Cara Lengkap Budidaya Lele Sistem Boster Sukses Panen

Budidaya lele sistem boster merupakan salah satu sistem budidaya lele super intensif yang memungkinkan padat tebar tinggi (500-1.000 bibit/m2). Hal tersebut dikarenakan budidaya sistem ini dilengkapi dengan penggunaan produk suplemen boster untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan. Selain itu, sistem boster juga berbeda dengan sistem konvensional, ingin tahu selengkapnya? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

Budidaya Lele Sistem Boster

Budidaya ikan lele sistem boster dibuat untuk mempermudah perawatan media air budidaya. Sistem booster disertakan dengan penumbuhan pakan alami sehingga dapat menekan penggunaan pelet, meningkatkan produktivitas budidaya, serta memacu pertumbuhan lele. Budidaya ikan lele sistem boster banyak dipilih oleh Pembudidaya karena keunggulan-keunggulan berikut:

1. Tidak membutuhkan lahan yang relatif luas.
2. Dapat menghemat biaya listrik dan air serta perlengkapan lain yang dibutuhkan selama budidaya.
3. Perawatan kolam yang relatif lebih mudah.
4. Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.
5. Masa panen yang relatif cepat, yaitu 2 bulan.

Awalnya, sistem budidaya lele satu ini dilakukan karena dianggap dapat memberikan keuntungan yang lebih jika dibandingkan dengan sistem konvensional. Perbedaan sistem boster dan sistem konvensional adalah pengaturan konstruksi kolam yang berdampak pada sistem pembuangan kotoran di kolam. Sistem boster mempunyai kolam dengan konstruksi bagian tengahnya yang lebih dalam disebut central drain. Konstruksi ini dibuat agar kotoran-kotoran terlokasi di tengah sehingga memudahkan untuk pembuangan kotoran dan kondisi air kolam tetap bersih. Sedangkan, kolam lele sistem konvensional hanya dibuat mendatar.

Cara Budidaya Lele Sistem Boster

Selain konstruksi kolamnya, ada beberapa perbedaan lain antara sistem boster dan sistem konvensional. Perbedaan tersebut ada di cara budidayanya. Berikut adalah cara budidaya lele sistem boster:

1. Pembuatan Kolam Central Drain

Kolam central drain budidaya lele boster biasanya dibuat dengan diameter 2 m dan tinggi 1 m (berbentuk bulat) menggunakan beton. Beton digunakan dalam pembuatan kolam lele boster untuk menghindari resiko yang diakibatkan oleh banjir di musim hujan. Kelebihan dari kolam central drain adalah cocok digunakan di lahan sempit, bisa digunakan untuk padat tebar tinggi, bisa menyediakan ruang gerak lebih untuk ikan, dan memudahkan penyortiran ikan.

Bapak/Ibu perlu melengkapi kolam boster lele dengan saluran pembuangan di tengah kolam dengan kemiringan 20-35% sehingga kolam memiliki bentuk kerucut. Desain kerucut ini bertujuan untuk memperlancar pembuangan kotoran yang ada di kolam sehingga kualitas air akan menjadi lebih baik. Berikut adalah cara membuat kolam lele sistem boster:

1. Tentukan lokasi kolam.
2. Ambil tali sepanjang 1 m untuk membuat lingkaran untuk menentukan titik tengah kolam. 
3. Pasang batako di sekeliling kolam menggunakan adukan semen.
4. Buat saluran pembuangan central drain dengan memasang paralon.
5. Taruh sekam dan pasir di dasar kolam.
6. Pasang wiremesh di sekeliling kolam dan dikaitkan dengan batako.
7. Pasang karpet talang mengikuti bentuk wiremesh.
8. Pasang terpal dan isi kolam dengan air.

3. Pemilihan dan Penebaran Bibit

Bibit lele yang berkualitas sangat menentukan kelancaran dan kesuksesan budidaya. Untuk memastikan kualitas bibit lele, Bapak/Ibu bisa membelinya di toko yang menjual bibit lele bersertifikasi. Setelah bibit lele didapatkan, Bapak/Ibu bisa mulai melakukan penebaran bibit saat air kolam sudah berwarna hijau kecoklatan atau saat plankton sudah tumbuh di kolam. Pakan bisa Bapak/Ibu berikan sedikit demi sedikit saat ikan sudah bisa beradaptasi di kolam (terlihat nyaman dan aktif bergerak).

4. Perlakuan terhadap Air Media Pemeliharaan Ikan Lele Sistem Boster

Dalam budidaya sistem boster lele, perlakuan pada media air dilakukan dengan memfermentasikan campuran Amino Liquid:Sel Multi:Probiotik:Molase dengan perbandingan 1:1:1:2 dan dedak yang dibiarkan selama beberapa hari. Hasil fermentasi tersebut kemudian disebarkan pada air media pemeliharaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Penebaran dilakukan saat bibit ikan hendak akan dimasukkan ke dalam kolam dan ulangi penebaran sebanyak 1 bulan sekali.

5. Meramu Pakan untuk Sistem Boster

Meramu pakan merupakan bagian penting dari pembesaran lele sistem boster. Di sini, pakan dicampur dengan campuran yang digunakan untuk perlakuan media, lalu ditambah dengan suplemen peningkat nafsu makan, vitamin B kompleks, dan perekat pakan. Campuran tersebut kemudian dicampurkan ke dalam pakan ikan seperti pelet pf-1000, hyprofit-1, hyprofit-2 atau pelet khusus ikan lele lainnya. Berikan pakan sedikit demi sedikit sampai ikan lele berhenti makan.

6. Penggunaan Probiotik

Penggunaan probiotik pada sistem boster ikan lele berguna untuk mempercepat pertumbuhan ikan, meningkatkan daya tahan tubuh ikan, mengefisiensikan penggunaan pakan, dan meningkatkan peran mikroorganisme baik pada media pemeliharaan. Berikut adalah 2 cara untuk mengaplikasikan probiotik:

• Melalui fermentasi pakan (dicampurkan ke dalam pakan). larutkan 1 tutup botol probiotik dengan setengah gelas air, lalu campurkan secara merata dengan pakan. Hal ini dilakukan untuk mereduksi kandungan amonia di kolam agar penggunaan air jadi lebih efisien dan tingkat kelulushidupan ikan semakin tinggi.
• Melalui pengaplikasian langsung pada media air pemeliharaan. Bakteri baik pada probiotik akan mengurai bahan organik, sehingga jumlah bakteri baik di dalam kolam menjadi lebih banyak dan menekan pertumbuhan bakteri patogen. Dengan begitu, air akan menjadi lebih optimal untuk pertumbuhan ikan.