Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Nabilla Anggi
Magister Budidaya Perairan
CMNV pada udang vannamei merupakan salah satu virus yang harus diwaspadai oleh Petambak. Hal ini dikarenakan serangan CMNV bisa menyebabkan penyakit VCMD udang atau CMD. Baca selengkapnya di sini!
Apa itu CMNV dan Penyakit VCMD?
CMNV adalah Covert Mortality Nodavirus, virus yang menyebabkan penyakit VCMD udang. Virus ini pertama kali diobservasi tahun 2002 dan menyerang pertama kali di Tiongkok (Cina). VCMD atau Viral Covert Mortality Disease berkaitan dengan Covert Mortality Disease (CMD). Infeksi penyakit ini disebabkan oleh serangan nodavirus CMNV pada udang air laut dan air payau. Target infeksi VCMD adalah hepatopankreas, otot, dan limfoid udang.
Waktu dan Penyebab Udang Terkena VCMD
Udang dapat terinfeksi virus CMNV dan terkena penyakit VCMD sejak DOC 30. Setelah terjangkit, akan terjadi kematian udang kumulatif hingga DOC 60-80. Namun dalam kasus serius, VCMD bisa terjadi dalam 10-20 hari setelah penebaran benur ke dalam kolam pembesaran.
Penyebab udang terinfeksi CMNV adalah kondisi lingkungan tidak stabil, seperti perubahan suhu (khususnya di atas 28 derajat celcius), perubahan salinitas mendadak, kadar NO2 (Nitrit) tinggi, perubahan cuaca tiba-tiba, dan padat tebar udang terlalu tinggi.
Selain itu, pada penelitian yang dilakukan di Tiongkok (Cina), pakan beku Artemia sp. dan Acetes sp. diduga sebagai pembawa patogen dalam kasus infeksi CMNV dan mewakili potensi ancaman pembawa patogen baru untuk budidaya udang dalam pakan. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari penggunaan pakan beku yang status bebas patogennya tidak diketahui.
Bapak/Ibu juga harus waspada terhadap 11 (sebelas) spesies pembawa patogen CMNV pada udang vannamei, yaitu:
- Artemia sinica,
- Teritip jenis Balanus sp.,
- Rotifer jenis Brachionus urceus,
- Amphipoda jenis Corophium sinense Zhang,
- Tiram pasifik atau Pasifik Crassostrea gigas,
- Kelomang jenis Diogenes edwardsii,
- Kerang remis atau Meretrix lusoria,
- Kepiting hantu (Ocypode cordimundus),
- Amphipod hyperiid jenis Parathemisto gaudichaudi,
- Kepiting mangrove uca atau Tubuca arcuata, dan
- Amphipod gammarid.
Selain itu, burung yang bermigrasi, serangga air, dan manusia juga bisa menjadi pembawa (carrier) penyakit. CMNV juga dapat ditularkan dari udang ke ikan.
Penyebaran infeksi CMNV dan penyakit VCMD bisa melalui beberapa cara, yaitu:
- transmisi vertikal, seperti invertebrata pembawa (carrier) penyakit
- transmisi horizontal, seperti keturunan dari induk jantan atau betina, dan
- kanibalisme udang.
Selain bisa menginfeksi invertebrata, CMNV juga mampu melakukan kontaminasi silang dari invertebrata ke vertebrata seperti ikan, katak, dan reptil.
Gejala Udang yang Terkena Penyakit VCMD
Gambar b1 di atas menunjukkan atrofi hepatopankreas atau berkurangnya jumlah sel pada jaringan, warna pucat atau memudar, perut dan usus kosong, cangkang lunak, pemutihan otot ringan, dan nekrosis otot perut. Gambar b2. menunjukkan serangan virus CMNV akut yang ditandai dengan pemutihan otot yang cukup besar dan nekrosis pada perut udang.
Udang yang terinfeksi penyakit VCMD memiliki pergerakan yang lemah sehingga biasanya tenggelam ke dasar kolam dan pertumbuhannya melambat. Infeksi penyakit VCMD memiliki pola tersembunyi. Biasanya ketika dilakukan siphon di dasar kolam, tiba-tiba ditemukan kematian udang yang cukup banyak.
