Cara Pemeliharaan Larva Ikan Mas Agar Budidaya Makin Untung

Halo, Bapak/Ibu Pembudidaya! Tahukan Bapak/Ibu jika sebelum masuk ke tahap pembesaran, larva ikan mas harus dipelihara dengan cara khusus untuk bisa tumbuh dengan baik?

Pemeliharaan larva ikan mas meliputi perawatan larva, pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, serta pengendalian hama penyakit. Proses pemeliharaan larva ini bisa membuat ikan mas mempunyai angka rata-rata kelangsungan hidup yang mencapai 81%.

Penasaran seperti apa caranya? Simak di artikel ini, yuk!

Cara Pemeliharaan Larva Ikan Mas 

1. Perawatan Larva

Untuk menumbuhkan pakan alami (plankton) yang dibutuhkan larva, kolam harus dipupuk menggunakan pupuk organik, pupuk anorganik, dan kapur. Pemupukan dilakukan bersamaan dengan pemijahan induk agar pada saat telur menetas, makanan alami yang diperlukan larva sudah tersedia di dalam kolam. 

Jika proses pemupukan sudah selesai, isi kolam dengan air secara bertahap hingga ketinggian air mencapai 75 cm dari dasar kolam. Untuk memaksimalkan pertumbuhan larva ikan mas, Bapak/Ibu dapat memindahkan larva yang berumur 2-3 hari ke kolam pendederan

2. Pengelolaan Kualitas Air

Kualitas air kolam pemeliharaan larva ikan mas harus memenuhi berbagai persyaratan, baik dari segi fisika, kimia, maupun biologi. Untuk menjamin agar pertumbuhan larva ikan mas tetap baik, kondisi lingkungan juga harus cocok bagi kehidupan larva. Beberapa hal yang harus diperhatikan dari kualitas air adalah suhu, kecerahan, oksigen, dan kadar amonia.

Suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan pertumbuhan larva ikan mas. Suhu air mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses pertukaran zat atau metabolisme makhluk hidup. Selain itu, suhu juga berpengaruh terhadap kadar oksigen terlarut di dalam air, pertumbuhan, dan nafsu makan ikan. Ikan-ikan tropis tumbuh dengan baik pada suhu air antara 25–32ºC.

Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas penting dalam budidaya ikan mas. Meskipun beberapa jenis ikan mampu bertahan hidup pada perairan dengan konsentrasi oksigen 3 ppm, konsentrasi minimum seharusnya bisa diterima ikan untuk hidup dengan baik adalah 5 ppm. Pada perairan dengan konsentrasi oksigen dibawah 4 ppm ikan masih mampu bertahan hidup, akan tetapi nafsu makannya rendah atau tidak ada sama sekali, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Ikan akan mati atau stres bila konsentrasi oksigen mencapai 0 ppm.

Dalam usaha pembesaran larva ikan mas, konsentrasi oksigen yang terlarut dalam kolam akan berkurang karena oksigen digunakan untuk pernapasan ikan dan organisme lainnya. Oksigen di dalam kolam pemeliharaan juga berguna untuk reaksi kimia pada bahan organik seperti kotoran ikan, sisa pakan, serta pembusukan tumbuhan dan hewan yang mati. Akan tetapi, penurunan konsentrasi oksigen harus diimbangi dengan penambahan oksigen dari hasil fotosintesis yang berlangsung pada siang hari dari proses pencampuran udara dengan air yang disebabkan oleh angin di permukaan air.

3. Pemberian Pakan

Ikan mas adalah ikan omnivora yang artinya merupakan pemakan segala jenis pakan. Bagi larva ikan mas, pakan yang baik adalah pakan yang mampu meningkatkan kualitas warna air, mempercepat pertumbuhan, menangkal bibit penyakit, membantu peningkatan ukuran tubuh, dan mempercepat kematangan gonad. Pakan yang diberikan juga harus mempunyai kandungan gizi yang seimbang. Keseimbangan gizi diatur berdasarkan ukuran tubuh, umur ikan, dan suhu air. 

Pemberian pakan berlebihan merupakan hal yang kurang baik. Jika diberikan pakan yang berlebih, tubuh larva ikan mas menjadi cepat gemuk dan mudah terserang penyakit. Begitu juga sebaliknya, kekurangan pakan dapat menyebabkan tubuh larva ikan mas menjadi kurus, mempunyai kualitas warna yang kurang baik, pertumbuhannya lambat, dan mudah terserang penyakit.

Selain pakan alami dari yang tumbuh di kolam (plankton), larva ikan mas juga bisa diberi pakan yang berupa suspensi kuning telur. Pemberian suspensi kuning telur dilakukan sebanyak 5 kali perhari (1 butir untuk sekitar 100.000 larva).

4. Hama dan Penyakit

Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu penyebab gagalnya pemeliharaan larva ikan mas. Hama juga merupakan sumber penyakit karena bisa membawa jasad patogen. Populasi hama yang banyak dalam kolam akan membuat kualitas air menurun.  Hama mampu menimbulkan gangguan terhadap ikan yang dipelihara. Hama dapat menyebabkan terjadinya serangan penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hama dapat berupa pemangsa (predator), penyaing (kompetitor), perusak sarana budidaya, dan pencuri.

Pengendalian hama dapat dilakukan secara mekanis, yakni membunuh langsung hama yang ditemukan di tempat pemeliharaan ikan. Hama bisa dicegah dengan melakukan pemasangan perangkap dan melokalisir seluruh areal kolam dengan pagar tembok sehingga hama tidak dapat masuk.

Pada larva ikan mas, penyakit bisa disebabkan oleh jasad hidup dan jasad tak hidup. Jasad hidup yang menyebabkan penyakit pada ikan adalah virus, jamur, bakteri, protozoa, cacing, dan udang renik. Sementara itu, penyebab penyakit yang bukan termasuk jasad hidup adalah sifat fisika air, sifat kimia air, dan pakan yang kurang cocok untuk kehidupan ikan mas.