Artikel Ini Telah Direview dan Berkolaborasi Dengan:
Sangga Sulistyo
Praktisi Aquaculture
Rifki Maulana
Tech Consultant IoT
Manajemen frekuensi pemberian pakan udang merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga penggunaan pakan tetap optimal. Frekuensi pemberian pakan yang tidak diatur dengan baik memiliki risiko terjadinya kelebihan atau kekurangan pakan. Hal ini tentu akan berdampak pada kualitas air tambak dan hasil panen udang. Simak penjelasannya di sini!
Jangan Kebiasaan Kasih Pakan Berlebih! Pahami Kebiasaan Udang Makan, Yuk!
Pemberian pakan untuk budidaya harus disesuaikan dengan sifat, jumlah, dan frekuensi pemberian pakan udang. Manajemen pakan sangat diperlukan agar udang tidak mengalami kekurangan dan kelebihan pakan.
Hal ini dikarenakan kekurangan pakan atau underfeeding dapat mengakibatkan:
- Pertumbuhan udang lambat
- Ukuran udang tidak seragam
- Kanibalisme
- Pertumbuhan udang gagal
Sedangkan kelebihan pakan atau overfeeding dapat mengakibatkan:
- Feed Conversion Rate (FCR) tinggi
- Penurunan kualitas air yang juga menyebabkan udang stres
- Penurunan pertahanan terhadap penyakit sehingga udang mudah terkena penyakit
- Terhambatnya pertumbuhan
- Tingginya tingkat kematian
Selain memperhatikan jumlah pakan yang diberikan, Bapak/Ibu juga harus memperhatikan frekuensi pemberian pakan udang untuk mengefisiensikan pengelolaan pakan. Frekuensi pemberian pakan yang diberikan harus berdasarkan sifat dan cara makan udang, yaitu continuous feeding atau makan sedikit namun terus-menerus. Sifat makan ini muncul karena sistem pencernaan udang yang sederhana.
Pakan yang dikonsumsi secara normal akan diproses dalam kurun waktu 3-4 jam dan sisanya akan dibuang melalui kotoran. Untuk menentukan frekuensi pemberian dan penambahan pakan, Bapak/Ibu perlu melihat dari biomassa dan umur udang dengan teknik pengontrolan anco.
Pengontrolan anco dilakukan untuk mengetahui apakah pakan yang sudah diberikan dimakan udang atau tidak. Jika dalam satu hari udang kurang makan atau banyak tersisa pakan di anco, maka dosis pakan dikurangi 30-50% sesuai dengan kondisi kesehatan udang tersebut.
Cara Pemberian Pakan Udang yang Lebih Efektif Menggunakan eFeeder
Agar pemberian pakan udang lebih efektif dan efisien, Bapak/Ibu bisa menggunakan eFeeder. eFeeder dikatakan efektif karena dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dan nafsu makan udang. Ada 3 metode pemberian pakan dengan eFeeder, yaitu:
1. Basic
Metode pemberian pakan yang paling sederhana. Bapak/Ibu hanya perlu memasukkan jumlah pakan harian dan durasi pemberian pakan. Setelah itu, eFeeder akan membagi rata jumlah pakan setiap hari berdasarkan jadwal dan frekuensi pemberian pakan hari itu. Contohnya, apabila jumlah pakan yang dimasukkan 10 kg dan Bapak/Ibu mengatur jadwal pemberian 10 kali dalam 5 jam, maka otomatis pakan yang keluar akan dibagi sesuai jadwal, yaitu 2 kg dalam 1 jam.
2. Advanced
Metode pemberian pakan yang lebih fleksibel dibandingkan Basic. Jumlah pakan dapat diatur sehingga berbeda tiap jadwal. Selain itu, pemberian pakan bisa dijeda sehingga pakan diberikan sedikit-sedikit. Metode ini paling banyak digunakan karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi udang. PT Growell Farm Indonesia di Pasawaran, Lampung Selatan menggunakan metode Advanced berdurasi 20 jam yang dibagi ke dalam 4 jadwal, yaitu 06.00 pagi, 11.00 siang, 16.00 sore, dan 21.00 malam. Hasilnya, kualitas air lebih terkontrol, keluaran pakan tidak terbuang, ADG berada di angka 0,20-0,30, pertumbuhan udang lebih maksimal, dan FCR yang sebelumnya 1,7 turun menjadi 1,4.
3. Continuous
Metode pemberian pakan selama 24 jam nonstop. eFeeder akan mengeluarkan pakan sedikit demi sedikit dengan durasi jalan dan jeda yang bisa diatur. Pak Ajat dari Cikalong, Tasikmalaya menggunakan metode continuous dengan hasil kualitas air yang lebih terjaga, penggunaan pakan lebih efisien, dan pertumbuhan udang yang lebih optimal. Setelah menggunakan eFeeder, tambak Pak Ajat mendapatkan ADG 0,6-0,7 dan FCR 1,2-1,3. Selain itu, ada perbedaan size hingga 12-16 bila dibandingkan dengan budidaya tanpa penggunaan eFeeder.
eFeeder udang bekerja dengan cara melontarkan pakan berkali-kali hingga pakan dalam wadah/kontainernya habis sesuai dengan metode pemberian pakan. Metode ini sesuai dengan cara makan udang, yaitu makan sedikit demi sedikit namun terus-menerus. Pakan yang ditebar langsung dimakan oleh udang sehingga meminimalkan sisa pakan yang tidak termakan. Alhasil, penggunaan pakan lebih efisien dan pertumbuhan udang lebih cepat.
Budidaya Udang Lebih Mudah dengan eFarm
Kini budidaya udang vaname akan jadi lebih mudah dengan eFishery. eFishery merupakan aplikasi andalan para petambak karena memiliki banyak fitur dan produk yang dapat mendukung keberhasilan budidaya udang Bapak/Ibu. Salah satunya adalah fitur Konsultasi Budidaya yang memberikan akses untuk berkonsultasi dan berdiskusi langsung dengan ahli budidaya.
Isi form di bawah dan download aplikasi eFarm untuk mendapatkan banyak manfaatnya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Rifki Maulana - Tech Consultant IoT
Rifki menjadi bagian dari Tech Consultant Product IoT eFishery yang bertanggung jawab menganalisis kesiapan dan kerusakan produk IoT, seperti eFeeder
Sangga Sulistyo - Praktisi Aquaculture
Sangga adalah praktisi Aquaculture yang memulai karirnya pada tahun 2003 dan sekarang menjadi Technical Support Manager eFishery untuk seluruh wilayah Indonesia
Pertanyaan Seputar Frekuensi Pemberian Pakan Udang yang Tepat dengan eFeeder
Sifat udang dalam mencari makan adalah diurnal (siang hari) dan nokturnal (malam hari) dengan kebiasaan continuous feeding atau makan sedikit-sedikit namun terus-menerus.
Ada 3 metode pemberian pakan dengan menggunakan eFeeder, yaitu Basic, Advanced, dan Continuous.
- DJPB. 2017. Penggunaan automatic feeder tingkatkan efisisiensi budidaya udang di tambak. Diakses pada tanggal 28 Januari 2023
- Renitasari, D. P., Yurnarty dan S. A. Saridu. 2021. Pemberian pakan pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) intensif dengan sistem index. Jurnal Salamata. 3 (1): 20-24