Saat mengetahui ikan yang sedang dibudidaya terjerat penyakit tertentu, segera cari tahu cara mengobati ikan sakit agar segera sembuh dan tidak menyebar ke ikan lainnya. Sebab, banyak kasus ditemukan bahwa kerugian agribisnis budidaya ikan bersumber dari ikan yang terinfeksi penyakit.
Sumber penyakit yang menyerang ikan bisa dikarenakan infeksi bakteri, infeksi jamur, infeksi parasit, dan beberapa penyakit lain seperti cedera, konstipasi, tumor atau kelainan, dan penyakit bawaan. Khusus penyakit yang terinfeksi parasit, jenis penyakit ini yang paling menyeramkan karena mudah menular.
Ikan-ikan hasil budidaya yang rentan terjangkit penyakit biasanya ikan nila, ikan gurame, ikan mas, ikan lele, dan ikan patin. Bahkan, ikan hias juga berpotensi terjangkit infeksi penyakit tersebut, misalnya saja ikan cupang, ikan mas koki, ikan arwana, dan ikan koi. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang cara mengobati ikan sakit secara lengkap.
Cara Mengobati Ikan Sakit
Untuk mengatasi ikan yang sakit, Bapak/Ibu bisa mencoba berbagai cara mengobati ikan luka dan cara mengobati ikan yang sakit dengan beberapa metode berikut ini.
1. Berdasarkan Jangka Waktu
Ada tiga jenis jangka waktu untuk menentukan treatment yang tepat digunakan untuk menyembuhkan ikan, di antaranya:
- Jangka pendek, ada dua cara mengobati ikan sakit yakni menggunakan metode perendaman dan pembilasan. Tujuan jenis pengobatan ikan ini adalah agar virus teratasi dengan cepat dalam skala besar untuk meminimalisir stres dan toksin.
- Jangka panjang, metode pengobatan jenis jangka panjang bertujuan untuk memperbaiki sistem pengelolaan dan perawatan ikan untuk mencegah munculnya jenis penyakit yang sama. Caranya dengan melakukan pemandian yang menggunakan aliran air tetap selama satu jam.
- Jangka waktu tak terbatas, tahapan yang terakhir adalah dengan membersihkan kolam atau media budidaya dengan memberikan beberapa vitamin atau suplemen.
2. Melakukan Karantina
Metode karantina bisa diartikan sebagai cara mengobati ikan sakit dengan memisahkan ikan tersebut dari kawanannya untuk meminimalisir terjadinya infeksi penyakit kepada ikan lainnya.
Bapak/Ibu perlu membuat satu media khusus yang diperuntukkan sebagai tempat untuk ikan menjalani masa isolasi. Ada tiga level dan teknik karantina, di antaranya:
- Level budidaya, karantina diterapkan dengan tujuan untuk memantau ikan yang sakit dan mencegah terjadinya penularan terhadap ikan lain yang berada di satu kolam budidaya yang sama.
- Level nasional, metode pengobatan ikan yang sakit dalam skala nasional bertujuan untuk menjaga dan mengontrol kesehatan hewan akuatik. Langkah-langkah yang dilakukan misalnya saja menyusun daftar pathogen nasional, mendiagnosis penyakit, menerbitkan sertifikat kesehatan, sampai zonasi penyakit.
- Level internasional, di level ini penerapannya sudah lebih ketat dengan menerapkan International Council for The Exploration of The Sea) yang meliputi risk communication, management, dan risk assessment.
3. Metode Fisik
Adapun metode fisik diterapkan sebagai salah satu cara mengobati ikan yang luka dengan fokus menghilangkan pathogen yang berada di media budidaya. Cara menghilangkan pathogen dari media budidaya dengan melakukan radiasi UV atau menggunakan metode mikrofiltrasi.
Akan tetapi, bila sumber pathogen berasal dari bahan polutan maka Bapak/Ibu bisa melakukan diinaktivasi dengan cara melakukan pengenceran air, filtrasi karbon, dan biofiltrasi.
Media budidaya yang dijadikan tempat karantina juga perlu dipaparkan sinar matahari, atau sinar UV, atau bisa juga dengan meningkatkan suhu air agar pathogen hilang.
