Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Laksono Radityo
Praktisi Budidaya Udang
Hama pada tambak udang adalah organisme yang sangat mengganggu proses budidaya udang. Hama dapat masuk ke dalam tambak udang karena hampir semua tambak berlokasi di lingkungan terbuka, bahkan ada juga beberapa tambak yang berlokasi di alam bebas. Situasi inilah yang memungkinkan hama masuk ke lingkungan tambak.
Ternyata, hama dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pengaruhnya pada udang yang dibudidayakan. Untuk itu, Bapak/Ibu perlu mengetahui informasi tentang berbagai jenis hama serta cara pengendaliannya agar tidak mengganggu proses budidaya yang sedang Bapak/Ibu jalani.
Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui informasi lengkapnya!
Jenis Hama di Tambak Udang
Hama adalah organisme yang keberadaannya sangat mengganggu produktivitas budidaya udang. Dengan adanya hama, akan terjadi kompetisi pada tambak sehingga dapat mengurangi jumlah udang yang dibudidayakan. Selain itu, hama juga dapat merusak sarana budidaya.
Keberadaan hama juga sangat berbahaya sebab dapat menjadi carrier atau pembawa penyakit, seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV). Secara umum, hama pada tambak udang dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
- Hama Predator: Hama yang memangsa udang. Udang yang berumur 1-2 bulan, biasanya rentan dimangsa hama predator karena kondisi udang masih terbilang lemah. Contohnya adalah hama burung, ikan, krustasea, reptil, amfibi, dan mamalia.
- Kompetitor: Hama yang akan bersaing dengan udang dalam tambak, seperti bersaing untuk mendapatkan makanan, oksigen, dan ruang untuk hidup. Contohnya adalah hama udang liar, ikan, dan siput.
- Perusak: Hama yang dapat merusak lingkungan tempat hidup udang, seperti merusak pematang, dasar tambak, saluran, dan pintu air tambak. Contoh dari hama perusak adalah hama kepiting dan burrowing shrimp.
- Pencuri, contohnya manusia.
Untuk mengatasi hama pada tambak udang, Bapak/Ibu bisa membuangnya secara manual. Hama yang dapat dibuang secara manual adalah kecebong dan beberapa hama berukuran besar lainnya.Â
Selain itu, Bapak/Ibu juga bisa menggunakan saponin yang cukup efektif untuk membasmi bibit ikan predator. Penggunaan saponin dapat dilakukan dengan menabur ekstrak biji teh secara merata ke kolam. Dosis penggunaan ekstrak biji teh adalah 15-20 ppm tergantung kebutuhan. Pemakain saponin yang lebih efektif dilakukan pada siang hari saat matahari terik.Â
Bapak/Ibu juga bisa mengatasi hama pada tambak udang berdasarkan spesifik hamanya sebagai berikut:
1. Burung:
- Pembuatan tanggul atau pematang
- Menanam tanaman beranting di sisi pemantang, seperti mangrove
2. Ikan
- Menutup lubang sebagai tempat masuknya hama
- Perbaikan tambak
- Pengeringan tambak
- Pemasangan filter air
- Pemasangan penyaring pada pipa inlet tandon dan pipa inlet kolam
3. Caridean Shrimp
- Pengeringan tambak
4. Siput
- Menggunakan bahan serbuk tembakau sebanyak 200 kg/ha
- Bersihkan kembali tambak dari serbuk tembakau yang telah disebarkan agar tidak membahayakan udang
5. Kepiting
- Pemasangan jebakan
- Penggunaan serbuk tembakau dan serbuk padi untuk membasmi kepiting
6. Burrowing Shrimp
- Pemasangan jebakan
- Penggunaan serbuk tembakau dan serbuk padi untuk membasmi burrowing shrimp
7. Manusia
- Memasang kunci pada pintu air
- Menugaskan orang untuk berjaga
- Membuat tempat cuci kaki dan tangan untuk petugas dan anak kolam yang akan masuk dan menjalankan tugas di tambak
Itulah berbagai cara mengatasi hama pada tambak udang. Bapak/Ibu juga tetap perlu memastikan padat tebar udang yang tepat, pemilihan benur yang Specific Pathogen Free (SPF) and Specific Pathogen Resistant (SPR), serta menerapkan sanitasi yang ketat bagi semua pekerja yang keluar-masuk tambak.
