cara menetaskan telur ikan gurame
cara menetaskan telur ikan gurame

Cara Menetaskan Telur Ikan Gurame yang Paling Aman & Tepat

Sebagai Pembudidaya profesional ataupun pemula, Bapak/Ibu perlu mengetahui cara menetaskan telur ikan gurame untuk menghasilkan benih yang berkualitas baik. Proses ini cukup krusial untuk menentukan keberhasilan budidaya ikan gurame. Selain itu, Bapak/Ibu perlu memastikan bahwa penetasan telur ikan gurame harus dilakukan dengan cara yang tepat dan hati-hati.

Dengan demikian, Bapak/Ibu harus melengkapi informasi tentang ciri ikan gurame mau bertelur dan cara penetasannya. Simak ulasannya di sini, ya!

Tanda-Tanda Ikan Gurame Mau Bertelur

tanda tanda ikan gurame mau bertelur
Sumber: Petani Desa Jaya

Tahukah Bapak/Ibu usia berapa ikan gurame bertelur? Idealnya, induk gurame yang dapat dipijahkan saat berumur 5 tahun. Namun, masa produksi optimal induk gurame betina berlangsung selama 5-7 tahun. Makin tua umur induk gurame, jumlah telur yang dihasilkan makin menurun tetapi kualitas telur makin baik.

Setelah mengetahui umur induk gurame yang siap dipijahkan, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui tentang tanda-tanda ikan gurame mau bertelur. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

  1. Perut induk gurame betina bulat dan besar
  2. Susunan sisik tampak lebih renggang dan sedikit terbuka
  3. Gerakan menjadi lebih lambat
  4. Pangkal sirip dada berwarna terang dan keputihan
  5. Alat kelamin berwarna kemerahan dan menonjol ke luar
  6. Terdapat bintik-bintik kecil pada area perut ikan gurame
  7. Terdapat tonjolan pada dahi induk gurame
  8. Bibir induk gurame tampak lebih tipis

Cara Penetasan Telur Ikan Gurame

cara penetasan telur ikan gurame
Sumber: Titikdua.net

Setelah mengetahui ciri-ciri ikan gurame mau bertelur, Bapak/Ibu perlu mengetahui cara pemijahan ikan gurame yang tepat. Dalam melakukan pemijahan ikan gurame, Bapak/Ibu perlu memastikan kolam ikan gurame dalam kondisi bersih. Setelah itu, Bapak/Ibu dapat mengisi air sekitar setengah dari tinggi kolam.

Langkah selanjutnya adalah Bapak/Ibu dapat memasang sarang apung dari serabut kelapa atau ijuk. Jumlah sarang apung disesuaikan dengan jumlah betina yang akan dipijahkan, kemudian diamkan kolam selama beberapa hari sebelum digunakan.

Setelah kolam siap, Bapak/Ibu dapat memasukkan ikan gurame jantan dan betina ke dalam kolam pemijahan dengan perbandingan 2:1. Bapak/Ibu dapat memasukkan ikan pada kolam pemijahan di malam hari. Proses pemijahan biasanya terjadi selama 6 sampai 8 jam. Keesokan harinya Bapak/Ibu dapat mengamati apakah sudah ada telur pada sarang yang telah disiapkan.

Bila telah dipastikan bahwa sarang berisi telur, maka telur dapat dipanen dan dipindahkan ke tempat penetasan telur. Panen dilakukan dengan mengangkat sarang secara hati-hati ke dalam wadah yang berisi air kolam. Hal tersebut dimaksudkan agar kondisi air tidak berubah untuk meminimalkan kematian telur.

Setelah Bapak/Ibu mengetahui cara pemijahan ikan gurame hingga pemanenan telur, saatnya Bapak/Ibu mengetahui cara penetasan telur ikan gurame yang tepat dan aman.

1. Persiapan Wadah Penetasan Telur

Wadah penetasan telur yang dapat Bapak/Ibu gunakan adalah kolam, bak plastik, akuarium, dan wadah lainnya. Sebaiknya, Bapak/Ibu mempersiapkan wadah penetasan sekitar 1-2 hari sebelum pemijahan ikan gurame.

Setelah itu, Bapak/Ibu dapat melakukan pengisian air dengan ketinggian sekitar 20 cm dan berikan aerasi agar kolam penetasan memiliki oksigen yang cukup. Bapak/Ibu juga perlu memberikan larutan methylene blue sebanyak 1 cc/liter untuk meminimalkan infeksi jamur pada telur.

Tak hanya itu, Bapak/Ibu juga perlu memastikan suhu sekitar 29-30 ℃ untuk meningkatkan derajat penetasan telur dan pastikan kadar oksigen > 4 mg/l.

