Cara mengelola tambak udang yang tepat akan meningkatkan produktivitas panen udang Bapak/Ibu. Tentunya mengelola tambak udang memerlukan sebuah strategi khusus dan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya udang mulai dari manajemen produksi, mengontrol kualitas air, hingga metode panen, dan pasca panen.
Jika budidaya tambak udang sudah berkembang besar, tentunya Bapak/Ibu akan kesulitan melakukannya sendiri. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu bekerja sama atau mempekerjakan sumber daya manusia (SDM) yang tepat dan profesional.
Lalu SDM apa saja yang diperlukan dalam budidaya tambak udang? Dalam artikel ini akan kita bahas lengkap mulai dari SDM yang tepat hingga faktor lain agar budidaya udang Bapak/Ibu dapat sukses.
Menentukan SDM Tambak Udang yang Tepat
Cara mengelola tambak udang yang pertama yaitu memilih teknisi tambak udang. Sumber daya manusia (SDM) yang tepat akan membantu Bapak/Ibu dalam mengembangkan budidaya udang. Berikut ini teknisi tambak udang yang harus Bapak/Ibu perlukan.
1. Teknisi Peralatan Budidaya
Tambak udang yang besar tentunya menggunakan beberapa teknologi seperti kincir, motor, pompa genset, dinamo, dan jaringan listrik yang baik. Teknologi tersebut berfungsi untuk memastikan kesuksesan operasional dalam budidaya. Lalu bagaimana jika terjadi kendala pada peralatan tersebut?
Oleh karena itu, dibutuhkan SDM teknisi tambak udang yang mampu menguasai peralatan dalam tambak udang. SDM dengan latar belakang teknik mekanik dan teknik elektro akan mampu untuk mengatasi permasalahan dalam teknologi budidaya udang.
2. Tim Akuakultur
Teknisi tambak udang selanjutnya yaitu tim akuakultur. Tim ini terdiri dari manajemen perikanan, analis laboratorium, dan ahli budidaya. Tim manajemen akan mengontrol workflow kegiatan budidaya tambak udang, menentukan jumlah dan kapasitas produksi, hingga mengontrol hasil dan jumlah panen. Tentunya SDM yang diperlukan punya latar belakang manajemen perikanan.
Selanjutnya yaitu peran dari analis laboratorium untuk menjaga kualitas dari air tambak. Analis laboratorium ini harus mampu mengecek kadar pH, NH3, dan kadar oksigen terlarut di perairan tambak udang. Dengan demikian, kualitas air tetap terjaga dan udang dapat tumbuh dengan optimal. SDM yang diperlukan harus menguasai mikrobiologi, kimia, dan biokimia
Teknisi tambak udang berikutnya yang tak kalah penting yaitu ahli budidaya yang bekerja untuk memastikan agar tambak menggunakan cara budidaya yang tepat, mencegah terjadinya penyakit, hingga mengatasi jika terjadi wabah penyakit pada tambak udang.
3. Tim Keamanan
Tim keamanan merupakan SDM tambak udang yang tidak boleh terlupakan dalam ternak udang. Hal ini dikarenakan keamanan dari tambak merupakan hal yang prioritas. Jangan sampai Bapak/Ibu sudah melakukan produksi dan manajemen tambak dengan benar tapi malah hasil udang dicuri orang. Jadi tim keamanan akan menjaga agar budidaya tambak udang tetap aman dan kondusif.
Pentingnya Water Treatment Pada Tambak Udang
Cara mengelola tambak udang selanjutnya yaitu pengontrolan kualitas air ternak udang atau yang biasa disebut water treatment. Dengan begitu, kualitas air pada tambak tetap terjaga. Bahkan ketika melakukan pergantian air, limbah dari tambak udang tidak mencemari lingkungan.
Air pada budidaya tambak udang tidak boleh dibuang langsung ke perairan. Hal ini dikarenakan air pada tambak udang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi seperti nitrogen, fosfor, dan zat organik yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Zat tersebut berasal limbah dari pakan yang tidak termakan, kotoran udang, bangkai udang, bakteri, dan fitoplankton.
Water treatment pada budidaya tambak udang juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak udang. Kualitas air tambak udang yang rendah dapat menjadi sarang dari bakteri dan patogen penyebab penyakit pada udang. Pasalnya, bakteri patogen mudah hidup di air yang kotor dan punya kandungan zat organik yang tinggi. Oleh karena itu, kualitas air harus dijaga dengan baik sehingga tidak menjadi sarang penyakit.
Jika sudah terjadi wabah, maka akan sangat sulit mengatasinya. Apalagi, penyakit udang sangat mudah menyebar dari udang satu ke udang lainnya. Contoh kasusnya pernah terjadi di Hainan China pada tahun 2013 dimana 80% Petambak mengalami gagal panen udang.
Jadi menjaga kualitas air tambak menjadi kunci penting untuk menghindari penyakit hingga wabah pada tambak udang. Lalu bagaimana water treatment bekerja untuk menjaga kualitas air tambak udang?
Umumnya, water treatment yang banyak dilakukan oleh Petambak yaitu membuat tandon air. Tandon air berfungsi untuk mengendapkan air sebelum masuk ke dalam kolam budidaya. Dengan begitu, kandungan zat organik penyebab bakteri patogen dapat berkurang. Di sini juga dapat dilakukan proses sterilisasi dengan menggunakan klorin sehingga dapat membunuh bakteri patogen.
Sayangnya, banyak Petambak yang mengabaikan pembuatan tandon dan menganggap bahwa pembuatan tandon memboroskan biaya. Padahal, tandon merupakan bentuk antisipasi terhadap terjadinya kegagalan panen yang memberikan kerugian jauh lebih besar dari pembuatan tandon itu sendiri.
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Belajar Budidaya Udang di eFarm Dijamin Cepat Paham!
Menjadi pebisnis budidaya udang tentunya memiliki banyak tantangan dan rintangan, karena budidaya udang punya seninya. Untuk itu sebagai Petambak kita harus terus belajar memperdalam ilmu dan pengalaman budidaya udang. Sehingga jika ada permasalahan, ilmu yang kita peroleh dapat berguna untuk mencari solusinya.
Pilihan terbaik untuk belajar budidaya udang yaitu di eFarm yang merupakan solusi lengkap untuk belajar budidaya udang. Di sini Bapak/Ibu dapat belajar budidaya udang dari ahli dan teknisi senior budidaya secara GRATIS!
Jangan lewatkan kesempatan berharga ini! Ayo tonton beragam video budidaya udang di fitur Belajar Budidaya dalam Aplikasi eFarm sekarang juga.
Pertanyaan Seputar Cara Mengelola Tambak Udang
Gagal panen udang dapat disebabkan oleh wabah penyakit yang terjadi di tambak udang.
Tambak dapat panen jika udang sudah berusia kurang lebih selama 80 hari.
Syarat kualitas air budidaya udang vaname yaitu pH berkisar antara 7,5-8,5, suhu 26-30 Celcius, dan DO sebesar 4,9-7,9.