jenis ikan air tawar konsumsi
jenis ikan air tawar konsumsi

7 Jenis Ikan Air Tawar Konsumsi yang Menguntungkan Budidaya

Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai jenis ikan terbanyak di dunia. Baik ikan tawar, ikan laut, ikan hias, maupun ikan konsumsi, semuanya tersedia di Indonesia. Namun, tahukah Bapak/Ibu bahwa tidak semua ikan-ikan tersebut bisa dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan? Yuk, simak artikel ini untuk tahu jenis ikan air tawar konsumsi yang akan membawa keuntungan jika dibudidayakan!

Potensi Pasar Ikan Air Tawar

gambaran pasar ikan
Sumber: Flickr

Budidaya berbagai jenis ikan konsumsi air tawar di Indonesia berkembang pesat berkat teknologi budidaya yang semakin modern. Perkembangan yang pesat ini didukung dengan kemudahan budidayanya yang dapat dilakukan di berbagai lahan, dari lahan sempit hingga lahan luas.

Budidaya ikan air tawar merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang cukup prospektif. Dengan jumlah penduduknya yang lebih dari 275 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar potensial untuk produk perikanan. Apalagi, dengan pertumbuhan rata-rata konsumsi ikan yang cukup tinggi, 5,04% per tahun dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,44% per tahun. Dengan begitu, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi ikan diprediksi akan makin tinggi. Hingga Oktober 2023 angka konsumsi ikan mencapai 56,48 kilogram per kapita.

Beberapa jenis ikan air tawar yang bisa dikonsumsi dan populer dibudidayakan adalah lele, nila, mas, gurami, dan patin. Beberapa hal yang membuat masyarakat lebih memilih ikan air tawar dibanding ikan air laut atau payau adalah mudah ditemukan. Ikan air tawar banyak tersedia di tukang sayur terdekat, sedangkan ikan air laut biasanya hanya tersedia di supermarket dan pasar. Selain itu, harganya yang lebih terjangkau juga sangat menarik di mata masyarakat untuk membeli.

Konsumsi ikan yang semakin besar ini membuat peluang bisnis budidaya ikan air tawar makin menggiurkan. Maka dari itu, jika Bapak/Ibu berminat untuk membudidayakan ikan air tawar konsumsi, bisa dimulai dari sekarang karena peluangnya yang masih sangat lebar.

Jenis-Jenis Ikan Air Tawar

Ada 7 jenis ikan yang hidup di air tawar, bisa dikonsumsi, dan menguntungkan jika Bapak/Ibu budidayakan. Ke-7 ikan tersebut adalah ikan lele, nila, mas, gurami, patin, mujair, dan bawal. Ingin tahu mengapa ikan-ikan tersebut bisa menghasilkan keuntungan? Berikut adalah ulasannya!

1. Ikan Lele

budidaya lele
Sumber: eFishery

Ikan lele adalah ikan nokturnal yang hidup di air tawar. Ikan lele umumnya mempunyai tubuh yang panjang dengan warna hitam atau abu-abu dan tidak memiliki sisik. Jenis lele yang menguntungkan jika dibudidayakan adalah mutiara, mandalika, dumbo, sangkuriang, dan phyton. 

Ikan lele berasal dari benua Afrika dan pertama kali dibawa ke Indonesia pada tahun 1984. Ikan lele memiliki patil tajam yang berfungsi untuk melindungi dirinya dari serangan ikan lain. Ikan lele termasuk ke dalam golongan ikan yang rakus. Di habitat aslinya, lele memangsa cacing, larva serangga air, jentik-jentik, dan makanan dari limbah rumah tangga(sisa nasi dan sisa lauk). Jika kekurangan makanan, ikan lele tidak akan segan memakan lele-lele lainnya yang berukuran kecil (kanibal).

Selain itu, ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang akan memudahkan dirinya untuk bernafas di air yang memiliki kadar oksigen rendah. Kemampuan ikan lele yang satu ini semakin mempermudah budidaya karena Bapak/Ibu tidak perlu repot untuk menambahkan kincir di atas kolam. Dengan demikian, Bapak/Ibu bisa mengurangi modal budidaya yang digunakan untuk membeli kincir dan membayar listrik untuk menghidupinya.

2. Ikan Nila

petambak memegang ikan nila
Sumber: eFishery

Nama ikan nila diambil dari tempat asalnya, yaitu sungai nil. Ikan nila adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk tubuh pipih memanjang, berwarna hitam keabuan, dan bersisik kasar. Ikan yang bisa tumbuh hingga 30 cm ini mempunyai warna sisik yang berbeda di setiap jenisnya. 

