cara mengatasi blooming alga yang merugikan tambak udang
cara mengatasi blooming alga yang merugikan tambak udang

Cara Mengatasi Blooming Alga yang Merugikan Tambak Udang

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Syavin Pristiwayuning
Syavin Pristiwayuning

Penulis Makalah Ilmiah Perikanan

Cara mengatasi blooming alga adalah hal pertama yang harus Bapak/Ibu ketahui ketika terjadi ledakan alga di tambak. Namun, blooming alga ada banyak jenisnya, sehingga cara penanganannya pun tidak bisa disamakan. Yuk, ketahui apa saja jenis blooming alga beserta penyebab, dampak, dan cara penanganannya di artikel ini! 

Penyebab Terjadinya Blooming Alga 

Blooming algae atau yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ledakan alga adalah fenomena ketika jumlah alga di suatu perairan sudah melebihi jumlah maksimum dan tidak bisa dikendalikan lagi. Jumlah alga yang tidak bisa dikendalikan ini akan menghasilkan racun yang sangat berbahaya bagi pertumbuhan udang, ikan, serta biota air lainnya.

petambak membersihkan tambak udang
Sumber: eFishery

Blooming alga perlu mendapat perhatian khusus karena tidak hanya memengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem perairan, tetapi juga “kesehatan” ekonomi di suatu wilayah, terutama wilayah yang pendapatannya bergantung pada budidaya perairan.

Alga merupakan sekumpulan organisme yang berperan penting dalam mendukung kesuburan tambak udang. Dengan demikian, tidak semua alga berbahaya bagi udang.

Fenomena berkembangnya alga menjadi mikroorganisme yang merugikan dan meracuni udang disebut dengan harmful algae blooms (HABs). HABs menyebabkan masalah yang serius pada budidaya ikan dan udang karena dapat menimbulkan off flavor (menghambarkan rasa daging ikan dan udang), mempengaruhi kualitas air, serta meracuni ikan atau udang.

Blooming alga disebabkan oleh nutrisi (terutama fosfor dan nitrogen) yang menumpuk sehingga alga mendapatkan “makanan” yang berlebihan.

Jenis Blooming Alga yang Merugikan Tambak Udang & Cara Menanganinya

Dilihat dari jenisnya, ada 3 blooming alga yang merugikan tambak udang. Alga-alga tersebut adalah Blue Green Algae (BGA), Dinoflagellata, dan Prymnesium. Untuk mengetahui penyebab, dampak, serta cara menanganinya, perhatikan tabel berikut!

jenis, penyebab, dampak, dan cara penanganan blooming alga di tambak udang

1. Blue Green Algae (BGA)

Blue Green Algae (BGA) adalah alga yang mendapatkan energi melalui proses fotosintesis. BGA atau yang juga disebut cyanobacteria mendapatkan warna hijau dan birunya dari kombinasi pigmen klorofil dan fikosianin. 

Alga yang bisa hidup di air tawar, payau, dan asin ini berkembang biak melalui proses pembelahan sel dan pembentukan spora. BGA tidak bisa tumbuh dengan baik kecuali pada air dengan suhu 25-35 °C dan pH 7,5-9. 

blooming blue green algae
Sumber: Lilly Center for Lakes & Streams

BGA sangat berbahaya bagi pertumbuhan udang karena mampu menghasilkan racun yang berbahaya, merusak jaringan hepatopankreas, dan memicu tumbuhnya penyakit pada udang. 

Namun, tidak semua spesies blue green algae berbahaya bagi udang. Ada beberapa BGA yang bisa meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam air tambak melalui proses fotosintesis dan menjadi bioindikator baik dan buruknya suatu tambak. Untuk menangani blooming BGA di tambak udang, Bapak/Ibu bisa melakukan:

  1. Sirkulasi air untuk mengencerkan kepadatan BGA
  2. Siphon yang diikuti dengan pemupukan lanjutan untuk menggeser dan menekan BGA
  3. Menaikkan kadar salinitas air di tambak untuk membunuh BGA karena ada beberapa jenis BGA yang tidak tahan dengan salinitas tinggi. Namun, tetap perhatikan kisaran salinitas yang optimal untuk udang.
  4. Menurunkan kadar phospat yang ada di dalam air dan meningkatkan nitrogen, karena BGA tumbuh pada rasio 15

2. Dinoflagellata

Dinoflagellata merupakan jenis alga yang berukuran 7 µ-2 mm. Sama seperti BGA, jenis alga yang mempunyai dua flagel ini bisa hidup di air laut, payau, maupun tawar. 

