Budidaya udang kolam bundar semakin banyak dilirik Petambak udang, tak terkecuali pada sektor rumah tangga dan anak muda. Sebab, budidaya udang menggunakan kolam bundar ini cukup menekan biaya operasional bisnis, khususnya pengadaan kolam budidaya.
Di samping mempertimbangkan sisi bisnis seperti modal, pemasukan, dan keuntungan, Bapak/Ibu perlu mempertimbangkan kepadatan tebar benih, sistem sirkulasi air dan oksigen, sampai jenis kolam yang tepat yang digunakan supaya hasil panen udang optimal.
Salah satu alternatif kolam budidaya udang adalah kolam bundar. Jenis kolam bundar diklaim lebih efisien dibandingkan jenis kolam lain karena penggunaan lahan yang lebih sedikit daripada kolam budidaya udang pada umumnya. Berikut ini penjabaran lebih detail mengenai kolam bundar.
Perbandingan Kolam Kotak dan Kolam Bundar Budidaya Udang
Selain kolam bundar, beberapa Petambak menggunakan kolam kotak sebagai media untuk melakukan budidaya udang.
Kolam kotak diklaim lebih kuat dibanding kolam bundar, tetapi nyatanya kolam kotak tak mampu menahan abrasi sehingga Bapak/Ibu perlu membuat sistem pengamanan khusus agar kolam budidaya tetap berdiri.
Kelebihan dari kolam kotak sebagai media budidaya adalah sistem padat tebar yang beragam mulai dari ekstensif atau cara tradisional sampai super intensif.
Sedangkan di sisi teknis, kolam kotak memiliki arus yang tidak deras sehingga pakan udang membutuhkan waktu lama untuk berkumpul di tengah kolam.
Bapak/Ibu bisa membangun lebih dari satu kolam kotak dengan berdempetan sehingga sistem lebih maksimal dalam bekerja dan produktivitas budidaya jadi lebih tinggi.
Kendati demikian, untuk merasakan semua kelebihan itu Bapak/Ibu perlu menyiapkan biaya pembangunan lahan yang cukup besar. Kolam kotak terbuat dari tanah atau beton sehingga dibutuhkan penggalian lahan dan cara pembuatan kolam kotak memakan waktu cukup lama.
Terkhususkan bila Bapak/Ibu ingin menerapkan sistem bioflok sebagai sistem budidaya udang, maka kolam kotak ini kurang cocok. Nantinya, kincir tanah yang diaplikasikan di dasar kolam budidaya bisa mempengaruhi kualitas air.
Lain halnya bila menggunakan kolam bundar untuk budidaya udang vaname. Biaya pembuatan kolam bundar cukup murah.
Bahkan, ada beberapa vendor yang menjual kolam bundar dengan berbagai ukuran dan bahan. Bapak/Ibu bisa mencarinya di website, platform penjualan online, atau marketplace.
Harga kolam bundar berkisar antara Rp145 ribu untuk yang termurah dengan diameter 1 meter sampai Rp3 jutaan dengan diameter 5 meter lebih.
Harga kolam bundar udang vaname tersebut biasanya sudah termasuk dengan besi wiremesh, karet pelindung, selang pelindung besi, dan full drainage system.
Bapak/Ibu bisa bertanya kepada penjual mengenai detail produk yang akan didapatkan. Bila dibandingkan dengan biaya pembuatan kolam kotak, tentu kolam bundar akan jauh lebih hemat.
Adapun ciri-ciri kolam bundar di antaranya:
- Tahan terhadap abrasi.
- Bisa dibangun di atas lahan berpasir atau lahan yang sulit kering.
- Sistem sentralisasi pakan udang vaname.
Kelebihan dan Kekurangan Kolam Bundar
Untuk lebih detailnya, berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan kolam bundar dan kolam kotak.
Kelebihan Kolam Bundar vs Kolam Kotak
Unggulnya kolam bundar dibandingkan kolam kotak adalah Bapak/Ibu tak perlu repot untuk rutin membersihkan air di dalam kolam karena kolam bundar memiliki sistem pembuangan yang tersentralisasi sehingga dirinya sendiri bisa membersihkan kolam.
Kolam bundar memiliki kecepatan arus yang cukup tinggi dan mampu membawa kotoran apapun termasuk kotoran dalam bentuk materi organik untuk bergerak menuju central drain.
Kualitas air pada kolam bundar terjamin kualitasnya karena terkontrol oleh Bapak/Ibu sehingga kualitas air pada kolam udang vaname tak mudah menurun kualitasnya.
Kelebihan kolam bundar lainnya bisa Bapak/Ibu lihat melalui tabel berikut ini sekaligus membandingkan dengan kelebihan kolam kotak.
Kekurangan Kolam Bundar vs Kolam Kotak
Apabila Bapak/Ibu termasuk ke dalam jenis Petambak yang senang melakukan eksplorasi terhadap metode dan cara budidaya udang vaname seperti misalnya saja cara budidaya udang vaname di kolam terpal bundar, maka memiliki jenis kolam bundar lebih tepat.
Dengan melakukan berbagai metode dan cara budidaya udang vaname, maka Bapak/Ibu jadi menemukan ramuan terbaik untuk mengembangkan udang dengan lebih optimal dan meminimalisir penyebaran penyakit.
Meskipun begitu, baik kolam bundar maupun kolam kotak, keduanya memiliki kelebihannya masing-masing dan bisa dikatakan terbaik apabila secara teknis dan manajemen budidaya udang vaname tepat.
