Artikel Ini Telah Direview Oleh:
Muhammad Mustofa
Praktisi Budidaya Udang
Tidak melulu di tambak, sekarang budidaya udang di rumah sudah bisa dilakukan dengan mudah. Budidaya udang di rumah ini cocok bagi Bapak/Ibu yang ingin belajar membudidayakan udang dari nol. Jika ditekuni dengan serius, budidaya udang di rumah bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi dan bisa memperbesar usaha budidaya. Yuk, baca artikel ini untuk mengetahui cara serta modal yang diperlukan untuk memulainya!
Budidaya Udang Skala Rumah Tangga
Udang adalah salah satu komoditas perikanan dengan permintaan dan harga yang semakin meningkat. Dengan kelezatan yang dihasilkannya, udang telah menjadi makanan yang digemari banyak orang. Tak heran, keberadaan udang pun semakin dicari-cari.
Hal tersebut sangat membuka peluang bagi Bapak/Ibu yang ingin memulai usaha budidaya udang. Tidak perlu modal yang terlalu banyak, budidaya udang pun bisa dimulai di rumah dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada. Jenis udang yang dapat Bapak/Ibu budidayakan di rumah sangat banyak, antara lain: udang vaname, udang muara, udang galah, udang beras, udang ragang, udang palemon merah, dan udang lar.
Budidaya udang skala rumah tangga ini merupakan modifikasi dari budidaya tradisional dengan mengatur volume atau luas petak pembesaran udang. Modifikasi dilakukan agar teknologi dan cara yang ada bisa berjalan dengan baik dan benar meskipun modal usaha yang dikeluarkan tergolong kecil. Penasaran bagaimana caranya dan berapa modal yang dibutuhkan? Baca terus artikel ini!
Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
Alat untuk Budidaya Udang di Rumah
Peralatan yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk membudidayakan udang di rumah merupakan modifikasi dari peralatan yang ada pada tambak tradisional yang terdiri dari:
- Petak tambak
- Pompa air
- Kincir air
- Peralatan panen
- Pembersih kolam
Penggunaan dan inovasi peralatan-peralatan di atas disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lahan tambak, sehingga pengaplikasiannya bisa lebih efektif dan efisien.
Bahan untuk Budidaya Udang di RumahÂ
Untuk membudidayakan udang di rumah, bahan-bahan yang bisa Bapak/Ibu gunakan adalah:
- Benih udang
- Pakan udang
- Probiotik
- Feed additive
- Pupuk
Selain kelima bahan di atas, jika ada bahan lain yang direkomendasikan oleh ahli Akuakultur untuk menjaga kualitas produksi udang, jangan lupa untuk diikutsertakan ya Bapak/Ibu!
Analisis Modal & Biaya Budidaya Udang di Rumah
Setelah mengetahui alat dan bahan yang diperlukan, saatnya Bapak/Ibu untuk melakukan analisis usaha dalam budidaya udang di rumah. Dalam budidaya udang di rumah, ada 2 jenis modal yang harus disiapkan, yaitu modal yang hanya dikeluarkan di awal budidaya dan modal yang dikeluarkan setiap bulannya.Â
Berbicara tentang modal, salah satu modal yang wajib Bapak/Ibu siapkan adalah modal untuk kolam atau media budidaya. Ukuran kolam udang bisa disesuaikan dengan ketersediaan lahan yang ada di rumah Bapak/Ibu sendiri. Di sini, asumsi kolam yang digunakan adalah kolam terpal berbentuk bulat dengan diameter 3m. Yuk, lihat harga kolam dengan ukuran tersebut dan rincian modal awal lainnya!
Selain biaya di atas, ada biaya yang harus Bapak/Ibu keluarkan setiap bulannya. Besaran biaya ini ditentukan dari waktu 1 siklus budidaya udang. Untuk mencapai size 50, biasanya udang membutuhkan waktu selama 3 bulan. Dalam budidaya udang jika udang didefinisikan sebagai size 50, artinya ada 50 ekor udang dalam setiap 1 kg-nya. Yuk, lihat tabel di bawah untuk tahu jumlah yang harus dikeluarkan selama 3 bulan budidaya!
Dengan perhitungan di atas, biaya budidaya udang di rumah yang Bapak/Ibu perlu keluarkan adalah sebesar Rp1.059.350 per bulannya. Biaya tersebut hanya perkiraan saja. Jika Bapak/Ibu ingin menambah pekerja dan alat-alat lain selama siklus budidaya, tentu saja biaya bulanan yang harus Bapak/Ibu keluarga jadi lebih tinggi.
Cara Budidaya Udang Skala Rumah Tangga
Seperti budidaya udang pada umumnya, ada beberapa tahapan dalam 1 siklus budidaya yang harus Bapak/Ibu lakukan sebelum masa panen tiba. Yuk, pelajari sama-sama!
1. Persiapan Lahan dan Air
Untuk membudidayakan udang di rumah, pertama-tama Bapak/Ibu bisa menyiapkan lahan untuk penempatan kolam udang. Pastikan lahan tersebut cukup untuk kolam dan tidak terlalu kecil untuk Bapak/Ibu bisa beraktifitas di sekitarnya. Agar biaya budidaya lebih murah dan persiapannya lebih mudah, Bapak/Ibu bisa menggunakan kolam terpal. Kolam terpal digunakan agar Bapak/Ibu tidak perlu repot menggali tanah. Cukup ratakan permukaan tanah dan bersihkan dari sampah yang berserakan. Setelah tanah bersih dan rata, kolam terpal pun siap ditempatkan.
