cara mencegah dan menangani jika tambak udang banjir
cara mencegah dan menangani jika tambak udang banjir

Cara Ampuh Mencegah dan Menangani Jika Tambak Udang Banjir

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Muhammad Mustofa
Muhammad Mustofa

Praktisi Budidaya Udang

Musim hujan seperti sekarang ini merupakan musim yang perlu Bapak/Ibu waspadai. Pasalnya musim hujan dapat menyebabkan tambak udang banjir dan merugikan budidaya akibat dampak yang ditimbulkannya. Ingin tahu cara meminimalisir kerugian budidaya udang akibat banjir di musim hujan? Yuk, simak cara mengatasi, menangani, dan mencegahnya di artikel ini!

Dampak Banjir untuk Tambak Udang

Bagi Petambak udang, banjir merupakan suatu masalah yang memiliki banyak dampak negatif terhadap budidaya udang. Bukan tanpa alasan, pasalnya banjir dapat menyebabkan kerugian karena bisa membuat udang keluar berhamburan dari tambak. TIdak hanya itu, berikut adalah dampak dari tambak udang kena banjir:

  1. Merusak tambak, termasuk jaringan irigasi dan tanggulnya.
  2. Menurunkan kualitas air tambak dan membuat udang stres.
  3. Membuat Petambak kehilangan biaya operasional dan biaya perawatan karena udang budidayanya terbawa banjir.
  4. Mengakibatkan perubahan signifikan terhadap kualitas dan kuantitas udang yang terdampak banjir saat dibudidayakan.
  5. Membawa dan meningkatkan populasi hama di tambak seperti ikan liar yang dapat mengganggu pertumbuhan udang.
  6. Merusak dan mengikis dinding-dinding tambak akibat arus yang dibawanya.

Cara Mengatasi Banjir di Tambak Udang

petambak bersiap panen udang
Source: eFishery

1. Memasang Waring di Sekeliling Tambak

Penggunaan waring di sekeliling tambak berguna untuk menangkap udang agar tidak hanyut terbawa banjir. Bapak/Ibu bisa memasang waring dengan tinggi 1-1.5 meter dan mengikatnya dengan kuat agar waring mampu bertahan dari arus banjir yang besar.

2. Membuat Pembuangan Air

Pembuangan air merupakan sistem yang mirip dengan sistem overflow. Sistem pembuangan air dibuat dengan pelubangan pada tanggul untuk membuang kelebihan air di tambak. Cara ini dilakukan hanya jika banjir terjadi pada area petakan tambak saja.

3. Melakukan Pengapuran

Pengapuran dilakukan agar pH di dalam air tidak turun secara drastis karena air hujan atau mencegah air yang pHnya rendah untuk masuk ke tambak.

4. Melakukan Pemanenan

Pemanenan dilakukan untuk mengurangi dampak kerugian yang disebabkan oleh adanya banjir. Hal ini adalah cara paling terakhir jika kondisi banjir tidak bisa diprediksi dan terus bertambah tinggi.

Penanganan Tambak Pasca Banjir

efeeder di tengah kolam tambak udang
Source: eFishery

1. Melakukan Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menguji dan menentukan apakah kondisi lokasi tambak masih aman dan layak untuk budidaya. Jika sudah tidak layak, Bapak/Ibu perlu memindahkan tambak ke lokasi baru yang punya reputasi bebas dari banjir.

2. Melakukan Pengecekan Outlet Secara Berkala

Outlet merupakan saluran keluarnya air dari tambak. Pengecekan outlet secara berkala dilakukan untuk memastikan tidak ada penyumbatan di dalamnya agar air yang membanjiri tambak bisa lancar terbuang. Outlet perlu dibersihkan setidaknya 1 kali/bulan agar tidak ada kotoran yang menyumbat.

3. Meninggikan Dinding Tambak

Meninggikan dinding tambak merupakan salah satu strategi yang paling mudah dilakukan untuk penanganan tambak pasca banjir. Dinding tambak yang tinggi berfungsi untuk mencegah air banjir untuk masuk dan tercampur dengan air tambak yang bisa menyebabkan udang stres. Selain itu, peninggian dinding tambak juga berfungsi untuk mencegah udang hanyut dan keluar dari tambak.

