Ikan lele terkenal mudah dibudidayakan karena mereka bisa tumbuh di kolam yang kecil dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Oleh karena itu, ikan ini cocok dibudidayakan baik oleh Pembudidaya pemula maupun senior. Selain mudah dibudidayakan, persiapan dan tahapan budidaya ikan lele juga tidak terlalu rumit. Proses budidaya ikan lele meliputi persiapan kolam, pemupukan, pengapuran, penebaran bibit, pemberian pakan, perawatan, dan pemanenan.
Ingin tahu selengkapnya? Yuk, baca terus artikel ini untuk mengetahui cara budidaya ikan lele untuk pemula yang lengkap!
1. Persiapan Kolam Ikan Lele
Lele merupakan ikan air tawar yang bisa dibudidayakan dengan air sungai, air sumur bor, air kolam, air danau, atau mata air. Lele bisa tumbuh dengan baik pada suhu sedang hingga panas. Bapak/Ibu bisa membudidayakan lele di ketinggian 1-700 mdpl dengan suhu 25-28°C dan curah hujan sedang. Berikut adalah persyaratan kualitas air yang perlu Bapak/Ibu perhatikan sebelum memulai budidaya lele budidaya lele:
Persyaratan Kualitas Air Budidaya Lele
Karakteristik | Persyaratan |
pH | 5,5-7,5 |
Suhu | 20-30℃ |
Warna | Bening hingga kecoklatan |
Tingkat Kekeruhan | 20-40 cm kadar plankton terkandung dalam air |
Kadar Oksigen | Minimum 3 mg/l |
Kadar Amoniak | Maksimum 0,1 mg/l |
Kadar Karbondioksida | Maksimal 25 mg/l |
Beberapa jenis kolam yang bisa Bapak/Ibu gunakan adalah kolam tanah, kolam beton, kolam terpal, kolam fiber atau toren air. Namun, kolam yang paling cocok untuk membudidayakan lele adalah kolam tanah. Walaupun kolam tanah membutuhkan lokasi yang cenderung luas dengan pembuatan cukup lama, kolam ini mengandung antibiotik dan bakteri pengurai sehingga kualitas air cenderung terjaga. Sebelum digunakan, air kolam tanah harus dikeringkan dulu, dijemur beberapa hari, diberi kapur, pupuk kandang, dan racun untuk membunuh hama (belut/ular dan predator alami lainnya). Jika Bapak/Ibu memilih kolam tanah, Bapak/Ibu perlu memperhatikan adalah jenis tanah yang akan digunakan. Bapak/Ibu perlu memilih tanah yang tidak mudah rembes, longsor, ataupun pecah seperti tanah liat atau tanah sawah dengan kemiringan 5-10°.
Dalam proses pembuatan kolam, sinar matahari yang cukup (tidak lebih dan tidak kurang) diperlukan untuk menumbuhkan pakan alami seperti plankton, jasad renik, dan proses metabolisme sehingga ikan sehat dan cepat besar. Agar sinar matahari yang masuk cukup, Bapak/Ibu bisa memberikan peneduh seperti atap dan paranet atau membuat kolam yang lebih dalam dengan kedalaman 1-1,5 m. Pasalnya, kolam yang terlalu dangkal menyebabkan air cepat panas dan ikan mati lemas karena dehidrasi. Selain itu, kolam yang terlalu kecil juga bisa membahayakan ikan.
2. Pemupukan dan Pengapuran
Salah satu teknik budidaya ikan lele dengan kolam tanah yang perlu Bapak/Ibu ketahui adalah pemupukan dan pengapuran. Kolam diberikan kapur dan pupuk agar ikan lele bisa tumbuh dengan baik. Kapur berguna untuk menyeimbangkang pH dan memberantas mikroorganisme patogen, sedangkan pupuk berguna untuk menumbuhkan plankton dan fitoplankton yang akan menjadi pakan alami ikan lele.
Setelah ditaburi kapur dan pupuk, isi kolam dengan air sebanyak 30-40 cm dan diamkan selama seminggu di bawah sinar matahari. Jika kolam sudah berwarna hijau, artinya pakan alami ikan lele yang berupa fitoplankton sudah tumbuh. Lalu, isi air kolam secara bertahap hingga mencapai ketinggian 100-120 cm.
3. Pemilihan dan Penebaran Bibit
Bibit lele yang berkualitas tinggi memiliki gerakan yang lincah, warna kulit yang gelap, serta berukuran 5-7 cm. Selain itu, bibit lele yang baik memiliki nafsu makan yang tinggi dan tidak mempunyai luka di tubuhnya.
Jenis lele yang akan Bapak/Ibu pilih untuk dibudidayakan juga harus diperhatikan.Jika Bapak/Ibu masih pemula, gunakan jenis lele dumbo atau sangkuriang. Lele jenis ini mudah untuk dibudidayakan, bibitnya juga mudah didapat dengan harga terjangkau.
