budidaya ikan lele di kolam terpal
budidaya ikan lele di kolam terpal

Let's Prevent Catfish Cultivation Failures in Tarpaulin Pools!

If you want to cultivate catfish, there are many ways that you can use. One of them is cultivating catfish in tarpaulin ponds. Because tarpaulin pond catfish livestock have many advantages.

Unfortunately, many people think catfish farming in tarpaulin ponds is risky. However, if you do a few of these things, cultivating catfish in a tarpaulin pond will definitely be successful and more profitable. Let's see!

Keuntungan Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal

Saat ini mulai banyak orang yang budidaya ikan lele di kolam terpal. Berikut ini 5 kelebihan budidaya ikan lele dibandingkan jenis ikan lainnya.

1. Dapat diterapkan di lahan terbatas

Budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal dapat Bapak/Ibu terapkan di lahan sempit seperti pekarangan rumah.

2. Ikan lele tidak beraroma tanah

In contrast to cultivation in earthen ponds, catfish ponds in tarpaulin ponds do not have an earthy scent. In contrast to the use of muddy earthen ponds so that the results of catfish will stink. This will be preferred by catfish consumers.

3. Pembuatannya praktis dan biayanya murah

Pembuatan kolam terpal hanya membutuhkan sedikit alat dan bahan yang biayanya relatif murah dibandingkan pembuatan kolam tanah dan beton. Selain itu, pembuatan kolam terpal juga hanya memakan waktu beberapa jam saja, berbeda dengan pembuatan kolam tanah atau kolam beton yang membutuhkan waktu selama berhari-hari

4. Kolam Terpal Lele Minim Air

Tarpaulin pond catfish can save water usage for catfish ponds. In contrast to ground pools which can absorb water, so you need to fill up a large amount of water. So cultivating catfish in tarpaulin ponds is not wasteful of water.

5. Kolam Terpal Ikan Lele Jarang Ditemui Penyakit

Disease is a frightening scourge for catfish cultivators. Fortunately, cultivating catfish in tarpaulin ponds rarely gets sick. In fact, pests that attack catfish are rarely found in tarpaulin ponds.

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

contoh kolam terpal ikan
Sumber: Wikimedia

Cara budidaya lele kolam terpal meliputi persiapan kolam, pemilihan bibit, penebaran bibit, pemberian pakan, perawatan, dan pemanenan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Preparation of Tarpaulin Pool

Sebelum membangun kolam terpal, Bapak/Ibu perlu mengetahui jenis terpal yang biasa digunakan dalam budidaya. Berdasarkan peletakannya, kolam terpal terdiri dari:

  • Kolam terpal di atas permukaan tanah

Kolam yang biasanya dibuat tanpa menggali tanah ini lebih cocok dibangun di lahan yang miskin air, tanah yang relatif datar, dan tanah berpasir. Konstruksi kolam bisa dibuat dari kerangka bambu, kayu, pipa besi, atau batako/bata.

  • Kolam terpal di bawah permukaan tanah

Kolam ini dibuat dengan menggali tanah. Kolam terpal jenis ini cocok dibangun di tanah yang porous, seperti tanah berpasir. Kelebihan dari kolam ini adalah bisa menghemat air agar tidak merembes, mencegah berbagai organisme tanah yang melubangi kolam, membuat suhu air lebih stabil.

Jenis terpal yang digunakan untuk membangun kolam terpal adalah terpal untuk atap tenda atau penutup barang di atas mobil dengan ketebalan A5 dan A6 yang masa pemakaiannya mencapai 5 tahun. Idealnya, ukuran terpal yang digunakan berukuran 6 x 10 m untuk kolam berukuran 4 x 8 x 1 m (luas kolam 32 m2, kedalaman kolam 1 m). Sisa terpal 2 meter digunakan untuk menutup dinding sanggahan yang terbuat dari kayu, bambu, atau batako/batu bata.  Untuk membuat kolam terpal, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Bapak/Ibu ikuti:

  1. Pilih lahan yang sedikit rindang, namun jangan langsung di bawah pohon.
  2. Siapkan bambu yang dibelah besar dengan ukuran 2,2 m sebanyak 10 belahan dan ukuran 3,2 m sebanyak 10 belahan juga.
  3. Untuk tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya tumbuh agar bisa bertahan lama seperti tanaman hanjuang atau apa saja yang kuat. 
  4. Gunakan paku untuk memaku belahan bambu ke patoknya.
  5. Gunakan kawat untuk mengikat terpal ke patok/bambu.

Jika kolam terpal sudah jadi, pupuk kolam terlebih dahulu sebelum digunakan agar plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi bibit lele bisa tumbuh. Gunakan pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700 gr/m2. Pupuk juga bisa ditambahkan urea 15 gr/m2, TSP 20 gr/m2, dan amonium nitrat 15 gr/m2. Untuk memupuk kolam, isi air setinggi 30-50 cm dan dibiarkan selama seminggu sampai warnanya berubah cokelat atau kehijauan. Warna tersebut menunjukkan plankton sudah tumbuh. Kemudian ketinggian air ditambah secara bertahap, sebelum bibit lele ditebar.