Tips Budidaya Udang di Kolam Bundar
Tips agar budidaya udang vaname di kolam bundar berjalan lebih optimal.
1. Gunakan Bahan yang Kuat sebagai Pondasi dan Konstruksi Kolam
Supaya kolam bundar bisa digunakan sebagai media budidaya udang vaname dalam waktu yang cukup panjang, Bapak/Ibu mesti mempertimbangkan bahan-bahan dasar pembuat konstruksi kolam.
Sekalipun berbahan plastik, sebaiknya gunakan plastik tipe LDPE atau HDPE bersama dengan rangka baja. Tujuannya supaya volume air di dalam kolam stabil.
2. Bersihkan Kolam Bundar
Baik menggunakan terpal, plastik, beton, atau cor baru, pastikan bahwa kolam bundar telah bersih dan tidak ada aroma yang kurang nyaman yang bisa mengganggu kenyamanan udang. Misalnya saja bau karet, bau plastik, atau bau semen.
3. Persiapkan Peralatan Pendukung Lainnya
Alat-alat yang harus dipersiapkan untuk mendukung ekosistem udang di dalam kolam bundar, di antaranya:
- Alat untuk mengecek kualitas air,
- Alat untuk membersihkan kolam,
- Pompa air,
- Aerator,
- Autofeeder.
4. Pastikan Suplai Air Cukup
Salah satu cara untuk memastikan bahwa suplai air pada kolam bundar udang vaname cukup adalah dengan membangun media budidaya yang mudah mendapatkan akses air bersih.
5. Kualitas Benur Udang Terjamin
Sebaiknya gunakan benur udang yang memiliki sertifikat SPF, warna yang seragam dan aktif bergerak. Benur udang yang berkualitas terbaik ini merupakan kunci dari suksesnya bisnis budidaya udang vaname.
6. Penerapan Biosekuriti
Sistem biosekuriti merupakan sistem yang bisa mencegah masuknya penyakit patogen di kolam. Caranya dengan menambahkan air yang telah disterilisasi ke dalam kolam budidaya dan memisahkan alat-alat yang digunakan di tiap-tiap kolam bundar udang vaname.
7. Kontrol Kualitas Air
Memeriksa dan mengontrol kualitas air secara rutin, apakah kualitas air berada di angka yang ideal untuk pertumbuhan udang vaname atau justru sebaliknya. Bila diperlukan lakukan beberapa treatment tambahan seperti penggunaan kapur, probiotik, atau molase.
8. Bersihkan Kolam Menggunakan Bahan Organik
Bapak/Ibu bisa menggunakan central drain untuk membersihkan kotoran organik pada kolam. Bahkan kotoran seperti plankton yang mati atau klekap mati juga bisa dibersihkan.
9. Ganti Air Secara Rutin
Apabila terlihat kolam bundar mengalami penurunan kualitas air, maka sebaiknya ganti air dengan yang baru. Agar kualitas air tersebar merata, Bapak/Ibu perlu menggunakan kincir air atau aerator.
Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Kolam Bundar
Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat memutuskan melakukan budidaya udang vaname di kolam bundar, di antaranya:
- Membangun kolam tandon sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit di dalam kolam budidaya utama.
- Mempertimbangkan efisiensi lahan.
- Mempertimbangkan sistem padat tebar hanya terbatas di angka 100 ekor per meter persegi. Semakin padat, maka bisa mempengaruhi kualitas air, manajemen limbah, sampai risiko terjangkit penyakit pada udang.
- Mempertahankan survival rate (SR) di angka tinggi dan feed conversion ratio (FCR) di angka yang rendah agar bisa mendapatkan profit yang maksimal.
- Membangun kolam bundar indoor untuk menghindari penurunan kualitas air saat hujan yang berdampak pada tingginya tingkat setres udang.
- Meninjau kekuatan dasar dan ketebalan kolam bundar, khususnya yang terbuat dari plastik.
- Memprediksi tempat untuk menyimpan aerator yang tepat untuk meminimalisir adanya titik mati.
- Membentuk arus air yang tidak terlalu kencang juga tidak terlalu tenang. Tujuannya agar energi udang tidak terbuang untuk berenang saja tetapi tersimpan untuk proses pertumbuhan udang.
Mana yang Tepat, Kolam Bundar atau Kolam Kotak?
Butuh Bantuan Terkait Bisnis Budidaya Udang?
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan kolam bundar dan kolam kotak sebagai media untuk budidaya udang vaname. Apakah Bapak/Ibu sudah menemukan kolam yang tepat yang akan digunakan sebagai media budidaya udang vaname?
Secara garis besar, kolam kotak unggul dalam memberikan jaminan kualitas air agar pertumbuhan udang lebih optimal. Akan tetapi, keterbatasan modal bisnis menjadi faktor utama kolam bundar lebih menguntungkan sebagai media budidaya udang vaname.
Untuk menjawab solusi tersebut, Bapak/Ibu bisa melakukan konsultasi dengan ahli Akuakultur terbaik terkait persoalan bentuk kolam budidaya udang yang tepat dan terbaik melalui eFarm.
Selain Bapak/Ibu bisa berkonsultasi tentang kendala apa saja dalam proses budidaya, ada fitur khusus belajar budidaya yang dibawakan langsung oleh ahli akuakultur dan teknisi yang berpengalaman.