2. Pastikan Telur Hidup

Membedakan telur yang hidup dan telur mati dapat dilihat dari warnanya. Telur yang hidup berwarna kuning cerah. Sedangkan, telur yang mati atau rusak berwarna kuning muda agak keputihan. Kematian telur disebabkan karena tidak dibuahi atau telah diserang oleh Saprolegnia yang menyebabkan telur mati dan membusuk.

Sebelum telur ditetaskan, sebaiknya Bapak/Ibu menghitung jumlah larva yang akan dihasilkan, sehingga dapat memperhitungkan kebutuhan pakan secara tepat. Caranya adalah dengan menakar telur ikan dalam wadah tertentu seperti cangkir atau gelas, kemudian hitung dan kalikan dengan jumlah cangkir telur yang dihasilkan. 

Biasanya, satu induk gurame betina dapat menghasilkan telur sekitar 5.000-7.000 dalam sekali pemijahan.

3. Penetasan Telur Ikan Gurame

Proses penetasan telur ikan gurame dapat berlangsung selama 40 sampai 72 jam. Jika cuaca di lingkungan dingin maka telur akan lebih lama menetas. Namun, jika cuaca panas maka telur akan lebih cepat menetas.

Pemberian Pakan Setelah Penetasan Telur

Pada saat benih ikan baru menetas, larva ikan mendapatkan makanan dari kuning telur yang terdapat dalam tubuhnya. Setelah kuning telur habis maka larva ikan gurame harus mendapatkan makanan dengan nutrisi yang cukup untuk mempercepat pertumbuhan, menangkal bibit penyakit, dan membantu peningkatan ukuran tubuh.

Dalam melakukan pemberian pakan, sebaiknya Bapak/Ibu menghindari pemberian pakan berlebihan karena dapat membuat larva ikan gurame cepat gemuk dan mudah terserang penyakit. Begitu juga sebaliknya, kekurangan pakan dapat menyebabkan tubuh larva menjadi kurus, pertumbuhannya lambat, dan mudah terserang penyakit.

Larva ikan gurame dapat diberi pakan alami yang ada di kolam (plankton) dan suspensi kuning telur. Pemberian suspensi kuning telur dilakukan sebanyak 5 kali per hari (1 butir untuk sekitar 100.000 larva) sampai berumur 15 hari.

Setelah larva gurame berumur 15 hari atau berukuran 3-4 cm, maka pakan dapat diganti dengan pelet yang diameternya 0,6-0,8 mm. Jika benih sudah berukuran 5-6 cm, pakan dapat diganti lagi dengan jenis pelet yang diameternya lebih besar sekitar 1 mm. Pemberian pakan dengan pelet berukuran kecil dapat dilakukan dengan frekuensi 3-4 kali sehari.

Pemberian pakan dengan menggunakan pelet harus diperhatikan dengan benar. Jika pakan ikan yang diberikan berlebihan dan tidak termakan oleh ikan, maka kolam akan menjadi kotor sehingga perlu dilakukan proses pembersihan kolam (shipon).

Dapatkan Dukungan Budidaya Ikan dari eFisheryKu!

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa penetasan telur ikan gurame cukup krusial untuk menentukan keberhasilan budidaya.Tapi kini, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir karena sekarang sudah ada aplikasi serba ada eFisheryKu.

eFisheryKu adalah aplikasi budidaya ikan yang dibuat untuk membantu Bapak/Ibu dalam memajukan bisnis budidaya. eFisheryKu membuka akses ke lembaga keuangan yang diawasi/berizin OJK yang mencakup pakan, benih, dan sarana produksi lainnya melalui Kabayan (Kasih, Bayar, Nanti).

Dengan adanya Kabayan, Bapak/Ibu berkesempatan mendapatkan pakan dan pelet ikan berkualitas terbaik dan membayarnya ketika sudah panen. Sehingga, Bapak/Ibu bisa mengembangkan bisnis ikan gurame milik Bapak/Ibu. Pengajuan Kabayan pun juga mudah, Bapak/Ibu dapat mendaftar melalui aplikasi eFisheryKu.

Tunggu apa lagi? Ajukan Kabayan dengan mengisi form di bawah!

Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

*Untuk program Kabayan, eFishery bekerja sama dengan pihak ketiga yang diawasi/berizin dari OJK.

Pertanyaan Seputar Telur Ikan Gurame

Proses penetasan telur ikan gurame dapat berlangsung selama 40 sampai 72 jam atau sekitar 2-3 hari.

Jumlah telur yang dihasilkan oleh satu induk betina berkisar 5000-7000 butir telur.

  • https://mitalom.com/budidaya-perikanan/3022/cara-pembenihan-dan-penetasan-telur-ikan-gurami-tahap-pemijahan-dan-penetasan/
  • https://titikdua.net/penetasan-telur-ikan-gurame/
  • http://www.benihgurame.com/2014/12/cara-menetaskan-telur-gurame-dan.html
  • https://carabudidayaikan9.blogspot.com/2014/08/cara-penetasan-telur-ikan-gurame.html