kiat-kiat mudah cara membuat air payau untuk udang vaname
kiat-kiat mudah cara membuat air payau untuk udang vaname

Kiat-Kiat Mudah Cara Membuat Air Payau untuk Udang Vaname

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Syavin Pristiwayuning
Syavin Pristiwayuning

Penulis Makalah Ilmiah Perikanan

Cara membuat air payau untuk udang vaname terbilang gampang-gampang susah. Apabila Bapak/Ibu ingin membuat kolam budidaya udang, namun lokasi jauh dari pesisir, maka Bapak/Ibu perlu membuat air payau buatan dengan salinitas yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan udang.

Umumnya, udang vaname hidup dalam salinitas berkisar 15-25 ppt. Salinitas air tambak udang vaname yang fluktuatif dapat mempengaruhi konsentrasi kadar garam di dalam tambak. Perairan tambak yang memiliki tingkat salinitas stabil berpotensi dapat mengoptimalkan kelangsungan hidup udang vaname.

Penasaran bagaimana cara membuat air payau untuk udang? Simak selengkapnya di artikel ini!

Karakteristik Air yang Dibutuhkan Udang Vaname

Manajemen kualitas air tambak merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya. Manajemen kualitas air pada tambak merupakan upaya agar kondisi perairan tetap sesuai dengan standar baku mutu kolam budidaya udang. Adapun kisaran optimal parameter kualitas air tambak udang vaname, sebagai berikut:

tabel kisaran optimal parameter kualitas air tambak udang vaname
Sumber: eFishery

Setelah Bapak/Ibu mengetahui kisaran optimal kualitas air tambak yang dibutuhkan udang vaname, Bapak/Ibu akan lebih mudah dalam menjalankan budidaya. Pasalnya, kualitas air yang baik akan membuat udang lebih nyaman dan dapat mendukung pertumbuhan yang lebih optimal.

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air adalah salinitas. Dalam budidaya udang, terdapat klasifikasi perairan berdasarkan salinitas, di antaranya:

  1. Air Tawar : < 0,5 ppt
  2. Air Payau:
    • Oligohaline : 0,5 – 3,0 ppt
    • Mesohaline : 3,0 – 16,5 ppt
    • Polihaline : 16,5 – 30 ppt
  3. Air Asin:
    • Marine : 30 – 40 ppt
    • Brine (hyperhaline) : > 40 ppt

Salinitas ideal untuk air tambak udang memiliki nilai sebesar 10-35 ppt. Namun, kebutuhan tingkat salinitas udang vaname berkisar 15-25 ppt. Untuk menghindari terjadinya stres pada udang, Bapak/Ibu Petambak diharuskan memeriksa tingkat salinitas air dengan rutin.

Upaya yang dilakukan udang vaname untuk mengontrol keseimbangan air dan ion-ion pada tubuh dengan lingkungannya disebut dengan osmoregulasi. Apabila osmoregulasi udang terganggu, maka akan membuat pertumbuhan udang cenderung lambat. Hal tersebut biasanya diakibatkan oleh dinamika salinitas air yang berubah secara signifikan.

Salinitas berkaitan erat dengan osmoregulasi udang vaname. Apabila terjadi penurunan salinitas secara mendadak dengan kisaran yang cukup besar, maka dapat menyulitkan proses osmoregulasi dalam tubuh udang vaname. Sedangkan, apabila salinitas meningkat melebihi batas optimalnya maka pertumbuhan udang akan melambat karena energi lebih banyak terserap untuk osmoregulasi dibandingkan untuk pertumbuhan.

Salinitas air yang terlalu tinggi dapat menghambat terjadinya proses ganti kulit atau molting udang. Pertumbuhan udang sebenarnya lebih cepat pada salinitas rendah, antara 5-10 ppt tapi lebih sensitif terhadap penyakit. Maka dari itu, rentang salinitas optimal adalah 15-25 ppt untuk pertumbuhan udang vaname.

