Ikan lele sangkuriang merupakan varietas ikan lele yang dikembangkan oleh Lembaga BBAT melalui rekayasa genetik dari lele dumbo strain. Tentunya, pengembangan genetika ini membuka peluang baru bagi budidaya ikan lele. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai cara budidaya lele sangkuriang ini. Yuk simak selengkapnya di sini!
Mengenal Lele Sangkuriang
Lele sangkuriang merupakan salah satu jenis ikan lele yang diperoleh dari silang balik antara lele dumbo jantan keturunan ke-6 (F6) dengan lele dumbo betina keturunan ke-2 (F2). Lele sangkuriang memiliki kepala yang pendek, tubuh bulat panjang, mulut lebar, mata kecil, kulit cokelat kemerahan, dan perut merah jambu muda.
Lele sangkuriang cenderung lebih adaptif di dataran menengah karena lele ini kurang cocok tinggal di daerah yang sejuk. Ikan lele sangkuriang memiliki keunggulan dibandingkan lele jenis lainnya. Berikut adalah 5 keunggulan budidaya lele sangkuriang:
1. Harvest Faster
Laju pertumbuhan lele sangkuriang dinilai lebih cepat dibanding induknya, lele dumbo. Benih lele sangkuriang dapat tumbuh dari ukuran 2-3 cm ke ukuran 5-6 cm hanya dalam waktu 20-25 hari. Begitu juga pada saat proses pembesarannya, benih berukuran 5-6 cm hanya membutuhkan 50-60 hari sampai bisa dipanen.
2. Lots of Eggs
Lele sangkuriang lebih mudah dipijahkan secara alami daripada jumbo. Selain itu, lele ini juga bisa menghasilkan fekunditas telur yang lebih banyak, yaitu mencapai 60.000 butir dengan derajat penetasan telur > 90%.Sedangkan, lele dumbo hanya 30.000 butir dengan derajat penetasan > 90%.
3. Disease Resistant
Ikan lele sangkuriang tahan terhadap bakteri Trichodina sp, Aeromonas hydrophila, And Ichthyophthirius sp penyebab kulit lele melepuh. Selain itu, tingkat kelangsungan hidup larvanya juga tingga 90-95%; sedangkan dumbo hanya 50-60%.
4. Delicious taste
Sangkuriang catfish is one of the favorite types of catfish in Indonesia. The reason is, sangkuriang catfish has a savory taste of meat and meat that is denser, and minimal in fat.
5. Easy to Cultivate
Lele sangkuriang merupakan jenis lele air tawar yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan lele sangkuriang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi pada kolam dengan suhu yang panas dan kadar oksigen yang rendah. Selain itu, lele sangkuriang juga tidak cerewet memilih pakan. Angka FCR lele ini pun hanya 0,8, sementara dumbo lebih dari 1.
Cara Budidaya Lele Sangkuriang
Ada banyak cara budidaya ikan lele sangkuriang, seperti menggunakan kolam tanah, kolam semen, dan kolam terpal. Berikut adalah cara lengkapnya:
1. Pool Preparation
Ikan lele sangkuriang tidak memerlukan lahan yang terlalu luas untuk pembudidayaannya. Bapak/Ibu bisa menggunakan kolam berukuran 5 x 2 m untuk membudidayakan 1.000 ekor lele sangkuriang. Lele sangkuriang dapat hidup dalam perairan agak tenang dengan suhu optimal 25-29°C. Lele sangkuriang dapat dibesarkan di hampir semua jenis kolam seperti kolam terpal, tanah, beton, sawah, drum, comberan. Namun, baiknya lele jenis ini dibesarkan di kolam beton, tanah, dan terpal karena ketiganya merupakan tempat ideal bagi pertumbuhannya.
2. Selection and Spread of Seeds
Bapak/Ibu bisa mendapatkan bibit berkualitas dari Balai Benih Ikan (BBI) karena bibit dari sana sudah pasti lebih terjamin mutunya. Ciri-ciri bibit yang unggul yaitu secara fisik proporsional, aktif bergerak, dan tidak hanya diam di dalam air. Kepadatan penebaran bibit lele sangkuriang yang aman bagi pertumbuhan adalah 100-120 ekor/m2.
Sebelum menebarkan bibit, hendaknya Bapak/Ibu melakukan proses aklimatisasi agar benih dapat beradaptasi dengan kondisi air kolam. Berikut beberapa cara aklimatisasi ikan lele sangkuriang:
- Masukkan bibit dan air kolam bersama wadahnya.
- Biarkan terapung selama 15-20 menit untuk menyesuaikan suhu wadah awal dan kolam.
- Miringkan wadah sehingga bibit ikan lele dapat keluar dengan sendirinya.