2. Selection of Catfish Seeds

Bibit ikan terbaik merupakan kunci sukses dalam budidaya ikan lele. Jadi tahap ini jangan sampai Bapak/Ibu lewatkan. Berikut beberapa kriteria bibit ikan lele yang unggul:

  • Tidak cacat, luka, dan warna tubuh ikan lele cerah.
  • Aktif bergerak dan tidak bergerombol di pojok kolam.
  • Ukuran bibit ikan lele seragam agar tidak terjadi kompetisi makanan (berkisar 7-8 cm).
  • Pilihlah ikan lele dari perkawinan inbreeding yang jauh kekerabatannya.
  • Bersertifikat CPIB atau yang disebut Cara Pembenihan Ikan yang Baik.

Setelah bibit tersedia, Bapak/Ibu bisa menebar bibit pada pagi atau sore hari saat suhu relatif rendah, (sekitar 25 ℃), sehingga proses adaptasi bibit ke kolam dapat berjalan optimal. Benih dapat Bapak/Ibu tebar dengan kepadatan 50-100 ekor/m2 dengan cara:

  • Taruh wadah angkut di atas permukaan air kolam dan biarkan mengambang selama beberapa puluh menit sehingga suhu airnya relatif sama.
  • Buka wadah angkut, campur air kolam dengan air di dalam wadah sedikit demi sedikit.
  • Biarkan bibit keluar dengan sendirinya.

3. Feeding

Porsi makan lele yang ideal adalah 4-3% dari bobot biomassanya dengan frekuensi pemberian sebanyak 2-3 kali sehari. Jika Bapak/Ibu memberikan pelet, usahakan untuk memberikan pelet yang mengandung minimal 25-35% protein untuk memaksimalkan pertumbuhannya.

Gunakan pelet terapung karena rata-rata nilai FCR kolam yang menggunakan pelet terapung bisa mencapai 1,05, sedangkan pelet tenggelam mencapai 1,15. Dengan menggunakan pelet terapung, Pelet terapung juga bisa mempermudah Bapak/Ibu Pembudidaya untuk mengetahui apakan ikan sudah kenyang atau belum dari jumlah pakan yang mengapung di permukaan kolam. Selain itu, pelet terapung mempunyai water stability yang tinggi (tidak mudah hancur) dan dapat bertahan lebih lama di air, sehingga ketika termakan tidak ada kandungan nutrisi yang hilang karena hancurnya pelet

Lele dikenal sebagai ikan yang rakus, untuk itu Bapak/Ibu bisa memberikan pakan tambahan berupa daging bekicot, ikan rucah, bangkai ayam yang telah direbus atau di bakar, dan daging hewan lainnya. Pakan tambahan juga berfungsi untuk menutupi kekurangan protein pada pakan utama lele.

4. Perawatan

Untuk membuat ikan lele tumbuh dengan optimal Bapak/Ibu perlu memperhatikan parameter kualitas airnya. Berikut adalah kualitas air optimal untuk pemeliharaan lele:

ParameterKisaran Optimal
Oxygen3-6 ppm
pH6,5-8,5
Temperature25-30℃
Alkalinitas total>50 mg/l CaCO3
Ammonia< 0,1 ppm
Nitrite< 0,05 ppm
WatercolorGreen
Brightness30-45 cm
Hardness Ca> 20 mg/l CaCO3
Hardness total> 40 mg/l CaCO3

Jika kolam terpal yang Bapak/Ibu punya tidak memiliki saluran pembuangan, perawatan dan pengelolaan kualitas air dilakukan dengan menggunakan pompa. Sisa pakan dan kotoran ikan di dasar kolam secara rutin bisa Bapak/Ibu bersihkan dengan melakukan siphon setiap 20-30 hari sekali.

5 Pemanenan

Ikan lele siap dipanen jika umurnya mencapai 130 hari atau beratnya 200-250 gr dengan panjang 15-20 cm. Bapak/Ibu dapat menyortir beberapa ikan untuk dipanen atau memilih untuk panen semua ikan dalam kolam terpal.

If you want to sort, you can choose 7-8 catfish or according to market needs. Meanwhile, catfish that are still small can be reared again.

If you want to harvest everything at once, lower the pond water so that the catfish will congregate in the tarpaulin. Then, catch the catfish using a net or scoop in the pond. Next, move the catfish in a container filled with water so that the catfish is ready to be sold on the market.

Kembangkan Budidaya Lele di Kolam Terpal Pakai Kabayan dari eFishery!

Bisnis ikan lele merupakan bisnis yang permintaannya relatif makin meningkat setiap tahunnya. Untuk itu, cara budidaya ikan lele kolam terpal yang benar sangat perlu untuk diterapkan. Selain itu, Bapak/Ibu juga perlu mengembangkan usaha lele agar tidak tertinggal dari pesaing di bidang yang sama. 

Mengembangkan bisnis budidaya ikan konsumsi bisa Bapak/Ibu lakukan dengan menggunakan Kabayan (Love, Pay Later) yang menyediakan akses ke institusi finansial terpercaya serta diawasi/berizin OJK. Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan berkualitas dengan sistem pembayaran tempo yang dapat dibayarkan setelah panen. Dengan proses cepat dan persyaratan mudah, budidaya ikan pun makin lancar pakai Kabayan.

Isi formulir berikut untuk mendapatkan akses ke Kabayan!

Get Access to Financial Institutions that are Trusted, Registered & Supervised by OJK!

Fill in your personal data in the following form. Our team will immediately contact you via the number cellphone attached. Make sure the data entered is correct.

  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/42085
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/166232
  • https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/96859