nila hitam vs nila merah
nila hitam vs nila merah

Budidaya Nila Hitam vs Nila Merah, Mana Lebih Untung?

Perdebatan terkait keunggulan nila hitam vs nila merah memang tidak ada habisnya. Pasalnya kedua jenis nila ini sangat bersaing ketat dari rasa, harga, cara budidaya, dan permintaan pasar. Jika Bapak/Ibu ingin membudidayakan salah satu dari ikan ini, baca artikel ini dulu yuk agar tidak salah memilih!

Nila Hitam vs Nila Merah 

nila hitam nila merah
Sumber: Bukalapak

Nila Hitam

Nila hitam merupakan salah satu ikan budidaya yang sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Nila hitam banyak dijumpai dalam bentuk hidup, segar, maupun frozen. Jenis ikan nila hitam yang sering dijumpai di maryarakat ialah, nila lokal, nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia), Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia), Nila GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia), dan Nila Nirwana.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang nila hitam, berikut adalah ciri-cirinya:

  • Sisik berwarna hitam atau abu-abu dengan bintik putih di sekitarnya.
  • Daging tebal, gurih, tidak berbau lumpur, dan tidak memiliki duri halus.
  • Berukuran lebih besar dari nila merah.
  • Lebih unggul dari nila merah karena semakin banyak jenisnya.
  • Lebih tahan penyakit dan cepat besar.
  • Biasa dibudidayakan di air payau atau laut.

Nila Merah

Tidak kalah populer dari nila hitam, nila merah banyak disukai masyarakat karena ciri khasnya sendiri. Nila merah terkenal karena tampilannya yang lebih bersih ketika sudah diolah menjadi masakan. Di Indonesia sendiri, jenis ikan nila merah yang sering dijumpai adalah nila larasati, nila citralada, dan nila nifi.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang nila merah, berikut adalah ciri-cirinya:

  • Berwarna merah atau oranye dengan beberapa titik hitam.
  • Jarang dibudidayakan di air payau atau laut, biasa dibudidayakan di air tawar.
  • Tekstur daging tidak lebih padat dari nila hitam, namun mempunyai jumlah duri yang tidak banyak.
  • Beberapa jenisnya tahan akan bakteri Streptococcus dan Agalactiae
  • Beberapa jenisnya tergolong adaptif, sehingga bisa dibudidayakan di berbagai media budidaya seperti kolam air deras, air tenang, KJA, atau tambak air payau.

Teknik Budidaya Nila Hitam vs Nila Merah 

teknik budidaya nila hitam vs nila merah
Sumber: eFishery

Ikan nila hitam dan nila merah mempunyai teknik budidaya yang sama karena masih tergolong kelompok ikan yang sama. Tidak ada teknik budidaya berbeda dari awal budidaya hingga panen. Bahkan, ikan nila hitam dan ikan merah mengonsumsi jenis pakan yang sama.

Ingin tahu bagaimana teknik budidaya nila hitam dan nila merah? Yuk, simak sama-sama!

1. Persiapan dan Pembuatan Kolam

Sebelum memulai budidaya nila merah dan nila hitam, Bapak/Ibu hendaknya melakukan tahap persiapan kolam terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kolam memiliki semua yang dibutuhkan ikan agar bisa mendukung pertumbuhan ikan.

Dalam tahap ini, pertama Bapak/Ibu bisa menentukan lokasi kolam terlebih dahulu. Bapak/Ibu disarankan untuk memilih lokasi strategis yang dapat dijangkau oleh kendaraan sehingga memudahkan proses transaksi jual-beli ikan nila merah ke pasar. Setelah lokasi kolam ditentukan, Bapak/Ibu bisa mulai menggali lubang untuk dijadikan kolam ikan nila. Idelanya, kedalaman kolam ikan nila adalah 100–120 cm. 

Setelah kolam selesai digali, diamkan hasil galian selama 3–7 hari sebelum proses pemupukan. Pemupukan dilakukan untuk menumbuhkan pakan alami bagi ikan nila. Bapak/Ibu disarankan untuk menggunakan pupuk organik dengan dosis 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebar secara merata di dasar kolam lalu dibiarkan selama 1-2 minggu.

Selanjutnya, genangi kolam dengan air mengalir sedalam 10-20 cm dan diamkan selama 3-5 hari. Pastikan sinar matahari dapat menembus dasar kolam sehingga organisme air dapat tumbuh. Terakhir kolam diisi lagi dengan air dengan ketinggian mencapai 60-75 cm.