Di Indonesia sendiri jenis ikan nila yang kerap dibudidayakan ada banyak, di antaranya nila lokal, nila BEST, nila GIFT, nila GESIT, dan nila nirwana. Banyak Pembudidaya yang memilih untuk membudidayakan ikan nila karena pemeliharaannya yang sangat mudah dan perkembangbiakannya yang cepat. Keistimewaan ikan nila lainnya adalah kemampuannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar sehingga ia dapat dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran tinggi pada suhu sekitar 25-30°C. Selain itu, rasa daging ikan nila yang lezat juga menarik minat masyarakat membeli ikan ini untuk dijadikan menu makanan sehari-hari.

3. Ikan Mas

gambaran ikan mas
Sumber: Wikimedia

Ikan mas (Cyprinus carpio) yang terdapat di Indonesia merupakan jenis ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan, dan Jepang. Ikan mas memiliki bentuk badan yang panjang dan pipih yang sebagian besarnya ditutupi sisik. Tidak hanya di mulut, gigi ikan mas juga ada di kerongkongan. Ikan mas terkenal sebagai ikan yang mempunyai nafsu makan tinggi, sehingga pertumbuhannya pun jauh lebih cepat.

Beberapa ikan mas yang dapat dikonsumsi adalah ikan mas sinyonya atau putri yogya, ikan mas taiwan, ikan mas merah, ikan mas majalaya, ikan mas yamato, dan ikan mas lokal. Ikan yang termasuk omnivora ini dapat mengonsumsi berbagai macam makanan, seperti cacing, keong, udang, kerang, lumut, larva serangga, dan organisme lainnya. Habitat asli ikan mas adalah di sungai yang berarus tenang sampai pada arus yang sedang dan di wilayah danau yang dangkal. Ikan mas dapat hidup dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 150-600 meter di atas permukaan laut dan pada suhu 25-30°C. Namun, ikan mas bisa dibudidayakan di kolam atau keramba terapung yang diletakkan di danau, waduk, atau kolam air deras. 

4. Ikan Gurame

gambaran ikan gurami
Sumber: Deviant Art

Ikan gurami adalah salah satu ikan asli Jawa Barat, Indonesia. Ikan yang dikenal memiliki sifat pemalas ini hanya bisa bergerak cepat jika melihat mangsanya. Hal tersebut karena bentuk tubuh ikan gurami yang lebar dan pipih. Ikan gurami memiliki punggung berwarna merah dan perut berwarna kuning atau perak. 

Di Indonesia sendiri, hidangan yang terbuat dari ikan gurami biasanya hanya disajikan pada hari spesial karena harganya yang cukup tinggi dan dianggap sebagai ikan bergengsi. Meski harganya tinggi, ikan gurami tetap merupakan salah satu ikan yang paling laris di pasar. Maka dari itu, permintaan akan ikan gurami ini besar dan cenderung tidak pernah menurun, sehingga budidaya gurami memiliki prospek yang menjanjikan bagi Bapak/Ibu.

Namun, perlu dicatat bahwa ikan ini memiliki pertumbuhan yang agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Ikan gurami hidup dan banyak dipelihara di perairan tawar yang tenang tropis maupun subtropis pada ketinggian maksimal 800 m di atas permukaan laut dengan suhu 24-29 °C dan pH 6,5-8. 

Ikan gurami memiliki jenis makanan yang berbeda ketika muda dan dewasa. Ketika muda, ikan gurami termasuk ke dalam golongan ikan karnivora, yaitu ikan pemakan hewan seperti  insekta telur semut, larva Crustacea, rayap, telur semut merah, ulat, dan hewan lainnya. Namun, ikan gurami akan berubah menjadi herbivora dan memakan tumbuhan seperti daun keladi, daun singkong, ketimun, genjer, dan dedaunan lainnya. 

5. Ikan Patin

ikan patin
Sumber: KKP News

Ikan patin (Pangasius sp) adalah ikan asli Thailand yang penyebarannya sudah sangat luas di Indonesia. Ikan patin mempunyai tubuh yang panjang yang berwarna putih perak dengan punggung kebiruan. Sama seperti ikan lele, ikan patin juga tidak mempunyai sisik, kepala kecil, dan kumis pendek.  Walaupun mempunyai daging lembut yang lezat, membutuhkan waktu 6 bulan untuk membesarkan ikan patin ke ukuran layak konsumsi.