Baiknya, penebaran bibit dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat suhu air rendah. Suhu air yang terlalu tinggi akan menyebabkan lele mengalami stres karena lele merupakan binatang nocturnal (aktif malam hari) sehingga lebih aktif pada suhu rendah. Pelepasan bibit sebaiknya dilakukan dengan mencelupkan ember atau kantong tempat bibit secara perlahan-lahan sehingga bibit keluar dengan sendirinya untuk mengurangi stres pada bibit.
3. Feeding
Patokan pemberian pakan per hari untuk lele bukan berdasarkan persentase total bobotnya, melainkan melalui frekuensi pemberiannya, yaitu 5-6 kali sehari. Bapak/Ibu bisa memberikan pelet apung atau pelet tenggelam sebagai pakan utama lele sangkuriang. Jarak antara pemberian pakan lele sangkuriang adalah 2-3 jam. Misal, pemberian pakan pertama pukul 09.00, lalu pukul 12.00, pukul 15.00, pukul 17.00, dan pukul 19.00. Jika masih ingin memberi pakan, batas terakhir pada pukul 21.00 atau 22.00. Jangan membiasakan memberi pakan terlalu pagi sebelum matahari terbit agar polusi udara yang mencemari kolam terjemur sinar matahari lebih dahulu.
4. Perawatan
Kualitas air untuk lele sangkuriang yang baik, yaitu memiliki kandungan oksigen 6 ppm, karbon dioksida kurang dari 12 ppm, suhu (24-26°C), pH (6-7), ammonia kurang dari 1 ppm dan daya tembus matahari ke dalam air maksimum 30 cm. Untuk mempertahankan kualitas air, penggantian air dilakukan seminggu sekali dengan mengurangi ½ dari volume air kolam dan diganti dengan air yang baru. Water replacement is done when it smells fishy in the pool water. Replacing water is important because dirty water is a nest of disease.
Kualitas air juga dapat dijaga dengan sistem air keluar masuk kontinu. Sistem ini hanya dapat digunakan apabila letak kolam dekat dengan sumber air yang mengalir. Untuk sistem ini, Bapak/Ibu memerlukan pipa paralon ukuran 1-3 cm yang dipasang pada dasar kolam (untuk keluarnya air) dan di atas kolam (untuk masuknya air).
Ketika ikan lele sangkuriang sudah cukup besar, tambahkan air dari yang awalnya 50 cm menjadi 90 cm. Lalu, tambahkan lagi hingga tinggi air kolam 120 cm ketika menjelang panen.
5. Harvesting
Ikan lele sangkuriang dapat dipanen lebih cepat dibandingkan ikan jenis lainnya yaitu pada usia 60-70 hari atau setelah lele mencapai ukuran 9-10 ekor/kg. Ukuran seperti ini biasanya sangat disukai oleh konsumen, terutama kedai-kedai kaki lima.
Secara umum, pemanenan ikan lele dapat dilakukan pada pagi atau sore hari dengan menguras kolam atau menangkapnya menggunakan jaring atau seser. Jika Bapak/Ibu hanya melakukan panen sebagian, jangan menyurutkan air kolam setelah disortasi, ikan yang belum cukup besar dikembalikan lagi ke kolam hingga 7-10 hari berikutnya.
Pada pemanenan terakhir, Bapak/Ibu boleh menyurutkan dengan membuka lubang saluran air yang telah diberi lapisan jaring. Saat air surut, tangkap ikan dengan seser dan masukkan ikan ke dalam wadah untuk disortir dan ditimbang.
Tingkatkan Kualitas Budidaya dengan Kabayan dari eFishery
Cara membudidayakan ikan lele sangkuriang di atas kuncinya adalah ketelatenan agar menghasilkan panen maksimal. Bagi Bapak/Ibu yang mau mengembangkan skala dan kualitas budidaya lele, eFishery Have Kabayan yang bisa membantu. Kabayan (Love, Pay Later) merupakan layanan yang menyediakan akses ke institusi finansial terpercaya yang diawasi/berizin. Kabayan bisa Bapak/Ibu gunakan untuk membeli pakan selama siklus budidaya berlangsung.
With Kabayan, memenuhi kebutuhan pakan akan semakin lancar dan budidaya juga semakin berkembang. Isi formulir di bawah untuk mendapatkan akses ke Kabayan!
Get Access to Financial Institutions that are Trusted, Registered & Supervised by OJK!
Fill in your personal data in the following form. Our team will immediately contact you via the number cellphone attached. Make sure the data entered is correct.
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/12789/
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/71608/
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/84231/
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/96906/
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/165583/
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/184198/
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/105658/