anak ikan gabus
anak ikan gabus

Cara Merawat Anak Ikan Gabus Agar Tidak Mati

Bila ditekuni budidaya ikan gabus memiliki potensial bisnis yang cukup menjanjikan. Kunci kesuksesan budidaya ikan gabus adalah bagaimana Sahabat Pembudidaya merawat anak ikan gabus.

Dari segi modal bisnis, budidaya gabus bisa berjalan dengan modal yang terbatas tetapi angka keberhasilannya justru lebih tinggi dibandingkan budidaya ikan air tawar lainnya. Penyediaan pakan anak ikan gabus cukup mudah dan bisa dibuat sendiri di rumah sehingga bisa menekan biaya pakannya.

Selain itu, waktu panennya yang cepat merupakan keuntungan tersendiri. Jadi, sekalipun belum terlalu populer, bisnis budidaya ikan gabus memiliki peluang yang cukup tinggi. Apalagi harga jualnya stabil dan cenderung meningkat.

Oleh karena itu, artikel ini akan memberikan informasi mengenai cara merawat anak gabus yang siap panen dengan bobot tubuh ideal.

Makanan Anak Ikan Gabus

Mengingat ikan gabus merupakan jenis ikan predator di air tawar, tak sulit untuk menyediakan pakan ikan gabus. Selain pelet, Bapak/Ibu bisa memberikan alternatif pakan gabus lain seperti keong sawah, ikan rucah, bekicot, udang, hingga nasi aking yang telah direndam supaya memiliki tekstur yang sedikit lebih lunak.

Namun, berbeda dengan makanan anak ikan gabus yang baru menetas, Bapak/Ibu perlu memastikan pemberian pakan sesuai kadar yang dibutuhkan dengan kandungan nutrisi baik yang sesuai sehingga tidak terjadi kanibalisme.

Berikut ini pilihan pakan anak ikan gabus:

  1. Artemia, yang bisa diberikan pada benih ikan gabus berusia 2 hari. Berikan artemia sebanyak 3 kali sehari untuk makanan awal.
  2. Kutu air, karena memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yakni 66%. Kandungan protein yang tinggi tersebut bisa membantu mempercepat pertumbuhan anakan ikan gabus.
  3. Ikan teri, karena memiliki kandungan protein dan kalsium untuk membantu percepatan pertumbuhan anak ikan gabus. Bapak/Ibu bisa memberikan ikan teri yang sudah dicacah kepada anak ikan gabus yang berusia di bawah 1 bulan.
  4. Cacing sutra, rekomendasi makanan untuk anak ikan gabus baru menetas. Sebab, cacing sutra memiliki kadar protein yang tinggi untuk membantu pertumbuhan anak ikan gabus. Bapak/Ibu bisa memberikan cacing sutra sebanyak 3 kali sehari di awal penetasan.
  5. Pelet halus. Sekalipun benih gabus sulit memakan pelet tetapi dengan kebiasaan memakan pelet sebagai pakan utama bisa membantu anakan gabus untuk beradaptasi dengan memakan pelet.

Sementara itu, ada aturan tersendiri untuk pemberian makanan anak ikan gabus sesuai dengan usianya pasca menetas. Berikut ini tahapan pemberian makanan anak ikan gabus yang baru menetas.

1. Usia 1-4 hari

Anakan gabus yang baru menetas masih memiliki cadangan makanan di dalam perutnya yakni kuning telur atau egg yolk yang akan habis dalam kurun waktu 3-4 hari. Karenanya, anak ikan gabus yang baru menetas belum membutuhkan pakan khusus sehingga Bapak/Ibu bisa menekan biaya pakan.

Akan tetapi, bila tetap ingin memberikan pakan, Bapak/Ibu bisa berikan plankton atau makhluk renik kecil lainnya sebagai makanan pendukung. Artemia juga baik diberikan kepada anak gabus yang baru berusia 2 hari sebagai alternatif pilihan pakannya.

2. Usia 5-15 hari

Di usia 5-15 hari ini sebaiknya anak ikan gabus diberi pakan berupa cacing sutra atau cacing darah yang kaya akan kandungan nutrisi yang baik. Campurkan cacing sutra dengan air dan aduk merata.

Lalu, tebarkan pakan tersebut secara merata. Bapak/Ibu bisa memberikannya sebanyak 2 kali sehari.

3. Usia 16-30 hari

Saat benih ikan gabus telah berusia 16 hari, maka Bapak/Ibu bisa memberikan pakan berupa pelet dalam bentuk serbuk atau pelet udang. Berikan pakan pelet sebanyak 4 kali sehari dengan jumlah pakan sebesar 30% dari total massa benih yang ada di dalam kolam. Berikan pakan pelet sedikit demi sedikit tetapi terus-menerus sampai anak ikan gabus kenyang.