Cara Mendiagnosis Penyakit VCMD
Penyakit VCMD bisa didiagnosis dengan melihat gejala dan mengamati perubahan pada tubuh udang seperti otot yang berubah warna jadi putih, perut dan usus kosong, warna pucat, dan cangkang udang lunak. Untuk memastikan diagnosis udang terserang virus CMNV dan terkena penyakit VCMD, Bapak/Ibu bisa melakukan uji metode RT-PCR, RT-LAMP, ISH (in situ hybridization), sekuensing, dan histopatologi di laboratorium.
Dampak dan Cara Penanganan VCMD pada Udang Vannamei
Penyakit VCMD pada udang vannamei bisa menyebabkan kerugian besar pada bisnis Bapak/Ibu jika tidak dicegah. Dampak Infeksi penyakit VCMD pada udang adalah pertumbuhan udang menjadi lambat dan bisa menyebabkan kematian udang hingga 80% apabila tidak segera ditangani.
Apabila terlihat gejala klinis udang terkena penyakit VCMD, Bapak/Ibu bisa melakukan pemusnahan udang yang terinfeksi. Namun apabila virus CMNV telah menjangkit udang di seluruh kolam, maka Bapak/Ibu harus melakukan panen dini agar penyakit tersebut tidak menular ke kolam lainnya.
Cara pencegahan penyakit VCMD adalah menjaga kondisi tambak tetap steril dan perketat biosecurity untuk mencegah hama masuk ke dalam tambak. Selain itu, Bapak/Ibu harus menjaga kualitas air agar tetap di kisaran optimal, agar udang tidak mudah stres dan terserang penyakit.
Diskusi Penyakit Udang bersama Ahli Budidaya
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Saat ini, upaya pencegahan adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menghentikan terjadinya penularan penyakit VCMD. Selain itu, Bapak/Ibu juga bisa melakukan diskusi terkait permasalahan virus CMNV dan penyakit VCMD yang terjadi di fitur Konsultasi Budidaya dalam aplikasi eFarm.
Konsultasi Budidaya eFarm merupakan fitur yang bertujuan membantu Bapak/Ibu mendapatkan solusi untuk permasalahan budidaya udang. Bapak/Ibu bisa mengajukan pertanyaan langsung ke ahli budidaya dan berdiskusi untuk mendapatkan langkah perawatan yang tepat. Bapak/Ibu bisa mengakses fitur ini kapan pun dan dari mana pun secara gratis. Jadi, tunggu apa lagi? Miliki eFarm sekarang juga!
Nabilla Anggi - Magister Budidaya Perairan
Nabilla merupakan lulusan sarjana dan magister budidaya perairan serta memiliki pengalaman di dunia perikanan baik hatchery maupun pembesaran
Pertanyaan Seputar CMNV pada Udang Vannamei
CMNV adalah Covert Mortality Nodavirus, virus yang menyebabkan penyakit VCMD udang. Infeksi penyakit ini disebabkan oleh serangan nodavirus CMNV pada udang air laut dan air payau. Target infeksi VCMD adalah hepatopankreas, otot, dan limfoid udang.
Penyebab udang terinfeksi CMNV adalah kondisi lingkungan tidak stabil, seperti perubahan suhu (khususnya di atas 28 derajat celcius), perubahan salinitas mendadak, kadar NO2 (Nitrit) tinggi, perubahan cuaca tiba-tiba, dan padat tebar udang terlalu tinggi.
- Liu., S., X. Wang, T. Xu, X. Li, L. Du and Q. Zhang. 2018. Vectors and reservoir hosts of covert mortality nodavirus (CMNV) in shrimp ponds. Journal of Invertebrate Pathology. 154: 29-36
- NACA. 2020. Viral covert mortality disease (VCMD): Disease card. Department Of Agriculture and Water Resources Autralian. 6 pag.
- Yao, L., C. Wang, W. Wang, Y. Li, S. Liu, J. Kong and Q. Zhang. 2022Cases report of covert mortality nodavirus infection in indoor farming Penaeus vannamei. Aquaculture Reports. 25: 1-8