Apakah Boleh Menggunakan Pestisida untuk Hama pada Tambak Udang?
Pestisida dikenal berbahaya karena dapat meninggalkan residu pada udang hasil produksi. Selain itu, penggunaan pestisida dapat membunuh pakan alami di tambak, membuat udang sulit tumbuh, memperburuk kualitas air tambak, meracuni udang, serta merusak lingkungan ketika air yang mengandung pestisida dibuang ke perairan umum.
Tak hanya itu, apabila udang yang mengandung pestisida dikonsumsi oleh manusia, maka dapat memicu gangguan kesehatan dalam waktu yang panjang.
Dengan demikian, Bapak/Ibu perlu mengetahui syarat penggunaan pestisida dalam membasmi hama. Berikut adalah syaratnya:
- Tidak bersifat Persistent Organic Pollutants (senyawa organik yang relatif bertahan lama di lingkungan)
- Bersifat degradable (pemberantasan secara perlahan-lahan)
- Tidak meninggalkan residu yang membahayakan pada tambak
- Tidak bersifat toksik yang dapat membunuh alga
Setelah mengetahui beberapa syaratnya, terdapat beberapa bahan untuk membuat pestisida organik untuk membasmi hama di tambak udang, seperti serbuk tembakau yang mengandung nikotin, biji teh dan teh komersial yang mengandung saponin, serta akar tuba yang mengandung bahan rotenon. Mari simak dosis penggunaannya:
Pestisida anorganik juga dapat digunakan untuk membasmi hama dalam jumlah banyak, seperti trisipan atau bangsa siput. Berikut adalah contoh dosis penggunaan pestisida anorganik Brestan 60 untuk tambak udang berdasarkan kedalaman air tambak:
Aplikasi brestan dilakukan pada kondisi dasar tambak diisi air dengan ketinggian 5 cm dengan cara disebar secara merata. Kemudian, brestan dapat dibiarkan selama 15-20 hari supaya trisipan terbunuh sekaligus air pada dasar tambak menjadi netral.
Selanjutnya, Bapak/Ibu perlu melakukan pembuangan air tersebut. Apabila masih ada organisme liar pada tambak, Bapak/Ibu bisa melakukan saponin dan pemberian kaporit untuk mensterilkan air media budidaya.
Bapak/Ibu juga perlu menggunakan bahan kimia atau obat-obatan untuk membasmi hama pada tambak udang, di antaranya:
Tips Membangun Biosekuriti untuk Mencegah Hama pada Tambak Udang
Cara mengatasi hama pada tambak udang adalah dengan menambah konstruksi dan peralatan tambahan. Cara yang dapat Bapak/Ibu lakukan adalah menerapkan biosekuriti untuk setiap jenis hama.Â
Penerapan biosekuriti adalah upaya untuk mencegah masuknya organisme penyebab dan pembawa penyakit pada tambak udang. Berikut adalah penerapan biosekuriti yang disesuaikan dengan jenis hama pada tambak udang:
1. Biosekuriti untuk Jenis Hama Predator
Untuk menghindari predator, berikut adalah langkah biosekuriti atau penangan hama
predator dalam tambak udang yang dapat Bapak/Ibu lakukan:
- Sterilisasi air sebelum memulai siklus budidaya untuk menghilangkan bibit ikan predator dan organisme patogen.
- Penggunaan saponin sekitar 15-20 ppm untuk membasmi bibit ikan predator, Bapak/Ibu disarankan untuk melakukannya pada siang hari saat matahari terik.
- Pemasangan penghalau burung berupa senar atau tali agar burung tidak mendarat di tambak.
- Pemasangan pagar keliling untuk mencegah masuknya hewan liar.
2. Biosekuriti untuk Jenis Hama Kompetitor
Untuk menghindari hama kompetitor, langkah biosekuriti yang dapat Bapak/Ibu lakukan, di
antaranya:
- Sterilisasi air sebelum memulai budidaya udang untuk menghilangkan bibit kompetitor.
