budidaya udang sistem tertutup
budidaya udang sistem tertutup

Penjelasan Lengkap Terkait Budidaya Udang Sistem Tertutup

Artikel Ini Telah Direview Oleh:

Syavin Pristiwayuning
Syavin Pristiwayuning

Penulis Makalah Ilmiah Perikanan

Budidaya udang sistem tertutup merupakan budidaya udang yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan efisiensi penggunaan air selama siklus budidaya. Namun, selain itu, apakah Bapak/Ibu mengetahui prinsip atau tujuan lain dari sistem budidaya ini? Jika tidak, cari tahu selengkapnya di artikel ini yuk!

Sistem Budidaya Berdasarkan Penggunaan Air 

Budidaya udang sistem tertutup merupakan salah satu jenis dari sistem budidaya berdasarkan penggunaan air. Selain sistem tertutup, ada juga sistem terbuka, semi tertutup, dan closed recirculating system (CRS) di dalamnya. Berikut adalah perbedaan ke-4 sistem budidaya tersebut:

1. Sistem Terbuka 

tambak udang
Sumber: eFishery

Budidaya udang sistem terbuka beroperasi dengan membutuhkan sinar matahari, nutrisi, dan gas-gas dari lingkungan sekitar tambak. Masukan ini kemudian diproses oleh organisme planktonik seperti Fitoplankton dan Zooplankton untuk memproduksi makanan, sumber energi, dan produk sampingan. Maka dari itu, budidaya ini juga disebut budidaya sistem plankton yang bisa menghasilkan plankton dalam jumlah banyak untuk pakan udang vaname. 

Budidaya sistem terbuka menghasilkan keluaran dalam bentuk limbah dan produk sampingan yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan dan keseimbangan ekosistem secara keseluruhan. Limbah dan produk sampingan ini kemudian diproses dan dikembalikan ke lingkungan melalui proses dekomposisi dan siklus nutrisi.

Perubahan lingkungan seperti perubahan suhu, kadar nutrisi, kondisi fisik, dan kimia air juga dapat mempengaruhi dinamika tambak yang menggunakan sistem terbuka. Sebaliknya, sistem terbuka juga dapat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya melalui produksi oksigen dan konsumsi karbon dioksida. Secara keseluruhan, budidaya sistem terbuka memperlihatkan interaksi yang kompleks antara organisme dan lingkungan yang saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat memberikan dampak pada keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.

2. Sistem Semi Tertutup 

Budidaya semi tertutup merupakan campuran antara budidaya sistem terbuka dan tertutup. Pada sistem ini, sterilisasi air hanya dilakukan pada saat persiapan air dan budidaya pada bulan pertama atau kedua. Pada bulan berikutnya, budidaya dilakukan dengan sistem terbuka. Penggunaan sistem ini bertujuan untuk mengantisipasi serangan penyakit pada awal budidaya, yang merupakan fase kritis, dan mengatasi penurunan kualitas serta volume air pada pertengahan hingga akhir budidaya. Selain ketercukupan air sepanjang periode budidaya, sistem semi tertutup dapat menekan timbulnya penyakit dan mengurangi biaya produksi.

3. Sistem Tertutup 

keunggulan bioflok ikan nila
Sumber: Sulteng Raya

Dalam industri Akuakultur, budidaya udang sistem tertutup juga disebut dengan budidaya udang sistem bioflok. Sistem ini menerapkan metode pemeliharaan udang yang menggunakan teknologi sistem tertutup, di mana air tambak udang diolah secara biologis oleh bakteri dan mikroorganisme yang hidup di dalam sistem tersebut. Dalam budidaya sistem ini, keberadaan pembuangan sentral atau sipon tidak diperlukan.

Dalam sistem ini, limbah organik dan sisa pakan diolah oleh bakteri dan kemudian akan menghasilkan nutrisi yang dapat digunakan kembali oleh udang. Nutrisi tersebut kemudian diserap oleh tumbuhan atau fitoplankton yang juga hidup dalam sistem bioflok.

Walaupun sangat menguntungkan budidaya, biaya awal yang harus Bapak/Ibu keluarkan untuk mengadopsi sistem ini lebih tinggi dari sistem lainnya. Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan untuk membangun sistem dan perawatan yang lebih intensif demi menjaga keseimbangan ekosistem dalam tambak udang.