4. Menggunakan Sistem Overflow

Overflow merupakan sistem pembuangan air di tambak jika air sudah melebihi batas maksimalnya. Sistem overflow memungkinkan pembuangan langsung terhadap air berlebih agar tidak membanjiri tambak. Namun, teknik ini hanya bisa digunakan jika air hanya membanjiri tambak, bukan membanjiri lingkungan sekitarnya.

5. Membangun Sistem Drainase yang Efektif

Sistem drainase atau pembuangan air harus dipastikan dapat berfungsi dengan baik agar air yang berlebih dapat dikontrol dan dialirkan. Selain itu, sistem drainase yang efektif juga bisa membuat air tidak menggenangi tambak dan lingkungan sekitarnya.

6. Improving Water Quality

Memperbaiki kualitas air tambak yang terkena banjir bisa dilakukan dengan pengapuran dan pergantian air. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan kembali kondisinya sehingga aman dipakai untuk budidaya.

Cara Mencegah Terjadinya Banjir di Tambak Udang

petak tambak udang
Source: eFishery

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang bisa dikurangi dampak negatifnya melalui beberapa tindakan agar tidak mengganggu budidaya udang. Berikut adalah cara lengkapnya:

  1. Memilih lokasi budidaya yang terhindar dari banjir rutin, terletak di daerah pantai dengan fluktuasi air pasang surut 2-3 meter, mempunyai jenis tanah bertekstur lumpur liat atau lumpur berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, berjarak 50-150 meter dari garis bibir pantai, dan memiliki greenbelt as a buffer zone in the form of mangrove forests.
  2. Menggunakan kalender pasang surut air laut agar Bapak/Ibu dapat memprediksi dan menyesuaikan waktu siklus budidaya dengan jadwal pasang tinggi. 
  3. Memasang pompa air untuk mengeluarkan air agar tidak menggenangi tambak.
  4. Membersihkan saluran inlet dan outlet 1 kali/bulan dan melakukan pengecekan secara berkala.
  5. Membangun sistem drainase yang sempurna.
  6. Membuat konstruksi kolam dengan tanggul yang tinggi.
  7. Membuat sistem overflow yang bagus saat pembuatan kolam tambak.
  8. Membuat sub soil agar tidak terjadi penggembungan plastik ketika banjir saat pembuatan kolam tambak

Konsultasikan Masalah Budidaya Udang Langsung ke Ahlinya!

Need Help Regarding Shrimp Cultivation Business?

Fill in your personal data in the following form. Our team will immediately contact you via the number cellphone attached. Make sure the data entered is correct.

Beberapa Petambak Udang yang tambaknya banjir mengalami kerugian karena tidak melakukan tindakan antisipasi berupa pemasangan saluran outlet. Akibatnya, beberapa Petambak tersebut harus memanen dini udangnya. Maka dari itu, tindakan pencegahan dan penanganan banjir wajib Bapak/Ibu ketahui untuk menghindari budidaya udang dari kerugian.

Untuk mendapatkan saran lebih lanjut terkait banjir di tambak, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi langsung dengan ahli budidaya eFishery in features Cultivation Consultation. Cultivation Consultation merupakan salah satu fitur gratis yang ada di aplikasi eFarm. Tidak hanya konsultasi mengenai masalah banjir di tambak, Bapak/Ibu juga bisa mengkonsultasikan hal lain seputar budidaya udang di fitur tersebut.

Isi formulir di atas untuk konsultasi gratis in Cultivation Consultation!

Muhammad Mustofa - Praktisi Budidaya Udang
Muhammad Mustofa - Praktisi Budidaya Udang

Berpengalaman sebagai Asisten Dosen Universitas Pekalongan dan kini menjadi Online Technical Capability Development di eFishery

  • https://core.ac.uk/download/pdf/223126501.pdf
  • https://gdm.id/budidaya-udang-vaname-saat-musim-hujan/
  • https://jala.tech/id/blog/tips-budidaya/pemilihan-dan-survei-lokasi 
  • https://media.neliti.com/media/publications/457300-none-3d6add93.pdf
  • https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/31217/PROSEDING%20BANJIR.pdf?sequence=1&isAllowed=y#:~:text=Sari%20(2018)%20dampak%20banjir%20rob,dan%20keluar%20dari%20kolam%20tambak.
  • https://shrimpclub.id/info/1064 
  • https://steemit.com/aceh/@adytzarkani/desain-konstruksi-tambak-udang-secara-intensif