Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Nabilla Anggi
Magister Budidaya Perairan
Layaknya semua makhluk hidup, udang vaname butuh oksigen untuk bernapas dalam air. Nilai DO optimal untuk udang vaname menggambarkan jumlah oksigen terlarut dalam air yang bisa digunakan oleh udang vaname untuk bernapas.
Inilah sebab mengapa pengelolaan nilai DO optimal bagi udang vaname menjadi salah satu faktor yang berperan dalam menjaga kualitas air budidaya dan budidayanya itu sendiri. Udang yang hidup di dalam air ber-DO optimal tentunya bisa tumbuh dengan baik. Sebaliknya, jika nilai DO air rendah atau terlalu tinggi, udang tidak bisa berkembang dengan optimal.
Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Apa itu DO (Dissolved Oxygen)?
Oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) merupakan konsentrasi oksigen terlarut di dalam air. Oksigen yang terlarut ini berasal dari kegiatan fotosintesis fitoplankton dan difusi dari udara.
Oksigen terlarut berperan dalam proses respirasi dan proses biologi organisme pada air tambak seperti udang, plankton dan bakteri. Berikut faktor yang mempengaruhi kadar oksigen dalam perairan:
- Respirasi. Oksigen terlarut akan dikonsumsi oleh udang untuk proses respirasi atau pertukaran oksigen dan karbondioksida pada tubuh udang. Makin besar ukuran udang, maka makin besar kebutuhan oksigennya. Oksigen juga akan dikonsumsi plankton untuk proses respirasi. Pada siang hari, plankton menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis, sedangkan pada malam hari plankton menggunakannya untuk respirasi.
- Proses biologi oleh bakteri. Oksigen akan dimanfaatkan dalam proses biologi yang terjadi di dalam perairan seperti siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfat.
- Difusi oksigen. Oksigen akan mengalami difusi dari air ke udara ketika kadar oksigen dalam perairan mengalami kelebihan dan atau kekurangan. Proses difusi oksigen akan terjadi ketika jumlah oksigen yang dihasilkan plankton sedikit namun konsumsi oleh bakteri terlalu banyak, dan ketika cuaca berangin menimbulkan gelombang atau riak pada permukaan air. Proses difusi ini dibantu oleh pergerakan kincir.
Pada proses budidaya, penggunaan aerasi seperti kincir dan blower sangat penting untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dan membantu difusi oksigen dari udara ke air. Apabila ketersediaan oksigen di perairan berkurang atau sedikit, proses metabolisme dalam perairan tambak akan terganggu.
Nilai Optimal DO dalam Tambak Udang Vaname
Nilai DO optimal udang vaname adalah > 4-5 mg/l. Kandungan oksigen terlarut yang rendah atau < 1,5 mg/l akan bersifat lethal atau mematikan bagi udang.
Untuk mengetahui kadar DO pada air tambak, Petambak bisa menggunakan alat DO meter (Dissolved Oxygen Meter) atau test kit DO. Penggunaan DO meter cukup mudah. Petambak hanya perlu mencelupkan pen DO meter ke dalam air, kemudian tunggu hingga angka yang tertera pada monitor DO meter berhenti. Petambak bisa melakukan pengecekan pada malam hari karena saat malam hari oksigen akan digunakan oleh udang dan plankton untuk respirasi.
Salah satu test kit DO yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk menguji kadar DO di air tambak adalah Paralab Test Kit DO. Cara menggunakan test kit DO tersebut adalah sebagai berikut:
- Ambil sampel air menggunakan botol winkler sampai penuh, kemudian tutup. Pastikan tidak terdapat gelembung udara di dalam botol.
- Buka tutup botol winkler dan tambahkan 10 tetes reagen 1 dan 10 tetes reagen 2.
- Tutup perlahan agar tidak ada gelembung udara dalam botol winkler.
- Biarkan gumpalan mengendap selama 5 menit.
- Tambahkan reagen 3 sebanyak 20 tetes.
- Tutup perlahan agar tidak ada gelembung udara dalam botol winkler, kemudian kocok hingga endapan larut sempurna.
- Ambil larutan sebanyak 20 ml menggunakan gelas ukur dan masukkan ke dalam erlenmeyer.
- Titrasi menggunakan reagen 5 hingga terjadi perubahan warna menjadi kuning.
- Tambahkan 3 tetes reagen 4 sehingga terjadi perubahan warna menjadi biru-hitam.
- Titrasi kembali dengan reagen 5 hingga warna biru-hitam hilang. Hitung jumlah tetesan reagen 5 yang digunakan.
Setelah seluruh proses ini selesai, Bapak/Ibu bisa menghitung DO pada air dengan menggunakan jumlah tetesan reagen 5 yang digunakan. Cara menghitung nilai DO sampel air adalah dengan menggunakan rumus berikut:
Nilai DO = Jumlah Tetesan Reagen 5 X 0,407
Misal, Bapak/Ibu menggunakan 18 tetes reagen 5. Berarti, nilai DO air tambak Bapak/Ibu adalah 18 x 0,407 = 7,326, dibulatkan menjadi 7 ppm.