4. Sistem CRS

Closed recirculating system atau CRS muncul karena meningkatnya serangan penyakit dan tingginya biaya untuk sterilisasi air selama budidaya berlangsung. Pada sistem ini, penerapan biosecurity menjadi sangat ketat karena air dan semua peralatan tambak harus disterilkan selama periode budidaya. 

Untuk mensterilkan air, Bapak/Ibu bisa mengolah kembali air buangan dari tambak melalui kolam pengendapan (sedimentation pond), kolam biofiltrasi (biofiltration pond), dan kolam rekondisi (reconditioning pond) sebelum masuk ke kolam budidaya (culture pond). 

Di kolam biofiltrasi, pengolahan air dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis ikan herbivora atau omnivora seperti ikan nila, salin, dan kerang hijau. Lalu, di kolam rekondisi, pengolahan air dilakukan dengan menggunakan aerator/kincir air untuk meningkatkan kualitas air, terutama oksigen terlarut. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam sistem ini adalah perbandingan antara kolam budidaya (tambak) dengan kolam perlakuan (treatment pond).

Keuntungan Budidaya Udang Sistem Tertutup 

jenis kolam udang
Sumber: eFishery

Sistem budidaya udang dengan sistem tertutup sudah banyak digunakan oleh Pembudidaya udang karena kelebihannya yang dapat mereduksi biaya dan penggunaan air. Selain dapat menghemat biaya air selama budidaya, berikut adalah beberapa keunggulan budidaya sistem tertutup:

  1. Mengefisiensikan penggunaan air karena air dapat digunakan berulang kali.
  2. Mengurangi potensi patogen selama budidaya.
  3. Mengurangi pembuangan efluen (limbah buangan dari pengolahan pangan dengan kadar Biological Oxygen Demand (BOD) yang tinggi) kaya nutrien ke lingkungan sekitar tambak sehingga dapat meningkatkan biosekuriti dalam sistem budidaya. 
  4. Mendukung pengelolaan limbah dan daur ulang protein pakan secara simultan, sehingga berpotensi menawarkan sustainabilitas dan kompatibilitas lingkungan yang lebih baik bagi komunitas budidaya udang.
  5. Memperbaiki kualitas mutu air tambak yang buruk.
  6. Mencegah kontaminasi tinggi mikroorganisme berbahaya dari sistem pengolahan air tambak konvensional.
  7. Meningkatkan kualitas hasil panen udang dan memperkecil peluang berbagai macam penyakit untuk menjangkit udang karena air tambak yang sebelumnya sudah melalui penyaringan dan sterilisasi di kolam tandon.
  8. Meningkatkan padat tebar udang.
  9. Mengurangi penggunaan pakan udang karena adanya produksi nutrisi yang dapat digunakan kembali oleh udang.

Jenis Sistem Tertutup Berbasis Mikroba 

benur udang
Sumber: Benur Top

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri Akuakultur di dunia, penelitian untuk menciptakan teknologi yang semakin bagus pun perlu dilakukan. Salah satunya adalah penelitian tentang pemanfaatan mikroba dalam budidaya udang sistem tertutup yang saat ini banyak digunakan dalam industri Akuakultur. Dalam hal ini, peran mikroba adalah:

  1. Sebagai sumber makanan, seperti mikroalga untuk fase larva udang.
  2. Menjaga kualitas air, seperti menggunakan amonium sebagai sumber nitrogen untuk metabolisme mikroba.
  3. Melawan penyakit, seperti imunostimulan yang memicu antibodi atau langsung berinteraksi antagonis dengan patogen.

Penerapan mikroba dalam Akuakultur dilakukan ke dalam sistem tertutup berbasis mikroba, seperti sistem ZWD, Biofloc, Periphyton, Biofilm, Defined biofilm, RAS, dan Green water technique.Berikut berbagai jenis dan karakteristik dari masing-masing sistem tertutup berbasis mikroba:

Jenis dan Karakteristik Budidaya Udang Sistem Tertutup Berbasis Mikroba

petambak udang membawa udang
Sumber: eFishery

1. ZWD (Zero Water Discharge)

  • Debit air rendah atau tidak ada sama sekali
  • Menambahkan sekelompok mikroba secara teratur ke dalam sistem
  • Menghapus senyawa nitrogen beracun dengan sistem perputaran mikroba
  • Menjaga dominasi komponen mikroba di dalam sistem
  • Membutuhkan kompartemen tambahan untuk budidaya mikroba terpisah