4 Metode Pengobatan Penyakit Ikan
Selain yang telah disebutkan di atas, ada 4 metode pengobatan penyakit ikan lainnya yang bisa dilakukan saat ikan berada di media isolasi atau saat seluruh ikan di dalam satu kolam yang sama terjangkit penyakit.
1. Perendaman
Ada tiga treatment di dalam proses pengobatan ikan yang sakit menggunakan metode perendaman, antara lain:
- Pencelupan (Dips), dengan memberikan obat dalam dosis yang cukup tinggi untuk beberapa detik.
- Perendaman jangka pendek (Short Bath), dengan memberikan obat dalam dosis yang cukup tinggi untuk beberapa menit.
- Perendaman jangka panjang (Long Bath), dengan memberikan obat dalam dosis yang cukup tinggi untuk beberapa jam atau beberapa hari.
Metode perendaman ini hanya bisa dilakukan apabila ikan yang terjangkit penyakit sudah dipisahkan dari ikan lainnya atau apabila dalam satu kolam budidaya hampir seluruh ikan terjangkit penyakit yang sama.
Aturan pemberian dosis untuk obat berbentuk padat atau serbuk adalah 1 ppm yang setara dengan 1 mg/L atau 1 gram obat/m3. Sedangkan obat dalam bentuk cairan bisa diberikan dalam dosis 1 ppm = 1 ml obat/m3 air.
2. Pakan Ikan
Cara mengobati ikan sakit melalui pakan cukup efektif di masa awal ikan terinfeksi virus. Sebab, ikan masih memiliki nafsu makan sehingga Bapak/Ibu bisa menyembuhkan ikan sejak dini sebelum penyakitnya menular ke ikan lainnya atau sebelum virus menjalar ke seluruh tubuh ikan.
Untuk anakan ikan atau ikan berukuran lebih kecil satuan dosis yang digunakan adalah mg/kg, sedangkan untuk ikan berukuran besar menggunakan satuan dosis obat/kg.
Cara mengobati ikan sakit melalui pakan, antara lain:
- Beri sedikit cairan pada permukaan pakan menggunakan alat semprot khusus.
- Lalu, balurkan obat atau antibiotik pada permukaan pakan secara merata.
- Selanjutnya, lapisi permukaan ikan tersebut dengan pelapis khusus seperti putih telur atau minyak sayur agar obat dan antibiotik pada pakan ikan tak mudah larut dalam air.
- Jemur pakan ikan selama beberapa waktu sebelum akhirnya ditebar ke kolam ikan.
3. Pengolesan
Cara mengobati ikan luka lebih cocok menggunakan metode pengolesan langsung ke tubuh ikan, karenanya metode pengolesan ini hanya cocok diterapkan pada ikan yang jelas memiliki gejala fisik seperti luka atau borok.
Adapun kadar atau dosis obatnya terbagi menjadi dua, yakni melalui perendaman ataupun pemberian pakan.
Pemberian Obat Melalui Perendaman
Dosis yang dibutuhkan, antara lain:
- Untuk media berukuran 3 x 2 x 1 m = 6 m3 diisi air setinggi 7,5 cm dengan total volume air 4,5 m3.
- Dosis Oxytetracycline sebanyak 10 ppm.
- Dosis antibiotik (OTC) yakni 10 gr x 4,5 = 45 gr. Apabila obat dalam bentuk cairan maka dosisnya menjadi 45 ml.
Pemberian Obat Melalui Pakan
Asumsikan bahwa banyaknya ikan yang terjangkit penyakit sebanyak 1.000 ekor dengan rata-rata berat tubuh 200 gr/ekor. Maka total berat ikan yang berada di kolam budidaya sebesar 200 ribu gr atau setara dengan 200 kg.
Berikan pakan ikan dengan kadar 3 persen dari bobot ikan per hari. Dalam kasus ini berarti kadar pakan ikan sebesar 6 kg/hari. Dosis Oxytetracycline sebanyak 50 mg/kg pakan yang diberikan selama 5 hari.