Yang perlu digarisbawahi sebagai catatan Bapak/Ibu adalah hindari pemberian pakan yang berlebih-lebihan karena limbah sisa makanan tersebut bisa memperburuk kondisi air dan berpotensi membuat anak ikan gabus cepat mati.

Cara Merawat Anak Ikan Gabus

Hal paling pertama yang harus diperhatikan dalam cara merawat anak gabus adalah jenis kolam yang akan digunakan sebagai tempat penampungan menyimpan benih gabus. Bapak/Ibu bisa menggunakan jenis kolam terpal atau hanya menggunakan bak-bak penampungan yang terbuat dari plastik. Kendati demikian, disarankan untuk menggunakan jenis kolam terpal untuk mempercepat pertumbuhan benih ikan gabus.

Mengapa demikian? Pasalnya, dengan cara perawatan yang sama, potensi benih akan cepat tumbuh di kolam terpal jauh lebih besar ketimbang di bak plastik.

Pertimbangan yang paling utama adalah selama proses pemeliharaan anak ikan gabus, biasanya panjang anakan akan terus bertambah hingga 4-5 cm. Maka dari itu, anak ikan gabus kurang memiliki ruang yang cukup untuk pertumbuhannya jika diletakkan di bak plastik.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah sirkulasi air pada kolam budidaya. Sebaiknya ganti air atau sifon dasar kolam rutin secara berkala sesuai dengan kepadatan anak gabus.

Dengan kata lain, makin padat kolam budidaya maka makin sering pula Bapak/Ibu perlu membersihkan kolam dan mengganti airnya. Apalagi saat anakan gabus mulai memakan pelet. Saat anakan gabus memakan cacing sutra, kualitas airnya lebih terjamin dalam jangka waktu panjang ketimbang saat memberikan pakan pelet.

Saat benih gabus mulai memakan pelet, biasanya pertumbuhan benih gabus tidak teratur karena berbagai faktor, seperti penebaran yang tidak rata. Maka dari itu, potensi kanibalisme makin tinggi.

Secara garis besar harusnya pertumbuhan anakan gabus mencapai 4-6 cm, akan tetapi pasti ada beberapa benih yang tumbuh dengan panjang 12 cm. Oleh karena itu, saat benih gabus mulai memakan pelet, Bapak/Ibu perlu memperhatikan pertumbuhan benih dengan teliti dan segera pindahkan benih gabus yang berukuran besar.

Tips untuk menjaga kualitas air kolam saat anak ikan gabus diberi pakan cacing sutra adalah gunakan jaring atau baki khusus yang terbuat dari plastik sebagai media untuk memberikan pakan. Hal ini perlu dilakukan supaya cacing tidak turun sampai ke dasar kolam dan bersembunyi di dasar kolam.

Jaring atau baki plastik tersebut diikat menggantung di atas permukaan kolam dengan pemberat khusus, seperti bata, agar tidak mudah bergeser. Atau, cara lainnya adalah dengan membiarkan wadah mengganting dengan sterofom berbentuk persegi panjang yang telah diberi lubang di bagian tengahnya. Letakkan wadah mengganti setinggi 5 cm di atas permukaan air.

Lalu, meski usia anak ikan gabus masih di bawah 1 bulan, Bapak/Ibu tetap perlu menutup permukaan kolam dengan jaring khusus supaya anakan tidak melompat, terlebih di saat musim hujan.

Budidaya Ikan Gabus Jadi Lebih Praktis dengan Aplikasi Serba Ada, eFisheryKu

download efisheryku

Keberadaan aplikasi budidaya ikan serba ada seperti eFisheryKu sangat membantu budidaya ikan gabus yang merupakan salah satu jenis ikan tersulit untuk dibudidayakan. Maka dari itu, yuk permudah budidaya ikan gabus dengan aplikasi serba ada, eFisheryKu. eFisheryKu adalah aplikasi budidaya ikan dari eFishery yang mempermudah proses budidaya ikan Bapak/Ibu dengan fiturnya yang sangat beragam.

Di eFisheryKu, Bapak/Ibu bisa membeli pakan ikan dengan mudah, mendapatkan akses ke institusi finansial yang diawasi OJK, memesan/menyewa eFeeder, dan menjual ikan hasil panen.

Download eFisheryKu dan registrasi sekarang juga untuk dapat banyak keuntungan dengan klik tombol di bawah ini!

Pertanyaan Seputar Anak Ikan Gabus

Ada banyak jenis pakan yang bisa diberikan kepada anak ikan gabus, di antaranya adalah artemia, kutu air, ikan teri, cacing sutra, dan pelet halus.

Ketentuan pemberian pakan anak ikan gabus tergolong ke dalam 3 tahapan, mulai dari anakan berusia 1-4 hari, usia 5- 5 hari, dan usia 16-30 hari.