2. Bioflok

  • Debit air rendah atau tidak ada sama sekali
  • Menambahkan sumber karbon untuk meningkatkan gabungan bakteri heterotrofik
  • Menekankan rasio karbon dan nitrogen di dalam sistem
  • Mengubah limbah nitrogen menjadi padatan tersuspensi (biomassa mikroba) dengan konsentrasi tinggi yang digunakan sebagai pakan berprotein tinggi untuk udang

3. Biofilm

  • Debit air rendah
  • Menghilangkan senyawa toksik nitrogen dengan membentuk biofilm selama budidaya
  • Tidak ada kontrol mikroba
  • Menjadi sumber makanan bagi udang

4. Defined Biofilm

  • Membutuhkan reaktor tambahan dan substrat tambahan
  • Adanya sekelompok mikroba yang terdefinisi dalam biofilm (terutama bakteri nitrifikasi)
  • Mampu menghilangkan nitrogen beracun dalam sistem
  • Dapat diterapkan di sistem atau di unit eksternal seperti biofilter

5. RAS (Recirculating Aquaculture System)

  • Tidak ada debit air sama sekali
  • Membutuhkan banyak perawatan fisika dan kimia
  • Adanya bagian mikroba yang terpisah di biofilter
  • Sistem airnya jernih dan terisolasi
  • Udang menjadi lebih higienis dan aman secara biologis
  • Biaya investasi dan biaya operasional yang lebih tinggi daripada sistem lain

6. Green Water Technique

  • Debit air yang rendah
  • Menggunakan mikroalga autotrof sebagai komponen mikroba dalam sistem
  • Memanfaatkan pupuk kimia dan sampah organik untuk memicu tumbuhnya fitoplankton
  • Tidak ada kontrol dalam mikroba di sistem.
  • Menyediakan pakan alami bagi udang

7. Periphyton

  • Debit air rendah atau tidak ada sama sekali
  • Adanya perifiton (sebuah mikroorganisme yang hidupnya menempel) yang bertindak sebagai sistem pembuangan racun nitrogen dan sumber makanan untuk udang
  • Membutuhkan bambu sebagai media bagi perifiton untuk menempel
  • Membutuhkan pupuk kandang dan pupuk kimia untuk memicu pertumbuhan perifiton
  • Terkadang, membutuhkan sumber karbon tambahan untuk mempertahankan rasio karbon dan nitrogen di dalam sistem

Dapatkan Tips Menarik Lain Seputar Budidaya Udang di eFarm!

Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Budidaya udang sistem tertutup memang sangat menarik karena banyak keuntungan yang bisa Bapak/Ibu dapat dengan sistem ini. Namun, Bapak/Ibu perlu melakukan budidaya sistem tertutup dengan cara yang tepat untuk dapat memaksimalkan keuntungannya. Jika Bapak/Ibu ingin mengetahui cara yang tepat untuk membudidayakan udang dengan sistem ini, Bapak/Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli budidaya udang eFishery melalui fitur Konsultasi Budidaya di aplikasi eFarm

Selain bisa berkonsultasi langsung tentang budidaya udang sistem tertutup, di fitur Konsultasi Budidaya Bapak/Ibu bisa mengetahui tips menarik lainnya seputar budidaya udang.

Isi formulir di atas untuk berkonsultasi di Konsultasi Budidaya!

Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan
Syavin Pristiwayuning - Penulis Makalah Ilmiah Perikanan

Berpengalaman sebagai asisten koordinator pelatihan teknisi pada tahun 2020 dan saat ini aktif sebagai Technical Support Online di eFishery

  • https://pndice.com/sistem-budidaya-udang-vaname/
  • http://repository.lppm.unila.ac.id/9028/1/Teknologi%20Produksi%20Udang%20%28Supono%29.pdf
  • https://www.researchgate.net/publication/347180489_Penerapan_Teknologi_Closed_system_Pada_Pembudidaya_Udang_Vaname_Litopenaeus_vannamei_Kelompok_Laut_Mina_Budidaya_Bireuen_Aceh/link/5fe06c09299bf140882fa0cc/download
  • https://www.scribd.com/doc/13334430/Sistem-Resirkulasi-Tertutup-Pd-Tambak-Udang-Intensif-oleh-Indra-Gumay-Yudha#