Penyebab Menurunnya Oksigen Terlarut (DO) di Tambak
Kadar oksigen atau DO yang rendah akan membahayakan udang karena oksigen berguna untuk menopang kehidupan udang. Kadar oksigen yang rendah juga akan menimbulkan gas beracun pada sedimen tambak. Bakteri membutuhkan oksigen untuk melakukan proses biologi. Namun, ketika kincir air tidak menyuplai kadar oksigen ke dasar tambak, bakteri tidak dapat melakukan proses biologi. Alhasil, proses dekomposisi bahan organik oleh bakteri akan menyebabkan sedimen bersifat anaerob.
Lalu, apa penyebab oksigen dalam tambak menurun?
- Blooming plankton. Ketika malam hari, plankton tidak melakukan fotosintesis dan membutuhkan oksigen untuk respirasi. Apabila plankton terlalu melimpah, maka akan terjadi kompetisi oksigen antara udang dan plankton pada tambak, sehingga DO menjadi lebih cepat turun.
- Peningkatan bahan organik. Ketika terjadi peningkatan bahan organik, maka penguraian atau dekomposisi bahan organik makin besar dan konsumsi oksigen akan meningkat, sehingga oksigen pada perairan menjadi cepat turun.
- Kepadatan udang tinggi. Makin tinggi kepadatan udang, maka penggunaan oksigen pada tambak akan lebih banyak, sehingga konsentrasi oksigen akan turun.
- Suhu tinggi. Semakin tinggi suhu air tambak, kebutuhan oksigen bagi udang akan semakin tinggi karena metabolisme udang meningkat.
Cara Mengatasi Kadar Oksigen Terlarut (DO) yang Turun
Berikut cara mengatasi kadar oksigen yang turun:
- Gunakan sarana pendukung tambak untuk aerasi, seperti kincir dan blower. Sarana pendukung ini akan membantu menjaga kadar oksigen terlarut dalam air tambak, serta mendukung proses dekomposisi aerobik bahan organik dan nitrifikasi oleh bakteri. Sistem aerasi juga menghasilkan arus air yang membantu proses pengadukan massa air, sehingga kadar oksigen pada air tambak bisa meningkat.
- Jaga jumlah fitoplankton pada tambak. Fitoplankton akan menghasilkan oksigen pada air melalui proses fotosintesis, sehingga bisa berpartisipasi dalam meningkatkan DO pada air tambak.
- Kontrol kadar kualitas air pada tambak, seperti suhu, pH, dan kecerahan, agar tetap optimal.
- Tingkatkan sistem aerasi pada malam hari. Pada malam hari, oksigen akan menurun karena tidak adanya proses fotosintesis. Maka dari itu, perlu ada langkah penanggulangan agar kadar oksigen dalam air tambak tidak turun.
Oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) perlu dikontrol agar kadarnya dalam air tambak tetap optimal dan sesuai dengan kebutuhan udang. Apabila tidak dijaga, kadar oksigen yang rendah akan menyebabkan kualitas air memburuk dan berujung pada kematian pada udang.
Bapak/Ibu harus melakukan pengecekan oksigen terlarut pada tambak, khususnya pada malam hari. Pada malam hari, oksigen akan turun karena tidak ada fotosintesis dan hanya mengandalkan sistem aerasi.
Dapatkan Bantuan untuk Mendapatkan DO Optimal dari Ahli Budidaya!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Oksigen terlarut dalam perairan harus dijaga dengan baik agar produktivitas udang meningkat. Kalau Bapak/Ibu ingin langsung mendapatkan bantuan untuk mencapai DO optimal tambak udang dari Ahli Budidaya eFishery, Bapak/Ibu bisa langsung mengakses fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm secara GRATIS.
Selain bisa berkonsultasi langsung tentang DO di fitur Konsultasi Budidaya, Bapak/Ibu bisa mengetahui tips menarik lainnya seputar budidaya udang.
Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya!
Nabilla Anggi - Magister Budidaya Perairan
Nabilla merupakan lulusan sarjana dan magister budidaya perairan serta memiliki pengalaman di dunia perikanan baik hatchery maupun pembesaran
Pertanyaan Seputar DO Optimal Tambak Udang
Nilai DO optimal untuk udang vaname adalah di atas 4-5 ppm atau mg/l.
Selayaknya makhluk hidup lainnya, udang membutuhkan oksigen untuk bernapas. Oksigen yang bisa digunakan oleh udang untuk bernapas adalah oksigen terlarut dalam air atau dissolved oxygen (DO).
- Makmur, H. S. Suwoyo, M. Fahrur dan R. Syah. 2018. Pengaruh jumlah titik aerasi pada budidaya udang vaname, Litopenaeus vannamei. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 10(3):727-738.
- Putra, S. J. W., M. Nitisupardjo dan N. Widyorini. 2014. Analisis hubungan bahan organik dengan total bakteri pada tambak udang intensif sistem semibioflok di BBPBAP Jepara. Diponegoro Journal of Maquares. 3(3):121-129.
- Supriatna, M. Mahmudi, M. Musa dan Kusriani. 2020. Hubungan pH dengan parameter kualitas air pada tambak intensif udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Journal of Fisheries and Marine Research. 4(3):368-374.