Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Anggie Nur
Magister Bioteknologi
Proses budidaya udang tidak lepas dari terjadinya kematian, sehingga Petambak harus tahu penyebab dan cara mengatasi udang vaname mati. Udang vaname adalah salah satu jenis udang yang mudah dibudidayakan tetapi mudah terserang penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dan virus.
Infeksi penyakit pada udang merupakan salah satu penyebab kematian dini udang vaname yang terjadi pada saat tahap pembenihan atau pembesaran. Yuk simak di sini penyebab dan cara mengatasi udang vaname mati!
Penyebab Udang Vaname Mati Dini
Ada banyak penyakit yang menyebabkan kematian dini pada udang. Masing-masing penyakit memiliki sifatnya tersendiri, sehingga kita tidak bisa mengklaim satu penyakit sebagai penyakit yang terparah. Keparahan penyakit bergantung pada kondisi wilayah budidaya, waktu budidaya, dan musim.
Beberapa penyakit yang sering ditemukan di Indonesia adalah AHPND (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease) dan WSSV (White Spot Syndrome Virus). Berikut ini rangkuman penyakit yang jadi penyebab udang vaname mengalami kematian dini dan gejala masing-masing penyakit:
Kedua penyakit yang disebutkan di atas disebabkan oleh virus dan bakteri yang paling sering ditemukan dan banyak menimbulkan kerugian bagi Petambak udang.
Cara Mengatasi Kematian Dini
Mendeteksi udang yang terserang penyakit cukup sulit untuk dilakukan secara langsung. Maka dari itu, Petambak biasa melakukan uji laboratorium sampel udang yang memiliki gejala terserang penyakit. Deteksi perlu dilakukan sedini mungkin, yaitu saat udang mulai menunjukkan gejala-gejala tidak normal. Hal ini dilakukan karena udang akan lebih sulit untuk diobati jika sudah memiliki tanda-tanda serangan pada tubuhnya.
Umumnya, untuk mengobati udang yang terserang penyakit, Bapak/Ibu bisa memberikan antibiotik. Namun saat ini penggunaan antibiotik dilarang karena dapat menyebabkan resisten patogen terhadap antibiotik dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Beberapa Petambak mengatasi kematian dini akibat serangan virus dan bakteri dengan cara berikut:
- Jika ada udang yang sudah terserang penyakit, semua udang dalam satu kolam diangkat atau dimatikan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit ke kolam lainnya. Udang yang sudah mati harus langsung dibersihkan dari kolam agar tidak mengundang burung yang bisa memicu terjadinya penularan penyakit ke kolam lain. Segera lakukan pengeringan dan disinfeksi kolam supaya patogen penyebab penyakit mati, tidak menular ke udang lain, dan tidak menyerang udang di siklus selanjutnya.
- Membesarkan udang yang tersisa sampai size tertentu agar harganya bisa lebih naik. Namun, solusi ini hanya berlaku pada gejala yang tidak cukup serius dan masih bisa dilanjut siklusnya. Kuncinya adalah perbaikan kualitas air dengan penumbuhan plankton, pergantian air, dan pemakaian probiotik yang sesuai sehingga kualitas air tetap stabil.
Jika ada ciri-ciri penyakit, penanganan udang harus segera dilakukan. Bapak/Ibu harus bisa mengetahui penyakit apa yang menyerang udang dengan mendeteksi gejala yang dialami udang dan memberikan perawatan yang tepat sesuai dengan penyakitnya.
3 Cara Mencegah Udang Vaname Mati Dini
Hal terpenting yang perlu dilakukan untuk menghindari kematian dini pada udang vaname adalah melakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ini dilakukan dengan tujuan menjaga kualitas tambak untuk meminimalkan masuknya patogen ke kolam tambak udang. Berikut ini rekomendasi cara mencegah udang vaname mati dini akibat virus dan bakteri dalam budidaya udang:
1. Memilih Induk Udang yang Terbaik
Pilih udang yang baik dan dapat dipastikan bebas dari patogen spesifik atau Specific Pathogen Free (SPF). Induk udang yang SPF bisa didapatkan dengan prosedur biosecurity yang tepat, misal dengan membersihkan indukan yang memasok telur.