2. Pemilihan dan Penebaran Bibit Ternak

Ketika ingin memulai budidaya, hendaknya Bapak/Ibu menggunakan bibit jantan dengan ukuran seragam agar ikan nila bisa tumbuhan lebih cepat. Ukuran bibit yang sudah bisa dibudidayakan adalah 8–12 cm dengan padat tebar 10–15 ekor per m2. Selain itu, Bapak/Ibu disarankan untuk memilih bibit yang sehat, tidak memiliki cacat fisik, serta bisa berenang dengan lincah dan gesit.

Setelah memilih bibit yang cocok untuk dibudidayakan, saatnya bibit ditebar ke kolam secara perlahan agar tidak stres pada malam hari. Pertama, masukkan bibit ke dalam baskom untuk proses adaptasi, lalu tuangkan bibit yang ada di baskom ke kolam.

3. Pemeliharaan

Proses pemeliharaan ikan nila hitam dan merah meliputi proses penggantian air, manajemen pakan, serta pengendalian hama penyakit. Penggantian air kolam ikan nila harus dilakukan secara rutin karena merupakan hal paling fundamental dalam budidaya.

Penggantian air kolam dilakukan apabila air telah keruh dan berpengaruh buruk pada produktivitas ikan nila merah. Di proses ini, air kolam ikan nila dikuras pada 1/3 ketinggian air pada kolam lalu diisi kembali dengan air yang baru.

Proses manajemen pakan juga tidak kalah penting karena pakan menyumbang biaya produksi terbesar dalam budidaya. Jadwal pemberian pakan ikan nila dilakukan pada pagi dan sore hari sebanyak 3% dari bobot tubuh ikan yang ada di kolam budidaya.

Pakan yang paling cocok untuk ikan nila adalah pelet terapung karena bisa memudahkan proses penilaian kualitas pakan. Jika Bapak/Ibu menggunakan pelet tenggelam, pakan yang tidak termakan sulit terlihat dan akan menjadi amonia yang bisa meracuni ikan.

Selanjutnya adalah pengendalian hama dan penyakit. Langkah pertama dalam mengendalikan hama dan penyakit adalah dengan menjaga kebersihan kolam. Hal ini penting dilakukan demi mencegah amonia dan parasit yang bisa menjangkit ikan. Jika kolam sudah dipastikan bersih, gunakan air dengan pH yang sesuai agar bisa mencegah terjadinya penyakit pada ikan nila.

4. Pemanenan

Panen ikan nila dilakukan jika ikan sudah mencapai bobot 300–500 gr/ekor atau berumur sekitar 4–6 bulan. Untuk memanen ikan nila, pertama Bapak/Ibu bisa membuka lubang pembuangan air di kolam agar ikan bisa keluar lalu ditangkap dengan jaring yang disediakan pada pintu pembuangan.

Potensi Pasar Nila Hitam dan Nila Merah 

1. Pasar Nila Hitam

pasar nila hitam
Sumber: Tilapia Depot

Tren konsumsi ikan nila hitam dari tahun ke tahun di pasar internasional semakin meningkat. Bahkan, angka impor ikan nila hitam di Amerika Utara maupun Eropa meningkat hingga 25%. Indonesia merupakan salah satu pengekspor utama ikan nila hitam ke kontinen tersebut bersama dengan China dan Taiwan.

Di 2004, produksi nila hitam nasional sebesar 97.116 ton, meningkat 237% dalam kurun waktu 4 tahun. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh maraknya kasus KHV (Koi Herpes Virus) pada ikan mas, sehingga nila hitam menjadi alternatif ikan air tawar yang dibudidayakan masyarakat dan salah satu andalan dalam program revitalisasi perikanan.

Bisnis budidaya ikan nila hitam memang sangat menguntungkan karena banyaknya permintaan dari pasar internasional tersebut. Ditambah, adanya dukungan dari USDA (US Department of Agriculture), yang bisa memudahkan ikan nila hitam asal Indonesia untuk masuk ke Amerika Serikat. Namun, hal ini juga perlu dibarengi dengan teknik budidaya yang efisien agar nila hitam asal Indonesia bisa menghadapi pesaing handal dari negara lain. Dengan banyaknya permintaan dan jenis ikan nila hitam, diharapkan peningkatan produksi dan pendapatan Pembudidaya segera terjadi.

