fungsi dolomit pada tambak udang
fungsi dolomit pada tambak udang

Fungsi Dolomit pada Tambak Udang dan Cara Pemberiannya

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Nabilla Anggi
Nabilla Anggi

Magister Budidaya Perairan

Permasalahan yang sering dialami Petambak pemula adalah tingginya kematian udang yang diakibatkan proses molting. Salah satu cara untuk mengatasi molting adalah penggunaan dolomit. Fungsi dolomit pada tambak udang yaitu dapat meningkatkan alkalinitas dan menstabilkan pH air dalam membantu proses molting udang.

Sebelum kita membahasnya lebih lanjut, Bapak/Ibu harus mengetahui dahulu, apa itu dolomit. Setelah itu, baru kita bahas cara pemberiannya dan fungsi dolomit pada tambak udang.

Mengenal Dolomit

illustrasi fungsi dolomit pada tambak udang
Sumber: Shutterstock

Dolomit yang juga dikenal sebagai kalsium magnesium karbonat atau CaMg(CO3)2 memiliki perbedaan dengan kapur pertanian. Dolomit merupakan unsur murni yang mengandung kalsium dan magnesium tinggi, sedangkan kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk mengatasi keasaman tanah. Dolomit adalah salah satu bahan yang sangat diperlukan untuk keberhasilan panen budidaya, khususnya budidaya udang. 

Dolomit diproduksi melalui proses yang disebut dolomitisasi dengan komposisi yang mirip dengan batu kapur atau kalsit. Pemberian kapur pada media budidaya udang juga menjadi solusi permasalahan alkalinitas, kestabilan pH, dan penguraian bahan organik pada media budidaya udang.

Kapur dolomit memiliki kadar magnesium dan kalsium tinggi yang dapat mengatasi keasaman tanah, zat racun tanah, pembentuk porositas tanah dan kesediaan unsur hara. Sedangkan, kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk mengatasi keasaman tanah.

Fungsi Dolomit pada Tambak Udang

Air tambak udang yang memiliki nutrisi yang tidak stabil dan alkalinitas rendah dapat diatasi dengan kapur dolomit. Kapur dolomit memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pH
  2. Menetralkan asam
  3. Meningkatkan CO2 (untuk fotosintesis fitoplankton)
  4. Meningkatkan fosfor pada bagian bawah kolam
  5. Menghasilkan makronutrien yang penting dalam menciptakan lingkungan menguntungkan bagi tambak udang
  6. Mengaktifkan berbagai enzim pencernaan
  7. Meningkatkan dan mempercepat proses molting dan pengerasan karapas apabila kebutuhan mineral terutama kalsiumnya (Ca) tercukupi. Proses molting yang berjalan dengan cepat, akan meningkatkan nafsu makan udang sehingga akan menggantikan kondisi nafsu makan yang sebelumnya menurun saat molting
  8. Mempengaruhi konsumsi pakan menjadi optimal sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan spesifik, meningkatkan bobot, dan meningkatkan biomassa udang.

Selama proses budidaya, keadaan eksternal dapat membuat pH tidak stabil (pH < 7,2) yang bisa menyebabkan komposisi makronutrien dan mikronutrien terus menurun. Hal ini dapat diatasi dengan penaburan kapur dolomit pada tambak udang secara berkala. Kapur dolomit memiliki magnesium dan kalsium tinggi yang dapat mengatasi keasaman tanah, zat racun tanah, porositas tanah, dan kesediaan unsur hara tambak udang.

Jika komposisi taburan dolomit tepat, maka lingkungan tambak akan cocok untuk pertumbuhan plankton akuatik (pakan alami udang) dan kestabilan pH tambak. Kehadiran plankton pada kolam tambak udang menjadi salah satu indikator biologi untuk mengevaluasi karakteristik kesuburan suatu perairan.

Cara Tepat Pemberian Kapur pada Tambak

Penggunaan berbagai macam mineral dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan udang. Kapur dolomit CaMg(CO3)2 dan kapur oksida (CaO) merupakan bahan baku yang mudah didapat dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber kalsium dan magnesium aditif untuk pakan udang. Pemberian dosis kapur yang tepat menghasilkan intensitas molting, pertumbuhan bobot, dan pertumbuhan harian udang yang lebih baik.