2. Menjaga Kebersihan Fasilitas Tambak
Siapapun yang bekerja dan memasuki wilayah tambak harus dalam kondisi steril. Caranya adalah dengan memakai sepatu bot steril, mencuci tangan, dan disinfeksi alas kaki sebelum masuk ke wilayah tambak.
3. Mengimplementasikan Biosekuriti
Biosekuriti merupakan tindakan pencegahan masuknya inang penyakit agar lingkungan tambak terkontrol dengan maksimal dan bebas dari penyakit. Ada banyak langkah dalam biosekuriti, namun cara ini sangat efektif menjaga tambak dari penyakit.
Jika ketiga cara pencegahan di atas tidak dipraktikkan dengan benar, wajar saja jika kematian dini udang vaname selalu terjadi pada tambak udang Bapak/Ibu. Oleh karena itu, Bapak/Ibu wajib menjaga kesehatan udang dan menjaga kondisi lingkungan tetap optimal. Apabila Bapak/Ibu masih kebingungan seputar penanganan penyakit budidaya, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi melalui fitur Konsultasi Budidaya di eFarm.
Cegah Kematian Udang Vaname dengan Konsultasi Budidaya eFarm!
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Meskipun serangan penyakit udang merupakan tantangan utama dalam berbudidaya udang, hal itu dapat dicegah dan diatasi dengan mempraktikkan pengelolaan tambak yang baik dan sistem biosekuriti yang kuat. Apabila Bapak/Ibu masih bingung dan ingin mengkonsultasikan permasalahan budidaya, Bapak/Ibu bisa mencoba fitur Konsultasi Budidaya eFarm!
eFarm adalah aplikasi yang menyediakan berbagai solusi untuk permasalahan budidaya udang Bapak/Ibu. Salah satu fitur yang bisa Bapak/Ibu manfaatkan adalah Konsultasi Budidaya, di mana Bapak/Ibu bisa mengobrol dan mengonsultasikan permasalahan Bapak/Ibu langsung dengan ahli budidaya udang. Fitur ini akan membantu Bapak/Ibu mendapatkan solusi atas permasalahan budidaya dengan mudah!
Jadi tunggu apa lagi? Konsultasikan permasalahan budidaya udang Bapak/Ibu melalui eFarm!
Anggie Nur - Magister Bioteknologi
Anggie merupakan lulusan sarjana dan magister bioteknologi serta memiliki pengalaman riset di dunia perikanan khususnya udang
Pertanyaan Seputar Kematian Dini pada Udang
Salah satu penyebab terjadinya kematian dini pada udang adalah beragam jenis penyakit. Masing-masing penyakit memiliki sifatnya tersendiri, sehingga kita tidak bisa mengklaim satu penyakit sebagai penyakit yang terparah. Keparahan penyakit bergantung pada kondisi wilayah budidaya, waktu budidaya, dan musim.
Cara mengatasi udang vaname mati dini dalam budidaya udang yaitu memilih genetik induk udang yang terbaik dan bebas dari patogen spesifik atau Specific Pathogen Free (SPF), menjaga kebersihan fasilitas tambak, serta mengimplementasi biosekuriti agar lingkungan tambak terkontrol dengan maksimal dan bebas dari penyakit.
- FAO, 2012. Species Fact Sheets: Penaeus monodon. Fisheries and Aquaculture Department.
- Hanggono B, Lestari Y, Fatmawati, Waluya J, Yuli T. 2019. Deteksi Cepat Enterocytozoon Hepatopenaei (Ehp) Pada Udang Vaname (Penaeus Vannamei). Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau dan Laut. Vol. 14:53-40.
- Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Nomor Kep/26/MEN/2013 Tentang Usaha Perikanan Tangkap Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.
- Lightner D V.1996. A Hand book of Shrimp Pathology and Diagnostic.
- NACA. 2012. Report of the Asia-Pacific emergency regional consultation on the emerging shrimp disease: Early mortality syndrome (EMS)/acute hepatopancreatic necrosis syndrome (AHPNS). Network of Aquaculture Centres in Asia-Pacific. Bangkok. Thailand.
- Shinn J. Pratoomyot D, Griffiths T, Trong N V, Jiravanichpaisal, Briggs. 2018. Asian Shrimp Production and the Economic Costs of Disease. Asian Fisheries Science. Vol. 31: 29-58.