Cara Membuat Air Payau untuk Udang Vaname

Dalam budidaya udang vaname, air adalah komponen utama yang berkaitan erat dengan pembesaran udang vaname. Bapak/Ibu wajib untuk selalu memperhatikan kondisi dan kualitas air. Parameter kualitas air dalam budidaya udang terdiri atas suhu air, tingkat kecerahan air, salinitas, dan pH air tambak.

petambak memeriksa kualitas air tambak udang
Sumber: eFishery

Apabila Bapak/Ibu ingin membudidayakan udang vaname namun lokasi terlalu jauh dari pesisir, Bapak/Ibu dapat membuat air payau buatan menggunakan air tawar dengan cara menaikkan salinitasnya agar sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan udang. Berikut adalah cara membuat air payau dari air tawar untuk udang:

1. Persiapan Bahan

Dalam membuat air payau untuk budidaya udang, Bapak/Ibu perlu mempersiapkan alat dan bahan, seperti kolam bulat dengan diameter 3 meter, mesin aerator, dan garam krosok.

2. Pengisian Air

Untuk membuat air payau dalam proses budidaya, Bapak/Ibu perlu melakukan pengisian air pada kolam bundar dengan ketinggian 90 hingga 100 cm. Bapak/Ibu dapat menggunakan air sungai atau air PDAM yang sudah diendapkan selama semalaman. Pengisian air akan mempengaruhi pembentukan flok pada budidaya udang dengan teknik bioflok.

3. Instalasi Mesin Aerator

Di waktu yang bersamaan dengan pengisian air, Bapak/Ibu dapat melakukan instalasi mesin aerator untuk aerasi. Bapak/Ibu dapat memasukan aerator dalam kolam bundar saat sedang dilakukan proses pengisian air. Bapak/Ibu dapat menghidupkan mesin setelah air terisi sesuai dengan ketinggian yang dibutuhkan. Apabila Bapak/Ibu menggunakan air PDAM, proses aerasi ini dapat membantu menghilangkan kadar klorin dan kaporit.

4. Campurkan Garam Krosok

Apabila air telah mencapai ketinggian 90 hingga 100 cm, Bapak/Ibu dapat memasukkan garam krosok kurang lebih 46,12 kg. Aerator dalam kolam harus tetap menyala. Setelah itu, Bapak/Ibu perlu menunggu kurang lebih 1 hingga 2 jam sesudah garam krosok dimasukkan.

Garam krosok berfungsi untuk meningkatkan salinitas (kadar garam dalam air) hingga seperti air laut. Kemudian, Bapak/Ibu perlu melakukan pengecekan salinitas dengan menggunakan alat ukur refraktometer. Jika kadar garam pada air kolam masih menunjukkan salinitas di bawah 15 ppt, maka Bapak/Ibu perlu menambahkan garam krosok.

Air budidaya udang perlu diganti setiap 60 hari sekali. Untuk tetap menjaga kualitas air, diperlukan pengamatan rutin yang mengacu pada SNI. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui parameter suhu, DO, salinitas, pH, kecerahan, dan warna air.

pengisian air tambak dari pipa
Sumber: Agrina-Online.com

Apabila tambak Bapak/Ibu lokasinya dekat dengan bibir pantai, Bapak/Ibu bisa menggunakan air laut melalui sumur bor untuk budidaya udang vaname.
Sumur bor adalah proses penggalian tanah yang dilakukan untuk mendapatkan sumber mata air yang berada di dalam tanah dengan cara pengeboran lapisan air tanah yang lebih dalam, sehingga air yang diperoleh tidak terkontaminasi dengan air lain.

Air dari sumur bor di bibir pantai dapat ditemukan pada kedalaman 65-100 meter, tergantung dari jarak sumur bor ke bibir pantai. Makin dekat sumur bor dengan bibir pantai, maka kedalaman sumur akan lebih rendah untuk mendapatkan air. Apabila Bapak/Ibu menggunakan sumur bor sebagai sumber air, maka Bapak/Ibu perlu memperhatikan pengelolaan kualitas air, di antaranya:

  • Fertilisasi dan Treatment Air

Kebersihan dan tingkat sterilisasi perlu diperhatikan, hal tersebut untuk menghindari terjadinya kemungkinan serangan penyakit pada udang. Sebelum air dari sumur bor masuk ke dalam bak penampungan, Bapak/Ibu disarankan untuk melakukan fertilisasi dengan filter air untuk mengantisipasi agar kotoran dan lumpur tidak ikut terbawa ke tambak pemeliharaan udang.

Treatment air juga dilakukan untuk mensterilisasi mikroorganisme berbahaya serta menjernihkan air untuk budidaya udang. Proses treatment menggunakan kaporit 10 ppm, setelah itu Bapak/Ibu perlu melakukan aerasi selama 24 jam, dan melakukan penetralan menggunakan tiosulfat sebanyak 5 ppm. Setelah air tersebut dinyatakan netral, maka air tersebut siap digunakan untuk budidaya udang vaname.