- Penyaringan atau filtrasi air yang masuk untuk mencegah adanya hama kompetitor yang terbawa.
3. Biosekuriti untuk Jenis Hama Perusak
Untuk menghindari hama predator, Bapak/Ibu dapat melakukan langkah biosekuriti, seperti:
- Pemasangan jaring di sekeliling kolam untuk menghalau masuknya kepiting.
- Mengubah fondasi tambak atau dinding kolam dengan semen. Apabila Bapak/Ibu juga menggunakan membran untuk melapisi dinding kolam, seperti HDPE, LDPE, atau mulsa maka Bapak/Ibu perlu mengecek secara berkala agar jika terjadi kerusakan (sobek dan lubang) dapat segera diperbaiki.
- Pemasangan penghalau burung berupa senar atau tali yang dipasang melintang di atas tambak. Hal ini bertujuan agar burung laut tidak mendarat ke tambak.
- Pemasangan pagar di sekeliling tambak untuk menghalau hewan liar masuk, seperti biawak, ular, dan hewan besar lainnya.
- Pemasangan peralatan tambahan, seperti filter air yang dipasang pada saluran inlet. Tujuannya untuk mencegah adanya ikan yang masuk ke tambak.
- Pemasangan jaring di sekeliling tambak untuk menghalau kepiting masuk.
Selain membangun biosekuriti untuk mencegah serangan hama tambak udang, Bapak/Ibu sebaiknya juga menggunakan tandon yang digunakan untuk menyediakan air sehat selama pemeliharaan udang. Agar bisa menyediakan air yang sesuai untuk budidaya udang, tandon harus ditumbuhi tanaman air, seperti ganggang, rumput laut, dan lumut.
Ketahui Cara Lengkap Memberantas Hama Langsung dari Ahlinya!
Need Help Regarding Shrimp Cultivation Business?
Fill in your personal data in the following form. Our team will immediately contact you via the number cellphone attached. Make sure the data entered is correct.
Hama adalah organisme yang mengganggu dan merugikan di tambak udang. Maka dari itu, kemunculan hama di tambak harus dicegah. Untuk mencegah dan mengatasi hama pada tambak udang, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli budidaya udang eFishery for free through features Cultivation Consultation in app eFarm.
Selain bisa berkonsultasi langsung dengan ahli budidaya udang di aplikasi eFarm, Bapak/Ibu juga bisa belajar budidaya dengan melihat dan menyimak rangkaian video edukatif yang dibuat khusus oleh ahli budidaya. Tak hanya itu, Bapak/Ibu juga bisa membeli produk yang mendukung budidaya udang agar makin maksimal.
Isi formulir di bawah ini untuk menggunakan fitur Cultivation Consultation!
Laksono Radityo - Praktisi Budidaya Udang
Berpengalaman sebagai asisten riset perikanan dan teknisi tambak udang. Saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery
Pertanyaan Seputar Hama pada Tambak Udang
Pengendalian hama pada tambak udang dapat dilakukan dengan membuangnya secara manual, penggunaan saponin, biosekuriti hama, dan penggunaan tandon pada tambak udang.
Untuk membasmi hama kepiting, Bapak/Ibu dapat membuat jebakan dan memberikan serbuk tembakau yang disebar pada tambak udang.
- Adinugroho M. 2019. Penanganan Hama dan Penyakit pada Budidaya Udang Vannamei.
- Amri K dan Kanna I. 2008. Budidaya Udang Vaname secara Intensif, Semi Intensif, dan Tradisional. PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Daya T. 2017. Untung Maksimal dengan Budidaya Udang. Zahara Pustaka.
- Herlina N. 2004. Pengendalian Hama dan Penyakit pada Pembesaran Udang. Departemen Pendidikan Nasional.
- Jani M, Nurcahyani N, Natalia S, Pertiwi HI. 2016. Keanekaragaman Jenis Burung pada Areal Tambak Intensif di Sumatera Selatan dan Kampung. Jurnal Biospecies. 9(2): 24-31.
- Tambak Milenial. 2023. Cara Ampuh Basmi Hama dengan Saponin untuk Tambak Udang.