Dinoflagellata mempunyai beberapa spesies yang mampu menghasilkan cahaya dan neurotoksin, yaitu luminescence yang mengeluarkan cahaya biru cerah pada waktu gelap. Aktivitas dari dinoflagellata tersebut dipicu oleh enzim (luciferases) atas luminescent (luciferins) dan oksigen. Selain itu, blooming algae Dinoflagellate juga bisa mengubah warna air tambak menjadi merah (red tide)

blooming dinoflagellata
Sumber: Seagazing

Dampak blooming algae Dinoflagellata adalah:

  1. Mengubah warna air tambak menjadi merah (red tide)
  2. Menurunkan kadar oksigen air tambak
  3. Memicu tumbuhnya penyakit Diarrhetic Shellfish Poisoning (DSP) dan penyakit Paralytic Shellfish Poisoning (PSP)
  4. Merusak insang ikan/udang
  5. Mematikan udang karena toksin yang dikeluarkannya
  6. Menurunkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam perairan yang memicu peningkatan konsentrasi senyawa beracun seperti amonia dan H2S
  7. Memicu fluktuasi pH yang meningkatkan patogen dalam kolam sehingga peluang terjadinya penyakit pada udang menjadi tinggi

Dampak dari adanya blooming Dinoflagellata memang sangat buruk. Namun, dampak tersebut bisa diatasi dengan cara-cara berikut ini:

  1. Memperbaiki Kualitas Air
  • Melakukan pengenceran saat malam hari untuk mengurangi kepadatan plankton yang menyebabkan red tide atau yang mengandung toksin. Kemudian, di pagi hari Bapak/Ibu bisa melakukan pengapuran atau pupuk lanjutan untuk menumbuhkan plankton baru yang lebih aman
  • Mengurangi Dinoflagellata yang ada di permukaan air tambak agar turun ke dasar dengan Ca(OH)2 
  • Memberikan natrium metasilikat sebanyak 1 ppm
  1. Memperbaiki Nafsu Makan Udang

Untuk memperbaiki nafsu makan udang, Bapak/Ibu bisa menggunakan Chemo Attractant yang bisa membantu meningkatkan nafsu makan & penyerapan pakan di usus udang.

3. Prymnesium

blooming prymnesium
Sumber: IASToppers

Selain BGA dan dinoflagellata, blooming alga yang juga bisa menjadi toksik bagi udang dan organisme air lainnya adalah Prymnesium parvum. Alga yang ukurannya sangat kecil (< 10µ) ini juga dikenal dengan alga emas dan mengandung klorofil a dan c yang memungkinkannya bisa melakukan fotosintesis. 

Prymnesium mampu menghasilkan beberapa toksin, antara lain: ichthyotoxin , cytotoxin, dan hemolysin. Prymnesium juga menyebabkan warna air menjadi kuning coklat dan berbusa jika diaerasi, menurunkan nafsu makan, menghambat pertumbuhan, merusak sel darah merah, membuat insang tidak dapat menyaring toksin, bahkan bisa menyebabkan kematian. Blooming Prymnesium dapat diatasi dengan treatment menggunakan potassium permanganate sebanyak 2-4 mg/l.

Konsultasikan Cara Penanganan Blooming Alga Langsung dengan Ahlinya!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Dapatkan konsultasi gratis terkait penanganan blooming alga dengan ahli budidaya dari eFishery melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm

Selain bisa berkonsultasi langsung tentang blooming alga, di fitur Konsultasi Budidaya Bapak/Ibu bisa mengetahui tips menarik lainnya seputar budidaya udang.

Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya!

Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan

Berpengalaman sebagai asisten koordinator pelatihan teknisi pada tahun 2020 dan saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery

  • https://wpheadless.efishery.com/id/resources/cara-mengatasi-blue-green-algae/
  • https://fistx.co.id/2022/08/01/dinoflagellate-pada-lingkungan-budidaya-udang
  • https://tpwd.texas.gov/landwater/water/environconcerns/hab/ga/bio.phtml
  • https://www.academia.edu/38860638/BUDIDAYA_UDANG