2. Pasar Nila Merah

pasar nila merah
Sumber: Silvera Food

Ikan nila merah merupakan jenis ikan yang tahan terhadap penyakit mematikan, mudah dikembangkan, dan banyak diminati orang. Ikan ini juga mempunyai pangsa pasar yang luas, bahkan sudah bisa menyaingi pangsa pasar nila hitam. Hal ini dikarenakan banyaknya penyempurnaan terhadap gen nila merah agar kualitasnya semakin sempurna.

Nila merah merupakan ikan masa depan yang memiliki prospek sangat cerah. Pasalnya, sejak 5 tahun terakhir tren pertumbuhan nila merah cukup signifikan dengan grafik peningkatan rata-rata 15% per tahun. Banyak konsumen yang tergiur akan daging gurih tebal berwarna putih bersih dan tidak berbau lumpur yang dimiliki nila merah.

Kini semakin banyak Pembudidaya yang beralih membudidayakan nila merah karena pangsa pasar luas dan harga jual yang cenderung naik karena didorong permintaan konsumen yang besar. Dalam 1 bulan, jumlah bibit nila merah yang diminta Pembudidaya ke Balai Bibit bisa mencapai 250 ton. Nila merupakan ikan yang sangat mudah dikembangkan oleh Pembudidaya pemula karena begitu bibit ditebar, Pembudidaya bisa memanennya dalam waktu kurang dari 1 tahun.

Saat ini, produksi ikan nila merah di Indonesia baru bisa memenuhi 75% pasar lokal. Maka dari itu, bisnis budidaya nila merah ini masih terbuka lebar bagi Bapak/Ibu yang ingin memulainya.

Jadi, Budidaya Nila Hitam atau Nila Merah?

Bagaimana, Bapak/Ibu? Apa Bapak/Ibu sudah bisa menentukan ingin membudidayakan ikan nila yang mana? Jika dilihat dari tekstur dagingnya, ikan nila hitam memiliki tekstur yang lebih padat dibanding nila merah. Namun, daging nila hitam mengandung lebih banyak duri dibanding nila merah.

Jika dilihat dari potensi pasar, kedua ikan nila tersebut memiliki potensi pasar yang sangat bagus ke depannya. Ikan nila hitam memang sangat diminati oleh pasar internasional. Namun, permintaan ikan nila merah di dalam negeri juga masih banyak dan ada yang belum terpenuhi.

Budidaya ikan nila hitam maupun nila merah membuka peluang banyak orang untuk menjadi Pembudidaya yang sukses. Walaupun ikan nila banyak diminati masyarakat, jika budidayanya dilakukan dengan asal-asalan kerugian yang akan datang. Maka dari itu, budidaya ikan nila harus dilakukan dengan tekun dan teliti ya, Bapak/Ibu!

Jika Bapak/Ibu ingin mengembangkan bisnis budidaya ikan nila, Bapak/Ibu bisa menggunakan Kabayan dari eFishery. Kabayan adalah bantuan akses ke lembaga keuangan terpercaya yang diawasi OJK. Dengan Kabayan, Bapak/Ibu bisa mendapatkan pakan dan sarana budidaya lainnya dengan sistem pembayaran tempo. Pengajuan Kabayan pun juga mudah, Bapak/Ibu dapat mendaftar melalui aplikasi eFisheryKu.

Tunggu apa lagi? Ajukan Kabayan dengan mengisi form di bawah!

Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!

Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.

Pertanyaan Seputar Nila Hitam vs Nila Merah

Bisa, ikan nila merah merupakan ikan konsumsi yang bisa dimakan.

Ikan nila hitam adalah ikan nila dengan sisik berwarna hitam keabu-abuan dengan bintik putih di sekitarnya. Jenis ikan nila yang tergolong ke dalam ikan nila hitam adalah nila lokal, nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia), Nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia), Nila GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia), dan Nila Nirwana.

  • https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/048331484/ikan-nila-ternyata-gak-cuma-satu-jenis-aja-ini-perbedaan-antara-ikan-nila-merah-dan-ikan-nila-hitam
  • https://alfafarm.co.id/blog/budidaya-nila-merah-vs-nila-hitam-keduanya-bikin-pembudidaya-sampit-kepincut/
  • https://berempat.com/bisnis/umkm/8798/gurihnya-untung-dari-budidaya-ikan-nila-hitam/ 
  • https://berempat.com/bisnis/umkm/12270/permintaan-ikan-nila-merah-sangat-tinggi/