Bapak/Ibu pertimbangkan? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini!

Jenis Ikan Kerapu yang Dibudidayakan di Indonesia

1. Kerapu Bebek

Kerapu bebek merupakan ikan berwarna abu-abu dengan bintik hitam di seluruh bagian tubuhnya. Ikan ini mempunyai bagian kepala yang kecil mirip bebek. Kerapu bebek merupakan ikan karnivora yang buas dan mempunyai kebiasaan hidup menyendiri (soliter). Ikan kerapu bebek cocok untuk menjadi komoditas budidaya. Namun, ada beberapa hal yang perlu Bapak/Ibu perhatikan seperti suhu yang harus di kisaran 25-32 °C, salinitas 20-32 ppt, kandungan oksigen terlarut 4-8 ppm, pH 7.5-8.3, nitrit 0-0.05 ppm, dan amonia < 0.02 ppm. Untuk membudidayakan kerapu bebek, Bapak/Ibu bisa menggunakan KJA (Keramba Jaring Apung).

2. Kerapu Macan

Ikan Kerapu Macan merupakan ikan pemakan aktif dan sensitif terhadap perubahan kualitas air yang fluktuatif dan hidup di daerah terumbu karang. Ikan ini kaya akan omega 3, protein, asam amino, vitamin B kompleks, taurin, dan selenium. Nutrisi tersebut membuat kerapu macan mampu untuk mengurangi resiko penyakit jantung koroner, membangun jaringan, meningkatkan imunitas tubuh, dan merawat sistem pencernaan.

Ikan kerapu macan memiliki harga dan permintaan pasar yang tinggi, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Permintaan tinggi tersebut membuat populasi kerapu macan di laut semakin sedikit. Maka dari itu, budidaya kerapu macan di Indonesia sedang gencar digalakkan oleh Pembudidaya menggunakan keramba jaring apung.

3. Kerapu Lumpur

Kerapu lumpur merupakan ikan yang berwarna dasar cokelat muda dan hidup di perairan pantai hingga mencapai kedalaman 60 meter. Ikan yang kerap memangsa ikan kecil ini sudah mulai banyak dibudidayakan di Indonesia karena permintaannya yang terus meningkat. Banyak Pembudidaya Kerapu Lumpur yang membudidayakan ikannya menggunakan kolam karena biayanya yang relatif lebih murah. Kelebihan dari membudidayakan kerapu lumpur adalah pertumbuhannya yang cepat dan dapat diproduksi secara massal.

4. Kerapu Sunuk

Kerapu sunu merupakan ikan yang sangat diminati pasar Jepang, Singapura, dan Hongkong. Di Indonesia sendiri penyebarannya di daerah perairan Karimunjawa, Kepulauan Seribu, Lampung, Kepulauan Riau, dan hampir seluruh perairan karang Indonesia. Sayangnya, ikan yang bertotol biru dan berwarna dasar oranye ini belum bisa memenuhi permintaan pasar. Maka dari itu, budidaya ikan kerapu sunu harus terus dikembangkan. Ikan ini paling cocok dibudidayakan di KJA dan tambak untuk mengoptimalkan perkembangannya.

5. Kerapu Batik

Sama seperti namanya, jenis kerapu yang satu ini memiliki sisik dengan motif batik yang indah dipandang mata. Kerapu batik merupakan ikan yang banyak ditemukan di perairan pantai dekat muara sungai, sekitar ekosistem mangrove, dengan dasar perairan berupa pasir karang yang ditumbuhi padang lamun. Maka dari itu, kerapu batik cocok dibudidayakan di KJA. Ikan ini biasa dibudidayakan dalam waktu 6-8 bulan untuk mencapai ukuran konsumsinya (> 500 gr/ekor), lebih cepat dari kerapu bebek dan kerapu macan.

6. Kerapu Cantang

Ikan kerapu cantang merupakan ikan hasil persilangan kerapu macan dan kerapu kertang yang memiliki harga jual tinggi. Selain kelangkaan, harga yang tinggi tersebut juga didasari harga produksinya yang tinggi. Pasalnya, kerapu cantang merupakan ikan karnivora yang memerlukan pakan tinggi protein yang harganya lebih mahal dari pakan lainnya.

7. Kerapu Muara

Kerapu muara adalah salah satu ikan laut yang menghuni perairan Indo-Pasifik dan Laut Merah. Meskipun begitu, ikan ini lebih suka hidup di perairan dekat pantai seperti hutan mangrove, laut dangkal, terumbu karang, muara/estuarium, pantai pasang surut, dan laguna berair asin. Ikan ini berwarna cokelat gelap dengan tutul di sekujur tubuhnya. Meskipun belum marak, hewan ini mempunyai peluang untuk dibudidayakan karena permintaannya yang cukup tinggi dan cita rasanya yang khas.

8. Kerapu Kertang

Kerapu kertang merupakan ikan konservasi. Ikan yang menjadi emblem negara bagian Queensland, Australia ini dinilai lebih unggul dari kerapu lainnya karena bisa tumbuh lebih cepat. Selain itu, kerapu kertang juga memiliki pangsa yang lebih luas, terutama jika dijual dalam bentuk frozen fillet. Pangsa pasar kerapu kertang adalah Hongkong, Taiwan, dan Tiongkok.

9. Kerapu Malabar

Kerapu malabar memiliki tubuh yang memanjang dan gilik dengan warna dasar abu-abu muda dan bintik-bintik di tubuh. Kerapu malabar mudah dijumpai di perairan karang, muara, mangrove, dan perairan berlumpur. Kerapu malabar bisa mencapai panjang maksimal hingga 115 cm dan bobot 25 kg per ekor.

10. Kerapu Batu

Kerapu batu merupakan ikan yang hidup di sela-sela karang mati. Kerapu batu mempunyai sisik yang berwarna dasar cokelat dengan pita-pita vertikal hitam pucat. Sejak populasi kerapu-kerapu besar di Hongkong menurun drastis, kerapu batu banyak diburu nelayan. Di Indonesia, kerapu baru kerap dibudidayakan karena pertumbuhannya yang relatif cepat, harga jualnya yang tinggi, dan permintaannya yang banyak