Cara lainnya adalah Bapak/Ibu dapat menggunakan arang yang dimanfaatkan sebagai filter untuk menyaring Fe, agar tidak masuk ke dalam kolam budidaya udang.

  • Penggunaan Aerator Venturi
aerator atau kincir air tambak udang
Sumber: eFishery

Aerator venturi berfungsi untuk menjaga oksigen pada air tambak. Kebutuhan oksigen pada tambak makin meningkat seiring dengan umur udang yang dibudidayakan. Kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan adalah > 4 mg/l untuk pertumbuhan udang lebih optimal.

  • Penggunaan Probiotik

Probiotik memiliki kemampuan mendukung pertumbuhan dan produktivitas udang. Pemberian probiotik berfungsi untuk meningkatkan kualitas air dan menyeimbangkan mikroorganisme dalam pencernaan udang agar memiliki tingkat serapan yang tinggi. Probiotik yang mengandung bakteri lactobacillus dan bacillus dapat Bapak/Ibu gunakan untuk mendukung produktivitas udang vaname, dosis yang digunakan sebanyak 25 ml/m³ air.

  • Pergantian Air

Pergantian air dimaksudkan untuk menjaga stabilitas kualitas air untuk mendukung pertumbuhan dan meminimalkan mortalitas udang. Pergantian air berguna untuk menghilangkan bahan organik sisa metabolisme dan sisa pakan. Dengan melakukan pergantian air secara teratur, maka dapat membantu memasok oksigen terlarut. Pergantian air ini dapat dilakukan seminggu sekali sebanyak 10-20% dari volume air tambak.

Ketahui Langkah Tepat Membuat Air Payau di Konsultasi Budidaya di eFarm!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Perlu diketahui bahwa kebutuhan tingkat salinitas udang vaname berkisar 15-25 ppt. Maka dari itu, Bapak/Ibu perlu melakukan pengecekan salinitas air secara teratur. Apabila salinitas air tambak udang vaname fluktuatif, maka dapat dipastikan udang akan stres dan mengakibatkan kematian masal di tambak Bapak/Ibu.

Namun, Bapak/Ibu tidak perlu khawatir. eFishery hadir untuk menjadi rekan budidaya Bapak/Ibu Petambak melalui aplikasi budidaya udang, eFarm!

eFarm merupakan aplikasi yang dapat membantu para Petambak untuk menyelesaikan permasalahan budidaya udang dengan fitur Konsultasi Budidaya. Konsultasi Budidaya adalah salah satu fitur dalam aplikasi eFarm yang dapat digunakan Bapak/Ibu untuk mengkonsultasikan permasalahan budidaya yang akan dijawab langsung oleh ahli Akuakultur profesional.

Jadi, tunggu apa lagi? segera konsultasikan permasalahan budidaya dengan fitur Konsultasi Budidaya hanya di eFarm

Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan

Berpengalaman sebagai asisten koordinator pelatihan teknisi pada tahun 2020 dan saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery

Pertanyaan Seputar Cara Membuat Air Payau untuk Udang

Tentu saja, udang vaname dapat hidup di air payau. Salinitas ideal untuk air tambak udang memiliki nilai sebesar 10-35 ppt. Namun, kebutuhan tingkat salinitas udang vaname berkisar 15-25 ppt.

Idealnya, salinitas untuk air tambak udang memiliki nilai sebesar 10-35 ppt. Namun, kebutuhan tingkat salinitas udang vaname berkisar 15-25 ppt.

  • Anas P, Sudino D, dan Jubaedah I. 2015. Daya Dukung Perairan Untuk Budidaya Udang Vannamei Sistem Semi Intensif Dalam Pemanfaatan Wilayah Pesisir Kabupaten Pemalang. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 9(2): 29-46.
  • Muhari S. 2019. Pengelolaan Kualitas Air pada Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) secara Intensif di PT. Agro Nusantara Halid Bulukumba. Skripsi. Jurusan Budidaya Perikanan. 39 hlm.
  • Rudiyanto, Haryasakti A, dan Rosdianto. 2021. Studi Kelayakan Air Sumur Bor di Area STIPER Kutai Timur sebagai Media Budidaya Penaeus monodon pada Kolam Terpal. Jurnal Pertanian Terpadu 9(2): 162-176.
  • Supono. 2018. Manajemen Kualitas Air untuk Budidaya Udang. Anugrah Utama Raharja. 132 hlm.