Keunggulan dan Cara Sukses Budidaya Mina Padi Ikan Mas

Mina padi ikan mas merupakan salah satu cara yang bisa Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan keuntungan budidaya. Namun, mina padi perlu dilakukan dengan cara khusus agar bisa berjalan dengan baik. Ingin tahu cara lengkapnya? Yuk, ketahui di artikel ini!

Apa itu Budidaya Mina Padi Ikan Mas?

Mina padi merupakan salah satu sistem budidaya yang mengkombinasikan pemeliharaan ikan dan padi di satu medium sawah yang sama. Mina padi diyakini dapat memaksimalkan produktivitas lahan pertanian karena dapat meningkatkan produksi, baik dari padi yang dihasilkan maupun dari ikan yang dipanen. 

Selain itu, beras hasil mina padi juga akan memiliki harga jual yang lebih tinggi karena padi yang ditanamnya tidak membutuhkan pestisida. Hal tersebut karena adanya kotoran ikan yang secara perlahan menghilangkan ketergantungan padi terhadap penggunaan pestisida. Dengan begitu, melalui mina padi Petani akan mendapat keuntungan berlipat yang berasal dari tanaman padi, budidaya ikan, serta pengurangan biaya pestisida.

Salah satu jenis ikan yang cocok untuk mina padi adalah ikan mas. Ikan mas dipilih karena tahan panas matahari, bisa hidup di air dangkal, dan bisa hidup dalam air yang memiliki pH netral. Ikan mas juga merupakan ikan yang selalu bergerak ke arah pakan sehingga memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi dan dapat dipanen dalam waktu relatif singkat. Selain itu, mina padi ikan mas juga sudah sukses diaplikasikan oleh banyak petani.

Cara Budidaya Mina Padi Ikan Mas

Jika Bapak/Ibu tertarik untuk menggunakan metode mina padi dalam membudidayakan ikan mas, yuk ikuti cara mina padi ikan mas berikut!

1. Pemilihan Varietas Padi

Varietas padi yang cocok untuk ikan mina padi adalah Inpari 30. Varietas unggul yang baru dilepas oleh Badan Litbang Pertanian pada tahun 2012 ini memiliki mampu bertahan terhadap genangan yang ada secara terus menerus pada sistem mina padi. Keunggulan tersebut dapat mendukung pertumbuhan ikan mas yang diintegrasikan dengan padi pada lahan sawah yang digunakan. Varietas Inpari 30 juga mampu menunjang produksi yang tinggi pada perubahan iklim yang ekstrim dan mampu menyimpan cadangan energi jika terendam banjir.

Menurut badan Litbang Pertanian, kontribusi varietas unggul seperti Inpadi 30 bisa meningkatkan produksi padi hingga 75% jika diiringi dengan teknologi pengairan dan pemupukan yang tepat. Maka dari itu, pastikan Bapak/Ibu menggunakan varietas padi yang tepat, ya!

2. Pemilihan Lokasi dan Persiapan lahan 

Tidak semua sawah dapat mina padi, termasuk sawah tadah hujan yang memiliki suplai air terbatas dan hanya mengandalkan sumber air hujan. Lokasi sawah yang cocok untuk mina padi adalah yang dekat dengan saluran irigasi karena air yang menjadi media hidup ikan dapat diperoleh dengan mudah. Sawah juga penting untuk tidak berada di daerah yang bebas banjir untuk menghindari kerusakan pada padi dan ikan yang terbawa arus banjir. Jika lokasi budidaya mina padi sudah ditentukan, saatnya Bapak/Ibu melakukan persiapan lahan sebagai berikut:

• Pematang, sawah mina padi memerlukan pematang kuat yang mengelilingi petakan sawah agar dapat menahan air dan tidak bocor. Pematang dilapisi dengan lumpur secara berkala agar bersih dan rapi. Pematang dibuat dengan ukuran lebar bawah 40-50 cm, lebar atas 30-40 cm, dan tinggi 30-40 cm.
• Saluran pemasukan dan pengeluaran air, saluran ini perlu diberikan saringan yang terbuat dari kawat atau bambu agar ikan tidak keluar dari lahan sawah. Saluran ini perlu dimonitor secara berkala agar kerusakan yang ada bisa segera diperbaiki dan volume air dapat dipertahankan.
• Pengolahan tanah, pengolahan tanah dilakukan sampai kedalaman 15-20 cm. Dalam pengolahan tanah, perbandingan lumpur dan air harus 1:1.
• Caren, alat yang berfungsi untuk melindungi ikan dari kekeringan pada saat terjadi kebocoran, memudahkan panen ikan, tempat memberi makan ikan, melindungi ikan dari serangan hama, dan melindungi ikan dari peningkatan suhu air. Caren dibuat sesaat sebelum perataan tanah terakhir dengan lebar 40-45 cm, tinggi 25-30 cm, dan panjang yang bergantung pada panjang dan lebar petak sawah. Luas caren yang optimum adalah 2-4% dari luas petakan. 
• Kolam penampungan, kolam yang dibuat di sekitar saluran pengeluaran untuk menampung ikan saat akan panen agar ikan mudah ditangkap. Ukurannya bergantung pada sawah yang tersedia sehingga dapat menampung semua ikan yang dipelihara.

3. Pemupukan

Dalam budidaya ikan mina padi, proses pemupukan sebaiknya dilakukan dengan pupuk organik seperti pupuk yang terbuat dari kotoran ayam karena tidak mengandung zat hara yang tinggi. Pupuk diberikan sebanyak 1-2 ton per hektar sawah. Namun, selain kotoran ayam, Bapak/Ibu juga bisa menggunakan pupuk buatan jenis NPK dengan takaran yang sesuai pada kemasan.

4. Penanaman Padi

Penanaman padi bisa dilakukan dengan sistem tanam jajar legowo 4. Arti dari sistem ini adalah di antara 4 barisan tanaman padi (jarak tanam 25 x 25 cm) terdapat lorong yang memanjang. Sistem tanam ini bertujuan untuk mendapatkan hasil panen yang lebih tinggi dan mempermudah proses pengendalian hama, penyakit, gulma, juga pemupukan.

5. Penebaran Ikan

Penebaran bibit ikan mas dilakukan 30 hari setelah penanaman tanaman padi. Kepadatan ikan yang bisa Bapak/Ibu gunakan adalah 1 ekor/m2. Jadi, dalam 1 hektar, Bapak/Ibu bisa menebar sebanyak 10.000 bibit ikan mas yang berukuran 7 cm/ekornya. Penebaran dapat dilakukan pada pagi atau sore hari. Setelah bibit ikan mas ditebar, Bapak/Ibu perlu mengatur ulang ketinggian air mengikuti pertumbuhan tanaman.

6. Pengelolaan Air

Bapak/Ibu bisa menggunakan sistem pengairan tergenang dalam budidaya ikan mas sistem mina padi. Kelebihan dari sistem ini adalah dapat meningkatkan berat kering tanaman, produksi gabah, pertumbuhan bobot mutlak ikan, dan tingkat kelangsungan hidup ikan. Dalam sistem ini, ketinggian air sawah adalah 5 cm dari permukaan. Ketinggian air ini bisa memungkinkan cahaya untuk menembus air dan menyerap panas yang berlebihan. 

7. Pemberian Pakan

Dosis pakan ikan mas yang dianjurkan adalah 5% dari bobot ikan. Dosis ini sudah terbukti dapat direspon dan dikonsumsi dengan baik sehingga mampu meningkatkan laju pertumbuhan ikan mas. Bapak/Ibu dapat menggunakan pelet dengan kandungan protein kurang lebih 25% agar kebutuhan nutrisi pada ikan mas dapat terpenuhi.

8. Pengendalian Hama

Pengendalian hama hanya dilakukan apabila ada hama yang menyerang dan dianggap membahayakan. Pada saat minapadi jarang ada hama yang menyerang, maka Bapak/Ibu tidak membutuhkan pestisida. Namun, jika ada hama yang menyerang, seperti tikus, Bapak/Ibu bisa menggunakan rodentisida atau pemberantas hama lainnya yang dilakukan setelah ikan dipanen.

9. Pemanenan 

Pemanenan dilakukan dengan memanen ikan mas terlebih dahulu agar tidak merusak padi. Untuk memanen ikan, Bapak/Ibu perlu menyurutkan air sawah terlebih dahulu. Setelah air sawah surut, giring ke tempat yang lebih aman untuk ditangkap. Ikan bisa dipanen ketika padi mulai menguning atau 15 hari sebelum padi masak.