Berikut cara tepat pemberian kapur pada tambak udang:

1. Identifikasi Ukuran Kolam Tambak 

Identifikasi ukuran kolam seperti luas, volume air, dan kepadatan udang untuk mengetahui jumlah pemberian dosis kapur. Sesuaikan jumlah kapur yang ditebar dengan perubahan pH tambak udang. Gunakan pH meter untuk mengetahui pH air tambak, kemudian tambahkan kapur dolomit sebagai penetral nilai pH air tambak udang. pH air yang ideal untuk udang sekitar 6,5-9 dengan dosis penebaran sebanyak 100–250 kg/ha.

2. Penggunaan Bahan Baku Kapur Sesuai Kebutuhan 

Jika sedang terjadi molting udang, maka udang membutuhkan mineral terutama kalsium (Ca) untuk mengoptimalkan pembentukan karapas baru.

Temukan Saran Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas Udang dengan Fitur Konsultasi di eFarm!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Kelangsungan hidup udang sangat dipengaruhi oleh molting, di mana tubuh udang sangat lemah. Oleh karena itu, penting bagi Petambak untuk memberi kapur dolomit ke dalam media tambak agar intensitas molting, pertumbuhan, dan survival rate udang dapat meningkat.

Mau mulai budidaya udang tapi butuh arahan? Tenang, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir! eFarm solusinya!

eFarm merupakan aplikasi manajemen budidaya udang yang menyediakan berbagai macam solusi untuk Petambak udang dalam menangani masalah yang sering terjadi di kolam tambak. Dengan satu klik, Bapak/Ibu dapat belajar budidaya hingga mendapatkan konsultasi gratis dengan ahlinya.

Tunggu apa lagi? Ayo dapatkan hasil panen yang optimal dengan eFarm! Miliki aplikasi eFarm sekarang!

Nabilla Anggi - Magister Budidaya Perairan
Nabilla Anggi - Magister Budidaya Perairan

Nabilla merupakan lulusan sarjana dan magister budidaya perairan serta memiliki pengalaman di dunia perikanan baik hatchery maupun pembesaran

Pertanyaan Seputar Fungsi Dolomit pada Tambak Udang dan Cara Menanganinya

Fungsi dolomit pada tambak udang adalah meningkatkan pH, menetralkan asam, meningkatkan CO2 (untuk fotosintesis fitoplankton), meningkatkan fosfor pada bagian bawah kolam, dan menghasilkan makronutrien yang penting dalam menciptakan lingkungan menguntungkan tambak udang.

Dolomit diberikan ketika pH air tidak stabil (pH < 7,2) yang bisa menyebabkan komposisi makronutrien dan mikronutrien terus menurun, sehingga membuat udang mudah terserang penyakit.

Kapur dolomit memiliki kadar magnesium dan kalsium tinggi yang dapat mengatasi keasaman tanah, zat racun tanah, pembentuk porositas tanah dan kesediaan unsur hara, sedangkan kapur pertanian hanya memiliki kalsium yang digunakan untuk mengatasi keasaman tanah.

  • Alimaturahim, Faisal Supriyono, Eddy Hastuti, Yuni Puji Nirmala, Kukuh. 2021. Efektivitas pemberian dolomit terhadap kualitas air, respon fisiologi dan kinerja pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Scientific Repository IPB University.
  • Staszczuk, P dan Pękalska  J. 2003. Methods Of Preparation Of Magnesium Organic Compounds From Natural Dolomite. Department of Physicochemistry of Solid Surface,. Faculty of Chemistry. Maria Curie- Sklodowska University.
  • Supono. 2018. Manajemen Kualitas air untuk Budidaya Udang. Bandar Lampung: AURA.
  • Yunus, R., A. Haris dan Hamsah. 2020. Pengaruh penambahan kapur dolomite dan kapur tohor dalam media pemeliharaan terhadap moulting, pertumbuhan dan sintasan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan. 9 (1): 39-47.