Setelah bibit yang ideal didapat, saatnya melakukan penebaran bibit. Idealnya, Bapak/Ibu perlu menyesuaikan padat tebar bibit dengan luas kolam yang amannya 250 ekor/m2. Sebelum ditebar, puasakan bibit lele selama 6-8 jam agar tidak mabuk dan muntah. Lalu, serok bibit hasil seleksi dari kolam penampungan dengan hati-hati, rendam dengan air garam atau supertetra selama 3 menit., dan pindahkan bibit lele ke kolam yang telah disiapkan. Terakhir, puasakan bibit selama 1-3 jam setelah ditebar agar stresnya hilang, lalu bisa diberi pakan.
Namun, jika bibit lele berasal dari peternak lain, bibit perlu melalui proses adaptasi agar tidak stres dengan cara berikut:
- Rendam benih bersama wadah/kemasannya ke kolam baru selama 15-30 menit.
- Setelah itu, buka tutup kemasan, tenggelamkan pada posisi miring dan biarkan bibit keluar sendiri sampai habis.
4. Pemberian Pakan
Pakan yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele harus mengandung sekitar 30% protein, 10-20% karbohidrat, dan vitamin-vitamin lainnya. Agar tidak bingung mengatur kandungan gizi dalam pakan ikan lele, Bapak/Ibu bisa membeli pelet buatan pabrik. Nutrisi yang ada di dalam pelet buatan pabrik sudah diatur oleh ahli gizi ikan.
Ikan lele juga bisa diberi pakan pakan alternatif seperti ikan rucah, kepala tongkol, limbah usus ikan, keong mas, ayam tiren, telur BS, atau usus ayam. Sayangnya pakan alternatif bisa membuat kualitas air kolam cepat menurun.
Frekuensi pemberian pakan tergantung jenis pakan yang diberikan. Jika Bapak/Ibu memberikan pakan yang tinggi lemak hewani seperti ayam tiren, bekicot, usus dan kulit ayam, ikan rucah, serta limbah ikan, pakan cukup diberikan 1 kali/hari. Hal tersebut karena lemak lebih lama dicerna, jadi lele membutuhkan waktu yang lebih lama untuk lapar kembali.
Lain halnya jika Bapak/Ibu memberikan pelet yang frekuensi pemberiannya 2-3 kali/hari pada pagi (07.00-08.00), siang (13.00-14.00), dan malam (18.00-19.00). Pemberian pelet biasanya dilakukan sebanyak minimal 3-5% dan maksimal 5-10% dari total bobot ikan/hari. Bapak/Ibu bisa menyesuaikan jenis dan ukuran pakan dengan ukuran dan bukaan mulut lele.
5. Pemanenan
Panen dapat Bapak/Ibu lakukan saat ukuran lele sudah mencapai 10 ekor/kg atau sesuai permintaan pasar. Untuk mencapai ukuran tersebut, lama waktu budidaya ikan lele yang diperlukan adalah 2-3 bulan dengan memulai budidaya memakai bibit berukuran 7 cm. Lele bisa dipanen sebagian atau total, tergantung kebutuhan Bapak/Ibu. Untuk memanen lele, Bapak/Ibu bisa melakukan cara berikut:
- Lakukan panen pada pagi hari sekitar jam 07.00 atau sore hari di atas jam 16.00 untuk menghindari stres pada ikan karena pada jam tersebut, sinar matahari tidak terik sehingga suhu udara cenderung rendah.
- Susutkan air kolam 5-7 cm dengan beri beberapa tetes minyak goreng agar tidak ada ikan yang lecet.
- Serok lele menggunakan seser secara searah.
- Pindahkan lele ke wadah penampungan sementara, jangan terlalu padat agar lele tidak luka dan stres.
- Seleksi lele sesuai ukuran untuk kemudian ditimbang dan dimasukkan ke wadah pengiriman. Ikan pun siap dikirim ke pembeli.
Tingkatkan Kualitas Budidaya dengan Kabayan dari eFishery
Tips dan cara membudidayakan ikan lele bagi pemula di atas bisa diterapkan kapan saja dan oleh Pembudidaya pemula maupun Pembudidaya senior. Kuncinya adalah ketelatenan agar menghasilkan panen maksimal.
Bagi Bapak/Ibu yang mau mengembangkan skala dan kualitas budidaya lele, eFishery punya Kabayan yang bisa membantu. Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) merupakan layanan yang menyediakan akses ke institusi finansial terpercaya yang diawasi/berizin. Kabayan bisa Bapak/Ibu gunakan untuk membeli pakan selama siklus budidaya berlangsung.
Dengan Kabayan, memenuhi kebutuhan pakan akan semakin lancar dan budidaya juga semakin berkembang. Isi formulir di bawah untuk mendapatkan akses ke Kabayan!
Dapatkan Akses ke Lembaga Finansial yang Terpercaya, Terdaftar & Diawasi OJK!
Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar.
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/71608/
- https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/12789/
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/02/02/5-jenis-ikan-lele-yang-bisa-di-budidayakan-di-indonesia
- https://angkasa.co.id/peluang-usaha-budidaya-ikan-lele/
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201230162235-277-587963/cara-budidaya-ikan-lele-bagi-pemula-di-kolam-terpal
- https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/886-cara-budidaya-ikan-lele-yang-baik