Ikan ini termasuk salah satu ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan. Hal tersebut karena ikan ini sangat terkenal di pasar, terutama saat dipasarkan dengan nama ikan dory. Ikan patin dengan nama ikan dory sudah berhasil menembus pasar dunia, bahkan kerap dijadikan bahan baku utama hidangan fish and chip dari Inggris. Saat ini, ada dua spesies patin yang dibudidayakan, yaitu patin jambal (Pangasius djambal) dan patin siam (P. hypophthalmus/P. sutchi).

6. Ikan Mujair

gambaran ikan mujair
Sumber: Den Store Danske

Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) adalah jenis ikan tawar konsumsi yang berasal dari benua Afrika. Ikan mujair adalah ikan yang berukuran sedang dengan panjang maksimum 40 cm. Badan ikan mujair berbentuk pipih dengan warna hitam, keabu-abuan, kecokelatan, atau kuning. 

Salah satu keistimewaan ikan yang berkerabat dekat dengan ikan nila ini dapat hidup di semua perairan tawar serta daerah pesisir laut. Namun, banyak Pembudidaya yang lebih memilih untuk membudidayakan ikan nila karena lebih banyak pembeli yang meminatinya. Hal tersebut karena ikan mujair memiliki duri yang sangat banyak dan tidak terlalu enak dimakan. Meski begitu, rasa ikan ini lebih gurih dari nila sehingga sering dijadikan ikan asin.

Ikan mujair banyak dipelihara di tambak atau kolam dengan jenis tanah liat di kemiringan tanah 3-5%. Ikan ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian sekitar 150-1000 mdpl di suhu air 20-25 °C dengan pH 7-8. Mujair merupakan ikan omnivora yang cukup rakus dan kerap memakan lumut, tumbuhan air, serangga, dan cacing. Ikan ini dikenal sebagai ikan liar yang mudah berkembang di tambak dan kolam terlantar.

7. Ikan Bawal

gambaran ikan bawal
Sumber: Wikimedia

Bawal air tawar (Colossoma macropomum) merupakan salah satu ikan introduksi unggul yang tahan terhadap serangan penyakit dan tahan terhadap perairan yang minim oksigen (3-5 ppm). Ikan ini memiliki pertumbuhan relatif cepat dibanding beberapa ikan air tawar lainnya. 

Di samping itu, biaya budidaya ikan ini juga relatif lebih murah karena hanya membutuhkan pakan dengan protein rendah. Saat dewasa, bawal air tawar termasuk ikan omnivora yang bisa mengonsumsi tumbuhan, hewan, juga sisa-sisa rumah makan. Namun, pada saat menjadi bibit, bawal air tawar lebih bersifat karnivora karena sangat menyukai Crustacea, Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda. 

Bawal air tawar dapat mencapai ukuran besar dengan cepat, bobotnya bisa mencapai 500 gr/ekor dalam waktu 6 bulan. Namun, bawal sudah bisa dipanen untuk konsumsi pada bobot 200 gr/ekor. Bawal air tawar mulai dilirik sebagai pengganti bawal laut karena kualitasnya yang tinggi sehingga tidak hanya dikonsumsi rumah tangga saja, namun juga disajikan di restoran. Hal tersebut membuat permintaan bawal air tawar makin tinggi dan membuatnya memiliki pasar yang cukup baik.

Habitat asli bawal adalah sungai. Hidupnya bergerombol di daerah yang aliran sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang airnya tenang, terutama saat masih menjadi bibit. Bawal dapat hidup dengan baik pada ketinggian antara 100-800 mdpl dengan suhu air 25-30 °C.

Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar dengan Kabayan

Ke-7 jenis ikan perairan tawar di atas merupakan jenis ikan yang cocok dibudidayakan dengan kondisi iklim dan perairan Indonesia. Dengan begitu, Bapak/Ibu bisa membudidayakan salah satu jenis ikan di atas sesuai dengan kebutuhan dan keinginan budidaya. 

Jika Bapak/Ibu tertarik untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar, eFishery punya Kabayan yang siap membantu! Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) merupakan layanan yang menyediakan akses ke institusi finansial terpercaya yang diawasi/berizin untuk membeli pakan.

Dengan Kabayan, memenuhi kebutuhan pakan akan semakin lancar dan budidaya juga semakin berkembang. Isi formulir di bawah untuk mendapatkan akses ke Kabayan!

Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/68901 
  • https://news.kkp.go.id/index.php/potensi-usaha-budidaya-ikan-air-tawar/
  • https://eprints.umm.ac.id/57980/3/BAB%20II.pdf
  • https://eprints.umm.ac.id/53146/3/BAB%20II.pdf 
  • https://eprints.umm.ac.id/40714/3/BAB%20II.pdf
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/152339/
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/152339/
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/152339/
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/68901 
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/152339/
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/68901