Setelah kolam terpal diletakkan, saatnya lakukan tahap pengisian air kolam. Pengisian air sebaiknya dilakukan 10-7 hari sebelum benur udang dimasukkan ke dalam kolam. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang dapat menjadi pakan alami udang. Agar udang tumbuh dengan baik, pastikan kolam memiliki pH 6-7 dan suhu 28–30 °C.
Perlu diingat, jika Bapak/Ibu ingin membudidayakan jenis udang vaname di rumah, maka diperlukan treatment khusus karena udang vaname biasanya menggunakan air payau atau air laut. Sedangkan budidaya udang di rumah biasanya menggunakan air tawar yang memiliki tingkat salinitas lebih rendah dari air payau sehingga tidak bisa mendukung pertumbuhan udang vaname.Â
2. Pemilihan dan Penebaran Benur
Untuk mendapatkan benur dengan kualitas terbaik, Bapak/Ibu bisa membeli benur dari Pembudidaya benur udang (hatchery) yang direkomendasikan ahli Akuakultur. Ketika memilih benur, pastikan Bapak/Ibu memilih benur dengan ciri-ciri berikut ini:
- Responsif dan bergerak dengan aktif
- Fisik yang sempurna (2 antena, mata yang bersih, dan usus yang penuh)
- Badan yang lurus saat berenang
- Berukuran seragam demi menghindari kanibalisme antar sesama udang serta mempermudah panen
Ketika benur udang yang sempurna sudah didapatkan, saatnya menebar benur udang di kolam rumah. Pertama, Bapak/Ibu bisa memasukkan benur udang secara perlahan dengan menggunakan wadah kecil agar udang tidak stres. Benur udang sangat mudah stres. Cara lain yang bisa Bapak/Ibu gunakan untuk menghindari stres pada udang adalah dengan masukkan benur saat cuaca tidak terlalu panas di sore atau malam hari.
3. Perawatan dan Obat-Obatan
Berbagai perawatan seperti pemberian probiotik dan multivitamin harus dilakukan untuk menjaga kesehatan udang. Tambak juga harus diberikan desinfektan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Perawatan juga dapat dilakukan dengan memilih teknik yang tepat untuk budidaya, salah satunya teknik bioflok. Teknik budidaya udang dengan sistem bioflok terbukti mampu mengatasi masalah kualitas air di tambak selama pemeliharaan dan munculnya penyakit pada udang. Teknik ini dilakukan dengan mencampurkan berbagai mikroba, detritus, dan partikel organik. Penggunaan teknologi bioflok pada budidaya udang dapat meningkatkan kualitas air, meningkatkan efisiensi pakan, dan menghambat berkembangnya penyakit selama budidaya.Â
4. Manajemen Pakan
Pakan merupakan komponen yang banyak membutuhkan biaya. Maka dari itu, pakan harus diatur dengan baik agar Bapak/Ibu tidak mengalami kerugian. Pada udang, pakan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu pakan tepung (untuk udang berusia <15 hari), pakan granola/crumble (untuk udang berusia 16-45 hari), dan pelet (untuk udang berusia 46-120 hari).
5. Panen
Panen udang dilakukan apabila udang sudah mencapai ukuran konsumsi dan bisa dijual dengan harga tinggi atau saat udang sudah mencapai ukuran 50 ekor/kg. Sebelum panen, sebaiknya air tambak diberi kapur terlebih dahulu untuk mencegah molting (proses pergantian cangkang) pada saat panen. Untuk menjaga mutu udang, panen dapat dilakukan secara keseluruhan (panen total) atau sebagian (panen parsial) dengan menggunakan jala.
Belajar Budidaya Udang dengan Fitur Belajar Budidaya di eFarm
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Budidaya udang di rumah akan sangat menguntungkan jika Bapak/Ibu menekuninya dengan serius. Seperti kata pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sama seperti budidaya udang, jika budidaya udang Bapak/Ibu semakin sukses, lama kelamaan Bapak/Ibu bisa mempunyai tambak udang yang besar dengan keuntungan yang lebih tinggi lagi.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi ilmu tentang budidaya udang, Bapak/Ibu bisa mendapatkannya di fitur Belajar Budidaya yang ada di aplikasi eFarm. eFarm adalah aplikasi dari eFishery yang menyediakan berbagai solusi untuk permasalahan budidaya udang Bapak/Ibu. Selain bisa memperkaya diri dengan ilmu budidaya udang, di aplikasi eFarm Bapak/Ibu juga bisa berkonsultasi langsung dengan ahli Akuakultur yang bisa membantu berbagai permasalahan budidaya.
Miliki aplikasi eFarm di Google Play Store sekarang!
Muhammad Mustofa - Praktisi Budidaya Udang
Berpengalaman sebagai Asisten Dosen Universitas Pekalongan dan kini menjadi Online Technical Capability Development di eFishery
Pertanyaan Seputar Budidaya Udang di Rumah
Bisa, budidaya udang bisa dilakukan di rumah dengan menyesuaikan ukuran kolam dan ketersediaan lahan yang Bapak/Ibu miliki.
Udang bisa mencapai ukuran idealnya dalam jangka waktu 3-4 bulan.
- http://perikanan.unikal.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Manajemen-tambak-skala-rumah-tangga.pdf
- https://www.benurtop.com/post/ciri-benur-udang-sehat-dan-berkualitas-unggul
- http://www.djpb.kkp.go.id/arsip/c/446/BUDIDAYA-UDANG-SKALA-RUMAH-TANGGA/?category_id=14