desain kolam budidaya ikan
desain kolam budidaya ikan

Jenis Konstruksi dan Desain Kolam Budidaya Ikan

Kolam memiliki peran penting untuk menyukseskan budidaya ikan, khususnya pada saat proses pembenihan dan pembesaran ikan. Oleh karena itu, Pembudidaya perlu memperhatikan dengan benar desain kolam budidaya ikan. Berdasarkan sistem budidayanya, jenis kolam ikan terbagi ke dalam 3 jenis, yakni kolam tradisional atau ekstensif, kolam semi intensif, dan kolam intensif.

Kolam tradisional merupakan kolam budidaya ikan yang keseluruhan material pembuatannya menggunakan tanah. Sedangkan kolam semi intensif adalah kolam yang dindingnya terbuat dari beton atau tembok dan bagian dasarnya terbuat dari tanah. Jenis yang terakhir adalah kolam intensif yang terbuat dari tembok beton secara keseluruhan, mulai dari pembatas, tembok, hingga dasar kolamnya.

Selain itu, para Pembudidaya perlu memperhatikan konstruksi desain kolam ikan budidaya dan faktor-faktor penting saat membuat kolam. Di artikel kali ini, eFishery akan membahas tuntas mengenai faktor-faktor yang perlu Bapak/Ibu perhatikan saat membangun kolam serta konstruksi desain kolam budidaya ikan apa saja yang bisa dipilih. Mari disimak!

Faktor Desain Kolam Budidaya Ikan

tumpukan ikan bandeng
Sumber: Mediatani

Untuk membantu proses pembesaran ikan, sebagai Pembudidaya kita perlu mempersiapkan desain kolam ikan sebaik mungkin. Ada faktor-faktor fundamental yang harus Bapak/Ibu perhatikan, misalnya saja pemilihan lokasi, bentuk kolam, hingga material pembuatannya supaya kolam tetap kokoh, mampu menampung air dalam volume banyak dan tidak mudah bocor.

Berikut ini faktor fundamental yang harus Bapak/Ibu perhatikan.

1. Desain Pematang Kolam

Peran pematang kolam terhadap sistem kolam secara keseluruhan adalah sebagai penahan massa air agar tidak mudah keluar dari kolam. Umumnya pematang kolam terbuat dari jenis tanah khusus yang memiliki sifat kedap air dan tahan bocor.

Jenis tanah yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk membuat pematang kolam adalah jenis tanah liat biasa atau tanah liat berpasir. Karakteristik tanahnya sendiri harus bersifat lengkep, tidak mudah pecah, tidak mudah poros, dan memiliki kemampuan untuk menahan debit air dalam jumlah besar. 

Adapun tinggi pematang kolam bisa disesuaikan dengan tinggi kolam atau kedalaman air kolam. Idealnya pematang bisa mencapai ukuran 20 cm dari permukaan dasar kolam. Terdapat dua bentuk desain pematang kolam, yakni pematang berbentuk trapesium sama kaki dan berbentuk trapesium tidak sama kaki.

2. Desain Dasar dan Saluran Kolam

Terdapat dua jenis saluran kolam, yakni saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Kedua jenis saluran ini sama-sama didesain miring menuju pintu saluran pembuangan air supaya memudahkan Pembudidaya saat mengeringkan kolam atau saat akan memanen ikan.

Sementara itu, bagian dasar kolam memiliki tingkat kemiringan antara 1%-2% setiap seratus meter panjang dasar kolam sehingga ada perbandingan tinggi sepanjang 1-2 meter. Cara mengukurnya dengan menggunakan selang kecil.

Bagian pintu masuk air dan pintu keluar air disimpan sebatang kayu atau bambu. Kemudian selang kecil yang telah berisi air bisa Bapak/Ibu rentangkan di antara meteran bambu atau kayu tersebut. Selisih tinggi air antara kedua ujung selang merupakan perbedaan tinggi tanah atau kemiringan dasar kolam.

3. Desain Pintu Air Kolam

Faktor fundamental yang terakhir adalah desain pintu air kolam. Desain pintu air kolam sendiri terbagi menjadi dua, yakni pintu untuk air masuk dan pintu untuk air keluar. Bapak/Ibu bisa membuat pintu di bagian tengah kolam terpendek untuk memudahkan sirkulasi pergantian air. Ada juga yang mendesain pintu air berada di sudut diagonal. 

Namun, desain pintu diagonal ini memiliki kekurangan, yakni memperpanjang ukuran saluran pengeringan sehingga cukup menyulitkan Pembudidaya saat memanen ikan. Ada ketentuan tersendiri untuk mendesain pintu air kolam berdasarkan jenis-jenis kolam yang akan Bapak/Ibu gunakan.

ketentuan desain pintu air kolam ikan
Ketentuan Desain Pintu Air Kolam

Konstruksi Kolam Budidaya Ikan

Konstruksi kolam budidaya merupakan perencanaan atau gambaran secara spesifik mengenai susunan atau tata letak media yang akan Bapak/Ibu gunakan untuk budidaya ikan. 

Bentuk konstruksinya sendiri mengikuti desain kolam budidaya ikan yang Pembudidaya pilih. Misalnya saja desain kolam akuarium akan berbeda dengan desain keramba atau desain bak. Berikut ini adalah uraian lebih rinci untuk masing-masing media budidaya.

1. Konstruksi Desain Kolam

Desain kolam merupakan jenis desain media budidaya yang paling umum digunakan untuk budidaya ikan. Bentuk kolamnya bervariasi, ada yang persegi panjang, trapesium, segitiga, lingkaran, sampai bentuk tak beraturan.