Dosis antibiotik (OTC) yakni 50 mg x 6 x 5 = 1.500 mg atau setara dengan 1,5 gr.
4. Penyuntikan
Ada dua cara penyuntikan yang digunakan sebagai metode atau cara mengobati ikan sakit. Pertama disuntikkan langsung ke dalam rongga perut, lebih tepatnya di antara kedua sirip perut atau di depan anus dengan sudut kemiringan jarum suntik berkisar 30 derajat.
Sementara cara yang kedua yakni disuntikkan melalui otot, lebih tepatnya di bagian punggung atau pada sisik ikan yang berada 3-5 dari kepala ikan. Sudut kemiringan jarum suntik berkisar antara 30 derajat sampai 40 derajat.
Metode Pemusnahan
Cara mengobati ikan sakit yang terakhir adalah menggunakan metode pemusnahan atau eradikasi.
Metode ini merupakan metode alternatif yang terakhir apabila 4 metode pengobatan penyakit ikan dan cara mengobat ikan sakit lainnya kurang ampuh diterapkan pada ikan yang sakit.
Pemusnahan perlu dilakukan dengan tujuan agar ikan-ikan lain yang masih sehat tidak tertular penyakit yang sama.
Pasalnya, saat ikan lain ikut terjangkit penyakit yang sama dalam jumlah yang banyak, maka Bapak/Ibu berpotensi mengalami kerugian yang cukup banyak di masa panen nanti.
Jadi, tak apa untuk memusnahkan satu atau dua ikan yang terjangkit virus mematikan dibanding harus mengorbankan seluruh ikan yang ada di dalam kolam budidaya.
Ada dua metode pemusnahan, yakni melalui pembakaran, pengolahan ikan menjadi masakan, dan pendam atau kubur.
Ketentuan mengubur ikan yang terinfeksi adalah dengan menguburnya di kedalaman 2 m dan minimal jarak dari kolam budidaya sejauh 20 m.
Setelah membuat lubang, Bapak/Ibu perlu memberikan kapur atau membakar ikan terlebih dulu. Lalu tutup dengan lapisan tanah hingga ketebalan 60 sampai 80 cm.
Faktor-faktor Penting Sebelum Melakukan Pengobatan
Lakukan treatment atau cara mengobati ikan sakit sesuai dengan prosedurnya agar tidak berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup ikan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu Bapak/Ibu cermati sebelum mengobati ikan, di antaranya adalah:
- Ketepatan dalam memberikan diagnosis penyakit.
- Akurat dalam memberikan metode pengobatan, jenis obat, dan dosisnya.
- Keleluasaan saat mendapatkan obat dan harga.
- Waktu luruh obat yang pendek.
- Potensi keberhasilan pengobatan.
- Ketepatan dalam menentukan metode atau cara mengobati ikan sakit.
Dengan kata lain, Bapak/Ibu harus benar-benar memahami bagaimana gejala ikan yang terjangkit bakteri, jamur, parasit, atau virus jahat lainnya dengan tepat.
Butuh Bantuan Budidaya Ikan?
Bapak/Ibu perlu untuk mengenali gejala dan jenis-jenis penyakit ikan dengan cepat dan tepat agar tidak mengalami kerugian.Untuk membantu Bapak/Ibu dalam budidaya ikan, eFishery hadir dengan aplikasi serba ada eFisheryKu.
eFisheryKu adalah aplikasi dari eFishery yang menjadi andalan Pembudidaya di Indonesia mulai dari awal siklus budidaya hingga panen. eFisheryKu menyediakan pakan ikan berkualitas dengan harga terbaik di fitur Beli Pakan, bantuan akses ke lembaga keuangan terpercaya untuk mendukung bisnis budidaya Bapak/Ibu dengan Kabayan, dan tempat menjual ikan hasil panen Bapak/Ibu dengan harga terbaik di fitur Lapak Ikan. Selain itu, eFisheryKu juga sering melakukan diskusi dengan ahli budidaya melalui webinar gratis.
Menarik sekali bukan? Yuk, download eFisheryKu sekarang dengan klik tombol di bawah ini!