Untuk memilih bentuk desain kolam, Bapak/Ibu harus mempertimbangkan luas lahan dan lokasi budidaya. Kebanyakan Pembudidaya menggunakan kolam berbentuk persegi panjang.

Konstruksi desain kolam perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:

  • Pematangan kolam, gunakan tanah liat sebagai material pembuatan pematang kolam karena memiliki sifat yang lengket, kedap air, tidak mudah bocor, pecah dan poros, serta mampu menahan debit air.
  • Dasar kolam, konstruksi dasar kolam dibuat sedikit miring mengarah ke saluran keluar air.
  • Saluran air memiliki konstruksi keliling (ceren) dan tengah (kamalir) dengan tingkat kemiringan mengarah ke saluran keluar air.
  • Pintu air memiliki dua jenis pintu, yakni pintu masuk dan pintu keluar air yang didesain secara terpisah.

2. Konstruksi Desain Bak

Umumnya para Pembudidaya akan menggunakan bak terpal atau plastik sebagai material konstruksi media budidaya dalam bentuk bak. Keunggulan konstruksi ini tidak terlalu membutuhkan lahan yang cukup luas dan efektif untuk membesarkan ikan konsumsi.

Beberapa faktor fundamental yang perlu Bapak/Ibu perhatikan, antara lain:

  • Jenis ikan yang akan dibudidayakan.
  • Proses budidaya, termasuk proses pembenihan dan pembesaran.
  • Keselarasan antara debit atau volume air dan penyangga konstruksi bak.
  • Konstruksi dasar kolam harus rata untuk menghindari kebocoran.
  • Ukuran bak menyesuaikan luas lahan.
  • Sirkulasi dan distribusi air.
  • Konstruksi pengeluaran limbah produksi.
  • Konstruksi jalur untuk panen ikan.

3. Konstruksi Desain Akuarium

Hampir sama dengan konstruksi desain kolam, desain akuarium memiliki beberapa bentuk antara lain persegi panjang, persegi empat, trapesium, elips, botol, segi enam, hingga segi delapan. Faktor fundamental pada konstruksi akuarium adalah ketebalan kaca.

Idealnya ketebalan kaca yang Bapak/Ibu gunakan berkisar antara 3-16 mm. Kemudian, dari ukuran awalnya Bapak/Ibu perlu menambahkan lagi ketebalan sebanyak 1-2 mm.

Tebal atau tipisnya kaca akuarium tergantung dari ukuran akuariumnya. Makin besar ukuran akuarium, makin tebal kaca yang akan Bapak/Ibu gunakan.

Berikut ini tabel hubungan antara ukuran akuarium dan tebal kaca.

tabel ukuran akuarium dan tebal kaca

4. Konstruksi Desain Keramba Jaring Apung atau Jaring Apung

Desain kolam budidaya ikan untuk keramba jaring apung atau jaring apung memiliki dua kerangka konstruksi, yakni kerangka dan kantong jaring. Fungsi konstruksi kerangka adalah untuk memasang kantong jaring dan sebagai tempat untuk memberi pakan dan panen ikan. Adapun untuk kantong jaring sendiri, fungsinya adalah untuk memelihara ikan.

Material pembuat jaring apung adalah bambu. Faktor fundamental yang harus Bapak/Ibu cermati saat membuat konstruksi kolam keramba jaring apung atau jaring apung itu sendiri antara lain:

  • Hindari menggunakan arus air yang terlalu kuat. Fungsi arus air adalah untuk melancarkan sirkulasi oksigen dan pergantian air. Selain itu, arus air ini juga berfungsi untuk menghanyutkan sisa pakan dan kotoran ikan.
  • Gunakan air yang memiliki tingkat kesuburan rendah hingga sedang untuk menjaga kandungan oksigen pada air.
  • Perhatikan konstruksi kolam terbesar dari bentuk pencemaran apapun yang dapat mempengaruhi kualitas air.
  • Jaga kualitas air untuk mendukung pertumbuhan ikan.
  • Perhatikan susunan konstruksi keramba jaring apung yang terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon, dan tambang.

Kembangkan Bisnis Budidaya Ikan Pakai Kabayan!

Mengembangkan bisnis budidaya ikan bisa Bapak/Ibu lakukan dengan menggunakan Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) yang menyediakan akses ke institusi finansial terpercaya serta diawasi/berizin OJK. Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan berkualitas dengan sistem pembayaran tempo yang dapat dibayarkan setelah panen. Dengan proses cepat dan persyaratan mudah, budidaya ikan pun makin lancar pakai Kabayan.

Isi formulir berikut untuk mendapatkan akses ke Kabayan!

Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Pertanyaan Seputar Desain Kolam Budidaya Ikan

Secara teknis, ada beberapa faktor yang harus Pembudidaya perhatikan saat membangun kolam budidaya, antara lain desain pematang kolam, desain dasar dan saluran kolam, serta desain pintu air kolam.

Desain dan konstruksi kolam ikan tergantung dari jenis media yang digunakan oleh Pembudidaya. Terdapat 4 pilihan desain konstruksi, antara lain konstruksi desain kolam, konstruksi desain bak, konstruksi akuarium, dan konstruksi desain keramba jaring apung.

  • https://www.mikirbae.com/2015/06/desain-dan-kontruksi-wadah.html
  • https://www.awalilmu.com/2016/02/jenis-jenis-kolam-budidaya-ikan-dan-desainnya.html
  • https://sumateranews.co.id/konstruksi-dan-pembuatan-kolam-untuk-budidaya-ikan/ 
  • https://berita.99.co/desain-kolam-terpal-budidaya-ikan/
  • https://artikel.rumah123.com/desain-kolam-terpal-untuk-budidaya-ikan